Sebelum sampai pada pembahasan tentang berbagai teori dan model dalam ilmu komunikasi,
ada baiknya apabila kita terlebih dahulu membahas mengenai pendekatan pendekatan atau
pandangan pandangan tersebut merupakan kerangka dasar berbagai teori dan model yang ada
dalam komunikasi.
Menurut Littlejohn dalam bukunya Theories of Human Communication yang diterbitkan tahun
1989, secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok
pengamatannya dapat dibagi dalam 3(tiga) kelompok atau aliran pendekatan, yaitu pendekatan
scientific, Pendekatan Humanistic, dan Pendekatan Social Science.
1.
a.
Pendekatan Scientific
Pada umumnya berlaku di kalangan ahli ilmu eksakta. Menurut pandangan ini, ilmu
diasosiasikan sebagai objektivitas. Objektivitas yang dimaksud adalah objektivitas yang
menekankan pada prinsip standarisasi observasi dan konsistensi. Landasan philosofisnya adalah
bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan struktur. Secara individual, para peneliti
boleh jadi berbeda satu sama lainnya tentang bagaimana rupa atau macam dari bentuk dan
struktur tersebut. Namun apabila para peneliti melakukan penelitian terhadap suatu fenomena
dengan menggunakan metode yang sama, maka akan dihasilkantemuan yang sama.
Ciri dari kelompok ini adalah adanya pemisahan antara known (objek atau hal yang ingin
diketahui) dan knower (subjek pelaku atau pengamat). Salah satu metode yang lazim dilakukan
adalah metode eksperimen.
Dan ketentuan dari pendekatan Scientific:
1) Bagi aliran scientific ilmu bertujuan untuk menstandardisasikan observasi
2) Aliran Scientific berpandangan bahwa tujuan ilmu adalah mengurangi perbedaan
perbedaan pandangan tentang hassil pengamatan
3) Aliran Scientific memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang berada disana (out
there) diluar diri pengamatan/peneliti
4) Aliran Scientific memfokuskan perhatiannya pada dunia hasil penemuan (discovered
world)
5) Aliran Scientific berupaya memperoleh konsesus
6) Aliran Scientific membuat pemisahan yang tegas antara known dan knower
1.
b.
Pendekatan Humanistic
Dalam konteks ilmu-ilmu sosial, salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan
dari aliran humanistic ini adalah partisipasi observasi. Melalui metode ini, si pelaku dapat
mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri
secara aktif dalam kehidupan dari orang-orang yang ditelitinya.
Pandangan klasik aliran humanistic ini adalah bahwa cara pandang seseorang tentang sesuatu
hal akan menentukan penggambaran dan uraiannya tentang hal tersebut. Karena sifatnya yang
subjektif dan interpretative, maka pendekatan ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji
persoalan-persoalan yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan
pengalaman pribadi.
Ketentuan Pendekatan Humanistic:
1) Bagi aliran pendekatan Humanistic mengutamakan kreatifitas individual
2) Aliran Humanistic bertujuan untuk memahami tanggapan dan hasil temuan subjektif
individual
3) Aliran Humanistic melihat ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang berada disini( in here),
dalam arti berada dalam diri (pemikiran,interpretasi) pengamat
4) Aliran Humanistic mengutamakan interpretasi interpretasi alternatif
Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara pandang seseorang
tentang sesuatu hal akan menentukan penggamabaran dan uraiannya tentang hal
tersebut. Karena sifatnya subjektif dan interperatif, maka pendekatan
aliran humanistic ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalan persoalan yg menyangkut sistemnilai kesenian, kebudayaan, sejarah, dan
pengalaman pribadi.
Kelompok aliran yg ketiga adalah pendekatan khusus ilmu pengetahuan sosial
(social sciences). Pendekatan ini yg di terapkan oleh para pendukung kelompok
aliran ini pada dasarnya merupakan gabungan atau kombinasi dari pendekatan pendekatan aliran scientific dan humanistik. Pendekatan ilmu sosial merupakan
perpanjangan (extension) dari pendekatan ilmu alam (natural science).
