Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerjaan konstruksi terdiri dari empat komponen utama, yaitu bahan,
manusia, peralatan kerja dan lingkungan kerja. Manusia memiliki peranan yang utama
diantara keempat komponen tersebut, karena manusia tidak hanya berperan dalam
perencanaan dan perancangan, namun juga berperan sebagai pelaksana dan pengendali
proses dari sistem. Pekerjaan konstruksi memanfaatkan tenaga fisik yang menjadi
modal utama para pekerja di lapangan. Manusia berinteraksi langsung dengan
produksi, peralatan kerja, lingkungan, fasilitas dan prosedur kerja. Prosedur kerja dari
manusia dalam hal ini adalah pekerja pada proyek, berpengaruh pada produktivitas
suatu pekerjaan. Pekerjaan di lapangan meliputi penggalian tanah, pasangan batu kali,
pembesian, pembuatan bekisting (formwork), pengecoran, pemancangan dan lain-lain.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut mempunyai risiko yang dapat timbul karena kesalahan
pekerja dalam bekerja. Risiko yang timbul dapat diminimalisir jika para pekerja
memenuhi syarat-syarat keselamatan dalam bekerja, seperti alat pelindung diri, postur
kerja dan prosedur kerja.
Pekerjaan pengecoran menjadi salah satu jenis pekerjaan yang dikerjakan pada
proyek konstruksi dan mempunyai volume pekerjaan yang besar. Pekerja kurang
memperhatikan postur kerja dalam proses pengecoran, dari mencampurkan material
ke dalam mesin pengaduk sampai saat menuangkan beton ke cetakan bekisting
(formwork). Hal tersebut secara sadar ataupun tidak akan berpengaruh terhadap
produktivitas, efisiensi dan efektivitas pekerja dalam menyelesaikannya. Pekerja yang
memiliki postur kerja yang keliru dan dalam jangka waktu yang panjang akan
mengakibatkan gangguan kesehatan yang dapat berakibat fatal.
Ergonomi dapat digunakan untuk mengidentifikasi baik atau buruknya postur
pekerja dengan beberapa metode antara lain Rapid Entire Body Assessment (REBA),
Ergonomic Assessment Survey (EASY), Quick Exposure Check (QEC), Rapid Upper
Limb Assessment (RULA) dan Ovako Work Posture Analysis System (OWAS).

1.2 Rumusan Masalah


Ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerja khususnya pada
pekerjaan konstruksi menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan berisiko
menimbulkan cedera. Perlunya penilaian terhadap postur kerja agar sesuai dengan
ergonomi.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian tentang ergonomi kerja di proyek pembangunan PLTU
oleh PT. Eljindo Konstruksi Abadi khususnya pada pekerjaan pengecoran adalah
mengetahui nilai ergonomi.

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dalam penelitian tentang ergonomi kerja untuk
pekerjaan pengecoran di proyek pembangunan PLTU oleh PT. Eljindo Konstruksi
Abadi:
1. Mengetahui gambaran tentang postur kerja (ergonomi/non ergonomi) pada
pengecoran.
2. Mencegah dan mengurangi risiko yang ditimbulkan kesalahan perilaku saat
bekerja.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam analisa ergonomi adalah:
1.

Melakukan pengamatan postur kerja pada pekerjaan pengecoran.

2.

Metode yang digunakan untuk penelitian yaitu Rapid Upper Limb Assessment
(RULA).

