MAKALAH
PERBENDAHARAAN NEGARA
Oleh : Reince Herry Tangkowit
A. LATAR BELAKANG
Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suatu negara
merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan. Pemerintah wajib menerapkan
kaidah-kaidah yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan, termasuk di
dalamnya kaidah-kaidah dalam bidang pengelolaan keuangan negara yang
diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam rangka
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik itulah, pemerintah Republik
Indonesia melakukan reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara.
Selain itu, reformasi pengelolaan keuangan ini juga dilatarbelakangi masih
digunakannya peraturan perundang-undangan peninggalan pemerintah kolonial.
Walau kehendak menggantikan aturan bidang keuangan warisan telah lama
dilakukan agar selaras dengan tuntutan zaman, baru pada tahun 2003 hal itu
terwujud dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara. Hal itu senada dengan makin besarnya belanja negara yang
dikelola oleh pemerintah sehingga diperlukan suatu metode pengawasan yang
memadai. Salah satu bentuknya adalah keterlibatan masyarakat/stakeholders.
Keterlibatan masyarakat ini juga seiring dengan makin besarnya porsi
pajak dalam mendanai operasional pemerintahan. Sumber daya alam yang selama
ini besar porsinya dalam penerimaan negara makin lama makin berkurang oleh
karena jumlah sumber yang terbatas. Pada satu pihak, biaya penyelenggaraan
pemerintahan semakin besar. Satu-satunya sumber adalah pajak dari masyarakat.
Agar
masyarakat
tidak
merasa
dirugikan,
maka
diperlukan
suatu
Perbendaharaan Negara | 2
1.
2.
3.
4.
Perbendaharaan Negara | 3
Paket UU Keuangan Negara tersebut (yang terdiri dari dua UU yang sudah
diundangkan, yaitu UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No.1
tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara, serta satu RUU, yaitu RUU
Pemeriksaan pengelolaan Keuangan Negara yang masih dibahas di DPR)
merumuskan empat prinsip dasar pengelolaan keuangan negara, yaitu:
1. Akuntabilitas berdasarkan hasil atau kinerja;
2. Keterbukaan dalam setiap transaksi pemerintah;
3. Pemberdayaan manajer professional; dan
4. Adanya lembaga pemeriksa eksternal yang kuat, professional dan mandiri
serta dihindarinya duplikasi dalam pelaksanaan pemeriksaan.
Perubahan mendasar yang diatur oleh Undang-undang No.17 tahun 2003
yaitu:
1. Tentang pengertian dan ruang lingkup dari keuangan negara;
2. Azas-azas umum pengelolaan keuangan negara;
3. Kedudukan presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
negara;
4. Pendelegasian
kekuasaan
presiden
kepada
menteri
Keuangan
dan
Menteri/Pimpinan Lembaga;
5. Susunan APBN dan APBD;
6. Ketentuan mengenai penyusunan dan penetapan APBN dan APBD;
7. Pengaturan Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan bank sentral,
pemerintah daerah dan pemerintah/lembaga asing;
8. Pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah dengan perusahaan daerah
dan perusahaan swasta;
9. Badan pengelola dana masyarakat; dan
10. Penetapan bentuk dan batas waktu penyampaian laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN dan APBD.
11. Penggunaan Medium Term Expenditure Framework (MTEF) sebagai
pengganti Propenas dan Repeta.
Sedangkan perubahan mendasar dalam pengelolaan perbendaharaan
negara yang tercantum dalam UU No.1 tahun 2004 yaitu:
1. Penerapan anggaran berbasis kinerja;
Perbendaharaan Negara | 4
negara yang dapat dinilai dengan uang, di dalamnya termasuk berbagai kebijakan
dan kegiatan yang terselenggara dalam bidang fiskal, moneter dan atau
pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Selain itu segala sesuatu dapat
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dari sisi subyek, keuangan
negara meliputi negara, dan/atau pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan
negara/daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
Keuangan Negara dari sisi proses mencakup seluruh rangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan pengelolaan obyek di atas mulai dari proses perumusan
kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.