Dipergunakannya 2 pendekatan scientific dan humanistic yg masing - masing
berbeda prinsip ini adalah kerena yg menjadi objek studi dalam ilmu pengetahuan
sosial dalah kehidupan manusia. Para ahli ilmu sosial, seperti para ahli ilmu alam
harus mampu mencapai kesepakatan atau konsensus mengenai hasil temuan
pengamatannya, meskipun kesepakatan atau konsensus yg dicapai tersebut sifatnya
"relatif", dalam arti dibatasi oleh faktor - faktor waktu, situasi, dan kondisi tertentu.
Para ahli ilmu komunikasi yg meneliti bidang studi seperti komunikasi antarpribadi,
komunikasi dalam kelompok. komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan lain lain umumnya banyak menerapkan metode - metode pendekatan scientifc. Teori teori yg dihasilkannya biasanya disebut sebagai teori komunikasi (communication
theory). Sementara itu pendekatan - pendekatan humanistic juga banyak
diterapkan dalam penelitian tentang masalah - masalah komunikasi antar pribadi,
komunikasi kelompok. komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan lain - lain.
Teori Komunikasi
Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa
pengertian, yaitu:
1.
Teori adalah abstraksi dan realitas
2.
Teori terdiri dari sekumpulan prinsip - prinsip dan definisi - definisi
yg secara konseptual mengorganisasikan aspek - aspek dunia empiris
secara sistematis
3.
Teori terdiri dari asumsi - asumsi, proposisi - proposisi, dan aksioma
- aksioma dasar yg saling berkaitan
4.
Teori terdiri dari teorema - teorema, yakni generalisasi - generalisasi
yg diterima / terbukti secara empiris
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya
merupakan "konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang
suatu fenomena". Teori memiliki 2 ciri umum, yaitu:
1.
Semua teori adalah "abstraksi" mengenai suatu hal. Dengan
demikian teori sifatnya terbatas.
2.
Semua teori adalah konstruksi ciptaan individual manusia. Oleh
sebab itu sifatnya relatif tergantung pada cara pandang si pencipta teori.
Berdasarkan uraian diatas, secara sederhana teori komunikasi pada
dasarnya merupakan "Konseptualisasi atau penjelasan logis tentang
fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia".
Menurut Littlejohn, penjelasan dalam teori berdasarkan pada "prinsip
keperluan" (the principle of necessity), yakni suatu penjelasan yg
ini
dijelaskan
Kegiatan Belajar 1.
2.
menyangkut
pribadi.
3.
i.
4.
5.
Scientific membuat
pemisahan
yang
antara known dan knower,humanistic cendrung tidak memisahkan.
6.
Scientific berupaya
interpretasi alternatif.
memperoleh
tegas
organisasi,
komunikasi
pendekatan scientific.
massa
dll
umumnya
menerapkan
metode
Tes Formatif 1
1.
2.
3.
4.
Menurut pandangan ilmiah empiris antara known (objek yang diamati) dan
knower (subjek peneliti).. ada pemisahan yang tegas
5.
6.
Salah satu bentuk metode penelitian yang lazim digunakan dalam pendekatan
humaniora-interpretatif adalah. Partisipasi observasi.
7.
8.
1.
2.
3.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
BERPIKIR KREATIF
Setiap upaya perencanaan kreatif dalam periklanan selalu
didahului dengan proses kreatif daiam arti proses penciptaan
ide-ide / gagasan kreatif iklan. Proses ini pada dasarnya
adalah proses berpikir kreatif.
Kreativitas seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan
yang didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang
berbakat saja yang bisa menjadi kreatif, Anggapan ini tidak
sepenuhnya benar, walaupun memang dalam kenyataannya terlihat
bahwa
orang-orang
tertentu
memiliki
kemampuan
untuk
menciptakan ide-ide baru dengan cepat dan beragam.
