Anda di halaman 1dari 22

Jurnal Praktikum Sediaan Semisolida Likuida

Sediaan Lotion Obat Jerawat yang Mengandung Calamin (beda formula)


A. Bagan Penyusunan Formula Awal berdasarkan Kerangka Konseptual

Penyebab:
-Alergi (makanan, kosmetik dll)
-Peningkatan hormon androgen pada masa puberitas
Gejala:
- Bakteri
Timbul bintil
leher, punggung dan dada. Bintil berwarna merah ka
-Kebersihan
wajahpada
yangdaerah
kurangwajah,
terjaga

Calamin

Keuntungan:
Kekurangan:
Berkhasiat antiseptikum ekstern
Praktis tidak larut dalam air (1:lebih dari 10.000)
Warnanya menarik
Tidak berbau
Calamin

Karakteristik fisika-kimia bahan aktif:


Persyaratan
bahan : mutu:
Dosis: - Karakteristik biologi
k halus; merah jambu; tidak berbau;
praktis
tidakantipruritus
berasa.
: 4-6
sebagai
astringet
dan antiseptikum pH
ekstern
larut dalam air (1 : lebih dari 10000) ; larut dalam
mineral
tidakasam
ditumbuhi
mikrobatidak cepat mengandap
tidak teroksidasi
cepat tersidpersi kembali
penyimpanan dalam wadah tertutup r

Uraian penggunaan bagan sbb:


Bahan aktif

Efek utama

Calamin

Antiseptikum
ekster

Efek
samping

Indikasi

Kontra
Indikasi

Spesifikasi
lain

Sebagai
adstringet,
antipruritus,
antiseptikum
ekstern.

I. Pemilihan Bahan Aktif : Calamin


Kelebihan:
1. Berkhasiat antiseptikum ekstern
2. Warnanya menarik
3. Tidak berbau
4. Melindungi dan mengurangi kemerahan karena terpapar sinar matahari
Kekurangan:
1. Praktis tidak larut dalam air (1: lebih dari 10000)
II.

Pemilihan Bentuk Sediaan : Lotion Calamin (suspensi)


Karakteristik
Fisika

1. Pemerian :
serbuk halus ; merah jambu; tidak berbau;
praktis tidak berasa.
2. Kelarutan :
praktis tidak larut dalam air; larut dalam asam
mineral.
3. Kristal amorf

Kimia
1.Rumus molekul : -

2.Berat molekul : -

Sediaan yang dipilih adalah suspensi, karena calamin tidak larut dalam air.
III.

Persyaratan Mutu Sediaan

a. Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang setara dengan ketentuan
dari FI IV / USP dan memperhatikan kriteriapendaftaran obat dai Depkes RI.
b. Aman diartikan sebagai bermanfaat secara fisiologis dan psikologis, tanpa efek
samping yang merugikan dengan efek samping yang telah dikendalikan sehingga
tidak lebih toksik dari toksisitas bahan aktif sebelum diformulasi
Kemurnian bahan
Kadar

c. Efektif diartikan sebagai jumlah partikel aktif yang mampu mencapai tempat kerja
(site of action ) dan mampu melakukan aksi sebesar dan selama waktu yang
diperhitungkan.
pH : 4-6
d. Stabil diartikan bahwa sediaan tetap mempunyai efek farmakologik dan toksikologik
sebagai warna awal pembuatan yang dicantumkan dalam label atau brosur.
BJ
Ukuran partikel
Laju endapan
Viskositas
Disolusi
e. Stabilitas kimia
f. Stabilitas mikrobiologik
g. Stabilitas toksikologik
h. Stabilitas farmakologik
IV. Takaran / Dosis Bahan Aktif : Aturan pakai : Oleskan lotion tipis-tipis pada daerah yang berjerawat.
V. Penyusunan Formula Awal
Pemilihan bahan tambahan :
a. Zinc Oxide (FI III, p. 636-637 dan USP Cp. )
Pemerian : Serbuk amorf; sangat halus; putih/putih kekuningan; tidak berbau;
tidak berasa; lambat laun menyerap CO2 diudara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%) P;larut dalam asam
mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
Fungsi : Antiseptikum lokal; efek anti astringen lemah; protektif.
b. Gliserin (HPE, p 283-285)
Pemerian : Tidak berbau; jernih; tidak berwarna; kental; cairan higroskopik;
rasanya manis; 0,6 kali lebih manis dari sukrosa.
Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak bila dicampur dengan agen
pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, potassium klorat / potassium
permangganat.
Fungsi
: Pengawet; ko-solvent; pemanis; pengatur tonisitas; pelarut; emollient.
c. Oleum Rosae (FI III, p.459)
Pemerian : Cairan tidak berwarna/ kuning; bau menyerupai bunga mawar; rasa
khas; pada suhu 250 C kental; jika didinginkan perlahan-lahan berubah jadi massa
hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform P; larutan jernih.
Fungsi : Aromatikum.
d. PGA (FI III, p.279)

Pemerian : Hampir tidak berbau; rasa tawar seperti lender.


