Seluruh ulama sepakat bahwa membaca istiazah diperintahkan bagi orang yang mau
membaca Al-Quran. Hal ini berdasarkan firman Allah pada surah An-Nahl ayat 98.
Namun terjadi ikhtilaf, apakah Amr (perintah) dalam ayat tersebut sebagai Sunnat atau
Wajib.
Jumhur (sebagian besar) Ulama dan Ahlul Ada, (ahli membaca) berpendapat bahwa
perintah pada ayat tersebut adalah Sunnat dan bila qari tidak membaca istiazah tidak
berdosa. Sedang sebagian Ulama yang lain berpendapat bahwa perintah pada ayat tersebut
adalah Wajib.
A. Sigat Istiazah
Sigat yang terpilih menurut seluruh Ulama Qiraat adalah
sebab sigat ini tercantum pada surat An-Nahl ayat 98. Di kalangan Ulama Qiraat juga tak ada
khilaf, bahwa sigat tersebut boleh dikurangi seperti:
atau ditambah, seperti:
bacaan
Basmalah.
Dan
bilamana
memakai
Basmalah,
tentunya
dapat
memberlakukan 4 wajah tersebut di atas. Namun bilamana tidak memakai Basmalah, maka
boleh memberlakukan dua wajah berikut:
1. Waqaf pada istiazah
2. Mewasalkan istiazah dengan awal ayat.
Catatan :