Namun demikian, sesungguhnya kemampuan berpikir kreatif pada
dasarnya dimiliki semua orang. Berpikir kreatif adalah
kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dan orisinil.
Bahkan pada orang yang merasa tidak mampu menciptakan ide baru
Di Negara-negara yang sudah maju human relations semakin mendapat perhatian para
manajer dalam organisasi apapun, karena semakin diasakan pentingnya dalam rangka
memecahkan berbagai masalah yang menyangkut factor manusia dalam manajemen.
Benturan-benturan psikologis dan konfli-konflik antara kepentingan pribadi dan
kepentingan organisasi sering terjadi. Bukan saja antara manajer dengan karyawan tetapi juga
antara karyawan dengan karyawan, yang benar-benar mengganggu jalannya roda organisasi
dalam mencapai tujuannya.
Human relations juga dirasakan pentingnya oleh para manajer untuk menghilangkan
luka-luka aibat salah komunikasi (mis-communication) dan salah interpretasi (misinterpretation) yang terjadi antar manajer beserta karyawannya dengan public di luar
organisasi.
Ciri hakiki human relations bukan human dalam pengertian wujud manusia (human
being), melainkan dalam makna proses rohaniah yang tertuju pada kebahagiaan berdasarkan
watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain aspek kejiwaan yang
terdapat pada diri manusia.
Human relations dapat dilakukan atau terjadi dalam segala situasi dan dalam semua
bidang kehidupan serta terhadap siapa saja.
Menurut Keith Davis ada tiga tujuan yang hendak dicapai oleh human relations yaitu
mengusahakan agar para pegawai atau pekerja dapat :
1. To cooperate (selalu bekerja sama)
2. To produce ( menghasilkan produksi yang baik)
3. To gain Statisfaction (dapat merasakan kepuasan dalam pekerjaan mereka yang meliputi
segi-segi ekonomis, psikologis dan social)
Di tinjau dari segi pimpinan yang bertanggung jawab untuk pemimpin kelompok, human
relations adalah interaksi dari orang-orang ke dalam suasana kerja dengan motivasi, mereka
akan bekerja bersama-sama secara produktif, cooperative dengan kepuasan, baik mengenai
segi-segi ekonominya, maupun psikologisnya dan sosialnya.
Terdapat 3 faktor yang mendasari interaksi manusia dengan manusia lainnya. Ketiga
faktor tersebut adalah :
1.
Imitasi adalah tanggapan yang dipelajari, hasil nteraksi, pengaruh lingkungan dan
bukan pembawaan sejak lahir. Imitasi tidak selalu bersifat positif. Misalnya sesorang
dapat terpengaruh dengan tingkah laku orang lain yang tidak sesuai dengan norma dan
aturan-aturan yang ada. Misalnya terpengaruh dari gaya hidup selebritis yang negatif
dan dari lungkungan sekitarnya yang tidak sesuai dengan norma hidup masyarakat.
2.
Sugesti
Sugesti diterima seseorang dari orang lain yang mempunyai otoritas, prestise sosila yang
tinggi atau ahli dalam lapangan tertentu. Sugesti ini memegang peranan penting dalam hidup
kelompok karyawan, karena terdapat orang-orang yang mempunyai otoritas, mempunyai
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
1.
2.
prestise sosial yang tinggi atau yang mempunyai keahlian dalam lapangan tertentu terutam
dalam organisasi.
3. Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya seseorang kepada orang lain. Perasaan simpati ini dapat
timbul secara tiba-tiba atau secara lambat laun. Timbulnya simpati adalah sebagai proses
yang disadari dan timbulnya tidak atas dasar logis rasional melainkan berdasarkan penilaian
perasaan. Pada simpati dorongan utama adalah ingin mengerti dan ingin kerjasama dengan
orang lain.