Terakhir, keuangan negara juga meliputi seluruh kebijakan, kegitan dan hubungan
hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana
tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara, pendekatan
terakhir ini dilihat dari sisi tujuan. Dengan pendekatan sebagaimana diuraikan di
atas, UU No. 17/2003 merumuskan sebagai berikut: Keuangan negara adalah
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
Perbendaharaan Negara | 5
menyelenggarakan
tugas
layanan
umum
Perbendaharaan Negara | 6
pengelolaan
barang
milik/kekayaan
negara
(BM/KN),
Perbendaharaan Negara | 7
diberikan
kepada
menteri/pimpinan
lembaga
sebagai
pengguna
Perbendaharaan Negara | 8
3.
4.
5.
6.
Administrasi Perpajakan;
Administrasi Kepabeanan;
Perbendaharaan (Treasury); dan
Pengawasan Keuangan.
Gambar ;
Pelimpah
an
Kewenan
gan
Perbendaharaan Negara | 9
kepala
daerah
menyusun
kebijakan
dan
mengkoordinasikan
P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a | 10
kas daerah;
5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;
6. Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD);
7. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama
pemerintah daerah;
8. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
9. Menyajikan informasi keuangan daerah; dan
10. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang
milik daerah.
PPKD selaku BUD menunjuk pejabat di lingkungan satuan kerja
pengelola keuangan daerah selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa
BUD). PPKD mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah. Penunjukan Kuasa BUD oleh PPKD ditetapkan
dengan keputusan kepala daerah. Kuasa BUD mempunyai tugas:
1.
2.
3.
4.
5.
P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a | 11
pemerintah daerah;
5. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
6. Menyajikan informasi keuangan daerah; dan
7. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang
milik daerah.
B.7 Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku Pejabat Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang (PPA/PB) mempunyai tugas:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD);
2. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD);
3. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
4.
5.
6.
7.
belanja;
Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas
P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a | 12
anggaran/kuasa
pengguna
barang
mempertanggung
jawabkan
P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a | 13
P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a | 14
C. KESIMPULAN
Reformasi manajemen keuangan pemerintahyang telah menenorkan UU
No. 17/2003 dan UU No. 1/2004 beserta peraturan-peraturan pendukungnya)
telah memberikan landasan yang cukup kuat untuk memperbaiki kinerja
pengelolaan keuangan negara RI. Kedua Undang-undang tersebutdan
diharapkan dilengkapi dengan UU Pemeriksaan pengelolaan Keuangan Negara
yang masih dibahas di DPRmenyediakan instrument dan wahana yang kondusif
untuk mewujudkan good governance.
D. SARAN
Keindahan aturan, tentunya tidak akan berguna manakala tidak
diimplementasikan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, Pemerintah dan
DPR diharapkan mampu mengawal pelaksanaan paket undang-undang Di bidang
keuangan negara tersebut sekaligus melanjutkan proses reformasi manajemen
keuangan pemerintah.
DPR dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya, yakni fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan, dapat berperan optimal dalam memperbaiki
kinerja anggaran negara dengan keterlibatannya yang efektif sepanjang siklus
APBN.
P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a | 15
REFERENSI
Artikel
Percepatan
Eksekusi
Belanja
Belanja
http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/percepat-eksekusi-belanja-2016 diakses
tanggal 6 September 2016.
Modul Pengantar Keuangan Negara (Penyuluh Perbendaharaan) Edisi 2014
file:///D:/MATERI%20KULIAH%20S2%20STAR%20BPKP/SEMESTER
%204/GOVERNANCE%20&%20SISTEM%20PENGELOLAAN
%20KEUANGAN%20NEGARA/Bahan%20Makalah%20Perbandaharaan
%20Negara/24%20Keuangan%20Negara%20(1).pdf diakses tanggal 6
September 2016.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara.
Ekonomi
Manajemen
;
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
http://chandraekapurwanto.blogspot.co.id/2013/03/normal-0-false-falsefalse-en-us-x-none.html diakses tanggal 6 September 2016
Suminto, M.Sc. Economist, The Indonesia Economic Intelligence, Pengelolaan
APBN Dalam Sistem manajemen keuangan Negara - Makalah sebagai
bahan penyusunan Budget in Brief 2004 (Ditjen Anggaran, Depkeu.