Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

CONTOH KASUS TOKSIKOLOGI DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BATAHAN EKA PUTRA

1407114493

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN S1


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2016

A. Pengertian
a) Toksikologi
Toksikologi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang hakikat dan
mekanisme efek berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia terhadap
makhluk hidup dan sistem biologik lainnya. Apabila zat kimia dikatakan
beracun (toksik), maka kebanyakan diartikan sebagai zat yang
berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap mekanisme biologi
tertentu pada suatu organisme.
b) Toksikologi Mekanistik
Tosikologi mekanistik adalah ilmu yang memaparkan bagaimana
mekanisme kerja suatu senyawa kimia dalam menimbulkan efek
merugikan pada organism hidup. Dalam ilmu ini dikembangkan berbagai
jenis uji untuk mencari zat yang aman dan masukkan tentang pengobatan
yang rasional.
B. Contoh Kasus dan Pembahasan Toksikologi Forensik
1. Kasus
Parfum atau pewangi telah digunakan sejak zaman dahulu kala
terutama oleh kaum wanita. Penggunaanya mulai dari upacara
keagamaan, pernikahan atau bahkan kematian dimana setiap moment
memiliki aroma tersendiri. Seiring dengan perkembangan zaman,
penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi atau parfum digunakan
pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk
kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti
nyamuk. Produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik
memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih,
segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari wewangian tersebut.
Namun, siapa sangka di balik wewangian bearoma menyegarkan
itu mengandung ancaman bagi jiwa manusia. Pasalnya, bahan yang
digunakan merupakan sintetis. Apabila pemakaiannya sembarangan, bisa
berbahaya bagi kesehatan si pemakai. Misalnya penggunaan pengharum
ruangan dengan aroma bunga-bungaan dan buah-buahan. Contohnya
aroma

jeruk

lemon

fruity-fragrance

bisa

menyebabkan

peradangan pada mata, dan kulit apabila dihirup secara kontinu.

kanker,

Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum pada


beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya?
Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut
benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang
dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita
mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga
yang sangat murah?
Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang
berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis.
Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 %
tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 %
bahan kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan
kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan
benzena, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu
organisasi di Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan
menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes
yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat yang terkandung
adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut pakaian dan pdiklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk
penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.
Dengan semakin beragamnya produk parfum yang muncul di
pasaran saat ini, membuat kita harus benar-benar teliti membaca
komposisi produk parfum yang tercantum dalam label. Karena tidak
jarang produsen parfum menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi
tubuh.
Berikut ini 10 daftar racun yang umumnya ditemukan di dalam
produk kosmetik Anda :
a. Midazolidinyl Urea and Diazolidinyl
Ini adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk
bahan pengawet setelah parabens. Bahan utamanya adalah
formaldehida, yang dikenal untuk mengawetkan mayat, dan sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat menyebabkan dermatitis
(radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air mata.
b. Methyl and Propyl and Butyl and Ethyl Paraben

Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan


untuk memperpanjang batas waktu kadaluarsa produk. Meskipun
diketahui beracun, namun kandungan ini masih banyak digunakan.
Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan
ruam kulit.
c. Petrolatum
Hindari petrolatum atau parfum berbahan petrolatum, karena
ini merupakan sebuah byproduct dari produksi minyak bumi atau
bensin.
d. Propylene Glycol
Idealnya, ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan
alkohol yang terbuat dari gandum. Propylene Glycol ditemukan
pada beberapa produk kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat
menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Bahkan
penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak
ginjal dan hati.
e. PVP/VA Copolymer
Zat kimia yang hasil keluaran minyak bumi ini digunakan
pada produk hairspray dan kosmetik lainnya. Dianggap dapat
beracun, karena partikel-partikelnya dapat menyebabkan masuknya
benda asing pada paru-paru orang sensitif.
f. Stearalkonium Chloride
Stearalkonium klorida dikembangkan oleh industri kain
sebagai pelembut kain. Namun, zat kimia ini juga terkandung dalam
kondisioner dan krim rambut. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi
alergi.
g. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk
membersihkan

dan

menciptakan

banyak

busa.

Efek

yang

ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut
rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali

kandungan zat ini disamarkan dalam pseudo-kosmetik alami dengan


penjelasan dalam tanda kurung berasal dari kelapa.
h. Synthetic Colors
Bahan sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker. Jika
dalam produk kosmetik tertera kandungan ini, jangan sekali-kali
menggunakannya.
i. Synthetic Fragrances
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik
mengandung sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda
menggunakan produk wangi maka semua bahan kimia berbahaya
bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan kimia ini dapat
mengakibatkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, ruam,
hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit.
j. Trirthanolamine
Sering digunakan dalam kosmetik untuk mengatur PH dan
sebagai dasar bagi banyak produk pembersih. Trirthanolamine
dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk masalah mata dan
kekeringan pada rambut dan kulit. Bisa beracun jika diserap ke
dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang.
Terdapat 500 lebih bahan kimia yang bisa meracuni tubuh menjadi
bahan dasar parfum.Saat ini, sejumlah kantor, klub kesehatan, studio
yoga, dan tempat umum dibuat peraturan harus bebas wewangian. Tidak
hanya asap rokok, ternyata tempat-tempat ini juga melarang orang yang
masuk memakai parfum dan wewangian lainnya. Pasalnya, dari hasil
penelitian, parfum pun dapat menciptakan polusi udara, atau populer
dikenal sebagai 'polusi parfum, Dari hasil penelitian tersebut, tidak
sedikit orang yang menderita asma, gangguan perpanasan lainnya,
penyakit lingkungan, atau kelelahan berlebihan yang disebabkan terpapar
wewangian parfum yang bertahan di udara meski telah lama
disemprotkan.
Penelitian

baru-baru

ini

menunjukkan

system

ini

dapat

membiarkan sejumlah racun lingkungan, termasuk yang terkandung

dalam parfum yang dapat masuk ke otak. Dan, jika sudah masuk ke
dalam otak, beberapa racun baru bisa dihilangkan dalam waktu lama dan
dengan pengobatan intensif. Kerusakan otak bisa berupa peradangan dan
munculnya plak otak. Keduanya merupakan gangguan paling berbahaya
pada otak.
Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum,
antara lain ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone,
benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride,
a-terpineol, camphor, dan limonene. Memang, sebagian dari bahan ini
memang tidak berbahaya bagi tubuh. Tapi, sebagian lagi bisa
menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah marah, asma, sakit
persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan iritasi
kulit.

Anda mungkin juga menyukai