Perbedaanya cukup jelas. Imitasi adalah prilaku seseorang untuk ingin sama atau mengikuti
sesuatu dari orang lain. Sedangkan sugesti adalah sikap mengajak atau mempengaruhi orang
lain. Dan simpati adalah perasaan suka atau tertariknya seseorang kepada orang lain.
Ciri-ciri adanya Human Relations
Human Relatuions dalam teori dan praktek
Gaya Komunikasi
Ciri adanya Human Relations
Ciri adanya Human Relations yaitu hubungan kerja yang baik dalam suatu kantor dapat
dilakukan dengan dengan cara antara lain :
Mengupayakan agar hubungan di dalam kantor atau lembaga jangan terlalu kaku, jangan
terlalu formal sehingga menimbulkan jarak tang terlalu jauh antara sesama karyawan, antara
atasan dan bawahan atau sebaliknya.
Ciptakan suaana kerja yang menyenangkan
Bagilah tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing
Ediakan perlengkapan yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan masing-masing.
Berilah kesempatan para karyawan untuk mengembangkan karirnya masing-masing sesuai
dengan batas-batas kemampuannya.
Ada dua Peran Human Relatioins dalam membantu keberhasilan seorang manajer atau
pemimpin dalamn melaksanakan tugasnya sehari-hari yaitu :
Human Relations sebagai teknik atau alat konseling keberhasilan seorang manajer antara lain
di tentukan bagaimana menerapkan Human Relations sebagai alat konseling.
Human Relations adalah teknik pendekatan dan melakukan konseling yang banyak
digunakan, serta dibagi menjadi 2 macam yaitu :
Konseling terarah
Konseling terarah yaitu apabilah dalam proses konseling yang aktif adalah konselor
Konseling tak terarah
Apabilah dalam proses yang aktif adalah konseling itu sendiri dan konselor hanya
memancing masalah yang dihadapi konselor.
Diamping hal tersebut diatas sepertinya manajer juga menggunakan Human Relations dalam
situasi kelompok untuk memecahkan masalah yang timbul dan situasi kerja pada karyawan.
Gaya Komunikasi
Setiap orang mempunyai kecenderungan tertentu sehubungan dengan orientasi nilainya, ada 4
orientasi nilai yang sangat besar pengaruhnya kepada cara orang berkomunikasi yaitu :
Orientasi kepada tindakan
Orientasi kepada proses
Orientasi kepada orang
Orientasi kepada Ide
Batas-batas maksimal untuk dicapai oleh seseorang dalam karirnya yaitu karena manusia
kepribadian :
Kepribadiannya diatur
Keinginannya diprhatikan
Kebutuhan yang material dan non material
Kemampuannya di kembangkan secara teratur.
Mengembangkan kemampuan bawahan sampai tingkat yang maksimal. Untuk
mengembangkan prinsip ini adalah tugas pimpinan untuk mengetahui bakat dan keahlian
bawahannya dan pimpinan harus pula mengetahui batas-batas kemampuannya, agar dalam
usaha pengembangan kemampuan itu.
Pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan maksudnya adalah seorang yang sungguh-
sungguh mau bekerja dan tidak mengarungi pekerjaan yang bersifat rutin.
Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik, kemungkinan harus capat
penting bagi seorang pemimpin, untuk mengetahui bakat dan keahlian bawahannya dan juga
haru mengetahui batas-batas kemampuan bawahannya.
Batas jasa harus setimpal dengan jasa yang diberikan setiap organisasi harus memperhatikan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Link
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.Price-off
Deals
Memberikan potongan harga langsung di tempat pembelian,
biasanya potongan harga berkisar dari 10% -25%.
3.Premium
and
advertising
specialties
Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relative rendah atau
gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. Premi
dengan paket menyertai produk di dalam atau pada kemasan.
Kemasan itu sendiri, jika berupa wadah yang dapat digunakan
kembali dapat berfungsi sebagai premi. Contohnya: sabun lux
melakukan promosi yang menyelipkan cincin berlian dalam
kemasannya.
advertising specialties mempunya 3 elemen kunci, yaitu: a
message, place on a useful item, and given to consumers with
no obligation. Contohnya kalender, t-shirts, coffe mugs, topi
base ball, pens and computer mose pad.