Kelarutan : Mudah larut dalam air; menghasilkan larutan yang kental dan tembus
cahaya; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P.
Fungsi
: Emulsifying agent; suspending agent; stabilyzing agent; viscosingincreasing agent (HPE, p.1)

e. Methyl Paraben (FI IV, p. 551)


Pemerian : Hablur kecil; tidak berwarna atau serbuk hablur; putih; tidak berbau
atau berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; dalam benzene dan dalam karbon tetraklorida;
mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
f. Asam Sitrat (FI III,p. 50; HPE,ed 6 p. 181)
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih; tidak berbau;rasa sangat
asam; agak higroskopis; merapuh dalam udara kering dan panas.
Kelarutan : larut dalam < 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol (95%) P; sukar
larut dalam eter P.
Fungsi : Acidifying agent; antioksidan; buffering agent; flavor enhancer;chelating
agent.
g. Natrium Fosfat (FI III, p. 710)
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa
asam dan asin.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air.
Fungsi
: Buffering agent
h. Air
Fungsi
VI.

: sebagai pelarut.

Formula Awal

R/ Calamin 8 %
Zinc Oxide 8 %
Glycerin 30 %
PGA 9,5 %
Methyl paraben 0,1 %
Asam sitrat 1,02 %
Natrium fosfat 1,83%
Oleum Rosae 0,1 %
Aqua ad 150 mL
Perhitungan dapar sitrat-fosfat pH 5
48,5
150 mL=72,75 mL
Asam sitrat
:
100 mL

21 gram
72,75=1,52775 gram 1,02
1000 mL
Na fosfat

51,5
150 mL=72,25 mL
100 mL
35,6 g
72,25 mL=2,7501 gram 1,83
1000 mL

VII.

Spesifikasi Sediaan
Spesifikasi sediaan yang akan diformulasikan:
Bentuk bahan aktif yang terpilih : Calamin
Organoleptik sediaan :
Warna : pink ( merah muda)
Bau
: aroma mawar (Rose)
Bentuk : suspensi / lotion
Rasa
: Kadar : Viskositas :100 5 %
Berat jenis : 1,2 5 %
pH : 5,0
Sifat alir : Dilatan
Ukuran partikel :
Laju sedimentasi


VIII. Penyusunan formulasi akhir sediaan setiap satuan takaran terkecil hingga skala
besar

No
.

10

IX.

Nam
a

Baha
n

Cala
min

Zinc
Oxide

Glyc
erin

Meth
yl paraben

Asa
m sitrat

Natri
um fosfat

PGA

Air
untuk PGA

Oleu
m Rosae

Air

Kada

r
(%)

8%

8%

30%

0,1
%

1,02
%

1,83
%

9,5%

1:2,7

0,1
%

Juml
ah tiap
kemasan

(80
mL)

6,4
gram

6,4
gram

24
mL

0,08
gram

0,81
6 gram

1,46
4 gram

7,6
gram

20,5
2 mL

1-2
tetes

Ad
80 mL

Jumlah
dalam skala
lab.

(150
mL)

12
gram

12
gram

45 mL

0,15
gram

1, 53
gram

2,745
gram

14,25
gram

38,48
mL

1-2
tetes

Ad
150 mL

Jumlah
dalam skala
besar

(60.000
mL)

4800
gram

4800
gram

18.000
mL

60 gram

612 gram

1098
gram

5700
gram

8100 mL

60 mL

Ad
60.000 mL

Penyusunan Kerangka Operasional

Cara Pembuatan:
1. Kalibrasi botol 80 mL, beaker glass 150 mL, beaker glass 45 mL
2. Buat mucilago
a. Timbang PGA 14,25 gram, gerus
b. Ukur air 38,48 mL ~ 40 mL
c. a+b sedikit demi sedikit gerus ad terbentuk mucilago
3. Timbang Calamin 12 gram, gerus
4. Timbang Zinc Oxide 12 gram, gerus
5. 3 + 4 campur dan gerus ada homogen
6. Ambl gliserin 45 mL pada beaker yang sudah dikaliberasi
7. 6+5 campur
8. 7+2c, campur
Laporan Praktikum Semisolid-Liquid Sediaan Antiacne

