Anda di halaman 1dari 20

Ijin Pengurusan Pembuatan CV di area/wilayah Bekasi dan

Jakarta Meliputi ; Akta pendirian CV, Domisili, NPWP dan Surat


keterangan terdaftar sebagai wajib pajak, Pendaftaran ke
Pengadilan Negeri setempat, SIUP dan TDP.
Perusahaan persekutuan atau CV adalah perusahaan yang memiliki 2
pemodal atau lebih.
Para pemodal ini terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif
adalah sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal ( uang ) dan
tenaganya untuk kelangsungan perusahaan.
Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja. Pembagian
keuntungan dari sekutu pasif dan aktif berbeda sesuai kesepakatan.
Kelebihan dan kekurangan dalam mendirikan CV :

Nama CV bisa sama satu dengan lain

Nama CV tidak mendapat pengesahan dari Mentri Hukum dan Ham

CV hanya di daftarkan di pengadilan Negeri.

Resiko usaha melibatkan sampai harta pribadi.

Syarat pendirian CV:


1.

Foto copy KTP para pendiri, minimal 2 orang (tidak suami istri)

2.

Mengisi Formulir pembuatan CV

3.

Foto copy KK penanggung jawab / Direktur

4.

NPWP Pengurus

5.

Foto copy PBB terakhir tempat usaha / kantor, apabila milik sendiri
atau Foto copy Surat Kontrak, apabila status kantor kontrak atau
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung, apabila berada di
Gedung

6.

Pas photo penanggung jawab ukuran 3 x 4 = 2 lbr berwarna

7.

Siap di survey

Produk yang akan dihasilkan:


1.

Akta Notaris Pendirian CV

2.

Domisili perusahaan

3.

NPWP badan usaha

4.

Pendaftaran Pengadilan Negri

5.

SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan )

6.

TDP ( Tanda Daftar Perusahaan )

Price : Rp 6.500.000,- untuk CV Kecil waktu Proses dalam


maksimal 50 hari Kerja

Price : Rp 7.800.000,- untuk CV Menengah waktu Proses


dalam maksimal 50 hari Kerja

Price : Rp 8.700.000,- untuk CV Besar waktu Proses dalam


maksimal 50 hari Kerja

Proses waktu dalam 30 hari Kerja tambah biaya +Rp


1.750.000,-

SURAT KETERANGAN
CV. TRIPLE-C (COMPUTER CARE CORNER)BANJARMASIN
Nomor: 060/SK/CV.TC/VI/2009
TETANG
PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
CV. TRIPLE-C (COMPUTER CARE CORNER)BANJARMASIN
Mengingat: 1. Perlunya ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagai acuan dasar
kinerja suatu perusahaan
2. Urgensi sistem manajemen yang baik dalam menjalankan suatu perusahaan
Menimbang: 1. Telah
ditetapkannya
pendirian
CV.Triple-C
(Computer
Care
Corner) Banjarmasin pada tanggal 13 Januari 2007
2. Bahwa CV.Triple-C adalah sebuah peseroan komanditer yang bergerak di bidang
pengadaan, pemeliharaan dan pelatihan komputer sebagai komuditi
utama.
3. Hasil rapat resero pada tanggal 22 dan 23 April 2009 tentang pembahasan rancangan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga CV.Triple-C (Computer
Care Corner) Banjarmasin.
Memperhatikan: 1. Akta pendirian perseroan komanditer No. 03 tanggal 13 Januari 2007 atas
nama Notaris Iwan Setiawan, SH. M.Kn.
2. SKTU (Surat Keterangan Tempat Usaha) No. 505/A1207231/KP2T
3. NPWP (Nomor Peserta Wajib Pajak) No. 02.823.295.7-731.000
4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) Perseroan Comanditer No. 1035205548
5. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) No. 510/KB.0508348/Perindag
MEMUTUSKAN
Menetapkan: 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga CV.Triple-C (Computer Care
Corner)Banjarmasin

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


CV. TRIPLE-C (COMPUTER CARE CORNER)BANJARMASIN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Nama Perseroan Komenditer ini sesuai dengan salinan akta notaris adalah Triple-C, untuk
selanjutnya disebut CV. Triple-C.
(2) CV. Triple-C didirikan secara resmi sesuai dengan akta pendirian Perseroan Komenditer
nomor nol tiga (03) pada hari Rabu tanggal Tujuh belas Januari tahun dua ribu tujuh (1701-2007) jam tiga belas tiga puluh waktu Indonesia Tengah (13.30 Wita) yang dibuat oleh
notaris Iwan Setiawan, SH. M.Kn. di Banjarmasin.
Pasal 2
(1) Struktur Kepengurusan CV. Triple-C terdiri dari Direktur, Manajemen Pemasaran,
Manajemen Operasional, Manajemen Keuangan, dan Manajemen Kesekretariatan.
(2) Adapun Pesero dalam CV. Triple-C ini terdiri dari 10 orang, yaitu:
Khairil Yulian, S.Sos.I

