PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
Mikroorganisme
terdapat
dimana-mana.
Interaksinya
dengan
sesama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mycobacterium tubercuosis
1. Pengertian
Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus,
dan
trachea
melalui
mulut.Biasanya
juga
disebut
dengan
dan
mukus
akan
dikeluarkan
dangan
tekanan
yaitu
resiko
memperoleh
infeksi
dan
resiko
merupakan
proses
infeksi.
Sputum
Sputum
hijau
dapat
resisten.
Kadang-kadang,
infeksi
terjadi
dengan
basil
tuberculosis yang resisten terhadap satu atau lebih obat. (Di AS, 3-8%
infeksi primer disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang
resisten terhadap INH. Di Asia, perbandinganya lebih besar. Ini
mempengaruhi pengobatan imigran orang Asia ke Amerika Serikat).
Obat-obat lain (misalnya, etionamida, pirazinamida, viomisin,
sikloserin) lebih jarang dipergunakan sebab efek sampingnya lebih
menonjol. Adanya obat-obat kemoterapi mengakibatkan penekanan
aktivitas
tuberculosis
pemberantasan
sebagian
besar
basil
dan
M.
leprae)
dan
Actinomyces.
Bakteri
genus
zat
warna
berfungsi
untuk
(decolorization)
membilas
pada
sel
atau
bakteri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu:
Hari/tanggal
:
Waktu
:
Tempat
:
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. Alat
a) Mikroskop
b) Pipet Tetes
c) Handsprayer
d) Kaca Objek
e) Jarum Ose
f) Bunsen
g) Korek Gas
h) Penjepit Tabung
i) Penyangga
2. Bahan
a) Handscoon
b) Sputum (dahak)
c) Alkohol asam 3%
d) Alkohol 70%
e)
f)
g)
h)
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:
1. Menggunakan handscoon.
2. Mensterilkan kaca objek dengan alkohol 70%, kemudian
dikeringkan.
3. Mengoleskan sputum di atas kaca objek menggunakan jarum ose
setipis mungkin, kemudian melakukan viksasi dengan api bunsen.
4. Meneteskan carbol fuchsin 0,3% di atas kaca objek, kemudian
memanaskan dengan api bunsen tetapi jangan sampai mendidih
atau kering.
5. Bersihkan larutan carbol fuchsin 0,3% menggunakan aquadet,
kemudian dikeringkan.
6. Meneteskan alkohol asam 3% ke atas kaca objek, kemudian
bersihkan menggunakan aquadest, yang mengalir dan dikeringkan.
7. Meneteskan sampel dengan methylen blue, kemudian mendiamkan
selama 20-30 detik, kemudian membersihkan menggunakan
aquadest mengalir.
8. Mengamati hasil pewarnaan dibawah mikroskop.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pewarnaan Ziehl Neelsen merupakan pewarnaan diferensial yang
membedakan bakteri tahan asam dengan bakteri yang bukan tahan asam.
Prinsip pewarnaan, yaitu bakateri tahan asam (BTA) tahan terhadap
pencucian dengan alkohol asam, walau telah dicuci dengan alkohol asam
bakteri tahan asam tidak melepaskan zat warna yang telah diikatnya.
Bakteri tahan asam akan berwarna merah dan bakteri tidak tahan asam
berwarna biru.
2. Hasil keseluruhan yang diperoleh dari semua kelompok tidak ditemukan
bakteri Micobacterium tuberculosis pada saat pengamatan dibawah
mikroskop. Hal ini menunjukkan bahwa sampel negatif BTA (- BTA),
karena tidak ditemukannya bakteri Mycobacterium tuberculosis dan yang
terlihat hanyalah latar belakang berwarna biru akibat dari pewarnaan
methylen blue. Hal tersebut dikarenakan sampel yang digunakan adalah
sputum buatan yang terbuat dari tepung kanji.
B. Saran
Adapun saran dalam praktikum Pemeriksaan Sputum ini adalah:
1. Asisten
Saran saya kepada asisten dalam melakukan praktikum dapat
mengontrol semua praktikan agar tidak ada praktikan yang tidak
memperhatikan.
2. Praktikan
Diharapkan kepada praktikan agar teliti pada saat
melakukan
Mahasiswa Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Hudoyo 2010, Tuberculosis Indonesia, Jurnal Tuberculosis, ISSN:1829-5118,
Vol.17, No.8, Hal 7.
Jawetz 2007, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, EGC, Jakarta.
Pelczar, MJ dan Chan, ECS 2012, Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2, UI-Press,
Jakarta.
Ramansyah 2011, Identifikasi Penyakit TBC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.