Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PENGERTIAN KETERBUKAAN DAN RUANG


LINGKUP KETERBUKAAN

OLEH
Ilham Tobing
Untung Aprizal
Dosen Pembimbing : Chandra Darmawan

PROGRAM STUDI JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2016

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Palembang,23Maret 2016
Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 4
BAB III......................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................... 8
kesimpulan................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 10

PENDAHULUAN
Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication) adalah komunikasi antara individuindividu (Littlejohn, 1999). Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi
yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.
Joseph A. Devito mendefenisikan self disclosure sebagai suatu bentuk komunikasi dimana
informasi tentang diri yang biasanya disimpan atau disembunyikan dikomunikasikan kepada
orang lain. Self disclosure merupakan perilaku komunikasi di mana pembicara secara sengaja
menjadikan dirinya diketahui oleh pihak lain.
Proses pengungkapan diri bisa dilakukan dengan secara tertutup, yaitu seseorang
mengungkapkan informasi diri kepada orang lain dengan cara sembunyi-sembunyi melalui
ungkapan dan tindakan, dimana ungkapan dan tindakan itu merupakan sebuah keterbukaan
tentang apa yang terjadi pada diri seseorang. Namun cara pengungkapan diri tersebut jarang
dipahami oleh orang lain, kecuali orang lain memiliki perhatian terhadap orang yang melakukan
pengungkapan diri itu.
Teori penetrasi sosial (social penetration theory) berupaya mengindentifikasi proses peningkatan
keterbukaan dan keintiman seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Teori ini
disusun oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor ini merupakan salah satu karya penting dalam
perjalan panjang penelitian di bidang perkembangan hubungan (relationship development)

PEMBAHASAN
I. KETERBUKAAN DIRI (SELF DISCLOSURE)
Proses keterbukaan diri (self disclosure) adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi
seseorang kepada orang lain atau sebaliknya. Pengungkapan tersebut biasanya disimpan atau
disembunyikan dikomunikasikan kepada orang lain. Keterbukaan diri (self disclosure) telah
menjadi salah satu topik penting dalam teori komunikasi sejak tahun 1960-an. Pengungkapan diri
merupakan kebutuhan seseorang sebagai jalan keluar atas tekanan-tekanan yang terjadi pada
dirinya.
Tingkat keterbukaan diri (self disclosure) kita dapat diungkapkan dengan model johari window
(diambil dari penemu konsep ini yaitu Josepf Luft dan Harry Ingham)1. Dalam johari window
diungkapkan bahwa manusia terdiri dari empat sel (quadrant, jendela, bagian) tiap-tiap sel itu
memiliki bagian self (diri) yang berbeda-beda.
Jika komunikasi antara dua orang berlangsung dengan baik, maka akan terjadi disclosure yang
mendorong informasi mengenai diri masing-masing ke dalam kuandran terbuka. Meskipun self
disclosure mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan itu sendiri ada batasnya. Artinya,
perlu kita pertimbangkan kembali apakah menceritakan segala sesuatu tentang diri kita kepada
orang lain akan menghasilkan efek positif bagi hubungan kita dengan orang terssebut. Beberapa
penelitian menunjukkan, bahwa keterbukaan yang ekstrem akan memberikan efek negative
terhadap hubungan (Littlejohn, 1939: 161).

Menurut Jhonson (1981), bebarapa manfaat dan dampak pembuakaan diri terhadap hubungan
antar pribadi adalah sebagai berikut:

1.

Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.

2.
Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut akan
menyukai diri kita. Akibatnya, ia akan semakin membuka diri kepada kita.
3.

Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat.

4.
Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi
intim bail dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.

1 Siti mutmainah dan Ahmad fauzi, Psikologi Komunikasi, hal: 5.15


4

5.
Membuka diri berarti bersikap realistik. Maka, pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus
dan autentik.

B. Hal-hal yang Menghambat Disclosure


- Societal Bias (Bais Masyarakat)
Menurut Gerard Egan, hal yang menyebabkan keengganan kita untuk melakukan self disclosure
adalah kita memiliki societal bias yang telah terinternalisasi, kita telah dikondisikan untuk
menolak self disclosure oleh masyarakat dimana kita tinggal.
- Kekhawatiran akan hukuman
Banyak orang enggan untuk melakukan disclosure karena khawatir akan mendapatkan hukuman,
umumnya dalam bentuk penolakan.
- Kekhawatiran akan self knowleg (pengetahuan tentang diri)
Kita telah membangun gambaran yang indah dan rasional tentang diri kita, yang menekankan
aspek positif dan meminimalkan aspek negatif. Self disclosure sering memaksa kita untuk
melihat melalui rasionalisasi.