Ahmad Ridha
Agus Soporuddin, S.H.I dan Ahmad Maulana, S.Sos.I.
Naoval Aravat
Juhdiansyah
Aji Mirza Habibie
Yunadi Rahman, S.Sos.I
Hairullah
Gunawan Saputra
Hermansyah
Pasal 3
(1) Setiap Jabatan yang dipegang oleh pesero memiliki hak dan tanggung jawab yang
ditentukan secara khusus dalam Anggaran Dasar dab Anggaran Rumah Tangga CV.
Triple-C.
(2) Pesero berhak untuk mengajukan permohonan menjadi pesero pasif, dengan alasan yang
dapat diterima oleh pesero lainnya.
(3) Masing-masing pesero tidak berhak melakukan transaksi dengan mengatas-namakan
CV.Triple-C demi kepentingan pribadi dan/atau kelompok tertentu.
BAB II
DIREKTUR
Pasal 4
(1) Direktur, ialah pesero aktif sesuai dengan akta pendirian CV. Triple-C
(2) Hak dan Kewajiban Direktur secara umum telah disebutkan dalam akta pendirian CV.
Triple-C.
Pasal 5
(1) Direktur wajib mengetahui semua aktivitas transaksi dalam CV. Triple-C baik tertulis
maupun lisan, serta berhak untuk membuat kebijakan demi kepentingan CV. Triple-C
(2) Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dari pengambilan sebuah kebijakan,
kebijakan yang dibuat oleh Direktur hendaknya dikemukakan dalam rapat formal untuk
mengetahui pendapat dan/atau pertimbangan dari semua pesero CV. Triple-C tentang baik
atau buruknya kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut.
Pasal 6
(1) Direktur berhak untuk mengadakan rapat pesero dan/atau rapat pemegang jabatan, baik
secara berkala, maupun jika dipandang perlu atau mendesak bagi keberadaan CV. TripleC.
(2) Ketentuan pelaksanaan rapat pesero dibahas dalam bab khusus dalam anggaran rumah
tangga CV. Triple-C ini.
BAB III
MANAJER PEMASARAN
Pasal 7
(1) Manajer Pemasaran disebut juga Maktering Manager adalah orang yang bertugas
membantu Direktur dalam menangani masalah-masalah pemasaran barang dan jasa CV.
Triple-C

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer pemasaran dibantu oleh asisten manajer, staf dan
karyawan.
(3) Manajer Pemasaran atau Marketing Manager berhak membuat kebijakan dalam hal
pemasaran.
Pasal 8
(1) Manajer Pemasaran bertanggung jawab untuk:
Menerima/menanggani segala masalah yang berhubungan dengan konsumen, baik yang
akan melakukan transaksi, kerjasama CV.Triple-C, untuk selanjutnya dikoordinasikan
dengan manajer operasional.
Melakukan revisi berkala terhadap harga jual (price list) barang dan jasa CV.Triple-C
sesuai keadaan.
Melakukan kegiatan pemasaran barang dan jasa sesuai sesuai dengan kapasitas izin
usaha CV.Triple-C
Menyimpan dan mendokumentasikan semua salinan berkas pemasaran CV. Triple-C.
(2) Kebijakan Pasar yang dibuat oleh Manajer Pemasaran meliputi:
Membuat rencana pemasaran (marketing plan) periodik
Menyusun konsep dan teknik pemasaran yang akan dilakukan.
Menentukan harga penjualan barang dan jasa
Mentargetkan kuantitas penjualan barang dan jasa untuk jangka waktu tertentu.
Melakukan kerjasama dengan pihak luar dalam bidang pemasaran.
(3) Kebijakan pasar yang dibuat oleh Manajer Pemasaran atau Marketing Manajer dapat
dilaksanakan jika telah disampaikan dalam rapat formal pesero dan disepakati oleh para
pesero.
BAB IV
MANAJER OPERASIONAL
Pasal 9
(1) Manajer Operasional yaitu orang yang membantu Direktur dalam masalah operasional
CV.Triple-C, serta bertanggung jawab dalam sirkulasi, operasionalisasi, serta kualitas
barang dan jasa.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer operasional dibantu oleh asisten manajer, staf dan
karyawan.
(3) Manajer Operasional berhak melakukan kebijakan dalam pengembangan kualitas barang
dan jasa.
Pasal 10
(1) Manajer Operasional bertanggung jawab untuk:
Mempersiapkan dan menangani barang dan/atau jasa yang hendak dipasarkan.
Melakukan seleksi dan pengecekan barang masuk dan barang keluar, serta bertanggung
jawab atas kualitas barang dimaksud.
Mengetahui sirkulasi barang masuk dan keluar, serta sumber barang (distributor) dan tujuan
pemasaran.
Menerima dan menangani Komplain (keluhan) konsumen terhadap barang dan jasa
CV.Triple-C, baik yang masih dalam masa garansi maupun yang telah lewat dari masa
garansi.
(2) Kebijakan yang dibuat oleh Manajer Operasional meliputi:
Melengkapi dan memelihara fasilitas operasional

