PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap merupakan Perusahaan BUMN didirikan
dengan maksud untuk menghasilkan produk BBM dan non-BBM. Pembangunan kilang minyak di Cilacap dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu Kilang Minyak I, Kilang Minyak II, Kilang Paraxylene Complex, dan Kilang Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Kilang Cilacap ini produksi terbesar di Indonnesia dengan kapasitas 348.000 barrel/hari. memasok 34% kebutuhan BBM nasional. Kilang Minyak I didesain untuk menghasilkan produk BBM dan NBM (minyak dasar pelumas dan aspal). Bahan baku kilang ini yaitu Arabian Light Crude (ALC) kadar sulfurnya cukup tinggi (sekitar + 1,88% wt). Bukan hanya ALC melainkan juga Iranian Light Crude (ILC) dan Basrah Light Crude (BLC). Kapasitas kilang ini 118.000 barrel/hari. Kilang Minyak I meliputi Fuel Oil Complex (FOC I), Lube Oil Complex (LOC I), Utilities Complex (UTL I), Offsite Fasilities. Kilang Minyak II kapasitas 230.000 barrel/hari. Meliputi FOC II dan LOC II/III mengolah minyak mentah dalam negeri yang kadar sulfurnya lebih rendah dari pada ALC. Minyak mentah ini campuran komposisi 80 % Arjuna Crude dan 20 % Attaka Crude yang selanjutnya menggunakan crude lain. Kilang Paraxylene Complex (KPC) mengolah 590.000 ton/tahun naphta menjadi produk utama paraxylene, benzene, dan produk sampingnya, otomatis RU IV menjadi satu-satunya unit pengolahan minyak bumi di Indonesia yang terintegrasi dengan industri petrokimia. Jenis produk kilang paraxylene yaitu : paraxylene, benzene, LPG, raffinate, heavy aromate, dan fuel gas/excess. Unit CCR Platformer yang khusus tersusun dalam laporan ini merupakan salah satu Unit yang ada di kilang paraxylene. Unit ini bertujuan memproduksi senyawa aromatik dari unsur sour naphta (naphtene dan paraffin setelah diproses di unit 82), sedangkan CCR merupakan Continous Catalyst Regeneration unit ini merupakan bagian dari platformer untuk meregenerasikan katalis yang diakibatkan oleh terbentuknya coke pada permukaan katalis. Untuk mendukung operasi, penelitiandan pengembangan, pengawasan bahan baku, bahan penunjang dan produk didukung oleh Process Engineering, laboratorium, serta Lindungan Lingkungan dan Keselamatan Kerja. Finishing Kolom (88C204) di Area C pada Kilang Paraxylene Complex sebagai menara detilasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk Paraxylene dari aliran Ekstrak kolom net overhead (88C203) dengan pengolahan destilasi di finishing kolom sehingga produk yang dihasilkan dari finishing kolom harus minimal fraksi mol Paraxylene 99,65%. Pengendalian kualitas produksi Paraxylene guna untuk memenuhi permintaan pasar petrokimia. Kata-kata Kunci: PT. Pertamina, Kilang Paraxylene Complex, Paraxylene, CCR Platformer, katalis regeneration, Finishing kolom, Destilasi, pengendalian kualitas. 11