II.
III.
IV.
V.
Investor
a) Terdiversifikasi vs. Tidak Terdiverifikasi
b) Aktif vs. Pasif
c) Professional vs. Nonprofessional.
Perantara Informasi
a) Analisis Keuangan
b) Badan Penentu Peringkat Organisasi
c) Badan Penentu Peringkat Saham
d) Pemberi Jasa Penasihat Investasi
e) Perusahaan Pialang
Regulator
a) FASB
b) SEC
c) Kongres
Manajemen
a) Perusahaan Besar vs. Kecil
b) Perusahaan Terbuka vs. Tertutup
Auditor
a) Kantor Nasional vs. Lokal
b) SEC Practice vs. Non SEC Practice
besar
bagaimana
perekonomian
berjalan
memang
akan
Salah satu alasan mengapa pasar efisien semikuat adalah bahwa akuntansi
hanyalah salah satu sumber (dan mungkin bukan sumber utama) informasi
yang tersedia bagi publik mengenai perusahaann-perusahaan serta sekuritas
mereka.
Implikasi lain hipotesis pasar efisien bentuk semikuat adalah bahwa pasar
tidak dapat ditipu dengan muslihat atau permainan akuntansi.
8. Beberapa Kesalahpahaman
Beberapa kesalahpahaman muncul seputar sifat dan implikasi efisiensi pasar.
1.
Istilah itu tidak boleh dikacaukan dengan portofolio yang efisien, efisiensi
produktif, atau alokasi sumber daya yang efisien.
2.
3.
9. Biaya Historis
Efisiensi pasar oleh sebagian orang dianggap tidak realistis dan bahkan
hanya merupakan kajian akademisnya. Konsep Harga Perolehan menyatakan
bahwa aktiva harus dimasukkan kedalam pembukuan dangan harga perolehan
aktiva itu. Biasanya konsep ini dijelaskan sebagai berikut:
biaya historis dianggap mewakili pengukuran harga yang objektif dalam
transaksi yang wajar. harga yang ditanggung untuk memperoleh suatu
aktiva oleh karenanya dapat diasumsikan mewakili nilai pasar aktiva itu pada
saat perolehannya.
B. MENILAI SEKURITAS
Hipotesis pasar efisien menjelaskan pengaruh informasi yang relevan
pada harga-harga sekuritas. Akan tetapi, untuk menguji efisiensi pasar atau
relevansi informasi, diperlukan suatu model teoritis untuk menjelaskan
factor-faktor atau parameter apa yang menentukan sekuritas dalam keadaan
ekuilibrium. Salah satu model yang telah dikembangkan adalah Capital
Asset Pricing model (CAPM). Sebelum menguraikan model tersebut, perlu
dilihat dahulu teori portofolio yang menjadi dasar model tersebut.
1. Teori portofolio
Teori portofolio didasarkan pada dua asumsi dasar mengenai keputusan
investasi dalam ketidakpastian:
1) Investor menghindari resiko (risk averse) dan lebih menyukai
imbalan yang lebih besar untuk tingkat resiko tertentu atau resiko
yang lebih rendah untuk tingkat imbalan tertentu.
Dimana: E(Rt) =
Rm
7. Beberapa Implikasi
Pertama, baik CAPM meupun model penetapan harga opsi menegaskan
bahwa yang menjadi, atau seharga menjadi, perhatian utama para pemegang
saham adalah ukuran-ukuran risiko. Kedua, model penetapan harga sekuritas
ini mempertanyakan penekanan ini. Namun, tidak seperti CAPM, model
penetapan harga opsi memperlihatkan adanya kebutuhan akan informasi
tentang risiko total-bukan hanya beta sekuritas. Ketiga, kedua model ini
member akuntan suatu kerangka dasar agar mereka dapat menurunkan teori
tentang bagaimana cara terbaik untuk melaporkan ekuitas.
C. KESIMPULAN
Sudah banyak peneliti empiris yang dilakukan dalam dua dasawarsa
terakhir ini dengan menggunakan pandangan-pandangan efisiensi pasar,
model penetapan harga aktiva modal, serta model penetapan harga opsi.
Harapan awalnya adalah untuk memungkinkan, dengan memeriksa pengaruh
angka-angka akuntansi pada harga-harga usaha sekuritas, ditentukannya cara
yang paling bermanfaat untuk menyajikan hasil-hasil usaha perusahaan
kepada para pemegang saham.
