Anda di halaman 1dari 6

FLU BURUNG

1.Bagaimana mengetahui unggas tersebut terkena flu burung?


Unggas yang terkena flu burung akan ditandai dengan :

Mata menjadi putih (pada unggas / itik) ;

nafsu makan berkurang

lemas ; kejang ; jengger yang bengkak dan biru

leher terputar

bintik-bintik perdarahan di kaki ;

keluar cairan jernih sampai kental di mata, hidung dan mulut

mencret yang berlebihan

gangguan pernafasan

kematian.
2 Jelaskan langkah-langkah mencegah flu burung?
Mencegah flu burung antara lain:

Menjaga kebersihan dan kesehatan makanan

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bersinggungan dengan unggas atau
produknya

Mandi,ganti baju,serta mencuci pakaian,sepatu,dan sandal dengan sabun setelah melakukan


kontak dengan unggas

Memberikan vaksinasi secara rutin terhadap unggas yang masih sehat

Jika membeli unggas,sebaiknya dipilah unggas yang sehat

Tidak menyembelih unggas,dan memakan unggas yang sakit dan mati

Memasak produk unggas sampai benar-benarr matang sebelum dikonsumsi

Menghinari kontak dengan sumber yang terinfeksi,misalnya kotorannya,bulu,darah,dan sekreta


unggas yang terserang flu burung

Menjauhkan letak kandang dengan rumah dan tidak membiarkan unggas berkeliaran disekitar
rumah

Mengubur dan membakar unggas yang terkena flu burung


3.Apakah jika kita memakan telor yang terkena firu burung kita dapat tertular juga atau tidak?
Bisa,Karena telur juga termasuk media penularan flu burung, dan jika ingin mengkonsumsi bisa dibersihkan dengan
menggunakan kaporit.
4.Bagaimana cara kita menjaga unggas-unggas agar unggas tersebut tidak terkena virus flu burung?Sanitasi kandang
dan pemberian vaksinansi
5. Jelaskan persamaan dan perbedaan flu burung dengan flu babi?
Perbedaan:Kedua virus tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Flu burung
disebabkan oleh virus H5N1 sedangkan flu babi disebabkan oleh virus H3N2.
Persamaan:Kedua flu tersebut disebabkan oleh tipe virus yang sama. Keduanya sama-sama
disebabkan oleh virus influenza tipe A dengan variasi masing-masing.
6.Mengapa persebaran flu burung begitu cepat dan mengapa jika menyerang unggas dan manusia tingkat
kematiannya tinggi?Karena di dalam kandang unggas terdapat suatu populasi sehingga
penyebarannya cepat karna makanan dan ruang lingkup kandangnya jadi satu, jadi
penyebarannya cepat dan tinggi.
Flu Burung adalah Virus influenza a subtipe H5N1, juga dikenal sebagai "flu burung", A(H5N1) atau hanya H5N1,
adalah subtipe virus Influenza A yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan banyak spesies hewan lainnya.
Unggas yang terkena flu burung terdapat ciri-ciri antara lain:
Mata menjadi putih (pada unggas / itik) ;
nafsu makan berkurang ;
lemas ; kejang ; jengger yang bengkak dan biru ;
leher terputar
bintik-bintik perdarahan di kaki

keluar cairan jernih sampai kental di mata, hidung dan mulut


mencret yang berlebihan
gangguan pernafasan
kematian.

Adapun cara pencegahannya adalah sebagai berikut:

Menjaga kebersihan dan kesehatan makanan

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bersinggungan dengan unggas atau
produknya

Mandi,ganti baju,serta mencuci pakaian,sepatu,dan sandal dengan sabun setelah melakukan


kontak dengan unggas

Memberikan vaksinasi secara rutin terhadap unggas yang masih sehat

Jika membeli unggas,sebaiknya dipilah unggas yang sehat

Tidak menyembelih unggas,dan memakan unggas yang sakit dan mati

Memasak produk unggas sampai benar-benarr matang sebelum dikonsumsi

Menghinari kontak dengan sumber yang terinfeksi,misalnya kotorannya,bulu,darah,dan sekreta


unggas yang terserang flu burung

Menjauhkan letak kandang dengan rumah dan tidak membiarkan unggas berkeliaran disekitar
rumah