Melakukan pelatihan atau training serta hal-hal lain yang berkenaan dengan
pengembangan kemampuan personalia teknisi operasional, serta;
Melakukan pengembangan kualitas barang dan jasa yang dipasarkan.
(3) Kebijakan yang dibuat oleh Manajer Operasional dapat dilaksanakan setelah
dikonfirmasikan kepada Direktur dan/atau dikoordinasikan dengan pesero lain dalam
rapat formal pesero.
BAB V
MANAJER KEUANGAN
Pasal 11
(1) Manajer Keuangan adalah orang yang membantu Direktur dalam melakukan kebijakan
keuangan serta bertanggung jawab terhadap stabilitas kondisi keuangan CV. Triple-C.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Manajer keuangan dibantu oleh asisten manajer, staf dan
karyawan.
(3) Manajer Keuangan berhak melakukan kebijakan dalam menjaga stabilitas kondisi keuangan
perusahaan.
Pasal 12
(1) Manajer Keuangan bertugas untuk:
Melakukan pembukuan keuangan, hutang piutang, kas, dan sebagainya yang
berhubungan dengan keuangan CV. Triple-C.
Menerima dan mencatat laporan sirkulasi keuangan CV. Triple-C dari manajer
pemasaran.
Mengeluarkan biaya produksi, operasional, dan pemasaran yang telah mendapat
persetujuan Direktur dan/atau seluruh pesero.
Melakukan penarikan pinjaman dana perusahaan kepada pihak ketiga yang telah jatuh
tempo.
Menyimpan dan membukukan semua nota transaksi keuangan.
Melakukan klasifikasi dan rekapitulasi keuangan CV. Triple-C.
Melaporkan kondisi dan rincian keuangan CV. Triple-C berkala dalam rapat formal
pesero.
(2) Kebijakan yang dibuat oleh Manajer Keuangan meliputi:
Mempertimbangkan dan/atau mengkonfimasikan kepada Direktur terhadap permintaan
biaya produksi, operasional, pemasaran, atau biaya lainnya, baik yang diminta oleh
Pihak manajemen, maupun individu, apabila permintaan biaya tersebut belum
dikemukakan dalam rapat formal pesero.
Menolak permintaan bantuan keuangan dalam bentuk apapun, apabila permintaan
tersebut tidak diketahui oleh Direktur dan/atau dipandang akan merusak kondisi
keuangan CV.Triple-C.
Menangani rencana penggunaan bantuan dana dari pihak donator.
BAB VI
MANAJER KESEKRETARIATAN
Pasal 13
(1) Manajer Kesekretariatan adalah orang yang mengurus keorganisasian pengurus CV.TripleC.
(2) Manajer Kesekretariatan bertugas untuk:

