Anda di halaman 1dari 19

JURNAL ILMIAH

KAJIAN YURIDIS PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA


(SNI) DALAM PENGADAAN GARAM BERYODIUM DI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


Untuk mencapai derajat S-1 pada
Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :
Achmad Ruslan JM
D1A 010 154

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2014

ii

JURNAL ILMIAH
KAJIAN YURIDIS PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA
(SNI) DALAM PENGADAAN GARAM BERYODIUM DI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR

Oleh:
Achmad Ruslan JM
D1A 010 154

Menyetujui,
Pembimbing Pertama.

Dr. Muhammad Sood, SH., M.H.


NIP. 195910071986031004

iii

KAJIAN YURIDIS PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA


(SNI) DALAM PENGADAAN GARAM BERYODIUM DI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Achmad Ruslan JM
D1A 010 154
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan Standar
Nasional Indonesia (SNI) dalam pengadaan garam beryodium di Kabupaten
Lombok Timur dan untuk mengetahui implikasi penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI) bagi industri pengolahan garam beryodium di Kabupaten
Lombok Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatifempirik. Hasil penelitian sebagai berikut : 1. Pemerintah Daerah Kabupaten
Lombok Timur dalam penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) garam
beryodium secara khusus membentuk suatu Tim, tugas dan fungsi utama Tim
tersebut adalah melaksanakan kegiatan pembinaan, pemantauan, dan pengawasan
serta menjalankan program nasional PUGAR (Program Usaha Garam Rakyat). 2.
Implikasi terhadap industri pengolahan garam beryodium adalah meningkatnya
produktivitas, kualitas produksi sesuai SNI, kesejahteraan produsen meningkat,
kebutuhan konsumen akan yodium tercukupi, dan menambah pemasukan bagi
pendapatan daerah.
Kata Kunci : Penerapan, Standar Nasional Indonesia (SNI), Garam Beryodium
ABSTRACT
JURIDICAL ASSESSMENT OF IMPLEMENTATION INDONESIAN
NATIONAL STANDARD (SNI) IN PROCUREMENT OF SALT IODIZED
AT EAST LOMBOK
The aim of this research was to determine how the Indonesian National Standard
(SNI) in the procurement of salt iodized in East Lombok and to determine the
implications of the Indonesian National Standard (SNI) for salt iodized processing
industry in East Lombok. Type of research is normative-empirical research. The
results is : 1. East Lombok Government in the implementation of the Indonesian
National Standard (SNI) salt iodized in particular establish a team, the duty and
the main function of the team is to provide guidance, monitoring, and supervision
as well as running the national program PUGAR (the People salt Enterprises
Program). 2. Implications for iodized salt processing industry is the increased
productivity, production quality accordingly, increasing producer welfare,
consumer demand for iodine fulfilled, and increase revenue for local reveneu.
Keywords: Implementation, Indonesian National Standard (SNI), Salt Iodized

iv

I.

PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan kurang gizi utama di Indonesia adalah Gangguan


Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY merupakan sekumpulan gejala
yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Masalah GAKY merupakan
masalah yang sangat serius mengingat dampaknya mempengaruhi kelangsungan
hidup dan kualitas sumberdaya manusia. GAKY menghambat proses tumbuh
kembang anak sehingga akan membentuk SDM yang tidak berkualitas, baik dari
segi fisik, kecerdasan, sosial maupun ekonomi.
Menindaklanjuti kesepakatan penambahan yodium pada semua garam
konsumsi, maka pada tahun 1994 keluarlah Keppres No. 69 Tahun 1994 yang
mengatur mengenai pengadaan garam beryodium, dalam Keppres tersebut
menyebutkan bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, dipandang perlu melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
berbagai gangguan terhadap kesehatan manusia akibat dari kekurangan yodium
melalui kegiatan yodisasi garam. Hakekat dari regulasi tersebut adalah bahwa
garam yang dapat diperdagangkan untuk keperluan konsumsi manusia, ternak,
pengasinan ikan dan bahan penolong industri pangan adalah garam beryodium
yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).1
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu penghasil garam terbesar di
Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Kabupaten Bima, dan menjadi suatu tanda

Indonesia, Keputusan Presiden Tentang Pengadaan Garam Beryodium, Keppres No. 69


Tahun 1994.