Mengubur dan membakar unggas yang terkena flu burung


Jika kita memakan telor yang terkena flu burung kita dapat tertular melalui produk makanan
tersebut, dan jika ingin menggunakan produk-produknya kita dapat juga membersihkannya dengan
menggunakan bahan kaporit.
Cara menjaga unggas-unggas tersebut supaya tidak terinfeksi dan terkena flu burung dengan cara
menjaga kebersihan kandang unggas dan memberi vaksinasi kepada unggas tersebut.
Perbedaan dan persamaan flu burung dan flu babi adalah
Perbedaannnya:
Kedua virus tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Flu burung disebabkan oleh virus
H5N1 sedangkan flu babi disebabkan oleh virus H3N2.
Persamaannya:
Kedua flu tersebut disebabkan oleh tipe virus yang sama. Keduanya sama-sama disebabkan oleh virus
influenza tipe A dengan variasi masing-masing.
Penyebaran virus flu burung ini sangat cepat menyebar dan angka kematiannya tinggi karena di
dalam kandang unggas terdapat suatu populasi sehingga penyebarannya cepat karna makanan dan
ruang lingkup kandangnya jadi satu, jadi penyebarannya cepat dan tinggi.
RESUME
Masalah Yang Disebabkan Oleh Banjir
1.
2.
3.
4.
5.
1.

Dampak penyakit leptospirosis dan bagaimana cara penanggulangannya?


(Sapta Yulia)
Bagaimana cara menanggulangi banjir?(Gita Atika)
Mengapa di kota besar seperti Jakarta sering terjadi banjir?(Rizqy Atika Pertiwi)
Cara penanggulangan dari dampak sosial banjir?(Fheny Diantara)
Apa yang dikmaksut dengan banjir kiriman?(Marfiana Utami)
Jawab:
Leptospirosis merupakan infeksi yang disebabkan kuman leptospira juga dapat ditularkan lewat air seni
atau bangkai tikus. Binatang lain seperti anjing, kucing, dan kuda pun bisa menularkan penyakit ini.
Gejalanya antara lain panas, muntah-muntah, diare, dan nyeri tulang. Penanganan yang terlambat akan
menyebabkan gangguan pada otak atau meningitis, gangguan pada hati, atau gangguan pada ginjal.
Penanganannya harus dengan obat-obatan antibiotik.
Cara penanggulangannya antara lain:
Mencuci tangan sebelum makan
Membersihkan tempat yang sudah tergenang oleh air banjir.
Biasakan memakai sepatu saat membersihkan tempat tersebut.

2.

3.

4.

5.

Membersihkan wadah atau tempat makan dan minum yang tergenang oleh air banjir.
Menghindari kontak langsung dengan hewan yang terkena air banjir.

Banjir dapat ditanggulangi dengan cara :


Reboisasi atau penghijauan
Membuang sampah pada tempatnya
Membersihkan selokan atau got agar tidak tersumbat
Membuat lubang resapan biopori (LRB)
Menjaga lingkungan agar tetap bersih.
Karena penghijauan dikota-kota besar seperti Jakarta sudah berkurang akibat pembangunan sehingga tanah
dan pohon-pohon yang seharusnya berfungsi untuk menyerap air tidak dapat menyerap air dengan
sempurna ditambah lagi dengan kondisi geografis kota Jakarta yang merupakan dataran rendah dan dekat
dengan laut sehingga mudah terjadi banjir.
Banjir dikota-kota besar juga bisa disebabkan oleh faktor beriku :

Karena buruknya sistem saluran pembuangan air.

Kurangnya daerah resapan air

Banyaknya lahan yang terhimpit jalan

Kurangnya kesadarn masyarakat

Terjadinya pendangkalan sungai

Tidak adanya sanitasi lingkungan yang baik.


Dampak sosial mencakup kematian ( Bantuan tim SAR atau penyelamat),
risiko kesehatan (Relawan/sukarelawan/PMI), trauma mental ( menghibur korban banjir terutama anakanak), menurunnya perekonomian (Memberi korban modal kepada korban banjir), terganggunya kegiatan
pendidikan (anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik,
kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
Banjir kiriman adalah banjir yang berasal dari daerah yang lebih tingi kedaerah yang lebih rendah
contohnya adalah banjir dari daerah Bogor ke daerah Jakarta.
KESIMPULAN