II. TEORI PENETRASI SOSIAL


Teori penetrasi sosial (social penetration theory) berupaya mengindentifikasi proses peningkatan
keterbukaan dan keintiman seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Teori ini
disusun oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor ini merupakan salah satu karya penting dalam
perjalan panjang penelitian di bidang perkembangan hubungan (relationship development) .
Proses Penetrasi social mencakup berbagai perilaku nonverbal seperti posisi tubuh, senyuman,
dan seterusnya serta perilaku yang berorientasi pada lingkungan (jarak antar individu, bendabenda atau objek yang ada di sekitar individu) dan sebagainya. Altman dan Taylor percaya
bahwa hubungan antar individu memiliki sifat sangat beragam dalam hal penetrasi sosial mereka.
Mulai dari hubungan sepasang suami-istri, atasan-bawahan, dokter-pasien atau hubungan antar
teman.
Pemikiran awal mengenai SPT muncul di Amerika pada tahun 1960-an dan 1970-an, era ketika
orang mulai berani bicara secara terbuka dan keterbukaan dihargai serta dinilai penting dalam
membina hubungan antar individu. Namun demikian, para ahli komunikasi mengakui bahwa
faktor budaya juga berperan penting dalam mendorong keterbukaan atau sebaliknya.

III. ANALOGI BOLA


Untuk memulai penjelasan mengenai teori penetrasi sosial ini, anda dapat membayangkan diri
anda dalam bentuk sebuah bola Dibagian bola tersebut berbagai macam catatan atau rekaman
informasi mengenai diri anda seperti pengalaman anda, pengetahuan, sikap, ide, pemikiran dan
tindakan yang pernah anda lakukan dan tersusun dengan rapih di sekeliling atau di sekitar inti
bola atau pusat bola. Informasi atau data yang terletak di dekat ke inti tentu saja adalah yang
paling jauh dari bagian luar bola, bagian ini menjadi wilayah yang paling sulit dilihat orang luar.
Wilayah yang terletak di dekat pusat bola merupakan aspek diri anda yang paling pribadi. Jika
anda bergerak ke arah luar bola, maka anda akan melalui sejumlah data atau informasi yang
letaknya akan semakin mendekati permukaan sehingga semakin besar kemungkinannya untuk
dilihat orang luar. Bagian permukaan atau kulit bola adalah bagian yang paling mudah dideteksi
orang lain, seperti pakaian yang anda kenakan, perilaku anda yang mudah dilihat atau apa saja
yang anda bawa kemana-mana agar orang lain dapat melihatnya.
Menurut teori ini, kita akan mengetahui atau mengenal diri orang lain dengan cara masuk ke
dalam bola diri orang bersangkutan. Ketika hubungan di antara dua individu berkembang, maka
masing-masing individu akan mendapatkan lebih banyak informasi yang akan semakin
menambah keluasan dan kedalaman pengetahuan mereka satu sama lainnya.
Dalam teori pertukaran sosial, interaksi manusia adalah seperti suatu transaksi ekonomi; orang
berupaya untuk memaksimalkan imbalan dan meminimalisasi biaya. Jika pertukaran sosial ini
diterapkan pada penetrasi sosial, maka orang akan mengungkapkan informasi mengenai dirinya
bila rasio biaya-imbalan bisa diterima. Menurut Altman dan Taylor, orang tidak hanya menilai
biaya dan imbalan suatu hubungan pada saat tertentu saja, tapi mereka juga menggunakan segala
informasi yang ada untuk memperkirakan biaya dan imbalan pada waktu yang akan datang

MAKNA KETERBUKAAN
Keterbukaan sangat penting dalam berkomunikasi. Sikap keterbukaan di antara kita akan
dapat melancarkan informasi, dan pada akhirnya akan dapat memperkukuh persatuan dan
kesatuan bangsa. Dengan keterbukaan itu, kita akan dapat menyerap berbagai kelebihan dan
kekurangan yang kita miliki. Dan dengan itu pula kita akan bersikap dan berperilaku mau
menghargai perbedaan yang dimiliki oleh orang, kelompok, atau suku bangsa lain. Sikap
keterbukaan juga akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Budi pekerti dalam
hubungannya dengan penerapan sikap berbudi pekerti luhur, salah satu sasarannya membangun
dan menumbuhkembangkan individu-individu yang berjiwa demokratis.