Informasi akuntansi yang dipublikasikan diproduksi dan didistribusikan
dengan biaya tertentu bagi perusahaan (dan secara tidak langsung bagi
pemegang saham dan mungkin pihak-pihak lainnya) dan diterima secara
gratis oleh investor (dengan beberapa pengecualian, seperti perpustakaan
keuangan dan jasa-jasa keuangan khusus).
D. IKHTISAR
Bab ini menyajikan suatu garis besar mengenai lingkungan tempat
akuntansi beroperasi, dengan keyakinan bahwa sebelum kita dapat
mempertanggungjawabkan sesuatu, kita harus memahami apa yang kita coba
untuk dipertanggungjawabkan. Ringkasnya, bab ini menyimpulkan bahwa:
1) Akuntansi di dunia Barat beroperasi dalam perekonomian yang pada
hakikatnya bersifat swasta dan kapitalis. Pengaruh pemerintah memang
ada, tetapi relatif terbatas.
2) Para pemakai akuntansi dalam perekonomian ini beragam, tetapi mereka
mungkin memiliki kepentingan yang sama dalam prediksi arus kas masa
depan.
3) Pasar-pasar saham dalam perekonomian ini tampaknya efisien semikuat.
BAB 7
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
American Accounting Association mngatakan akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk
memungkinkan dilakukannya pertimbangan dan keputusani yang matang oleh para
pemakai informasi.
Accounting Principles Board menyatakan fungsi akuntansi adalah menyediakan
informasi kuantitatif yang terutama bersifat keuangan tentang satuan usaha ekonomi
agar berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi.FASB menegaskan bahwa peran
membentuk hipotesis tentang bagaimana standar akuntansi ditetapkan. Namun namanama sebutan dari pendekatan tersebut dikritik karena beberapa alasan yaitu
menyiratkan bahwa bidang lain dalam riset akuntansi seperti akuntansi perilaku tidak
sama positifnya dalam hal pendekatan, selain itu nama tersebut menyatakan bahwa
pendekatan ini sama sekali nonnormatif terhadap akuntansi.
1. Kebijakan Laporan Korporasi
Salah satu pertanyaan oleh para periset akuntansi dicoba untuk dikaji
secara empiris adalah bagaimana perusahaan-perusahaan memilih prosedur
akuntansi yang mereka gunakan. Tentu saja pilihan-pilihan ini ditentukan
oleh FASB. Para akuntan aliran positif telah menjadikan pertanyaan ini
simpanan khusus mereka. Dari teori keputusan normative mereka membuat
serangkaian hipotesis yang relative provokatif yang telah mereka uji.
Bahasa yang digunakan dalam akuntansi positif adalah bahasa kontrak
atau perjanjian. Agar kontrak-kontrak yang eksplisit ataupun implicit
mempunyai arti penting, kita harus berasumsi bahwa kontrak-kontrak ini
mahal biaya pembuatan dan pembatalannya; jika tidak, pihak-pihak tersebut
akan membuat dan membatalkan kontrak tanpa ada hukuman. Maka
pernyataannya menjadi:
1) Pihak mana dalam kontrak yang meraup imbalan?
2) Pihak mana ytang menanggung risiko?
3) Atas keluaran-keluaran apa hasil-hasil ini didasarkan?
Pendekatan ini kadang-kadang sering disebut teori ekonomi hak property.
a. Kontrak Antara Manajemen dan Pemilik.
Salah satu bidang yang selama ini diteliti dalam akuntansi positif
menyangkut kontrak antara manajemen dan pemilik. Bidang ini sangat erat
berkaitan dengan teori keagenan. Manajer yang diberi imbalan karena angka
penghasilan bersih yang tinggi mempunyai dorongan yang jelas untuk
menaikkan angka-angka itu entah dengan memutuskan untuk memanipulasi
aturan-aturan yang ada atau, yang lebih menarik untuk teori akuntansi, dengan
memutuskan aturan-aturan akuntansi yang menguntungkan mereka.
b. Kontrak Antara Manajemen dan Kreditor.
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas ada tiga metode yang dapat digunakan:
1. Riset atas proses keputusan individu dapat memberikan petunjuk mengenai
informasi apa yang harus disertakan dalam laporan keuangan.
2. Model penetapan harga aktiva modal mengasumsikan keadaan teknologi tertentu
dalam penggunaan informasi.
3. Adanya kemungkinan membuat model-model keputusan investasi yang akan
mengambil informasi yang tersedia dan memprosesnya sebagaimana yang akan
dilakukan investor.
4. Suatu Sintesis
Bagian ini membahas konflik besar antara cara orang sesungguhnya
mengambil keputusan dan cara teori normatif menggambarkan perilaku yang
2. Hak-hak Manusia
Para ahli pendukung teori hak-hak manusia menyatakan bahwa kita semua
mempunyai hak-hak alami hanya karena kita adalah manusia. Diantaranya adalah hak
untuk mengetahui. Pemerintah berkewajiban untuk mengungkapkan aksi-aksinya
pada masyarakat, bukan karena hal itu akan meningkatkan kesejahteraan sosial, tetapi
hanya karena itu adalah hak para pemberi suara.
Netralitas. FASB selama ini terus berpendapat bahwa peranannya adalah
menyediakan informasi yang netral dan tidak memihak. Kotradiksi yang seolah-olah
ada ini dapat dipecahkan dalam konteks teori hak-hak manusia dan bukan teori
utilitas.
3. Keadilan dan Kewajaran
Para pendukung teori keadilan berpendapat bahwa aksi-aksi yang tepat seharusnya
diarahkan bukan oleh tujuan akhir, bukan pula oleh hak para individu, melainkan oleh
apakah aksi-aksi itu secara inheren adil, yaitu apakah aksi-aksi itu wajar atau tidak.
Ahli teori akuntansi DR Scott, misalnya, berupaya mendasarkan standar-standar
akuntansi pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Keadilan perlakuan yang adil harus diberikan pada semua kepentingan yang
terlibat dalam situasi keuangan yang dicakup oleh akun-akun.
2. Kebenaran akun-akun tidak boleh menjadi alat untuk melakukan kesalahan
penyajian.
3. Kewajaran aturan akuntansi, prosedur, dan sebagainya tidak boleh hanya
melayani kepentingan tertentu.
Kontrak. Istilah hak dan keadilan mempunyai potensi untuk memberikan lebih
banyak. Pengertian mengenai kebutuhan akan informasi akuntansi. Suatu alternatif
terhadap teori kontrak menggunakan pendekatan kewajaran. Alternatif ini menyatakan
bahwa kewajiban perusahaan didefinisikan menurut kontrak-kontraknya dengan para
pemegang penyertaannya.
4. Pendekatan Positif Terhadap Etika
Kata moral dan etika masing-masing diturunkan dari kata Latin mores dan
kata Yunani ethos, dan hanya berarti kebiasaan yaitu, cara orang-orang sebenarnya
berperilaku. Sekarang ini, etika tanpa kecuali dilihat sebagai bagaimana orang
seharusnya berperilaku, dan tidak berperilaku. Dengan menoleh ke belakang,
seharusnya sekarang kita dapat melihat bahwa keputusan dipengaruhi baik oleh
kebiasaan sosial maupun perhitungan perorangan. Kebiasaan bukan lah satu-satunya
factor yang membatasi perhitungan. Oleh karena itu, etika mempunyai peran secara
potensial penting dalam memperdalam pemahaman kita tentang sifat akuntansi.
D. IKHTISAR
Beberapa tujuan penelitian pengambilan keputusan individu dalam konteks
akuntansi meliputi:
1. Kemungkinan peningkatan dalam kemampuan informasi keuangan untuk
menggambarkan secara akurat kejadian atau hal-hal nyata (signifikansi prediktif
perangkat informasi).
2. Pemahaman tentang bagaimana jumlah, jenis, dan format informasi akuntansi
keuangan mempengaruhi pertimbangan atau prediksi investor atau analis
(penggunaan petunjuk).
3. Pemahaman tentang kemampuan pengambil keputusan umtuk bereaksi dengan
akurat terhadap suatu persepsi lingkungan (akurasi reaksi).
4. Pemahaman tentang bagaimana individu menangani kompleksitas dalam
pengambilan keputusan dan pemahaman tentang pengaruh berbagai gaya
pengambilan keputusan pada bagaimana informasi digunakan (factor-faktor
perilaku).