Pengertian Banjir.Banjir adalah suatu kejadian dimana air menggenangi suatu daerah, baik volume air yang sedikit
maupun sangat banyak.
Beberapa faktor penyebab banjir lebih disebabkan oleh kegiatan manusia, antara lain:
1) Pembangunan perumahan dan komersil di sekitar bantaran sungai menyebabkan aliran sungai dan kanal
terhambat misalnya oleh bangunan-bangunan seperti jembatan atau pipa.
2) Cara pengangkutan dan pengelolaan sampah yang kurang tepat, dan kebiasaan orang membuang sampah
sembarangan menyebabkan penimbunan sampah di sungai-sungai.
3) Tidak tertatanya saluran drainase yang berfungsi untuk menyalurkan air hujan dan mengalirkannya keluar
daerah hunian.Kurangnya lahan hijau untuk menyerap air hujan dan penebangan hutan di Bogor dan
Puncak yang merusak daerah tangkapan hujan.
Apabila banjir terjadi, maka dampak yang timbul akibat banjir yaitu:
1) Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan
oleh banjir.
2) Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian,
terganggunya kegiatan pendidikan (anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor
pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
3) Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi (orang tidak dapat pergi kerja,
terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain).
4) Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir) atau
tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir.
Penanggulangan banjir tentu saja membutuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat harus dilakukan
secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya
dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan
banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir ,
dan pemulihan setelah banjir.

Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan
penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai
masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh,
berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan
kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir
Berdasarkan temuan lapangan di wilayah banjir oleh BAPPENAS menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat lebih
didorong oleh semangat kesetiakawanan dalam bermasyarakat, bukan merupakan resultant upaya pemerintah untuk
menggalangnya. Mencermati partisipasi masyarakat pada tahap siklus banjir, ternyata tidak dapat disamaratakan.
Pada tahap tertentu partisipasinya sangat besar dan begitu dominan. Sementara pada tahap lain sulit ditemukan,
bahkan tidak ada. Perlu dianalisis lebih jauh untuk menemukenali jenis dan tingkat partisipasi masyarakat pada
kelompok-kelompok
kegiatan
penanggulangan
banjir.
Dari kejadian banjir dapat diambil pelajaran antara lain :
1) KESIAPAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH.
Masyarakat, Pemerintah Daerah dan Pemerintahan Pusat hanya terfokus dalam kesiapan terhadap banjir
rutin tetapi tidak untuk banjir yang berpotensi besar.
2) KOORDINASI.
Musibah banjir yang lalu memberi pelajaran kepada kita bahwa koordinasi bukan sesuatu yang mudah.
Koordinasi tidak dapat diciptakan secara tiba-tiba atau instan seperti kita membuat supermi. Koordinasi
rupanya sangat dipengaruhi oleh kedekatan kita satu sama lain. Kedekatan itu tentu saja harus dibina dalam
keseharian kita dalam kehidupan kita selagi tidak ada musibah!
3) HUBUNGAN ANTAR-MASYARAKAT.
Terjadinya hubungan yang tidak saling mengenal antara masyarakat, pemerintah maupun swasta. Beberapa
bahkan saling curiga. Hal ini tentu tidak akan terjadi apabila kita telah membina hubungan di antara kita
dalam keseharian kita. Hubungan pribadi yang akrab, yang tulus, yang tidak dicemari rasa curiga, akan
membawa kita kepada kesatuan geraklangkah. Itu tentu akan memuluskan koordinasi dalam segala upaya
kerjasama kita.
4) SUMBER DAYA.
Ini memang sangat berkait dengan kesiapan kita. Karena kita mengira bahwa banjir yang akan muncul
adalah banjir biasa, maka persiapan sumber daya kita terkesan kurang (walaupun kita merasa sudah
benar-benar siap). Perlu kerjasama sejumlah sarana kesehatan di wilayah yang tidak terkena banjir dengan
wilayah bencana. Tenaga kesehatan yang dapat bergerak cepat ternyata menjadi sangat penting. Dalam hal
ini keberadaan Brigade Siaga Bencana sungguh sangat membantu. Pada saat banjir melanda, sarana
penjernih air yang praktis seperti PAC dan Aquatab sungguh sangat membantu. Pada periode pasca banjir,
kegiatan lisolisasi dan kaporitisasi sangat membantu menciptakan lingkungan yang sehat. Untuk itu,
persediaan lisol dan kaporit seharusnya kita siapkan dalam jumlah yang mencukupi. Demikian pula tenaga
ahli dan peralatan yang diperlukan. Kesemuanya itu ternyata menuntut adanya alokasi dana khusus yang
jumlahnya memadai, proses pencairannya tidak memakan waktu lama, dan prosedur penggunaannya tidak
berbelit-belit.
5) ANTISIPASI MASALAH.
Mungkin kita perlu lebih serius mengupas dampak kesehatan dari bencana banjir. Dengan begitu kita jadi
mengetahui masalah apa saja yang bakal atau mungkin muncul.
PERTANYAAN 1
1. Bagaimana pencegahan terhadap penyakit kaki gajah?
2. Sebutkan dimana perkembang biakan cacing filarial?
3. Apa yang di maksud dengan penularan penyakit dengan membagi diri ?
PERTANYAAN 2
1. Sebutkan jenis nyamuk apa saja yang dapat menyebabkan kematian?
2. Bagaimana mekanisme manusia terkena penyakit DBD ?
JAWAB :
PERTANYAAN 1
1. Pencegahan untuk penyakit kaki gajah :
1. Promotif
:
Dengan cara mengadakan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit kaki gajah.
2. Kuratif ( pengobatan )
Dengan cara pemeriksaan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan sehingga tidak
menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya.
3. Preventif