Menangani
segala
macam surat menyurat
CV.Triple-C
baiksurat keluar
maupun surat masuk.
Mencatat rincian transaksi pengeluaran regular berdasarkan laporan uang keluar dari
manajer keuangan.
Membuatkan nota transaksi sebelum ditanda tangani oleh Direktur dan/atau manajer
pemasaran dan/atau personal marketing.
Menyimpan dan membukukan salinan semua nota transaksi keuangan.
Mencatat dan melaporkan kegiatan CV.Triple-C dalam rapat formal pesero regular.
Menyimpan dan mendokumentasikan semua berkas CV.Triple-C
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 14
(1) Sumber keuangan CV. Triple-C berasal dari pendapatan atau laba penjualan barang dan
jasa.
(2) Sumber keuangan CV. Triple-C juga bisa berasal dari sumber investasi legal lain yang
tidak mengikat dengan operasional CV. Triple-C, atau melalui ikatan perjanjian yang telah
disepakati sebelumnya antara pihak investor dengan CV. Triple-C.
Pasal 15
(1) Keuangan CV. Triple-C dipergunakan untuk kepentingan pengembangan CV. Triple-C,
kegiatan operasional dan kesejahteraan para pesero dan karyawan.
(2) Keuangan CV. Triple-C dipergunakan untuk kas, simpanan, gaji, komisi dan tunjangan
operasional.
(3) Persentasi penggunaan keuangan CV. Triple-C diatur dalam ketentuan tersendiri.
Pasal 16
(1) Kas CV. Triple-C dipergunakan untuk pembayaran segala keperluan operasional CV.
Triple-C.
(2) Simpanan dipergunakan untuk keperluan CV. Triple-C yang tidak diduga-duga.
(3) Gaji dibayarkan kepada para pesero dan karyawan setiap bulan.
(4) Komisi diberikan kepada pesero dan/atau karyawan atas prestasi kerjanya dengan
ketentuan tersendiri.
(5) Tunjangan operasional diberikan kepada pesero dan pegawai berdasarkan jabatan dalam CV.
Triple-C.
BAB VIII
RAPAT FORMAL PESERO
Pasal 17
(1) Rapat formal pesero terdiri dari dua, yaitu rapat formal pesero regular, dan rapat formal pereso
irregular.
(2) Rapat formal pesero regular dilaksanakan secara rutin pada tanggal 6 setiap bulannya, atau
boleh selain tanggal tersebut jika pada tanggal tersebut tidak memungkinkan untuk
diadakan rapat karena alasan-alasan:
Apabila lebih dari 30% (tiga puluh persen) persero tidak mungkin berhadir pada tanggal
dilaksanakannya rapat formal pesero regular tersebut.
Terdapat aktivitas CV. Triple-C lain yang juga dilaksanakan pada tanggal tersebut.
CV. Triple-C sedang tidak aktif pada tanggal tersebut.

(3) Rapat formal pesero irregular dilaksanakan jika terdapat hal atau permasalah CV. Triple-C
yang dipandang sangat perlu untuk dibicarakan, dimana tidak memungkinkan untuk
ditunda pelaksanaannya sampai waktu pelaksanaan rapat formal pesero regular.
Pasal 18
(1) Agenda rapat formal pesero regular adalah:
Laporan masing-masing manajer kepada direktur tentang hal-hal yang telah
dilaksanakan selama periode berjalan.
Koordinasi antara satu manajer dengan manajer lain, dan/atau antara manajer dengan
direktur, atau sebaliknya.
Pembuatan Marketing Plan dan teknis operasional satu periode berikutnya.
(2) Agenda rapat formal pesero irregular berisi:
Koordinasi dan/atau konfirmasi permasalahan penting yang dipandang sangat perlu
untuk dibicarakan dalam rapat formal pesero, dimana tidak memungkinkan untuk
ditunda sampai pelaksanaan rapat pesero regular.
BAB IX
KINERJA PERSEROAN
Pasal 19
(1) Direktur bertanggung jawab di atas hukum terhadap semua perbuatan CV. Triple-C
(2) Masing-masing manajer bertanggung jawab atas kinerja bidangnya masing-masing kepada
Direktur.
Pasal 20
(1) Kinerja perlu untuk terus ditingkatkan dengan melakukan pengembangan intensifikasi dan
ekstensifikasi CV.Triple-C.
Pengembangan intensifikasi CV. Triple-C dilakukan dengan cara pelatihan/ training
tenaga operasional dan teknisi, peningkatan kualitas sarana dan prasarana teknis, serta
melakukan introspeksi menghadapi persaingan pasar.
Pengembangan ekstensifikasi CV. Triple-C dilakukan dengan cara membuka cabangcabang baru di berbagai daerah, mengadakan pelatihan tenaga-tenaga teknis untuk
ditempatkan di daerah, serta menggiatkan aktivitas pemasaran.
(2) Pelanggaran terhadap konsekuensi kinerja CV.Triple-C akan diberikan sanksi
pemberhentian sebagai pesero CV.Triple-C yang diatur dalam ketentuan tersendiri.
BAB X
CABANG PEMASARAN
Pasal 21
(1) Cabang pemasaran ialah bentuk pengembangan ekstensifikasi CV.Triple-C baik berupa
toko maupun kantor pemasaran yang menangani segala kegiatan CV.Triple-C di suatu
daerah tertentu.
(2) Cabang pemasaran dipimpin oleh seorang kepala cabang yang bertanggung jawab
langsung kepada Direktur CV.Triple-C.
Pasal 22
(1) Kewajiban cabang pemasaran adalah:
Menjaga nama baik CV.Triple-C
Memberikan kontribusi penghasilan kepada CV.Triple-C dengan ketentuan tersendiri.

