Tahun
200
5
200
6
200
7
200
8
200
9
201
0
201
1
Angkatan
Kerja
Pengangg
uran
Tingkat
Pengangg
uran
Terbuka TPT
(Juta
Orang)
(Juta
Orang)
(%)
Februari
105,80
November
105,86
10,8
5
10,2
6
11,9
0
11,2
4
11,1
10,4
Februari
106,28
Agustus
106,39
Februari
108,13
Agustus
109,94
Februari
111,48
9,43
8,46
Agustus
111,95
9,39
8,39
Februari
113,74
9,26
8,14
Agustus
113,83
8,96
7,87
Februari
116,00
8,59
7,41
Agustus
116,53
8,32
7,14
Februari
119,40
8,12
6,80
Agustus
117,37
7,70
6,56
5
10,9
10,2
8
10,5
5
10,0
1
9,75
9,11
12.00
11.24
11.00
10.45
10.28
10.26
10.00
10.00
9.75
9.11
9.00
8.468.39
8.14
8.00
8.00
7.87
7.41
7.14
7.00
6.806.56
Tingkat Pengangguran Terbuka - TPT (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
6.00
6.00
5.00
4.00
4.00
3.00
2.00
2.00
1.00
0.00
TAHUN
Dengan adanya revisi tersebut, hal strategis yang dirasa penting bagi
setiap Kementerian, dapat dijadikan kewenangan pemerintah pusat. Hal itu
menurut Fauzi penting untuk mencegah kerancuan kewenangan antara
pemerintah pusat dan daerah. Termasuk soal pengawas ketenagakerjaan
yang dihadapi oleh Kemenakertrans.
Fauzi menekankan agar MoU ini jangan langsung disampaikan kepada
Pemda, karena dikawatirkan Pemda tidak memahami isi kesepakatan
tersebut. Oleh karenanya Fauzi berharap agar disusun peraturan teknis,
sehingga MoU dapat dijalankan secara langsung oleh Pemda. Karena itu
harus dirumuskan hal teknis, apa yang harus dilakukan pemerintah
daerah, tutur Fauzi.
Sementara Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kemenakertrans, Muji Handaya, mengatakan maksud kesepakatan bersama
(MoU) ini untuk meningkatkan mengkoordinasi pelaksanaan pembinaan
ketenagakerjaan pada provinsi dan kabupaten/kota. Menurut Muji
setidaknya terdapat empat hal yang diatur dalam MoU tersebut. Pertama,
unit kerja pengawasan ketenagakerjaan di provinsi dan kabupaten/kota.
Kedua, pembinaan tenaga pengawas ketenagakerjaan dan petugas
administrasi teknis pengawasan ketenagakerjaan guna terlaksananya
sistem pengawasan di lapangan. Ketiga, pembiayaan sarana dan prasarana
pengawasan ketenagakerjaan. Keempat, pembinaan oleh Kemendagri dan
Kemenakertrans.
Sedangkan, Kasubdit Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan
Kemenakertrans, Samsul Bahri, mengatakan ketentuan teknis dari
kesepakatan tersebut akan dituangkan dalam petunjuk teknis pelaksanaan
peraturan bersama. Bagi Samsul, pemerintah pusat membuat desain dan
petunjuk untuk mengoptimalkan peran pengawas ketenagakerjaan.
Sedangkan peran Pemda adalah melaksanakan ketentuan tersebut.
Terpisah, Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), Timboel
Siregar, mengatakan lemahnya pengawasan ketenagakerjaan saat ini
disebabkan oleh kualitas dan kuantitas tenaga pengawas. Selain melakukan
penambahan terhadap jumlah pengawas, Timboel berpendapat Pemda
harus meningkatkan kualitas SDM pengawas lewat pelatihan langsung di
lapangan.
Selain itu Timboel juga mengatakan harus dialokasikan sejumlah dana dari
APBN untuk mendidik PPNS. Untuk mengawasi kinerja pengawas
ketenagakerjaan, Timboel berpendapat perlu dibentuk badan independen
yang terdiri dari unsur serikat pekerja, pengusaha dan pemerintah.
Sedangkan tanggung jawab (sentralisasi) atas pengawas ketenagakerjaan
berada di tingkat pemerintah pusat (Menakertrans). Pengawas tidak lagi
bertanggung jawab ke Gubernur atau Bupati/Walikota, pungkasnya.
Sumber :
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5006ca5b04fcf/menakertransdan-mendagri-sepakat-benahi-pengawasan-ketenagakerjaan
"Itu yang akan dibahas dan disosialisasikan lagi, karena pekerja mempunyai transisi satu
sampai dua tahun. Karena memang di UU-nya seperti itu," jelas Ali saat ditanya apakah
pemotongan ini akan merugikan pekerja.
Dijelaskannya, angka sebesar lima persen kelompok pekerja yang menyanggupi, yang diatur di
UU 3 Tahun 1992. Adapun yang memberikan lima persen tersebut tidak hanya bagi pemberi
kerja saja.
"Tapi UU ini sendiri banyak pekerja yang tidak tahu bahwa mereka telah mendapat jaminan
sosial yang harusnya ditanggung perusahaan," pungkasnya.
Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan mengklaim sudah 63 persen penduduk Indonesia
sudah memiliki jaminan kesehatan dengan berbagai macam bentuk proteksi.(bro)
Sumber : http://ekbis.sindonews.com/read/656164/33/nikmati-bpjs-gaji-buruhdipotong-5-1340963184