Artikel 21205185
Artikel 21205185
Bukopin Tbk lebih sehat dibandingkan dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. Hal ini dapat dilihat dari aspek Asset, Management, Earning, dan Liquidity yang
dimiliki oleh PT. Bank Bukopin Tbk lebih baik daripada yang dimiliki oleh PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank
KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk memberikan gambaran yang yang jelas dan sistematis, maka gambar
berikut ini menyajikan kerangka berpikir penelitian dan menjadi pedoman dalam
keseluruhan penelitian yang dilakukan.
Bank
Laporan Keuangan
Rasio keuangan
CAR
KAP
NPM
Metode CAMEL
Kesimpulan
ROA
BOPO
LDR
Tabel
Peringkat Komposit Setiap Komponen
Peringkat Predikat
Keterangan
Komposit
1
Sangat
Sehat
Sehat
Cukup
Sehat
Kurang
Sehat
Tidak
Sehat
LANDASAN TEORI
Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan
fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga kepercayaan.
Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen
usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah. Pengaturan secara ketat oleh
penguasa moneter terhadap kegiatan perbankan ini tidak terlepas dari perannya dalam
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank wajib melakukan penilaian
tingkat kesehatan bank secara triwulan untuk posisi bulan Maret, Juni, September,
dan Desember.
Apabila diperlukan Bank Indonesia meminta hasil penilaian tingkat kesehatan
bank tersebut secara berkala atau sewaktu-waktu untuk posisi penilaian tersebut
terutama untuk menguji ketepatan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian
tingkat kesehatan bank dimaksud diselesaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah posisi penilaian atau dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pengawas bank
terkait. penilaian tingkat kesehatan bank diatas dikenal dengan metode CAMEL.
Maka berdasarkan ketentuan diatas akan sangat bermanfaat bagi bank untuk
melaksanakan prinsip prudential banking dalam menjalankan bisnisnya, hal ini juga
ditambah ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan adalah perlu dan penting bagi
bank untuk meningkatkan diri dan berupaya secara bersama-sama dalam mewujudkan
bank yang sehat. Oleh karena itu, tingkat kesehatan bank dimaksudkan untuk dapat
dipergunakan sebagai :
1. Tolak ukur bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank telah
dilakukan sejalan dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Tolak ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik
secara individual maupun industri perbankan secara keseluruhan.
Analisa rasio CAMEL yaitu suatu analisis keuangan bank dan alat
pengukuran kinerja bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengetahui
tentang tingkat kesehatan bank yang bersangkutan dari berbagai aspek yang
berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank dengan menilai faktorfaktor penilaian tingkat kesehatan bank (Kasmir, 1999:52). Berikut ini adalah
perincian dari setiap variabel yang akan dianalisis dalam analisis rasio CAMEL yaitu
1. Capital (Modal)
Penilaian didasarkan kepada capital atau struktur permodalan dengan metode
CAR (Capital Adequancy Ratio) yaitu dengan membandingkan modal terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).
2. Asset (Aktiva)
Penilaian didasarkan pada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Rasio yang
diukur ada dua macam yaitu rasio aktiva produktif dan rasio penyisihan penghapusan
aktiva produktif.
3. Management (Manajemen)
Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, aktiva, rentabilitas,
likuiditas, dan umum.
4. Earning (Rentabilitas)
Pada aspek rentabilitas ini yang dilihat adalah kemampuan bank dalam
meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai. Penilaian dalam unsur ini yaitu
Rasio laba terhadap total asset (Return on Asset), rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO)
5. Liquidity (Likuiditas)
Penilaian dalam unsur ini yaitu jumlah kewajiban bersih call money terhadap
aktiva lancar dan rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh bank.
Tolak Ukur Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April
2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 perihal Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum. Adapun tolak ukur untuk menentukan tingkat kesehatan suatu bank
setelah dilakukan penilaian terhadap masing-masing variabel, yaitu dengan
menentukan hasil penilaian yang digolongkan menjadi peringkat komposit kesehatan
bank. Pengertian dari Peringkat Komposit adalah peringkat akhir hasil penilaian
tingkat kesehatan bank.
METODOLOGI PENELITIAN
Data Penelitian
Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam
suatu skala numerik (angka). Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu
data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan laporan keuangan
PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk dan PT. Bank Bukopin dari tahun 2006
sampai dengan 2008 yaitu berupa : Neraca, Laporan Rugi/ Laba, Laporan Kualitas
Aktiva Produktif, dan Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.
Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti pada penelitian ini adalah PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT. Bank Bukopin Penulis menganalisis kedua
bank tersebut, karena menurut penulis kedua bank tersebut sudah lebih maju dalam
mengembangkan produk dan jasa yang diberikan kepada masyarakat dibandingkan
dengan bank lainnya serta data yang diperoleh penulis lebih mudah dan lebih lengkap
dibandingkan dengan bank yang lainnya.