Memiliki dan memberikan data konsumem atas barang yang sudah dipasarkan kepada
CV.Triple-C
Memberikan laporan data cabang pemasaran dan karyawan cabang.
Memberikan laporan pemasaran secara berkala kepada CV.Triple-C
(2) Hak cabang pemasaran adalah:
Mendapatkan pelayanan sewajarnya dari CV.Triple-C
Menangani pemasaran di wilayah area cabang dan/atau wilayah area tertentu yang telah
ditetapkan oleh CV.Triple-C
Mengadakan kerjasama dengan pihak lain, apabila mendapatkan persetujuan dari
CV.Triple-C, dan dilaksanakan oleh CV.Triple-C melalui cabang pemasaran wilayah
yang bersangkutan.
Menangani kontrak kerjasama CV.Triple-C dengan suatu pihak tertentu yang
dilaksanakan di wilayah area cabang yang bersangkutan.
Menerima staf dan/atau karyawan untuk membantu pimpinan cabang dalam aktivitas
CV.Triple-C di cabang pemasaran.
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23
(3) Perubahan, penambahan dan/atau pengurangan terhadap isi anggaran rumah tangga ini
dimungkinkan jika dalam pelaksanaannya justru memberikan dampak kurang baik bagi
CV.Triple-C dan/atau para pesero.
(4) Hal-hal yang menyangkut perubahan, penambahan dan/atau pengurangan dari isi
anggaran rumah tangga ini hanya bisa dilakukan dalam rapat formal pesero.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 24
(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ini disusun dalam rangka
optimalisasi kerja dan tanggung jawab terhadap perkembangan dan kemajuan CV.TripleC, dan telah disepakati oleh para pesero atas dasar musyawarah mufakat untuk
dilaksanakan sebagai landasan kerja CV.Triple-C.
(4) Anggaran dasar perseroan comanditer dengan nama CV. Triple-C ini dinyatakan sah dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :Banjarmasin
Pada tanggal : 13 Mei 2009
CV.Triple-C (Computer Care Corner)Banjarmasin
Khairil Yulian, S.Sos.I. M.Pd..I.
DIREKTUR

CV CIPTA KARYA BERDIKARI


ANGGARAN DASAR

NAMA DAN TEMPAT


PASAL 1

Perseroan ini bernama perseroan komanditer :


CV CIPTA KARYA BERDIKARI

Dan berkedudukan di kabupaten Bogor dan di tempat tempat lain


yang dipandang perlu oleh persero pengurus dapat didirikan cabang
cabang / perwakilan perwakilan perseroan ini.
MAKSUD DAN TUJUAN
PASAL 2

1. Menjalankan perdagangan umum termasuk perdagangan eksport,


import, interinsular atau local, baik atas perhitungan sendiri maupun
local.
2. Menjadi leveransir , supplier, grosir, agen dan/ atau distributor dari
segala macam barang yang dapat diperdagangkan serta menjadi
komisioner dari perusahaan perusahaan lainnya, baik dari dalam
maupun luar negeri
3. Menjalankan usaha dalam bidang konsultasi dan jasa di bidang
riset marketing ,survey konsumen, survey lapangan, survey kredit,
survey pemilu atau pilkada (Quick Count), sub project dari
perusahaan perusahaan riset atau Institusi/ Lembaga Lembaga
Survey, konsultasi marketing, termasuk juga jasa konsultasi Usaha

Kecil dan Menengah dan konsultasi di bidang bidang lainnya tidak


termasuk konsultasi di bidang hukum.
4. Menjalankan usaha di bidang pemborongan proyek proyek
pekerjaan umum termasuk dan tidak terbatas pada pekerjaan
pekerjaan bangunan bangunan gedung, rumah, jalan, dermaga,
jembatan,pengairan, pembukaan lahan dan bangunan bangunan
umum lainnya, serta pekerjaan pekerjaan pekerjaan instalasi
antara lain instalasi air, listrik , gas, telekomunikasi, konstruksi,
sebagai pelaksana (kontraktor).
5. Menjalankan Usaha usaha dalam bidang pertanian dalam arti
luas, antara lain perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan,
termasuk juga industri industry hilir yang berkaitan dengan bidang
bidang tersebut di atas.
6. Menjalankan usaha di bidang konveksi / garmaent.
7. Menjalankan usaha di bidang percetakan, photo copy, dan
penjilidan dan penerbitan suatu buku.
8. Mendirikan dan menjalankan usaha di bidang ekspedisi /
pengangkutan darat baik untuk pengangkutan orang maupun
pengangkutan barang.
9. Menjalankan usaha Keagenan, seperti agen travel atau Bus, agen
Tiket Pesawat baik darat maupun Laut, agen ticket Konser music atau
lainnya, agen Kurir (Jasa Pengiriman)/ cargo atau pun ekspedisi.
10. Menjalankan usaha di bidang Outsourcing Cleaning service dan
security officer (Satuan Pengamanan/ Pengawal Pribadi)
11. Menjalankan Usaha di bidang Event Organizer, penyediaan SPG
untuk menjual atau promosi suatu produk dan jasa, sosialisasi suatu