|6

9. Timbang methyl paraben 0,15 gram, larutkan dengan gliserin 10 mL


10. 8+9, campur
11. Timbang asam sitrat 1, 53 gram, larutkan dengan air 10 mL
12. Timbang Na Fosfat 2,745 gram, larutkan dengan air 10 mL
13. 11+12, campur
14. 10+13, campur
15. 14+1-2 tetes Oleum Rosae, campur
16. Masukkan sediaan ke beaker glass yang sudah dikaliberasi 150 mL
17. 16 + air ad 135 ml, Cek pH
Jika pH < 5, ditambah Na fosfat
Jika pH > 5, ditambah asam sitrat
18. Tambahkan air ad 150 mL (batas kaliberasi)
19. Lakukan tinjaun evaluasi
20. Setelah evaluasi, sediaan dimasukkan ke dalam wadah primer (botol 60 mL)
21. Beri etiket pada wadah primer
22. 20 + brosur dimasukkan kedalam wadah sekunder.

Laporan Praktikum Semisolid-Liquid Sediaan Antiacne

|7

PGAAqua to make PGA mucilago

Mixing

Calamin + Zinc Oxide Glyserin


Mixing

X. Bagan Kerangka Operasional


Mixing

Calamin + Zinc Oxide + glyserin + PGA + aqua

QC: organoleptis, kadar, viskositas, dan ber

in + Zinc Oxide + glyserin + PGA + aqua + Citric Acid + Sodium Fosfat +Methyl paraben + Oleum

paraben + glyserin
Methyl
Citric Acid + aqua

QC: keseragaman, volume, kadar, kebocor


Mixing well

Mixing

Lotion siap diisikan ke dalam wadah primer


Oleum Rosae
Sodium Fosfat + aqua

Lotion dalam botol

+ label + brosur + wadah sekunder QC: etiket, brosur, wadah dll

karantina

Simpan di gudang obat jadi

Siap
dipasarkan
Laporan
Praktikum Semisolid-Liquid Sediaan Antiacne | 8

XI.
Rancangan Evaluasi Akhir untuk Mengetahui Bahwa Sediaan Layak
Produksi/tidak

a. Macam-macam jenis tes

Organoleptis
- Warna
- Bau
- Bentuk
- Rasa
Kadar bahan aktif
pH
B.J
Viskositas
Ukuran partikel
Sifat alir
Laju sedimentasi
Batas kadaluarsa

: Pink
: Rose
: suspensi
:: Tidak dilakukan
: 5,00
: 1,200 5%
: 100 5%
: Dilatan
: 29 september 2016

Laporan Praktikum Semisolid-Liquid Sediaan Antiacne

|9

b. Nama peralatan yang digunakan


pH sediaan

Alat : pH-meter

Cara Kerja :
Kaliberasi pH meter
1. Siapkan larutan buffer pH 4,0 dan 7,0
2. Pasang elektroda kombinasi
3. Tombol ditekan untuk menyalakan alat
4. Elektroda dimasukkan pada buffer pH 4,0 sampai digital menunjukkan
angka 4,0
5. Elektroda dicuci setelah dikeluarkan dari buffer 4,0 dengan aquadem dan
keringkan
6. Elektroda dimaksudkan pada buffer pH 7,0 kemudian diatur tombol kiri
sampai menunjukkan angka 7,0
7. Elektroda dikeluarkan dari buffer 7,0 dicuci dengan aquadem; keringkan
pH meter siap dipakai.
Pengukuran pH sediaan
1. Sirup dimasukkan dalam beaker glass q.s
2. Elektroda dimasukkan dalam sirup
3. Angka yang uncul pada digital dicatat
4. Diulang sebanyak 3 kali sebelumnya, elektroda dibilas dahulu
Berat Jenis Sediaan

Alat: Pikometer

Bahan : Aquadest dan sediaan


uji

Cara Kerja :
1. Timbang piknometer kosong pada tombangan analitik
2. Isi piknometer dengan sediaan sampai penuh kemudian ditimbang juga dengan
timbangan analitik
3. Bobot jenis sediaan yang dihitung
4. Hitung Bj relatif sediaan terhadap air
Viskositas sediaan