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular.


Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk,
menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk.
Membersihkan pekarangan,lingkungan dan semak-semak disekitar rumah anda.
Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
Bisa juga dengan mengoleskan kulit dengan lotion anti nyamuk.
Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan cara bak air dirumah.

2.

Cacing ini hidup pada pembuluh limfa di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran
limfa sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan
menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar
di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada
nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam
otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika
nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.

3.

Kesalahan teknis dalam pengetikan , yang di maksud sebenarnya adalah virus yang membelah diri bukan
nyamuk yang membagi diri.

PERTANYAAN 2
1.
Tidak ada nyamuk yang menyebabkan kematian melainkan virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut yang
membuat penderita meninggal.
2.

Mekanisme DBD :

Orang yang terinfeksi dbd, yang masih dalam periode 3-7 hari setelah demam, kemudian di gigit
oleh nyamuk aedes betina, lalu nyamuk itu menyebarkan virus dbd di dalam tubuhnya.

Nyamuk menggigit manusia yang telah terinfeksi virus dengue, kemudian virus tersebut
terinkubasi di dalam tubuh nyamuk selama 7 hari.

Hanya dalam 7 hari nyamuk yang m,embawa virus dengue, dapat menyebarkan penyakit dbd ke
dalam tubuh manusia.

Masa inkubasi pda pasien baru terjadi dalam waktu 3-14 hari (rata-rata 4-7 hari). Selama masa ini
belum menampakan penyakit.

RESUME
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera, genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora,
Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera
yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Salah satu penyakit yang dibawa oleh nyamuk adalah kaki gajah. Kaki gajah adalah golongan penyakit
menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk,
parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit
tersebut.
Pencegahan dari penyakit kaki gajah dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu:
Pencegahan untuk penyakit kaki gajah :
Promotif
Dengan cara mengadakan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit kaki gajah.
Kuratif ( pengobatan )
Dengan cara pemeriksaan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan sehingga tidak menyebarkan
penularan kepada masyarakat lainnya.
Preventif

Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular.

Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun,
mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk.
Membersihkan pekarangan,lingkungan dan semak-semak disekitar rumah anda.
Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
Bisa juga dengan mengoleskan kulit dengan lotion anti nyamuk.
Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan cara bak air dirumah.

Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filarial yang hidup pada pembuluh limfa di kaki. Jika terlalu banyak
jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfa sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini
menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria.
Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah
kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus dinding usus
nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami pertumbuhan, larva ini akan
masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian
seterusnya.Selain penyakit kaki gajah nymuk juga dapat membawa penyakit Demam Berdarah Dengue.
Dibawah ini dalah mekanisme manusia yang terkena penyakit DBD
Mekanisme DBD :

Orang yang terinfeksi dbd, yang masih dalam periode 3-7 hari setelah demam, kemudian di gigit
oleh nyamuk aedes betina, lalu nyamuk itu menyebarkan virus dbd di dalam tubuhnya.

Nyamuk menggigit manusia yang telah terinfeksi virus dengue, kemudian virus tersebut
terinkubasi di dalam tubuh nyamuk selama 7 hari.

Hanya dalam 7 hari nyamuk yang m,embawa virus dengue, dapat menyebarkan penyakit dbd ke
dalam tubuh manusia.

Masa inkubasi pda pasien baru terjadi dalam waktu 3-14 hari (rata-rata 4-7 hari). Selama masa ini
belum menampakan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai