ABSTRACT
Lactose intolerance is a condition caused by lactase deficiency in the brush border of the
intestine, causing inability in digesting lactose into glucose and galactose. It is a mild metabolic
disease with low morbidity, but often used interchangeably with cows milk allergy, resulting
confusion in public understanding. Lactase deficiency keeps lactose not hydrolyzed, resulting
increased osmotic pressure and fluid secretion of intestine lumen. In the colon, the result of
fermentation from the undigested lactose is hydrogen gas. The symptoms of lactose intolerance
are abdominal bloating, distension, pain, flatulence, and diarrhea. Symptoms are alleviated by
complete elimination or reduced consumption of lactose-containing foods. Meanwhile, dairy
products which contain large amount of lactose also become the main source of calcium as well.
Elimination of dairy products from daily diet may results low calcium level, osteopenia, until
osteoporosis. People with lactose intolerance need calcium supplementation to maintain the
calcium level in the body if lactose is restricted
lactose intolerance, lactase, calcium.
Key Words:
PENDAHULUAN
Filariasis
limfatik
masih
merupakan
penyakit
penduduknya
perifernya
(Palumbo, 2008).
Diagnosis
setidaknya
filariasis
didasarkan
pada
limfatik
teknik
berada
pada
ditemukan
pemeriksaan
untuk
status
mikrofilaria
mendeteksi
empat
501
A. DIAGNOSIS KLINIS
Diagnosis filariasis limfatik secara
klinis didasarkan atas gejala-gejala klinis
darah
stadium
Perlu
jenis
akut
maupun
filariasis
kronik.
limfatik tersebut
yaitu
Brugia
oleh
malayi
dan
sulit terdeteksi.
a) Pemeriksaan
mikrofilaria
di
dalam
Cara
pemeriksaan
Brugia timori.
menggunakan
metode
mikrofilaria
ini
sangat
saluran
limfe
genitalia
yaitu
timbul
hitung
stadium
khiluria,
terlihat
1999).
kronik
akan
terjadi
timori
berupa
jumlah
mikrofilaria.
jelas
karena
Banyak
adanya
demam,
untuk
melihat
adanya
gerakan
berdasarkan
mikrofilaria
dan
pada
cacing
dengan
menggunakan
diteteskan
cara
ini
mempunyai
aquabides.
ke
Larutan tersebut
dalam
bilik
hitung
kemudian dilihat
hemolisis
Namun
dan
pewarnaan.
mikrofilarianya di
proses
peka
hemolisis
(Partono
&
pemeriksaan
dan
Idris.,
pewarnaan
1977).
mikrofilaria
di
Cara
dalam
untuk
namun
mendeteksi
biayanya
dipergunakan
mikrofilaria
mahal
untuk
sehingga
tujuan
tertentu
diambil
dengan
selanjutnya
diwarnai
diambil
menggunakan
pewarnaan
dari
ujung
jari
dengan
kemudian
disaring
dengan
Giemsa.
dengan
mudah
bilik
hitung
hanya
dapat
untuk
mendeteksi
adanya
diketahui
infeksi
spesiesnya.
Hal
tersebut
serta
sangat
sesuai
untuk
klinis berkembang.
Terdapat
teknik
konsentrasi
Knotts
adalah
formalin
perbandingan
10.
2%
dengan
Selanjutnya
beberapa
macam
cara
rpm
Bagian
diteteskan
dapat
selama
lima
metilen
mikrofilaria
menit.
biru
dapat
1%
terlihat
agar
jelas,
mendiagnosis
dengan
pasti.
Coat (QBC).
Darah
pipet
dan
diambil
menggunakan
acridine
disentrifugasi
orange
sehingga
kemudian
mikrofilaria
acridine
orange
adalah
pewarnaan
pada
morfologinya
memberikan
mikrofilaria
sehingga
rpm
Bagian
endapannya
1987).
selama
supernatan
lima
dibuang,
menit.
skrotum
penderita
filariasis
manifestasi
klinis
di
pemeriksaan
untuk
filariasis
limfatik
tersebut
diagnosis
diatas,
menentukan
endemisitas
suatu
2.
DAFTAR PUSTAKA
1.
505