Alat ukur : Viskometer kapiler

Spesifikasi : 180-220 cps

Cara kerja :
1. Posisikan viscometer kapiler dengan tegak pada tiang penyangga dan dijepit
dengan penjepit
2. Pipet sediaan sebanyak 3,0 ml dan masukkan ke dalam pipa lengan viskometer
yang lebar
3. Hisap cairan dalam viskometer dengan karet penghisap hingga melewati batas
atas pada pipa kapiler
4. . Nyalakan stopwatch pada saat meniskus menyinggung batas atas dan
matikan pada saat menyinggung bahwa pipa kapiler (batas) pada viskometer
5. Catat waktu yang diperlukan untuk melewati dua batas tersebut

6. Tentukan massa jenis dengan menggunakan piknometer


7. Ulangi hal d atas untuk aquadem
Pengukuran Partikel
Kaliberasi mikrometer okuler terhadp obyektif
1. Mikrometer okuler yang akan dikaliberasi dipasang di dalam lensa okuler
2. Mikrometer objektif dipasang di bawah lensa objektif
3. Skala 0.0 pada mikrometer objektif dihimpitkan hingga segaris dengan salah
satu skala pada skala okuler
4. Sejumlah skala pada skala objektif yang segaris dengan sejumlah skala pada
skala okuler dicatat, dilakukan 3 kali replikasi.
5. Mikrometer objektif dilepas
Pembuatan Preparat
1. Sediaan diteteskan pada gelas objek
2. Dilakukan pengamatan sebanyak 200 partikel
3. Catat ukuran partikel terbesar dan terkecil untuk membuat interval kelas
Penentuan Sifat Alir Menggunakan Viskometer Cup and Bob (Stormer)
Menentukan nilai tetapan Kv viskometer
1. Letakkan viskometer pada posisi yang benar
2. Isilah mantel dengan aquapurificata secukupnya
3. Masukkan gliserin p.a ke dalam cup sampai batas tanda
4. Naikkan posisi cup beserta penyangganya sampai bob tercelup seluruh
permukaannya.
5. Siapkan stopwacht, pasang beban, lepaskan rem dan lakukan pengamatan
waktu yang diperlukan untuk menempuh 100 putaran.
6. Setelah didiamkan 15 menit, tambahkan beban dan lakukan pengamatan
dengan cara yang sama
7. Lakukan penambahan beban berikutnya dan diamati sampai diperoleh 10 titik
pengamatan
8. Hitung rpm-nya dan tentukan Kv-nya dari harga viskositas gliserin p.a yang
diketahui
Penentuan sifat alir bahan yang diperiksa

Dengan menggunakan prosedur seperti diatas, dan dengan

menggunakan harga Kv yang diperoleh hitung viskositas sediaan.


Penentuan Laju Sedimentasi dan Derajat Flokulasi Sediaan Suspensi
1. Sediaan dimasukkan ke dalam gelas ukur 25 ml kemudian di tutup aluminium
foil
2. Dikocok ad homogen
3. Dilakukan pengamatan voleme sedimentasi selama beberapa hari.
Batas kadaluarsa

Menggunakan data simulasi,


yang kemudian diolah sehingga dapat mengetahui batas kadaluarsa sediaanya.

5..2. Hasil evaluasi akhir sediaan

1.

Organoleptis
- Warna
: Pink
- Bau
: Rose
- Rasa
:Kadar bahan aktif
: Tidak dilakukan
pH
: 5,33
B.J
: 1.227 g /cm3
Viskositas
: 150 cps
Ukuran partikel
:

Perhitungan Berat Jenis Sediaan lotion Calamin (suspensi)

Bobot pikno
: 15,87 gram
Bobot pikno + sediaan
: 28,14 gram
_
Bobot sediaan
: 12,27 gram
Volume sediaan dalam pikno : 10 mL
massa sediaan
12,27 gram
1,227 gram
Berat jenis sediaan : volume sediaan =
=
10 mL
ml

2. Perhitungan penentuan sifat alir sediaan lotion Calamin (suspensi)

Seri alat viskometer cup and bob (stormer) :

Untuk low viscosity : #86023, Thomas Scientific, TN, USA


Untuk high viscosity : # 80202, Arthur H. Thomas Co, Philadelphia Western
Rumus:
60
rpm= 100
T

Kv

W
rpm

Kv = 909,856 (data dari penentuan Kv gliserin p.a)

B
e
r
a
t
b
e
b
a
n
/
W
(
g
)
5
0
6
0
1
0
0
1
5
0

T 100
putaran
(detik)

rpm

48,20

124,4813

365,4589

44,90

133,6303

408,5253

30,90

194,1748

468,5757

23,40

256,4103

532,2657

Viskositas/
(cps)