4.Contest
and
sweepstakes
(Kontes
dan
Undian)
Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai,
perjalanan atau barang-brang karena membeli sesuatu. Ada juga
beberapa kontes tentang mebuat jingle suatu produk.
5.Sampling
and
trial
offers
(pemberian
contoh
produk)
Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa. Sampel itu
dapat dikirim dari rumah ke rumah, dikirim lewat pos, diambil
di toko, disertakan pada produk lain atau dipajang dalam suatu
penawaran iklan. Pemberian sample adalah cara yang paling
efektif dan paling mahal untuk memperkenalkan suatu produk
baru.
6
teknik
yang
dipergunakan
pada
sampling
a.In-store
sampling
Yang umum digunakan untuk produk-produk makanan dan kosmetika.
b.Door-to-door
sampling
Teknik ini lumayan mahal karena besarnya biaya tenaga kerja,
tetapi dapat efektif jika pemasar mempunyai informasi lokasi
yang sesuai dengan segmentasi dan target yang akan dicapai
pada
area
geografi
tertentu.
c.Mail
sampling
Mengirimkan sample melalui jasa pos. Sekali lagi perusahaan
harus mengetahui kode daerah pos yang dapat ditargetkan. Bisa
juga jasa layanan pos merupakan alternative dari distribusi
door-to-door.
d.Newspaper
sampling
Teknik yang popular pada beberapa tahun terakhir ini dan
hampir
42%
konsumen
melapor
menerima
sample
e.On-Package
sampling
Teknik dimana sample barang disisipkan pada kemasan
produk lain, sangat berguna untuk Brands Targeted
Contohnya: Pembelian RInso Berhadiah Molto Softener kemasan
kecil.
Pembelian
shampoo
pantene
berhadiah
conditioner
pantene.
f.Mobile
sampling
Membawa keluar logo untuk menghiasi mall, area rekreasi, pekan
raya dan pusat perbelanjaan.
6.Brand
(Product)
placement
Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar
dengan memasukan produk pada sebuah acara televise atau film.
Contoh: agent inggris 007, james bond, menggantikan mobil
Aston martin sports dengan New BMW Z3, suatu penempatan merk
pada film golden eye sehingga pihak promosi BMW menghasilkan
6000 pesanan untuk tipe Z3.
7.Rebates
(Rabat/
tawaran
pengembalian
tunai)
Memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan
bukab
pada
took
pengecer.
Konsumen
mengirim
bukti
pembelian
tertentu
kepada
produsen.
Dikenal dalam tawaran barang konsumsi sebagai beli tiga,
dapat satu gratis.
8.Frequency
(Continuity)
programs
Ini merupakan salah satu teknik sales promotion yang
popular diantara konsumen. Frequency programs, juga mengarah
kepada program-program yang berkelanjutan, seperti menawarkan
konsumen discount atau hadiah produk gratis untuk mencapai
terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari
merk atau perusahaan yang sama.
9.Event
Sponsorship
Ketika
perusahaan
mensponsori
suatu
acara,
seperti
pertandingan balap mobil, konser musik atau acara amal, itu
membuat merk sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga
membuat kredibilitas Merk meningkat bersamaan dengan para
Reward power
Tipe kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk
memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang
dilakukan orang lain.
Kekuasaan ini akan terwujud melalui
suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain
menemukan kepuasan. Dalam deskripsi konkrit adalah jika anda
dapat menjamin atau memberi kepastian gaji atau jabatan saya
meningkat, anda dapat menggunkan reward power anda kepada
saya. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa seseorang dapat
melalukan reward power karena ia mampu memberi kepuasan kepada
orang lain.
Coercive power
Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan
kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain.
Tipe
koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya
yang mempunyai lisensi untuk menghukum dengan tugas-tugas
yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji
karyawan.
Menurut David Lawless, jika tipe kekuasaan yang
poersif ini terlalu banyak digunakan akan membawa kemungkinan
bawahan melakukan tindakan balas dendam atas perlakuan atau
hukuman yang dirasakannya tidak adil, bahkan sangat mungkin
bawahan atau karyawan akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Referent power
Tipe kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan kesukaan
atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi
orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti
yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang
pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya
yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas
pekerjaan yang diberikan atasannya.
Expert power
Kekuasaa yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diripada
suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan,
pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang
lebih banyak dalam suatu persoalan.
Seorang atasan akan
dianggap memiliki expert power tentang pemecahan suatu
persoalan tertentu, kalau bawahannya selalu berkonsultasi
Legitimate power
Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual
power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan
kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku
orang lain dalam suatu organisasi.
Tipe kekuasaan ini
bersandar pada struktur social suatu organisasi, dan terutama
pada nilai-nilai cultural.
Dalam contoh yang nyata, jika
seseorang dianggap lebih tua, memiliki senioritas dalam
organisasi, maka orang lain setuju untuk mengizinkan orang
tersebut
melaksanakan
kekuasaan
yang
sudah
dilegitimasi
tersebut.
Dari lima tipe kekuasaan di atas mana yang terbaik?
Scott
dan Mitchell menawarkan satu jawaban.
Harus dingat bahwa
kekuasaan hampir selalu berkaitan dengan praktik-praktik
seperti
penggunaan
rangsangan
(insentif)
atau
paksaan
(coercion) guna mengamankan tindakan menuju tujuan yang telah
ditetapkan.
Seharusnya orang-orang yang berada di pucuk
pimpinan, mengupayakan untuk sedikit menggunakan insentif dan
koersif. Sebab secara alamiah cara yang paling efisien dan
ekonomis supaya bawahan secara sukarela dan patuh untuk
melaksanakan pekerjaan adalah dengan cara mempersuasi mereka.
Cara-cara koersif dan insentif ini selalu lebih mahal,
dibanding jika karyawan secara spontas termotivasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang mereka pahami berasal dari
kewenangan yang sah (legitimate authority).
Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi dalam Organisasi
Salah satu karakteristik antarmanusia (human comunication)
menegaskan, bahwa tindak komunikasi akan mempunyai efek yang
dikehendaki
(intentional
effect)
dan
efek
yang
tidak
diehendaki
(unintentional
effect).
Pernyataan
tersebut
bermakna, bahwa apa yang kita katakan dan apa yang kita
lakukan pada orang lain tidak selalu diinterpretasi dan sama
seperti yang kita kehendaki. Kenyataan ini dapat terjadi pada
setiap
konteks
komunikasi,
baik
konteks
komunikasi
antarpribadi, kelompok, massa, ataupun komunikasi organisasi.
1)
2)
tertulis.
Oral
communication
biasanya
disarankan
untuk
dilakukan, kalau pesan yang ingin disampaikan bersifat
pribadi. Ia juga berguna kalau kita membutuhkan umpan balik
yang cepat. Sementara komunikasi tertulis merupakan pilihan
terbaik kalau kita menginginkan pesan yang kita sampaikan
menjadi lebih formal atau resmi. Juga saluran tertulis akan
lebih baik jika kita harus memilih kata-kata dengan cermat, di
samping juga kalau kita ingin mengkomunikasikan gagasangagasan yang rumit (complicated).
Beberapa Pendekatan Dalam Komunikasi Organisasi
Sosiolog Aimitai Etzioni mengatakan bahwa masyarakat kita
adalah
masyarakat
organisasi.
Kita
dilahirkan
dalam
organisasi dan dididik dalam suatu organisasi pula serta
sebagian besar dari kita menghabiskan mayoritas hidupnya
dengan bekerja untuk organisasi.
Dalam kegiatan belajar 3 ini, kita akan mempelajari beberapa
pendekatan yang berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi
dalam
suatu
organisasi.
Pendekatan-pendekatan
tersebut
meliputi:
1.
c)
Kewenangan karismatik merupakan kekuasaan yang
diperoleh karena karisma dari kepribadian seseorang.
Selain itu, Weber juga mengemukakan pandangannya mengenai enam
prinsip birokrasi yang terdiri atas:
1)
Birokrasi
didasarkan
pada
aturan-aturan
yang
memungkinkan diseselasikannya suatu persoalan.
2)
Birokrasi mengenal pembagian kerja secara sistematis
terhadap tenaga kerja. Setiap tenaga kerja memiliki hak dan
kekuasaan yang terdefenisikan secara jelas.
3)
Inti dari birokrasi adalah adanya penjenjangan
(hirarki).
4)
Pimpinan
diangkat
berdasarkan
kemampuan
dan
pendidikan mereka.
5)
Birokraasi
harus
memiliki
kebebasan
untuk
mengalokasikan
sumber-sumber
yang
ada
dalam
lingkup
pengaruhnya.
6)
Birokrasi mensyaratkan pengelolaan arsip yang rapi.
Teori lain yang berhubungan dengan pendekatan struktur dan
fungsi organisasi adalah teori sistem.
Menurut Chester
Barnard, organisasi hanya dapat berlangsung melalui kerjasama
antarmanusia, dan bahwa kerjasama adalah sarana di mana
kemampuan individu dipadukan guna ,mencapai tujuan bersama
atau tujuan yang lebih tinggi.
Sementara menurut Daniel Katzdan Robert Kahn, sebagai suatu
sistem
sosial
organisasi
memiliki
keunikan
di
dalam
kebutuhannya guna memelihara berbagai masukan untuk menjaga
agar berbagai perilaku manusia di dalam organisasi tersebut
tetap terkendali. Itu artinya, sistem memiliki tujuan-tujuan
bersama yang mengharuskan menomor duakan kebutuhan individuindividu.
1.
2)
Implementasi, yaitu penjabaran formal dari konsep
yang diputuskan atau dipillih. Taha ini dilakukan oleh midle
manajemen.
3)
Penerimaan, yaitu tindakan-tindakan yang mengacu pada
keputusan-keputusan organisasi. Tahap ini biasanya dilakukan
oleh karyawan.
1.
a.
Produksi yang mengacu pada pengarahan, koordinasi
kontrol terhadap aktivitas organisasi.
b.
Inovasi yang membangkitkan atau mendorong perubahan
dan gagasan baru dalam sistem.
c.
Pemeliharaan diartikan untuk melindungi nilai-nilai
individual dan hubungan antarpribadi yang dibutuhkan untuk
mempertahankan sistem.
3)
Dimensi struktur. Jika fungsi berkaitan dengan isi
pesan, maka struktur berkaitan dengan tumbuhnya pola-pola atau
aturan-aturan dalam penyampaian pesan.
Pada setiap level organisasi (individual, dyadic, kelompok dan
organisasional)
kita
dapat
meneliti
cara-cara
bagaimana
komunikasi dapat berfungsi dan distrukturkan.
Selanjutnya,
Ferace mengemukakan secara terperinci masing-masing dari
keempat level pengorganisasian. Tetapi, pada bagian berikut
ini kita hanya akan membahas level, individu, dyadic, dan
kelompok secara ringkas, sekedar untuk memperoleh gambaran
umum sebagai latar belakang.
Oleh karena fokus perhatian
Ferace lebih kepada jaringan kerja makro, sebagai kontribusi
terpenting teori ini, maka kita akanlebih banyak memusatkan
perhatian pada masalah tersebut.
Konsep kunci yang berhubungan dengan komunikasi individu dalam
organisasi adalah beban (load).
Beban/muatan komunikasi
adalah tingkatan dan kompleksitas dari masukan informasi
terhadap seseorang.