Manfaat Keterbukaan Diri

Keterbukaan memberi manfaat perbaikan secara psikol, seseorang yang mengalami frustasi atau
kecewa akan cepat bangkit kembali apabila menceritakan masalahnya kepada orang lain.
Menceritakan suatu masalah kepada orang yang tepat atau orang yang mau mendengarkan
membuat kita lebih memahami permasalahan yang sedang dihadapi. Pendengar yang baik akan
dapat memberikan masukan yang dapat memperbaiki perspektif dalam melihat permasalahan.
Membuka diri juga akan dapat mengurangi stresatau mengurangi beban yang sedang dipikul.
Membuka diri akan meningkatkan jalur komunikasi dengan orang lain, mendorong orang lain
juga memberi informasi yang dia miliki sehinhgga akan terjadi saling memberi
Membuka diri dengan orang lain termasuk teman sejawat, bawahan, atau atasan akan
mempererat hubungan, yangpada akhirnya akan menciptakan rasa saling mempercayai.
Membuka diri dengan orang lain memberi peluang untuk menggunakan potensi yang dimiliki
secara bersama-sama untuk kepentingan bersama atau institusi.
Semakin membuka diri dengan pegawai lain berarti semakin menikmati pekerjaan dan semakin
tinggi produktivitas. Tim yang saling mengenal dan saling membuka diri akan lebih mudah
menyelesaikan tugasnya daripada tim yang anggotanya kurang membuka diri dengan sesamanya.
Membuka diri dapat menciptakan lingkungan yang saling mempercayai antara para anggota,
dengan pelanggan dan dengan lingkungan yang lainnya.

BAB III
PENUTUP
Keefektifan Hubungan Antarpribadi adalah taraf seberapa jauh akibat dari tingkah
laku kita sesuai dengan yang kita harapkan. Jika kita berinteraksi dengan orang lain,
biasanya kita ingin menciptakan dampak tertentu, menciptakan kesan tertentu,
atau menimbulkan reaksi perasaan tertentu dalam diri orang lain tersebut
Keefektifan kita dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan kita
untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan,
menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai
dengan kehendak kita. Kita dapat meningkatkan keefektifan kita, dalam hubungan
antarpribadi dengan cara berlatih mengungkapkan maksud-keinginan kita,
menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan memodifikasi tingkah laku
kita sampai orang lain mempersepsikannya sebagaimana kita maksud.
Keterabukaan diri (Self disclosure) sangat penting dalam hubungan sosial dengan
orang lain. individu yang mampu dalam keterbukaan diri (self disclosure) akan
dapat mengungkapkan diri secara tepat, terbukti mampu menyesuaikan diri
(adaptive), lebih percaya diri sendiri, lebih kompeten, dapat diandalkan, lebih
mampu bersikap positif, percaya terhadap orang lain, lebih objektif, dan terbuka.
Sebaliknya individu yang kurang mampu dalam keterbukaan diri (self disclosure)
terbukti tidak mampu menyesuaikan diri, kurang percaya diri, timbul perasaan
takut, cemas, merasa rendah diri, dan tertutup.

kesimpulan
Keterbukaan diri memberikan manfaat yang besar bagi pengembagan diri sendiri. Orang yang
membuka diri kepada orang lain, berarti mendapatkan manfaat dari kelebihan orang lain. Pada
sisi lain keterbuan juga memberikan manfaat bagi orang lain. Membuka diri juga berperan
untuk dapat mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Pengetahuan atas diri akan
membantu kita untuk mengoptimalkan kekuatan dan memperbaiki kelemahan.
Beberapa kendala dalam mengembangkan diri antara lain adalah sifat pribadi yang tertutup dan
budaya yang berlaku di daerah asal seseorang. Selain itu, budaya ketertutupan pribadi yang
berlaku pada tempat seseorang berada juga dapat mempengaruhi keterbukaan seseorang.

10

Daftar Pustaka
De Janasz, Suzanne C., Karen O. Dowd, dan Beth Z. Schneider, 2006. Interpersonal Skills in
Organizations. McGraw-Hill International Edition Singapore.
Bungin, Burhan, 2007. SOSIOLOGI KOMUNIKASI Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana
Morissan dan Corry Andy, 2009. TEORI KOMUNIKASI, Jakarta: Ghalia Indonesia
www.google.com/wikipedia
Budyatna, Muhammad dan Nina, 1994. KOMUNIKASI ANTARPRIBADI, Jakarta: Universitas Terbuka

11

Anda mungkin juga menyukai