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir


1.5.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari:
1. Halaman Judul Tugas Akhir (Lampiran)
2. Halaman Judul Dalam (Lampiran)

3. Halaman persetujuan dosen pembimbing magang (Lampiran)


4. Halaman pengesahan tim penguji magang (Lampiran)
5. Halaman persembahan (bila ada, satu halaman)
6. Abstrak dalam Bahasa Indonesia
Abstrak merupakan intisari tulisan, meliputi latar belakang proyek/pekerjaan
secara ringkas, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Panjang abstrak antara
150-200 kata dengan dilengkapi kata kunci
7. Abstract dalam Bahasa Inggris
Abstract merupakan versi Bahasa Inggris dari abstrakm ditulis maksimum
100 kata dan dilengkapi dengan keywords.
8. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian dari tugas akhir yang menyajikan
ungkapan emosional penulis, seperti: latar belakang penulisan laporan
magang, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
sebagainya. Disini tidak dituliskan hal-hal yang bersifat ilmiah.
9. Daftar Isi
Daftar isi menyajikan gambaran menyeluruh mengenai isi laporan magang.
Selain memuat bab, sub-bab dan pasal, daftar isi juga memuat nomor halaman
bab, sub-bab dan pasal yang bersangkutan. Halaman-halaman dari bagian
utama dan bagian akhir diberi nomor dengan angka biasa, sedangkan
halaman-halaman dari bagian umum dengan angka romawi kecil.
10. Daftar Tabel
Jika dalam laporan magang terdapat banyak tabel, maka di belakang daftar
isi diberi halaman khusus yang memuat Daftar Tabel. Contoh format
penulisan daftar tabel seperti penulisan daftar gambar.
11. Daftar Gambar
Seperti halnya dengan daftar tabel, jika di dalam laporan magang terdapat
banyak gambar (termasuk grafik dan foto), maka di belakang daftar isi diberi
halaman khusus yang memuat daftar gambar.

12. Daftar Lampiran


Daftar lampiran merupakan daftar yang memuat seluruh lampiran yang
terdapat di dalam laporan magang. Selain judul lampiran daftar ini juga
memuat nomor halaman lampiran yang bersangkutan. Nomor halaman
lampiran boleh mengikuti nomor halaman bagian utama, namun juga boleh
dibuat dengan nomor sendiri.
1.5.2 Bagian Inti
Isi dari bagian inti laporan magang dapat terdiri dari bab-bab berikut ini:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas beberapa sub-bab, yaitu:
-

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat yang diharapkan

Ruang lingkup

Sistematika penulisan tugas akhir

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini disajikan tulisan, pendapat atau penemuan, baik dari para tokoh
dibidangnya maupun para peneliti terdahulu, yang berkaitan dengan topik
laporan magang. Fakta-fakta yang dikemukakan di dalam bab ini sejauh
mungkin diambil dari sumber aslinya.
3. BAB III METODOLOGI DAN STUDI KASUS
Bab ini berisi metode penelitian dan uraian secara singkat studi kasus pada
instansi tempat magang dilakukan. Jika magang dilakukan di proyek
lapangan, bab ini dilengkapi dengan sub-bab organisasi proyek. Pada
umumnya bab ini dapat terdiri atas beberapa sub-bab, antara lain:
a. Sub-bab profil perusahaan/instansi secara singkat.
b. Sub-bab data-data teknis proyek.
c. Sub-bab struktur organisasi proyek.

4. BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN


Kasus-kasus yang dijumpai mahasiswa perlu dibahas sesuai dengan
teori/pustaka yang telah disajikan. Dengan demikian, hasil akhirnya dapat
mengerucut pada suatu kesimpulan tertentu suatu topik yang dibahas.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Merupakan akhir dari bagian utama yang memuat kesimpulan berdasarkan
pembahasan yang dilakukan dan saran-saran yang perlu dikemukakan.
Kesimpulan yang diambil harus berkolerasi dengan tujuan tugas akhir.

1.5.3 Bagian Akhir


Bagian ini antara lain terdiri dari:
1.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip dalam tulisan.
Daftar pustaka akan membantu pembaca yang ingin mencocokan kutipankutipan yang terdapat didalamnya.

2.

Lampiran-lampiran
Semua lampiran yang diperlukan di dalam pembuatan laporan magang ini
harus disertakan secara lengkap, termasuk surat tugas. Lampiran perlu diberi
nomor, sebab penunjukan di dalam tulisan adalah dengan cara menyebut
nomornya.

Anda mungkin juga menyukai