1
29,40
204,0816
445,8295
0
0
6
43,50
137,9310
395,7875
0
5
50,50
118,8119
382,8977
0
Berdasarkan data praktikum sediaan lotion Calamin (suspensi) disimpulkan
bahwa:
Semakin besar berat beban (W), semakin besar pula rpm-nya sifat alir dilatan
Semakin besar gaya geser (beban), vikositas makin besar sifat alirnya dilatan

3. Perhitungan ukuran partikel

Hasil Kaliberasi Skala okuler dengan menggunakan skala objektif


10 skala okuler
= 6 skala obyektif
20 skala okuler
= 11 skala obyektif
60 Skala okuler
= 16 skala obyektif +
60 skala okuler
= 33 skala obyektif
1 skala okuler
= 0,55 skala obyektif

= 5,5 m

Hasil pengamatan ukuran partikel dengan skala okuler ( 200 data )

Ukuran Partikel Dengan Skala Okuler atau Satuan m

5.

5.

8.

2.

8.

2.

11

2.

16

2.

2.

5.

5.

8.

2.

8.

22

22

10

22

11

22

12

13

11

16

2.

5.

8.

8.


14

15

5.

5.

8.

5.

5.

16

2.

8.

8.

2.

8.

32

22

33

34

35

11

36

37

22

8.

38

11

39

22

8.

8.

2.


40

22

5.

41

5.

2.

22

Nilai terendah data (MIN)

= 2.75

Nilai tertinggi data (MAX)


Interval kelas

= 22

Nilai tertinggiNilai terendah 222.75


=
kelas
9

= 2.139 ~ 2.2

Perhitungan Rentang Diameter (m)


Rentang
Nilai tengah rentang (m)

diameter

6.06

(7.17 -9.37)

8.27

(9.38
11.58)

10.48

(11.59
13.79)

12.69

(13.80 - 16)

14.9

(16.1 18.3)

17.2

(4.96 -7.16)

3.85

(2.75 4.95)

(18.4 20.6)

19.5

(20.7 - 22.9)

21.8

HASIL PERHITUNGAN DIAMETER PARTIKEL SECARA


STATISTIKA

Ren
tan
g
Dia
met
er
(m
)

2.7
5
4.9
5

J
u
m
l
a
h
P
a
r
t
i
k
e
l
p
a
d
a
s
e
t
i
a
p
r
e
n
t
a
n
g
(
n
)

2
5

(nd2

30

(
n
d3
)

1
4
2
6
.
6
5

(n
d4
)

5
4
9
2
.
6
6

6
3

4.9
6
-7.
16

7.1
7
-9.
37
9.3
8
11.
58
11.
59

13.
79
13.
80
16

16.
1
18.
3

2
0

3
0

11

20

0
1
6
2
8
3
0
.
3
3
6
0

0
2
8
0
0
6
8
1
.
7
7
9

94

3
2

6
6
7
6
.
3
5
0
5

1
6
9
6
8
.
2
7
8
5

2
7
4
0
4
5
8
.
6
8
3
9
1
4
0
3
2
7
.
6
6
3
1

18.
4
20.
6

20.
722.
9
Jumlah

dln

5
3

25

38

2
0
0

0
5
4
9
0
9
2
.
2
9
6
7
3
6
9
9
3
.
9
1
7
3

nd 2231.95
=
=11.1598 m
n
200

dsn

dvn

nd 2 = 38115.72 =0.9762
m
n
200

nd 3 = 736993.9173 =4.2924
m
n
200

dsl

nd 2 38115.72
=
=190.5786 m
nd
200

0
1
1
9
7
0
2
1
2
.
0
5
1
4
9
5
7
1
7
1
.
8
4

dvs

dwn

nd 736993.9173
=
=19.3357 m
2
38115.72
nd

nd 14957171.84
=
=20.2948 m
nd 3 736993.9173
4

Kurva Histogram Antara Ukuran Partikel Vs Distribusi Frekuensi


60

53

50
40

40

32

30

30

25
20

FREKUENSI 20
10
0

UKURAN PARTIKEL

Sifat alir
Laju sedimentasi

: Dilatan
:

Batas kadaluarsa

: 29 September 2016

VI. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan yaitu organoleptis, viskositas, uji pH,
berat jenis, laju sedimentasi, sifat alir dan pengujian mikroskopik, sediaan obat anti
jerawat (antiacne) mengandung Kalamin dan Zinc Oksida, belum layak diproduksi
dalam skala besar. Hal ini dikarenakan masih perlu diuji toksisitas dan uji sterilitas
agar memenuhi standar keamanan, mutu, dan efektivitas sediaan.
b. Saran
Sebaiknya melakukan pengujian lebih lanjut sesuai dengan persyaratan dalam
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).

Anda mungkin juga menyukai