produk / jasa atau program dari suatu institusi atau pemerintah,


penyelenggaraan konser amal, penyaluran bakat seperti bintang
iklan / sinetron, dan pemain sepak bola/ bidang olah raga lainnya dan
event even lainnya.
12. Mengelola suatu usaha rumah makan, caf, kedai, warung dan
pengelolaan tempat tempat rekreasi dan hiburan.
13. Serta usaha usaha lainnya, baik yang bergerak dengan jasa atau
non jasa.
MULAI DAN LAMANYA BERDIRI
PASAL 3

1. Perseroan ini dididirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan


lamanya, dan dimulai pada tanggal ditandatangani akte ini.
2. Masing masing persero setiap waktu berhak mengundurkan diri
dan keluar dari perseroan ini, tetapi ia harus memberitahukan
kehendaknya itu kepada para persero lainnya sekurang kurangnya 3
(tiga ) bulan sebelumnya dengan surat tercatat.
MODAL
PASAL 4

1. Modal perseroan tidak ditentukan besarnya dan setiap waktu harus


ternyata dari buku buku perseroan
2. Bagian masing masing persero dalam modal perseroan tidak
ditentukan besarnya, tetapi setiap waktu harus ternyata dalam buku
buku perseroan.
a. Para persero masing masing dikreditur dalam buku perseroan
pada rekening modal mereka untuk penyetoran penyetoran uang

atau nilai pemasukan pemasukan benda dalam perseroan yang telah


dilakukan oleh mereka, sebagai bukti, maka untuk tiap tiap
pemasukan tersebut akan diberikan suatu tanda penerimaan yang sah
yang ditandatangani oleh persero pengurus.
b. Selainnya uang atau benda , persero pengurus memasukkan pula
dalam perseroan : tenaga, kecakapan dan kerajinan mereka, demikian
guna mengurus serta menjalankan perseroan dengan sebaik
baiknya.
3. Penambahan modal ke dalam perseroan dan pengambilan sebagian
modal masing masing persero dari perseroan haruslah mendapat
persetujuan dari semua persero.
4. Selama perseroan berdiri dan pada waktu perseroan dibubarkan,
masing masing persero mempunyai hak dan menanggung beban
beban perseroan menurut perbandingan jumlah jumlah yang telah
dimasukkan oleh masing masing ke dalam perseroan , demikian
dengan tidak mengurangi ketentuan yang ditetapkan dalam pasal 9
ayat 3.
5. Modal prseroan hanya dapat dimiliki oleh Warga Negara Indonesia,
baik untuk seluruhnya maupun untuk sebagian tidak dapat
dipindahkan ke tangan asing, demikian maka seluruh persero hanya
dapat terdiri dari Warga Negara Indonesia.
PERSERO PENGURUS DAN PERSERO KOMANDITER
PASAL 5

1. Pesero Tuan Dede Supriatna tersebut, bertindak dalam perseroan


ini sebagai satu satunya pengurus yang diwajibkan menanggung
segala kewajiban hutang hutang dan beban beban perseroan
dengan segala harta kekayaannya, sedangkan ;

2. Pesero Tuantersebut, adalah pesero komanditer yang


hanya turut bertanggungjawab hingga jumlah pemasukannya dalam
perseroan.
3. Masuknya persero baru dalam perseroan haruslah mendapat
persetujuan dari semua persero.
PENGURUSAN PERSEROAN
SERTA HAK DAN KEWAJIBAN PESERO PENGURUS
PASAL 6

1. Perseroan ini diurus dan dipimpin oleh persero pengurus dengan


gelaran Direktur
2. Direktur bertanggungjawab , berhak dan berkuasa mewakili
perseroan dimanapun juga , baik di dalam maupun di luar pengadilan,
mengikat orang lain dengan perseroan atau sebaliknya, dan dalam
menjalankan pekerjaan itu berhak melakukan untuk dan atas nama
perseroan segala tindakan pengurusan dan segala tindakan pemilikan,
tetapi dengan ketentuan bahwa untuk :
1. Meminjamkan uang atau meminjam uang.
2. Memperoleh, melepaskan atau memberatkan harta tetap untuk/
kepunyaan perseroan.
3. Mengikat perseroan sebagai penjamin.
4. Menggadaikan atau dengan cara lain menjaminkan harta kekayaan
perseroan, harus mendapat persetujuan tertulis dari atau akta yang
berkenaan turut ditandatangani oleh semua persero lainnya.
3. Persero pengurus, tanpa mengurangi tanggungjawabnya, berhak
pula mengangkat seseorang atau beberapa orang kuasa dengan

memberikan kepadanya (mereka) kekuasaan atau kekuasaankekuasaan yang dianggap perlu dengan surat kuasa.
4. Pekerjaan pekerjaan untuk mengurus dan menjalankan
perseroan diatur dan dibagi antara persero pengurus secara
musyawarah.
5. Persero pengurus dapat diberi gaji bulanan yang besarnya akan
ditetapkan oleh para persero bersama dan dapat dirubah oleh mereka
menurut keadaan. Dalam buku buku perseroan gaji gaji dan
pengeluaran pengeluaran lainnya untuk kepentingan perseroan
akan dicatat sebagai ongkos perseroan,
WEWENANG PERSERO KOMANDITER
PASAL 7

Persero komanditer setiap waktu berhak , asal saja pada waktu jam
dan hari kerja, melihat semua buku buku dan surat surat
perseroan,memerikasa kas, dan barang perseroan , serta memasuki
halaman halaman, gedung gedung dan kantor kantor yang
dipergunakan perseroan, dan para persero pengurus wajib memberi
segala keterangan tentang perseroan yang dikehendaki oleh persero
komanditer.
TAHUN BUKU, NERACA DAN PERHITUNGAN LABA RUGI
PASAL 8

1. Tahun buku perseroan berjalan dari tanggal 1 (Satu) Januari sampai


dengan tanggal 31 (Tiga Puluh Satu) Desember , pada akhir bulan
desember tiap tiap tahun , buku buku perseroan ditutup.
2. Selambat lambatnya dalam 3 (tiga ) bulan setelah buku buku
perseroan ditutup, oleh para persero pengurus harus dibuat neraca
dan perhitungan rugi laba, dan setelah disetujui oleh segenap para

pesero , neraca tersebut ditandatangani oleh segenap persero sebagai


tanda pengesahan.
3. Pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi itu membebaskan
para pesero pengurus pesero dari tanggung jawab mereka atas segala
tindakan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku yang lampau,
sepanjang tindakan tindakan yang telah mereka itu ternyata dalam
buku buku perseroan.
4. Bilamana tentang pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi itu
terdapat perselisihan antara para persero yang tidak dapat
diselesaikan oleh mereka secara musyawarah, maka :
a. Masing masing pihak berhak memohon kepada hakim yang
berwajib di tempat kedudukan perseroan untuk mengangkat 3 (tiga)
orang arbiter yang akan memutuskan perselisihan itu setelah
memberi kesempatan kepada para pesero mengajukan pendapat
mereka masing masing,
b. Para arbiter itu berhak melihat semua buku buku dan surat
surat perseroan dan memberi keputusan sebagai orang orang yang
jujur, dan keputusan mereka adalah keputusan terakhir .
c. Para persero harus tunduk kepada keputusan para arbiter tersebut.
KEUNTUNGAN , DANA CADANGAN DAN KERUGIAN
PASAL 9

1. Keuntungan bersih perseroan tiap tiap tahun sebagaimana


ternyata dalam perhitungan laba rugi (neraca) yang telah disetujui
dan disahkan tersebut di atas akan dibagi antara antara para pesero
masing masing menurut perbandingan pemasukan mereka dalam
perseroan.