Definisi Variabel dan Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam menganalisis tingkat kesehatan kedua
bank tersebut diatas yaitu dengan menggunakan suatu teknik yang disebut dengan
teknik analisa CAMEL. Melakukan penilaian hanya berdasarkan pendekatan
kuantitatif. Hal ini dikarenakan terbatasnya data yang diperoleh penulis.
Adapun aspek-aspek yang di analisis penulis hanya dilihat dari aspek C
(Capital), A (Asset), M (Managemen), E (Earning) , dan L (Liquidity). Adapun
penilaian dari masing-masing aspek tersebut meliputi :
1. Capital (Permodalan)
Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang di dasarkan
kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut di dasarkan
kepada CAR (Capital Adequacy Ratio).
CAR =
Total Modal
x 100 %
x 100 %
Aktiva Produktif
3. Management (Manajemen)
Aspek manajemen pada penilaian kinerja bank dalam penelitian ini tidak
dapat menggunakan pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan data yang tersedia
diproyeksikan dengan Net Profit Margin.
Net Profit Margin
Laba Bersih
x 100 %
Pendapatan Operasional
4. Earning (Rentabilitas)
Rentabilitas suatu bank dalam analisa CAMEL ini adalah meliputi besarnya
rasio laba sebelum pajak diperoleh terhadap total asset (ROA), dan rasio beban
operasional terhadap pendapatan operasional bank (BOPO).
a. ROA
x 100 %
Total Aktiva
b. BOPO
Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
x 100 %
5. Liquidity (Likuiditas)
Adapun faktor likuiditas yang dinilai dalam analisa CAMEL ini adalah rasio
kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR).
LDR =
Kredit
x 100 %
TABEL
Rangkuman Informasi laporan Keuangan
Bank BNI
( Dalam Jutaan Rupiah )
1. Total Modal
Total ATMR (Kredit dan pasar)
Des-2006
Des-2007
Des-2008
13.732.026
17.195.929
17.304.380
88.044.771
109.268.798 128.419.636
7.176.049
7.376.729
10.958.055
1.419.424
1.235.697
1.664.747
2.341.815
726.850
790.059
3.981.172
5.703.429
3.847.873
156.726.518
165.772.197 186.969.063
3. Laba Bersih
1.982.674
897.928
1.222.485
3.030.556
1.476.780
1.959.026
Total Aktiva
166.703.122
182.007.749 200.390.507
Biaya Operasional
14.825.405
16.555.937
17.374.706
Pendapatan Operasional
17.884.974
17.799.428
19.225.101
66.727.705
88.676.188
112.061.397
136.228.875
146.424.246 163.325.401
Sumber : KPMM, KAP, Neraca, dan Laba Rugi Bank BNI tahun 2006-2008
TABEL
Rangkuman Informasi laporan Keuangan
Bank BUKOPIN
( Dalam Jutaan Rupiah )
Des-2006
Des-2007
Des-2008
1.681.973
1.941.786
2.019.287
21.367.793
30.167.685
18.030.418
548.834
441.904
1.035.229
102.544
71.900
63.912
72.993
54.384
42.837
338.966
563.764
707.701
29.263.725
32.474.639
33.538.752
3. Laba Bersih
462.100
545.348
567.866
462.100
545.348
567.866
Total Aktiva
31.693.545
34.566.825
32.797.660
Biaya Operasional
2.812.526
2.952.101
3.094.368
Pendapatan Operasional
3.233.746
3.460.749
3.617.720
14.682.984
19.138.691
22.856.451
24.907.586
29.305.422
27.335.143
1. Total Modal
Total ATMR (Kredit dan pasar)
Sumber : KPMM, KAP, Neraca, dan Laba Rugi Bank BUKOPIN tahun 2006-2008
Tabel
Rasio Bank BNI dan Bank BUKOPIN periode 2006-2008
Bank BNI
Rasio
Bank BUKOPIN
2006
2007
2008
2006
2007
2008
CAR
15,59
15,74
13,47
7,87
6,44
11,19
KAP
5,26
5,25
4,28
1,99
2,31
3,07
NPM
11,08
5,04
6,36
14,29
15,76
15,69
ROA
1,82
0,81
0,98
1,46
1,58
1,73
BOPO
82,89
93,01
90,37
86,97
85,30
85,53
LDR
48,98
60,56
68,61
58,95
65,31
83,61
Tabel
Rangkuman Hasil Penelitian Peringkat Komposit
Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Faktor
Capital (Permodalan)
Keterangan
Selama periode 2006-2008, rasio CAR berada
diantara peringkat 1 dan 2.Secara keseluruhan,
berarti permodalannya sehat.
Asset (Aktiva)
Management (Manajemen)
menunjukan
kualitas
manajemennya baik.
Earning (Rentabilitas)
Tabel
Rangkuman Hasil Penelitian Peringkat Komposit
Pada PT. Bank BUKOPIN Tbk
Faktor
Keterangan
Capital (Permodalan)
Asset (Aktiva)
Management (Manajemen)
keseluruhan
menunjukan
kualitas
manajemennya baik.
