Anda di halaman 1dari 2

Inklusi Sel

Author : Hery Purnobasuki


Publish : 24-05-2011 11:14:08

INKLUSI SEL (ZAT ERGASTIK)


Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai adanya benda-benda
protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik (tak hidup) atau disebut benda ergastik.
Benda-benda ini terdiri dari substansi yang bersifat cair maupun padat dan merupakan hasil dari metabolisme
sel. Adapun benda ergastik yang bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal kersik,
sistolit, dll. Sedang benda ergastik yang bersifat cair atau lendir dari hasil tambahan metabolisme yang bersifat
organik atau anorganik terdapat di dalam cairan sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam
organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri dan
hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola Zat yang terlarut di dalam cairan sel berbeda-beda
untuk setiap sel, bahkan dalam sebuah sel komposisi zat yang terlarut di masing-masing vakuola mungkin
berbeda satu sama lain.
1. Amilum
Amilum (pati) merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Pada
setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan tertentu, namun pada umumnya
berbentuk bundar atau lonjong. Adanya perbedaan bentuk dan susunan butir amilum ini karena adanya hilus
(titik permulaan terbentuknya butir tepung) di setiap butir tepung. Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) amilum yang konsentris (hilus terletak di tengah); (b) eksentris (hilus
terletak di tepi). Sedang berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) monoadelph (hilus
hanya satu); (b) diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi oleh
lamela); dan (c) poliadelph/majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh lamela) (Gambar
14). Bila jumlahnya sampai berdesakan dalam sel, maka sisi-sisinya membentuk sudut. Pada beberapa
tumbuhan seperti jagung dan padi, butir amilum majemuk. Ukuran butir amilum bervariasi. Pada pati kentang
misalnya garis tengahnya antara 70-100 mm, pada jagung 12-18 mm.
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela ini disebabkan
karena waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya sehingga indeks pembiasannya berbeda.
Lamela-lamela ini akan hilang apabila dibubuhi alkohol keras, sebab air akan diserap oleh alkohol sehingga
indeks pembiasannya menjadi sama.
Dibagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat, peristiwa ini disebut korosi. Hal ini
biasa terjadi pada butir-butir amilum dalam biji yang sedang berkecambah. Sedang peristiwa retak di bagian
tengah butir amilum dikarenakan kepekatan di bagian tengah butir amilum berkurang.
2. Aleuron dan kristal protein
Di tempat penyimpanan makanan cadangan (misalnya biji) selain amilum terdapat juga protein. Pada
waktu biji masih muda, terdapat vakuola berukuran kecil dan berjumlah banyak. Menjelang biji menjadi tua,
vakuola menjadi dan besar. Setelah biji mengering, air dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga
konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya (protein, garam dan lemak) semakin besar. Karena peristiwa
pengeringan ini maka vakuola pecah menjadi beberapa vakuola kecil-kecil yang berisi protein, garam dan
lemak. Kemudian zat-zat tersebut akan mengkristal. Vakuola yang berisi kristal ini disebut aleuron (Gambar
16).
Sebuah aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau beberapa globoid yaitu
bulatan kecil yang tersusun oleh zat fitin (garam Ca- dan Mg- dari asam meseinesit hexafosfor). Butir aleuron
dalam endosperm biji jarak (Ricinus communis) mengandung globoid yang terdiri atas garam magnesium dan
kalsium dari asam inositol fosfat serta kristaloid. Disamping itu masih terdapat zat putih telur yang amorf
(yang bila ditetesi larutan Jodium berwarna kuning coklat).
Pada biji padi dan jagung, butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-sel jaringan endosperm yang

Page 1

Inklusi Sel
letaknya paling luar. Lapisan ini disebut lapisan aleuron. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila mencuci
beras terlalu bersih sebelum dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya tersebar dan berukuran besar.
3. Kristal Ca-oksalat
Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme. Yang paling sering
ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat (kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan
hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga
bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam Ca-oksalat.
Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam kuat (HCl dan H2SO4). Bentuk
dari kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang berupa kristal panjang, jika padat serta ditemukan
sendiri-sendiri disebut stiloid; kristal tunggal besar (daun Citrus sp); kecil berbebntuk prisma kecil seperti
pasir (tangkai daun Amaranthus); jarum/rafida (daun Ananas commosus, daun Mirabilis jalapa, batang dan
akar Alöe sp); bintang/roset (= majemuk) terdapat pada daun Datura metel, sisik, pyramid; kristal
majemuk dan terhimpun dalam kelompok bulat disebut drus; dan sebagainya (Gambar 15 dan 17). Kristal
dapat ditemukan dalam sel yang sama rupanya dengan sel sekelilingnya, atau terdapat dalam sel yang khusus,
berbeda dari sel lainnya dan disebut idioblas.
4. Lainnya
Minyak dan lemak termasuk lipida serta senyawa lain yang bersifat lemak seperti malam, suberin dan
kutin juga merupakan zat ergastik. Zat-zat itu langsung dibentuk oleh sitoplasma dan elaioplas. Pada biji,
embrio dan sel meristematik umum terdapat bahan cadangan seperti minyak dan lemak.
Garam silika sering ditemukan pada dinding sel seperti pada rumput-rumputan, namun dapat
ditemukan pula di dalam sel. Sistolit bentuk lain dari ergastik yang merupakan tonjolan dinding sel kea rah
lumen yang mengandung kalsium karbonat. Sel yang berisi sistolit disebut litosist.
Tanin merupakan kelompok turunan fenol yang heterogen. Dalam sayatan mikroskopis tannin dikenal
sebagai zat berwarna kuning, merah atau coklat. Tanin dapat ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan
terutama pada bagian daun, periderm dan dalam sel yang berhubungan dengan ikatan pembuluh. Dalam sel,
tannin ditemukan vakuola atau sebagai tetes dalam sitoplasma dan kadang-kadang menembus dinding sel
seperti pada jaringan gabus. Diperkirakan bahwa tannin berfungsi melindungi tumbuhan terhadap kekeringan
dan kerusakan yang disebabkan oleh hewan.

Page 2

Anda mungkin juga menyukai