2. Sebelum keuntungan tersebut dibagi sebagaimana tersebut di atas,


jika dianggap perlu, maka dengan persetujuan segenap para pesero,
dari keuntungan tersebut dapat dipisahkan terlebih dahulu, sebagian
untuk mengadakan atau menambahkan dana cadangan. Dana
Cadangan, jika diadakan, terutama disediakan untuk menutup
kerugian yang mungkin diderita, tetapi para pesero bersama dapat
memutuskan untuk mempergunakan dana cadangan itu semuanya
atau sebagian untuk modal kerja atau untuk tujuan tujuan lainnya
yang berguna bagi perseroan, dan uang cadangan itu dianggap laba
yang belum dibagikan
3. Kerugian perseroan dipikul oleh para pesero masing masing
menurut perbandingan pemasukan pemasukan mereka dalam
modal perseroan, demikian dengan ketentuan bahwa pesero
komanditer tidak akan memikul rugi yang melebihi pemasukannya
dalam modal perseroan.
MENINGGAL DUNIA, PAILIT, PENGAMPUNAN
ATAU PENGUNDURAN DIRI
PASAL 10

1. Bilamana salah seorang pesero meninggal dunia, perseroan tidak


berakhir, akan tetapi diteruskan oleh para pesero lainnya bersama
sama dengan ahli waris pesero yang meninggal dunia itu :
a. Jika ada lebih dari seorang ahli waris , maka mereka dalam
perseroan ini harus diwakili oleh seorang dari mereka atau oleh
seorang kuasa.
b. Bilamana (para) ahi ahli warisnya tidak menghendaki meneruskan
sebagai pesero, maka para pesero lainnya yang menreuskan perseroan
berkewajiban untuk dalam waktu seamba lambatnya 3 (tiga) bulan
sesudahnya, membayar secara tunai kepada (para) ahli waris pesero

yang meninggal dunia tersebut, bagian para pesero yang bersangkutan


dalam perseroan, baik karena pemasukannya dalam modal perseroan
maupun karena laba yang belum dibagikan atau karena apapun juga.
2. Bilamana salah seorang pesero mengundurkan diri dan keluar dari
perseroan menurut ketentuan yang ditetapkan dalam pasal 3 ayat 2,
perseroan tidak berakhir, akan tetapi diteruskan oleh para pesro
lainnya dengan kewajiban bagi para pesro yang meneruskan untuk
dalam waktu selambat lambatnya 3 (tiga) bula sesudahnya,
membayar secara tunai kepada pesero yang keluar, bagian pesero
yang bersangkutan dalam perseroan, baik karena pemasukannya
dalam modal perseroan maupun karena laba yang belum dibagikan
atau karena apapun juga.
3. Bilamana salah seorang pesero dinyatakan pailit atau ditaruh
dibawah pengampunan atau karena apapun juga tidak berhak lagi
mengurus dan menguasai kekayaan , maka pesro itu dianggap telah
keluar dari perseroan 1 (satu) hari sebelum keputusan pailisemen atau
pengampunan itu dijatuhkan oleh hakim , dan dalam hal demikian
perseroan diteruskan oleh para pesero lainnya, akan tetapi dengan
kewajiban untuk, dalam waktu selambat lambatnya 3 (tiga) bulan
sesudahnya, membayar kepada wakil menurut hukum dari pesero
yang bersangkutan bagian pesero itu dalam perseroan baik karena
pemasukan dalam modal perseroan maupun karena laba yang belum
dibagi atau karena apapun juga.
4. Perhitungan bagian sebagai dimaksud dalam ayat 1, 2 dan 3 pasal
ini, harus berdasarkan atas angka angka dan daftar daftar
perhitungan terakhir.
MELEPASKAN ATAU MEMBEBANI
BAGIAN DARI PERSEROAN

PASAL 11

1. Masing masing persero tidak diperbolehkan melepaskan ,


menggadaikan tau membebani bagiannya dalam perseroan tanpa
persetujuan para pesero lainnya.
2. Perjanjian perjanjian yang bertentangan dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam ayat pertama pasa ini tidak berlaku terhadap
perseroan.
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
PASAL 12

Jika perseroan bubar, maka likuidasinya akan dilakukan akan


diakukan oleh para pesero pengurus kecuai jika para pesero
mengambil keputusan lain.
PERATURAN PENUTUP
PASAL 13

Hal hal yang tidak diatur atau belum sempurna diatur dalam akta
ini akan diputuskan oleh pesro dengan persetujuan bersama.
DOMISILI
PASAL 14

Tentang urusan urusan mengenai perseroan ini para pesero


memilih tempat tinggal umum dan tetap di kantor Panitera
Pengadilan Negeri Kabupaten Bogor.
DEMIKIAN AKTA INI

Dibuat dan diresmikan di Kabupaten Bogor, pada hari dan tanggal


seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh
dan , keduanya pegawai

Kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta, senagai saksi


saksi. Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para
penghadap dan saksi saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh
para penghadap tersebut, saksi saksi dan saya, Notaris.
Dibuat dengan tanpa gentian , tambahan ataupun coretan.
Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna.
DIBERIKAN SEBAGAI SALINAN
Notaris Di Jakarta
(.)

Anda mungkin juga menyukai