Earning (Rentabilitas)
Pada periode
Pada PT. Bank Bukopin Tbk pada aspek permodalan selama tahun 2006 dan
2007 rasio CAR berada diantara peringkat 4 dan 5, sedangkan pada tahun 2008
berada diantara peringkat 1 dan 2, pada aspek aktiva rasio KAP pada tahun 2006
dan 2007 berada diantara peringkat 1 dan 2, sedangkan pada tahun 2008 berada
pada peringkat 3, pada aspek manajemen pada periode 2006-2008 rasio NPM
berada diantara peringkat 1 dan 2, pada aspek rentabilitas Pada periode 20062008 rasio ROA berada diantara peringkat 1 dan 2 dan BOPO periode 2006-2008
berada diantara peringkat 1 dan 2, pada aspek likuiditas pada tahun 2006 dan
2007 rasio LDR berada pada peringkat 1, sedangkan pada tahun 2008 rasio LDR
berada pada peringkat 2. Tingkat kesehatan PT. Bank Bukopin (Persero) Tbk
selama periode 2006-2008, secara keseluruhan rata-rata berada diantara peringkat
komposit 1 dan peringkat komposit 2. Hal ini berarti secara keseluruhan dapat
dikatakan dalam keadaan sehat.
tinggi. Karena semakin tinggi rasio ini, semakin besar pula potensi untuk tidak
memberikan penghasilan. Dari segi manajemen sebaiknya Bank BNI lebih
meningkatkan NPM karena, semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
kemampuan manajemen dalam memperoleh laba semakin meningkat. Dari segi
rentabilitasnya Bank BNI harus bisa menurunkan rasio BOPO agar jangan terlalu
tinggi, karena semakin besar rasio BOPO maka akan semakin besar pula biaya
operasional yang dikeluarkan bank. Untuk menghemat biaya, mungkin kantorkantor cabang yang letaknya berjauhan, sebaiknya didekatkan agar biaya
operasional yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Pada segi Likuiditasnya
sebaiknya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk harus lebih memperhatikan
aspek Likuiditasnya. Hal ini dapat dilihat pada rasio LDR. Bank harus
meningkatkan rasio LDR agar jangan 50 % (pada tahun 2006 sebesar 48,98 %).
Karena jika 50 % berarti tingkat pengembalian dana dari masyarakat kepada
bank tersebut masih rendah, dengan kata lain kemampuan suatu bank membayar
kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan masih kurang kuat.
2. Kepada PT. Bank Bukopin Tbk pada aspek permodalan sebaiknya lebih
ditingkatkan
karena
modal
merupakan
faktor
penting
dalam
upaya
mengembangkan usaha bank. Fungsi modal yang bank yang paling pokok adalah
memberikan perlindungan terhadap setiap nasabah atas kemungkinan terjadinya
kerugian yang melebihi jumlah yang diperkirakan. Oleh karena itu, penyediaan
modal yang cukup memungkinkan bank meneruskan operasinya tanpa terganggu
khususnya dalam periode ekonomi yang sulit sampai mencapai tingkat
keuntungan yang normal kembali.
REFERENSI:
Ahmad Faisol. Analisis Kinerja Keuangan Bank pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan Volume 3 No.2. 2007.
Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12
April
2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004. perihal
Tatacara Penilaian Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 perihal
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta, 2005.
Eka Mulyasari. Analisis Laporan Keuangan pada PT. Bank Syariah Muamalat
Indonesia Tbk. Skripsi Penelitian Mahasiswi. Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma, 2006.
Heni Suryani. Analisis Indikator Kesehatan Bank yang Mempengaruhi Kinerja Bank
Umum Swasta Nasional Devisa. Skripsi Penelitian Mahasiswa. Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma, 2006.
Irmayanto, Juli. Roso, Tjipto at all. Bank dan Lembaga Keuangan. Universitas Trisakti.
Jakarta, 2002.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta,
1999.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Edisi 1, Cetakan ke-3. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta, 2002.
Luciana S. Almilia & Winny Herdiningtyas. Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi
Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002, Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Volume 7 No.2. STIE PERBANAS. Surabaya,
2005.
Muljono, Teguh Pudjo. Aplikasi Akuntansi Manajemen dalam Praktek Perbankan.
Edisi 1. BPFE. Yogyakarta, 1990.
Muljono, Teguh Pudjo. Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Djambatan,
1995.
Peni Sawitri. Prediksi Tingkat Kesehatan Perusahaan Asuransi Jiwa Termasuk
Kebangkrutannya dengan Rasio-rasio Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
No.2 Jilid 7. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta, 2002.
Reksoprajitno, Soedijono. Pengantar Manajemen Bank Umum. Universitas
Gunadarma. Jakarta, 1993.
Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi. ke-4. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2004.
Triandaru, Sigit dan Budisantoso Totok. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Edisi
ke-2. Salemba Empat. Yogyakarta, 2006.
Website at http://www.bi.go.id
Website at http://www.bni.co.id
Website at http://www.bukopin.co.id
Widjanarto. Hukum dan Ketentuan Perbankan Di Indonesia. Edisi ke-3. Pustaka Utama
Grafiti. Jakarta, 1997.