tanya besar apabila daerah penghasil garam memiliki predikat konsumsi garam
beryodium yang rendah. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat maupun
produsen garam tentang pentingnya garam beryodium sangatlah minim. Dengan
fakta yang ada, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur tidak ambil diam.
Mengacu pada Keputusan Presiden No. 69 tahun 1994 tentang Pengadaan Garam
Beryodium, serta banyaknya peredaran garam beryodium di masyarakat yang
belum memenuhi standar mutu nasional yaitu SNI Garam Beryodium yang
memiliki kandungan yodium (KIO3) antara 30-80 ppm.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
akan dibahas adalah bagaimana penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI)
dalam pengadaan garam beryodium di Kabupaten Lombok Timur dan apakah
dampak/implikasi dari penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) garam
beryodium bagi industri pengolahan garam beryodium di Kabupaten Lombok
Timur.
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan permasalahan, penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI) garam beryodium oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
Timur. Untuk mengetahui implikasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI)
garam beryodium bagi industri pengolahan garam beryodium di Kabupaten
Lombok Timur.
Manfaat penulisan penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara
akademis, teoritis maupun praktis. Penelitian ini merupakan penelitian normatif-

vi

empirik. Penelitian normatif adalah suatu pendekatan yang di dalam membahas


permasalahan, berpedoman pada literatur dan peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan penelitian empirik
adalah suatu penelitian dengan cara mengkaji dan melihat secara langsung
penerapan peraturan perundang-undangan di lapangan.
Digunakan tiga metode untuk mengkaji permasalahan sebagai mana
dikemukakan dalam penelitian ini. Pendekatan Undang-Undang (Statute
Approach), Pendekatan Konseptual (Conseptual Approach), dan Pendekatan
Sosiologis (Sociological Approach). Sumber dan jenis bahan hukum/data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif ini adalah
menganalisis keterangan-keterangan dari para informan dan responden tentang
penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pengadaan garam beryodium,
langkah analisis data ini akan dimulai dengan beberapa tahap yaitu, data yang
sudah terkumpul disaring dan disesuaikan dengan objek kajian. Setelah itu di
susun secara sistematis, logis, dan yuridis. Kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menjawab kesimpulan sebagai
hasil akhir penelitian.

vii

II.

PEMBAHASAN

Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Dalam Pengadaan Garam


Beryodium Di Kabupaten Lombok Timur.
Penulis memfokuskan kajian pada penerapan Standar Nasional Indonesia
(SNI) dalam Pengadaan Garam Beryodium di Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 69 tahun1994 tentang Pengadaan Garam
beryodium dan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur No. 2 tahun 2011
tentang Pengendalian Peredaran Garam Non Yodium di Kabupaten Lombok
Timur.
Dalam melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Lombok Timur khususnya
dalam bidang usaha garam, baik itu garam beryodium maupun non yodium diatur
jelas dalam Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Lombok Timur. Masalah
perizinan tertuang dalam Pasal 5, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur
No. 2 tahun 2011 tentang Pengendalian Peredaran Garam Non Yodium Di
Kabupaten Lombok Timur.
Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan peredaran atau
perdagangan garam baku didalam wilayah Kabupaten Lombok Timur wajib
memperoleh izin dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT).2
Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan peredaran atau
perdagangan garam baku di luar wilayah Kabupaten Lombok Timur harus
mendapat rekomendasi dari Gubernur dalam hal ini Kepala Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi.3

Indonesia, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur tentang Pengendalian Garam


Non Yodium di Kabupaten Lombok Timur, Perda No. 2 Tahun 2011, Psl. 5 ayat 1.
3
Indonesia, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur tentang Pengendalian Garam
Non Yodium di Kabupaten Lombok Timur, Perda No. 2 Tahun 2011, Psl. 5 ayat 2.

viii

Orang atau badan usaha yang telah memperoleh izin dari Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu (BPPT) kemudian berikutnya harus memiliki beberapa jenis
perizinan antara lain sebagai berikut : Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin
Gangguan/HO, Tanda Daftar Industri (TDI)/ Izin Usaha Industri (IUI), Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Pada tahun 2011 Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur
mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Pengendalian Peredaran Garam Non Yodium Di Kabupaten Lombok
Timur. Dimana Peraturan Daerah ini dikeluarkan sebagai salah satu upaya yang
ditempuh untuk mendukung pelaksanaan program penanggulangan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Kabupaten Lombok Timur yang
memiliki target untuk mempercepat pencapaian konsumsi garam beryodium untuk
semua (KGBS)/Universal Salt Ioditation (USI) atau cakupan 90% rumah tangga
mengkonsumsi garam beryodium.
Adapun peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur dalam
penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) garam beryodium di Kabupaten
Lombok Timur mencakup dalam hal pembinaan, pemantauan dan pengawasan.
Pembinaan adalah upaya yang dilakukan terus menerus, terencana, dan sistematis
mengenai pemantauan dan pengawasan peredaran garam, pelaporan, dan
evaluasi.4.

Pembinaan

terhadap

petani

garam,

produsen,

distributor,

masyarakat/konsumen. Pemantauan dan pengawasan adalah upaya yang dilakukan

Indonesia, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Tentang Pengendalian Garam


Non Yodium di Kabupaten Lombok Timur, Perda No. 2 Tahun 2011, Penjelasan, Psl. 3.

ix

dengan terencana dan sistematik dalam mengatur, membatasi, distribusi dan


mengawasi kualitas garam dalam peredarannya di wilayah Kabupaten Lombok
Timur.5
Untuk melaksanakan kegiatan pembinaan, pemantauan dan pengawasan,
dibentuklah suatu tim khusus, dilapangan lebih dikenal dengan nama Tim GAKY.
Beranggotakan Badan Pemberdayaan Daerah Kabupaten Lombok Timur, Dinas
ESDM Perindag Kabupaten Lombok Timur, Dinas KKP Kabupaten Lombok
Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Satuan Polisi Pamong Praja.
Informasi dari hasil wawancara dengan

Ibu Chandra selaku Kepala

Bidang Sosial dan Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten


Lombok Timur, menjelaskan tugas dan fungsi BAPEDA adalah selaku
koordinator Tim Pengendalian Garam Non Yodium dimana saat ini lebih dikenal
dengan sebutan Tim GAKY. BAPEDA bekerjasama dengan Dinas Energi Sumber
Daya Mineral Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Dinas
Kementerian Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Lombok Timur.6
Dibawah naungan BAPEDA, Tim ini rutin melakukan inspeksi kepasarpasar, kios-kios, produsen garam beryodium, kegiatan usaha lainnya berkaitan
dengan garam beryodium. Melalui Dinas Kesehatan selaku pemeriksa dengan

Indonesia, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Tentang Pengendalian Garam


Non Yodium di Kabupaten Lombok Timur, Perda No. 2 Tahun 2011, Penjelasan, Psl. 9 ayat 2.
6
Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 6 Agustus 2014.

membawa alat uji test iodium ke tempat inspeksi berlangsung, dan pada saat itu
juga dilakukan tes kadar/kandungan iodium.
Apabila di pasar-pasar/kios ditemukan garam dengan label beryodium
dikemasannya namun tidak terdapat kandungan iodium setelah dilakukan uji test,
maka akan langsung di lakukan penyitaan, dan akan dicari tahu produsen yang
mengedarkan garam tersebut, untuk kemudian diberi peringatan terhadap
produsen tersebut.
Dalam hal mengiodisasi adalah peran dari Dinas ESDM Perindag
Kabupaten Lombok Timur. Dinas Perindag mengeluarkan peringatan agar
produsen garam beryodium segera mengiodasi garamnya. Apabila peringatan ini
tidak juga diindahkan maka akan dilakukan penyitaan langsung, dan sanksi yang
paling berat adalah pencabutan izin usaha.
Penyitaan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok
Timur, apabila melebihi jatuh tempo yang sudah diberikan kepada pemilik garam
yang belum di Iodisasi maka akan dilakukan pemusnahan. Seperti halnya yang
dilakukan pada tahun 2012-2013 ditemukan garam sejumlah 2 ton lebih tidak
mengandung Iodium. Karena pemiliknya tidak mau melakukan iodisasi, akhirnya
dilakukan pemusnahan dengan cara membuangnya ke laut.7
Dinas KKP Kabupaten Lombok Timur di dalam Tim GAKY memiliki
tugas dalam hal monitoring penggunaan alat iodisasi. Apakah sudah baik dan
benar, apakah dalam proses penyemprotan dan kadar perbandingan yodium dan
garam yang akan di campur sudah sesuai takarannya. Karena disinyalir kurang
7

Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 6 Agustus 2014.

xi

baiknya mutu garam beryodium sehingga tidak memenuhi SNI adalah


dikarenakan oleh penggunaan alat iodisasi secara tidak benar tanpa aturan yang
telah ditentukan dan tata cara yang sudah diberikan.8
Untuk menangani banyaknya temuan Dinas KKP akan kesalahan dalam
proses dan penggunaan alat Iodisasi dibentuklah suatu Lembaga Pengiodisasi
yang berbentuk koperasi. Lembaga ini khusus menangani proses iodisasi garam
menjadi garam beryodium. Petambak garam maupun produsen pengolah garam
dapat datang secara langsung kekantor lembaga iodisasi atau dapat memanggil
petugas iodisasi langsung ketempat industri pengolahan garam beryodium.9
Beberapa LSM juga ikut membantu memantau peredaran garam
beryodium di Kabupaten Lombok Timur serta giat dalam hal memasarkan garam
beryodium. PKK Darma Wanita Kabupaten Lombok Timur aktif menyuarakan
kepada masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium, memasarkan dan
melakukan penyuluhan garam beryodium akan bahaya apabila tubuh kekurangan
yodium.10
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur mendatangi semua sekolah
dasar dan meminta seluruh murid untuk membawa sedikit contoh garam dapur
yang ada di rumah masing-masing. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 6 Agustus 2014.
9
Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 6 Agustus 2014.
10
Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 6 Agustus 2014.

xii

apakah masyarakat Kabupaten Lombok Timur secara keseluruhan sudah


mengkonsumsi garam beryodium atau belum.11
Peran Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam hal garam beryodium,
karena ini berkaitan dengan kesehatan dan tidak hanya terfokus kaitannya pada
sektor bisnis saja, tapi justru lebih spesifik pada bagaimana caranya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium, karena manfaat dari garam beryodium untuk tubuh dan
perkembangan pertumbuhan anak sangatlah penting.12
Target yang ingin di capai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
Timur saat ini adalah untuk bagaimana caranya mengembangkan industri garam
beryodium agar lebih baik lagi, sehingga untuk kedepannya masyarakat cakupan
konsumsi garam di Kabupaten Lombok Timur secara keseluruhan mencapai
100% mengkonsumsi garam beryodium. Sekarang hingga saat ini sekitar 70%
masyarakat Lombok Timur sudah mengkonsumsi garam beryodium.13
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur secara aktif dan serius
dalam hal menangani garam beryodium. Melalui Dinas Energi Sumber Daya
Mineral Perindustrian dan Perdagangan, memiliki tugas untuk memberikan
penyuluhan-penyuluhan

terhadap

Industri

pengolahan

garam

beryodium,

Sehingga dengan demikian garam yang diproduksi oleh industri-industri


pengolahan garam beryodium yang ada di Kabupaten Lombok Timur memenuhi
11

Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 6 Agustus 2014.
12
Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Industri, Dinas ESDM Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 4 Agustus 2014.
13
Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Industri, Dinas ESDM Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Tanggal 4 Agustus 2014.

xiii

Standar Nasional Indonesia yang memiliki kandungan yodium (KIO3) berkisar


antara 30-80 ppm.
Tugas utama dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lombok Timur adalah mengontrol industri-industri
pengolahan dan pengemasan garam beryodium. Untuk mengetahui Apakah sudah
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kegiatan rutin yang dilakukan
adalah dengan cara mengambil sampel atau contoh-contoh garam beryodium yang
ada pada semua industri pengolahan dan pengemasan garam beryodium secara
rutin dan berkala. Sampel dan contoh-contoh garam beryodium yang diambil
kemudian di bawa dan dites ke laboratorium Iodisasi yang dimiliki oleh Dinas
ESDM Perindag Kabupaten Lombok Timur.
Menurut Deddy Isman Zarliansyah, S.Pi, Kepala Seksi Konservasi dan
Penataan Ruang Pesisir Pantai, Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lombok Timur. Pada tahun 2009 Presiden Republik Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono mencanangkan Program Swasembada Garam Nasional.
Dengan pertimbangan pada saat itu Indonesia memiliki bentang pesisir pantai
terpanjang nomor 2 di Dunia, tapi anehnya kita masih mengimpor garam dari
Luar Negeri, baik itu garam industri maupun garam konsumsi.14
Berdasarkan itulah Menteri Perikanan dan kelautan waktu itu Fadhil
muhammad mengangakat masalah ini kepermukaan, akhirnya dijadikanlah
Program Swasembada Garam Nasional pada Tahun 2009, dicanangkan pada tahun
yang sama. Penggodokan pada tahun 2010 di tingkat Nasional, kemudian pada
14

Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Konservasi dan Penataan Ruang Pesisir Pantai,
Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, tanggal 23 Juli 2014.

xiv

tahun 2011 muncul Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) yang
di danai dari APBN untuk 40 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, salah satunya
adalah Kabupaten Lombok Timur.15
Melalui PUGAR, para petambak garam juga diberikan modal langsung,
baik itu berupa pelatihan dan bimbingan juga dalam pengadaan alat-alat bantu
produksi serta alat pengiodisasi disekitar areal tambak garam, sehingga garam
yang sudah dipanen bisa langsung dilakukan proses iodisasi ditempat, tanpa
mengeluarkan biaya untuk transportasi ke badan pengiodisasi.

Dampak/Implikasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) garam


beryodium bagi industri pengolahan garam beryodium di Kabupaten
Lombok Timur.
Peneliiti menggunakan 5 variabel pertanyaan dengan menyimpulkan ratarata jawaban dari 30 responden, berikut adalah kesimpulan jawaban dalam bentuk
narasi. Produktivitas mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, untuk satu
industri garam beryodium saat ini mampu memproduksi dengan jumlah rata-rata
500 kg/hari. Dari segi kualitas garam beryodium yang diproduksi sudah mampu
bersaing dengan garam beryodium dari luar daerah maupun impor. Dengan kadar
garam mencapai 95% dan kadar yodium antara 30-80 ppm sudah sesuai dengan
standar SNI garam beryodium.
Dari segi pemasaran, kepercayaan konsumen terhadap garam beryodium
produksi Kabupaten Lombok Timur semakin meningkat, dapat dilihat dari
15

Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Konservasi dan Penataan Ruang Pesisir Pantai,
Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, tanggal 23 Juli 2014.

xv

meningkatnya permintaan konsumen baik itu konsumen dari Kabupaten Lombok


Timur maupun dari Kabupaten/Kota lainnya. permintaan pasar setiap tahunnya
meningkat sudah tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi pengusaha garam
beryodium. Dapat dilihat dari bertambahnya jumlah industri pegolahan garam
beryodium setiap tahunnya, dengan kata lain bisnis garam beryodium sangat
menjanjikan. Meningkatnya hasil produksi dan penjualan juga berpengaruh pada
peningkatan kesejahteraan pelaku usaha/produsen garam beryodium yang
semakin baik.
Garam beryodium tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan
garam, tapi sangat penting untuk kesehatan. Penambahan yodium terhadap garam
konsumsi diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi dan sumber daya manusia
(SDM) dan memberantas gejala-gejala kesehatan yang timbul akibat kekurangan
yodium. Penambahan yodium pada garam konsumsi juga berfungsi untuk
menetralkan zat-zat bahaya dan bakteri tidak baik untuk tubuh yang terkandung
dalam garam.
Meningkatnya produksi garam beryodium dan kepercayaan konsumen
akan kualitas garam beryodium produksi Kabupaten Lombok Timur berdampak
pada peningkatan permintaan pasar atau peningkatan penjualan, dengan demikian
berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan daerah. Kegiatan usaha di
bidang pergaraman merupakan salah satu sumber pemasukan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) bagi Kabupaten Lombok Timur.

xvi

III.

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis paparkan diatas, maka
dapat ditarik simpulan :
Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur dalam
penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) garam beryodium dimulai pada
tahun 2010 dengan menjalankan Program Nasional yaitu Program Usaha Garam
Rakyat (PUGAR). Selain itu dibentuk Tim khusus yang lebih dikenal dengan
sebutan TIM GAKY, dimana Tim ini memiliki tugas dan fungsi utama dalam
kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pemantauan. Tim beranggotakan Badan
Pemberdayaan Daerah, Dinas Energi Sumber Daya Mineral Perindustrian dan
Perdagangan, Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, dan
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Timur.
Implikasi/dampak dari penerapan SNI garam beryodium bagi
industri pengolahan garam beryodium di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat
dari meningkatnya hasil produksi setiap tahunnya, kualitas garam beryodium
sudah sesuai standar SNI, permintaan konsumen meningkat, meningkatkan
kesejahteraan produsen garam beryodium. Selain itu berdampak pula terhadap
peningkatan gizi masyarakat dan kesehatan konsumen atas konsumsi garam
beryodium, dan berpengaruh terhadap bertambahnya pendapatan daerah dari pajak
industry serta penjualan garam beryodium.

xvii

SARAN
Program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) akan selesai pada tahun
2015, diharapkan setelah PUGAR adalagi program-program lainnya yang dapat
membantu dan membina masyarakat yang berkegiatan dalam usaha garam. Serta
Pemerintah Daerah lebih giat lagi memberikan penyuluhan-penyuluhan ke
masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium.
Perkembangan bisnis di bidang garam sangat menjanjikan, banyak
dampak positif baik itu bagi masayarakat maupun pemerintah. Penulis berharap
pemerintah daerah membuka industri-industri pengolahan garam lainnya, tidak
hanya terbatas pada indutri garam beryodium. Bagi industri yang sudah ada saat
ini agar tetap menjaga kualitas garam beryodium yang di produksi dan tetap
sesuai dengan standar SNI garam beryodium.

xviii

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku, Makalah, Artikel :
Adi,Tukul Rameyo, Dkk, Pusriswilnon BRKP, Departemen Kelautan dan
Perikanan, Buku Panduan Pengembangan Usaha Terpadu Garam dan
artemia, Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati, Badan
Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen kelautan dan Perikanan, 2006.
APROGAKOP, Posisi Indonesia dan Pengaruh Terhadap Industri di Indonesia,
Departemen Kelautan dan Perikanan, 2000.
B, Hermanto, Standar Kualitas Garam dan Produk Turunannya, Makalah
Workshop Masa depan Industri Garam di Indonesia, Departemen
Perindustrian, 2006.
Badan Standardisasi Nasional, Pengantar Standardisasi,BSN, 2009.
Deperindag, Perdagangan Garam di Indonesia, Departemen Kelautan dan
Perikanan, 2000.
Direktorat Industri Kimia An Organik, Deperindag, Pertumbuhan Permintaan dan
Penyediaan Garam Serta Kebijaksanaan Penanganan Garam di
Indonesia, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 2000.
Kurniawan, HukumPerlindungan Konsumen (Problematika Kedudukan dan
Kekuatan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen), Universitas
Brawijaya Press, Malang, 2011.
Mirandati, Devita Ayu, Studi Implementasi Kebijakan Pengadaan Garam
Beryodium di Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, Tesis Magister Ilmu
Administrasi Undip, Semarang, 2007.
Saleh, Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Industri
Garam Beryodium, Jurnal Ilmu Magister Manajemen Unram, Mataram,
2013.
Wahyuni, Endang Sri, AspekHukum Sertifikasi dan Keterkaitannya dengan
Perlindungan Konsumen, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
Wilarso, joko, Peningakatan Teknologi Proses Pengolahan Garam Rakyat
Menjadi Garam Industri Dengan Tenaga Surya, Balai Penelitian dan
Pengembangan Industri, Semarang, 1995

xix

B. Peraturan-Peraturan:
Indonesia, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1994
Tentang Pengadaan Garam Beryodium.
Indonesia, Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 102 Tahun 2000
Tentang Standardisasi Nasional.
Indonesia, Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Indonesia, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1997
Tentang Badan Standardisasi Nasional.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Perdagangan.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 Tentang
Perindustrian.
Departemen Perindustrian Dan Perdagangan, Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2010 Tentang Penunjukan
Lembaga Penilaian Kesesuaian.
Indonesia, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Pengendalian Peredaran Garam Non Yodium Di Kabupaten
Lombok Timur.
Indonesia, Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 20 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Peredaran Garam Non Yodium Di Kabupaten
Lombok Timur.

Website :
Dinas Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Pembuatan Garam Bermutu,
http://www.djpt.kkp.go.id,Tanggal 16 mei 2014
Badan Standardisasi Nasional, BSN,http://www.bsn.go.id, Tanggal 20 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai