Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa definisi defisit perawatan diri ?
Apa penyebab perilaku kekerasan ?
Apa jenis-jenis perawatan diri ?
Apa tanda dan gejala defisit perawatan diri ?
Apa mekanisme koping pada klien perilaku kekerasan ?
Apa saja rentan respon kognitif ?
Bagiamana gambaran pohon masalah defisit perawatan diri ?
Bagaimana penatalaksanaan umum klien defisit perawatan diri ?
membahas
kasus
ini
diharapkan
mengerti
dan
diri
5.
Membuat evaluasi pada klien dengan defisit perawatan diri
1.4 Tujuan
Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Keperawatan Jiwa.Adapun tujuan lainnya yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami defisit perawatan diri.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami etiologi defisit perawatan diri.
3. Mahasiswa mengetahui manifestasi klinis defisit perawatan diri.
4. Mahasiswa mengetahui mekanisme koping defisit perawatan diri.
membuat
perawatan diri.
4 Mampu melakukan
perencanaan
implementasi
untuk
klien
dengan
defisit
pada
klien
dengan
defisit
perawatan diri.
5 Mampu membuat evaluasi pada klien dengan defisit perawatan diri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien
gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri.
Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik
dalam keluarga maupun masyarakat.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhanya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri
diantaranya mandi, dan toileting (Buang Air Besar[BAB]/Buang Air Kecil[BAK]).
Defisit Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan kesejahteraanya sesuai
dengan kondisi kesehatannya dan kesejahteraanya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien
dinyatakan terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya. (Aziz
R., 2003).
2.2 Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000), Penyebab kurang
perawatan diri adalah.
a. Faktor Prediposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif menurun.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor Presipitasi
3
b.
c.
d.
e.
2. Psikologis
a.
b.
c.
3. Sosial
a.
Interaksi kurang.
b.
Kegiatan kurang
c.
d.
Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009) adalah sebagai berikut :
a. Mandi/hygiene
Data Subyektif
Pasien merasa lemah
Malas untuk beraktivitas
Merasa tidak berdaya
2.
Data Obyektif
Rambut kotor, acak-acakan
Badan dan pakaian kotor dan bau
Mulut dan gigi bau
Kulit kusam dan kotor
Kuku panjang dan tidak terawat
2.
b.
c.
b.
c.
Effect
Effect
Core Problem
Cause
Cause
Fokus Intervensi
A. Defisit Perawatan Diri
TUM
TUK I
1. Kriteria hasil :
a.
b.
c.
d.
e.
2. Intervensi :
a. Berikan salam setiap berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
8
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kriteria Evaluasi :
b. Klien mampu memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun dan
disiram pakai air sampai bersih.
c. Klien mampu mengganti pakaian bersih sehari-hari.
d. Klien Mampu merapikan penampilan.
2. Intervensi :
9
a.
b.
c.
d.
e.
10
diri.
g Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya:
mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nn A umur 17 tahun dibawa ke RSJ Menur, Surabaya oleh Ibunya. Menurut
keluarga Nn A sudah 1 bulan ini ia sudah tidak lagi memikirkan tentang
kesehatan dirinya. Bahkan, merawat dirinya pun sudah tak dihiraukanya
lagi, dia tidak mau makan, tidak mau mandi, tidak mau ganti baju ,
ataupun merawat dirinya seperti berdandan. Penampilanya pun terlihat
kumuh dari tubuh bagian atas hinggga bagian bawah tak ada satupun
yang ia rawat. Pasien mengatakan untuk apa merawat dirinya jika ia saja
tak lagi bersama kekasihnya. Hal ini dialami Nn A sejak ia diputuskan oleh
pacarnya.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Tanggal pengkajian
Tanggal masuk
Ruang
I.
: 02 Juni 2016
: 01 Juni 2016
: Melati
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama
Alamat
Umur
Jenis Kelamin
Status
Agama
Pendidikan terakhir
Suku/Bangsa
No. CM
: Nn A
: Jl. Permata Indah, Surabaya
: 17 tahun
: Perempuan
: Belum Menikah
: Islam
: SMA
: Jawa/ Indonesia
: 02 16 30
: Ny.I
: 37 Tahun
: Islam
12
Pekerjaan
Alamat
Hubungan dengan Klien
II.
: Wirausaha
: Jl. Permata indah, Surabaya
: Ibu
KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan tidak mau merawat dirinya sendiri dikarenakan di putusin oleh
pacarnya.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
III.
ALASAN MASUK
1 minggu sebelum pasien masuk ke rumah sakit jiwa, pasien sering
menyendiri dan melamun, ia juga tidak mau makan, mandi, dan
merawat dirinya seperti berdandan dan lain-lain. hal itu terjadi
setelah pasien diputuskan oleh pacarnya. setelah itu ibu pasien
membawa pasien ke rumah sakit jiwa untuk melakukan pengobatan.
Masalah Keperawatan :
IV.
V.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pasien tidak mau makan, mandi dan merawat diri.
2. pasien sering menyendiri dan melamun
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda tanda Vital :
1) Tekanan darah
: 120 / 80 mmHg
2) Nadi
: 80 x/menit
3) Suhu badan
: 37,50C
4) Respirasi
: 20 x/menit
2. Ukuran
1) Tinggi Badan
: 160 cm
2) Berat badan
: 53 Kg
3. Kondisi Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik baik saja dan
tidak ada keluhan fisik.
VI.
PSIKOSOSIAL
1 Genogram
13
Keterangan :
Laki laki
Perempuan
177
77
Meninggal
Satu Rumah
Garis Perkawinan
Garis Keturunan
Klien
2
Konsep diri
a Citra tubuh
Pasien memandang tidak ada yang istimewapadadirinya
b Identitas diri
Pasien mempersepsikan dirinya sebagai remaja perempuan dan belum menikah
c Peran
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarganya dia adalah anak pertama dan ia
adalah pelajar
d Ideal diri
Pasien mengatakan tidak menerima statusnya setalah di putuskan oleh pacarnya.
e Harga diri
Pasien mengatakan orang yang paling dekat dengannya adalah ibunya.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
Hubungan Sosial
a Orang yang terdekat
Klien mengatakan mempunyai orang yang berarti adalah. Jika ada
masalah ia memilih memendamnya sendiri dan tidak mau
bercerita kepada orang lain
b
VII.
STATUS MENTAL
1 Penampilan
Klien tampak tidak rapi, rambutnya kusut dan kotor, gigi kuning, bau mulut, kulit
kotor, kuku kotor dan panjang.
Pasien tidak berdandan/berhias diri.
Klien tidak menggunakan alas kaki.
Masalah Keperawatan :Defisit Perawatan Diri
2 Pembicaraan
Klien berbicara dengan tanggap , lantang dan juga jelas. Klien
mampu menjawab pertanyaan sesuai kontek yang diberikan oleh
perawat.
Masalah Keperawatan : Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien tampak malas melakukan aktivitas
klien cenderung melamun dan menyendiri.
Masalah Keperawatan : -
Alam Perasaan
Kilen tampak merasa sedih kerena diputuskan oleh pacarnya. Hal ini yang menjadi
stressor pada klien.
Masalah Keperawatan : Afek
Afek klien datar mempunyai emosi yang labil.
Masalah Keperawatan :
Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara klien kooperatif, dan mau melihat mata lawan bicaranya juga
dan
jelas
yang
ditandai
dengan
klien
mampu
15
temannya.
Masalah Keperawatan : 10 Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit dengan
diantar oleh ibunya. Dan klien dapat mengingat nama perawat
saat berkenalan dengan benar.
Masalah Keperawatan : 11 Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x2 = 4, 5+5 = 10, Klien dapat
memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : 12 Kemampuan Penilaian
Klien
mampu
mengambil
keputusan
untuk
beberapa
hal
16
MEKANISME KOPING
Mekanisme koping pasien inefektif, menganggap dirinya sudah tidak berguna lagi
serta menganggap kesehatan dan merawat dirinya sudah tidak penting baginya lagi.
X. ASPEK MEDIK
Terapi obat :
Clopramazine
Haloperidol
1 x 100 mg
2 x 5 gr
ANALISA DATA
NO D
1
DS : klien mengatakan
T I O L O G I
- Riwayatpenola
tidakmaumerawatdirinyakarenamerasasudahtidakberhargalagitanpakekasihnya
P R O B L E M
Hargadirirendahsituasional
kan
DO : pasientidakbanyakbrbicaradansedikitmenceritakanmasalahnyakepadaperawat
DS : pasienmengatakanmerasadikucikansehinggaiamemilihuntukmenyendiri
Gangguanperse
psi
Penurunanmotiv
asi
Tingkat
persepsikontrol
Defisitperawatandiri
yang Ketidakefektifankoping
tidakadekuat
-
I s o l a s i s o s i
K e p u t u s a s a n
17
a l
DO : pasienterlihatseringmenyendiridantidakmaubergauldenganpasien yang lain danpasienpasif
5
DS : pasienmengatakantidakmaubersekolahlagisejakdiputushubunganolehkekasihnya
DO : pasientidakbersekolahdansedangberada di rumah skit
Hargadirirend
Ketidakefektifanpeformaperan
ah
Isolasi sosial
Effect
Core Problem
Cause
18
Cause
XIV.
XV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit perawatan diri
RENCANA KEPERAWATAN
D i a g n o s
T u
n
T
Kriteria
hasil
a. Wajah
cerah,
t e r s e n y u m
b.
Mau berkenalan
c.
Ada kontak mata
d.
Menerima
kehadiran perawat
e.
Bersedia
menceritakan
p e r a s a a n n y a
I n t e r v e n
s i
a. Jelaskan
pentingnya
menjaga
kebersihan diri.
b. Jelaskan alat-alat untuk menjaga
kebersihan diri.
c. Jelaskan cara-cara
T U
a.
Klien
mampu memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun dan disiram pakai air sampai
bersih.
melakukan
kebersihan diri.
d. Latih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
19
b.
Klie
n mampu mengganti pakaian bersih seharihari.
c.
Kli
en Mampu merapikan
penampilan.
kuku.
gosok gigi.
c. Pasien menyebutkan frekuensi
keramas.
Pasien mengetahui cara-cara melakukan d. Pasien menyebutkan frekuensi ganti
perawatan diri
berhias.
f. Diskusikan Frekuensi menjaga perawatan diri selama gunting
pakaian.
e. Pasien menyebutkan frekuensi
berhias.
f. Pasien menyebutkan frekuensi
gunting kuku
a. Klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin dan teratur tanpa anjuran, seperti
mandi pagi dan sore.
b. Klien dapat mengganti baju
setiap hari.
kebersihan diri.
b. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah
dialami di RS.
c. Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan yang telah
dialami di RS.
d. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan
diri klien.
e. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga
kebersihan diri.
f. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga
a
b
c
kebersihan diri.
g. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya: mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi,
keramas, dan lain-lain.
T U K
21
T U K
XVI.
W A K
U
D
x
Defisitperawatan
S
P
SP
I M P L E M E N T A
S I
1.Membina
diri
hubungansalingpercaya:
E V A L U A S
I
S :Pasienmengatakansenangberbincang-bincangdenganperawat. Pasienmengatakanmengetridanbersediamelakukansemua yang
diajarkanolehperawatsepertimenjagakebersihandiridanmerawatdiri.
Mengucapkan
salam
Berjabatta
ngan
Menjelaskantujuan
interaksi
Membuatkontraktopik,
waktu,
1. Membantupasienlati
2.Melatih
pasiencaraperawatankebersihandiri
hanberhias
3.Menjelaskan
pentingnyamenjagakebersihandiri
4.Menjelaskan
alat-
alatuntukmenjagakebersihandiri
5.Menjelaskan
caramelakukankebersihandiri
6.Melatih
pasienmempraktikkancaramenjagakebersihandi
ri
SP
1. Membantupasienlatiha
nberhias.
diajarkanolehperawatsepertiberdandan.
O :
pasienkooperatif,
p a s i e n m a
u
mempraktikk
an
semua yang
di aj arka n
o l e h p e r a w
a t
A :
masalahteratasi
P : lanjutkan
SP 3
1. Melatihpasienmak
ansendiri
2. Menjelaskancaramempersi
ap-kanmakan
3. Menjelaskancaramakan
yang tertib
4. Menjelaskancaramerapikanperalatan
makansetelahmakan
5. Mempraktikancaramak
an yang baik
SP
1. M e l a t i h p a s i e n m a k a n
S:
sendiri
2. Menjelaskancaramempersiap-
pasienmengataka
n
kanmakan.
3. Menjelaskancaramakan
senangberbinca
yang tertib.
4. Menjelaskancaramerapikanperalatanmak
bincangdeng
ansetelahmakan.
5. Mempraktikancaramakan
yang baik
ngan
perawat.
Pasien
mengatakanm
23
au
mempersiapk
an
makanannyasedi
ri,
makansendiri,
dan
m e r a p i k a
n
makanannyasend
iri.
O
p a s i e n
koope rati f, pasi en
bi s a
mempraktikk
an
s e m u a
y a n g
dijelaskanol
eh
p
t
A
masalahteratasi
P : lanjutkan SP
4 :
1. Mengajarkanpasienmelakukan BAB/BAK
secaramandiridengan.
2. Menjelaskantempat BAB/BAK
yang sesuai.
3. Menjelaskancaramembersihkandiris
etelah BAB/BAK.
4. Menjelaskancaramembersihkant
empat BAB/BAK
SP
4
1. Mengajarkanpasienmelakukan BAB/BAK
secaramandiri.
S :pasienmengatakansenangbisaberbincang-bincangdenganperawat. Pasienmengatakanmaumelakukansemua
yang dijelaskanolehperawat
24
2. Menjelaskantempat
BAB/BAK
yang sesuai.
3. Menjelaskancaramembersihkandiriset
elah BAB/BAK.
4. Menjelaskancaramembersihkantem
pat BAB/BAK.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada kasus Defisit Perawatan Diri yang dialami pada Nn.A tindakan yang
dilakukan sesuai dengan konsep teori adalah membina hubungan saling percaya,
membantu pasienuntuk kembali menyesuaikan diri terhadap apa yang terjadi,
membantu pasien untuk kembali merawat diri, membantu pasien untuk kembali
membangun pentingnya menjaga tubuh dengan merawat diri, membantu melatih pasien
cara-cara merawat diri , membantu pasien untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih
sesuai jadwal.
5.2
Saran
25
Agar mahasiswa lebih mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai faktor
penyebab, tanda dan gejala, serta penanganan pada pasien dengan Defisit Perawatan
Diri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/248778497/Askep-Defisit-Perawatan-Diri
http://www.academia.edu/9478004/asuhan_keperawatan_defisit_perawatan_diri
26
27