Anda di halaman 1dari 11

Teori Reva Rubin

Rubin merupakan seorang perawat bidan di USA, mengembangkan penelitian dan teori
tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Menekan pada pencapaian peran sebagai
ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian
aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran
yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
kesejahteraan ibu dan bayi
penerimaan dari masyarakat
penentuan identitas diri
mengetahui tentang arti memberi dan menerima
Tujuan perawatan selama kehamilan dan setelah melahirkan adalah sebagi berikut:
1. Memastikan keselamatan, kesejahteraan diri dan bayinya
2. Penerimaan masyarakat teutama orang-orang yang sangat berarti bagi keduanya
3. Kedekatan dengan bayi
4. Pemahaman tentang banyak hal bagaimana menjadi ibu
Perubahan umum pada perempuan hamil:

Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih untuk dapat berperan
sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.

Membutuhkan sosialisasi.

Tahap_tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai peran nya:
a. anticipatory stage
seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang
lain.
b. honeymoon stage
ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
d. Disengagement
Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir.

Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri
dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai
bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan
perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
Arti dan efek kehamilan pada pasangan.
Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8 (delapan) bulan sampai
dengan 3(tiga) bulan setelah melahirkan.Lelaki juga mengalami perubahan fisik dan psikososial
selama wanita hamil.
Anak-anak akan di lahirkan merupakan gabungan dari tiga macam perbedaan:
hubungan ibu dengan pasangan
hubungan ibu dengan janin yang berkembang
hubungan ibu dengan individu yang unik
ibu tidk pernah lagi menjadi sendiri
Tugas yang harus di lakukan ibu atau pasangan dalam kehamilan:
percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh
persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin
penyelesaiaan dan identifikasi kebingungan dengan peran transisi.
Reaksi yang umum pada kehamilan:
1

Trimester satu:ambivalen, takut, tantasi, khawatir.

Trimester dua: parasaan enak metykebutuhan untuk mempelajari perkembangan dan


pertumbuhan janin menjadi narsistik, pasif, introvent, egosentrik dan self centered.

Trimester tiga: berperasaan aneh, semberono, jelek, menjadi introvert, merefleksikan


terhadap pengalaman masa kecil.

Aspek yang di identifikasi dalam peran ibu:


a. gambaran tentang idaman bayi sehat.
b. gambaran tentang diri memandang tentang pengalaman yang dia lakukan.
c. gambaran tubuh, gambaran ketika hamil dan setelah nifas.
Peran ibu dicapai dengan suatu proses (Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang
menjadi seorang ibu) adalah.
a.

Taking on (tahapan meniru/mimiciry dan Role play/bermain peran)


Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran seorang ibu.

b.

Taking in (fase fantasy dan introjektion, projection dan rejection)

Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya . introjektion, projection dan
rejection merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan
keinginannya.
c.

Letting go= Griefwork


Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini
seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.

Adaptasi psikososial pada masa post partum:


Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa post partum di pengaruhi oleh:
respon dan dukungan dari keluarga
hubungan antara melahirkan dengan harapan-harapan
pengalaman melahirkan dam membesarkan anak yang lalu
budaya
Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:
a.

periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)


ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya
ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakan
memerlikan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh kekondisi normal
nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.
Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung
normal.

b.

periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)


ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan
bayinya
ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan
tubuh
ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi
ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui,
memandikan dan mengganti popok
kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu
membesarkan bayinya

c.

periode letting go
terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga

ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi
sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan social

Teori Ramona Marcer


Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran
ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
1.

Efek stress Anterpartum


Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari
hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah : memberikan dukungan selama
hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan
ibu, yaitu:
A. Hubungan Interpersonal
B. Peran keluarga
C. Stress anterpartum
D. Dukungan social
E. Rasa percaya diri
F. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu mendapatkan identitas baru
yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.

2.

Pencapaian peran ibu


Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan
kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress
anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi
keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum
karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan
dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan
hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan
monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress
anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani
kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:

a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b. ibu memerlukan sosialisasi
c. ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Mercer:
1.

Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan
psikologis dengan mempelajri segala sesuatuyang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.

2.

Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan
kondisi system social

3.

Informal
Di mana wanita telam mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya

4.

Personal
merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu.

Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu
menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran
ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.
Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut:
1. Faktor ibu
Umur ibu pada saat melahirkan
Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
Stress social
Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
Dukungan social
Konsep diri
Sifat pribadi
Sikap terhadap membesarkan anak
Status kesehatan ibu.
2. Faktor bayi
Temperament

Kesehatan bayi
3. Faktor-faktor lainnya
Latar belakang etnik
Status pekawinan
Status ekonomi
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung:
1. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
2.

Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk
menolong dirinya sendiri.

3. Physical support
Misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan dana.
4. Appraisal support
Ini memungkinkan indivinformasi yang menjelaskan tentang peran dirinya, bagaimnana
menampilkan dirinya dalam peran. Hal ini memungkinkan ibu mampu mengevaluasi dirinya
sendiri dan pencapaiaan peran ibu.
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan
konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran
bidan yang di harapkanoleh mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan
tugas dan adaptsi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran
ini dan kontribusi dari stress antepartum.

Teori Jean ball


Teori kursi goyang , keseimbangan emosional ibu. Tujuan asuhan maternitas agar ibu
mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik maupun psikologis.
Ada dua teori Jean ball yaitu:
Teori peran
Teori stress, coping dan suport
Teori peran
Hipotesa Ball, respon emotional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan
kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti
mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persipan yang telah di lakukan bidan pada masa
postnatal akan mempengaruhi respon emotional wanita terhadap perubahan akibatproses kelahiran

tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan tergantung pada personality dan kepribadian,
sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.
Ball menemukan teori kursi goyang terdiri dari tiga elemen, yaitu:
1. Pelayanan maternitas
2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian keluarga

Kursi Goyang yang tidak bisa ditegakkan maka


tidak nyaman untuk diduduki
Pengalaman masa lalu

Pelayanan Maternitas

Support

Pandangan masyarakat terhadap keluarga

Environment : Lingkungan sosial dan organisasi dalam system


dukungan. Asuhan postnatal misalnya
membutuhkan dukungan sangat penting
untuk mencapai kesejahteraan

Midwifery : Penelitian asuhan postnatal misalnya,


dikhawatirkan kurang efektif karena kurangnya
pengetahuan Tentang kebidanan

Self: Peran bidan dalam memberikan dukungan dan


membantu seorang wanita untuk menjadi yakin
dengan perannya sebagai seorang Ibu

Teori Jean Ball dalam konsep


Women : Ball memusatkan perhatiannya terhadap
perkembangan emosional, sosial, dan
psikological seorang wanitan dalam
proses melahirkan

Health : Merupakan pusat dari model Ball


Tujuan dari postnatal care: agar wanita mampu
menjadi seorang ibu

Teori Ernestine Wiedenbach


Lima (5) elemen yang mempengaruhi proses keperawatan menurut Wiedenbach (1967) yaitu:
1

The agent : mid wife (perawat, bidan, dan sebagainya)


Enerstine mengutarakan 4 konsep yang mempengaruhi praktik keperawatan yaitu filosofi,
tujuan, praktik dan seni. Tiga pont dasar dala filosofi keperawatan atau kebidanan yaitu
menghargai atas kehidupan yang telah diberikan, menghargai sebuah kehormatan, suatu yang

berhaga, otonomi dan individualism pada setiap orang dan resolusi dalam menerapkan
dinaminasi terhadap orang lain.
Filosofi yang di kemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persipan menjadi orang tua.
2

The recipient
Meliputi : wanita, keluarga dan masyarakat. Recipient menurut Widenbach adalah individu yang
mampu menetukan kebutuhannya akan bantuan.

The Goal / purpose (Tujuan Intervensi)


Konsep Widenbach tujuan akhir dari perawatan adalah sebuah ukuran atau tindakan yang
diperlukan an diinginkan seseorang danberpotensi untuk merubah atau memperpanjang
kemampuan seseorang untuk mengatasi keterbatasan. Di sesuaikan dengan kebutuhan masingmasing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau fisiologikal.

The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahapan yaitu:
Identifikasi kebutuhan klient, memerlukan keterampilan dan ide
Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang di butuhkan (ministration)
Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation)
Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan (coordination)
Kelima kelompok teori Wiedenbach dapat di gambarkan dalam bagian.
identifikasi
mempersiapkan
koordinasi
validasi

The frame work meliputi lingkungan sosial, organisasi dan profesi.

MODEL ERNESTINE
WIEDENBACH
BIDAN

PERAWAT

IDENTIFIKASI

FALSAFAH

MAKSUD/TUJUAN

MEMPERSIAPKAN
VALIDASI
KOORDINASI

KEBUTUHAN
AKAN
BANTUAN THE
RECIPIENT
(PEREMPUAN)

THE MIDWIFE THE AGENT

ART

PRACTICE

THE MEANS
BIDAN

GOAL
MEMPEROLEH
KEBUTUHAN

PENGETAHUAN

JUDGEMENT
KETERAMPILAN
SPIRITUAL + MATERIAL

Teori Ela Joy Lehrman


Latar belakang penelitian yang dilakukan oleh Lehrman adalah semakin luasya cakupan tugas yang
dibebankan kepada bidan. Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik
dalam memberikan asuhan pada wanita hamil dan pertolongan pada persalinan.
Teori Lehrman juga menjelaskan ada perbedaan antara pengalaman seorang wanita dg
kemampuan praktik bidan.
Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal :

Asuhan yang berkesinambungan

Keluarga sebagai pusat asuhan

Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

Tidak ada intervensi dalam asuhan

Fleksibilitas dalam asuhan

Keterlibatan dalam asuhan

Advokasi dari klien

Waktu
Morten (1991) menambahkan 3 komponen kedalam 8 komponen Lehrman yaitu:

1. Tehnik terapeutik
Komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan.
Sikap tehnik teraupetik:

Mendengar aktif
Mengkaji
Klarifikasi
Humor
Sikap yang tidak menuduh
Pengakuan
Fasilitasi
Pemberian ijin
2. Pemberdayaan (Empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Meningkatkan kemampuan pasien dalam
mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan melalui pendekatan dan penampilan.
3. Hubungan sesama
menjalin hubungan yang baik
bersikap terbuka,
sejalan dengan klien
bidan dan kliennya akrab
sikap empati
berbagi pengalaman.

Konsep Hubungan Asuhan Kebidanan


Menurut Ela-Joy Lehrman & Morten
Asuhan yg
berkesinambung
an

Pendidikan &
konseling sbg bgn
dari asuhan

Waktu

Keluarga sebagai
pusat asuhan

Empati

Klien
advokasi

Informasi Tindakan
Kebidanan
dengan

Asuhan tanpa
intervensi

Fleksibilitas
dlm asuhan

Proses
asuhan
Pemberdayaan,Hubungan lateral,sikap
empati

Pemberdayaan

Keterlibatan
dlm asuhan

Hubungan
Lateral

Pengalaman
Asuhan
Wanita
Asuhan tanpa
intervensi

Pemberdayaan
Hubungan
Lateral

Keterlibatan
dlm asuhan

Fleksibilitas
dlm asuhan

Anda mungkin juga menyukai