Anda di halaman 1dari 5

SEKURITAS DELUTIF DAN RENCANA KOMPENSASI

Utang dan Ekuitas


Perusahaan biasanya menggolongkan sekuritas ini sebagai bagian dari
ekuitas. Kemudian SEC melarang penggolongannya sebagai ekuitas, dan sebagian
besar perusahaan menggolongkan sekuritas ini diantara hutang dan ekuitas ada
neraca dalam kelompok terpisah yang sering disebut sebagai kelompok mazzine.
Baru-baru ini FASB mengeluarkan sebuah stabdar yang mengharuskan perusahaan
melaporkan jenis sekuritas ini sebagai kewajiban.
Hutang Konvertible
Jika obligasi dapat dikonversi menjadi sekuritas perusahaan lainnya selama
peiiode tertentu sesudah penerbitannya, maka obligasi tersebut disebut sebagai
obligasi konvertibel yang menggabungkan manfaat dari sebuah obligasi hak
istimewa untuk menukarnya dengan saham pada opsi pemegang saham ditambah
opsi berupa konversi jika nilai saham tersebut meningkat secara signifikan.
Perusahaan menerbitkan sekuritas konvertibel karena dua alasan, Pertama adalah
keinginan untuk meningkatkan modal ekuitas tanpa memberikan pengendalian
kepemilikan yang berlebihan kecuali diperlukan. Kedua adalah memperoleh
pembiayaan dengan saham biasa pada suku bunga yang rendah.

Akuntansi untuk hutang konvertibel :


1.
Pada Saat Penerbitannya
Metode pencatatan obligasi pada tanggal penerbitannya mengikuti metode
yang digunakan untuk mencatat penerbitan hutang langsung. Tanpa
mencatat hasilnya sebagai ekuitas. Setiap diskonto atau premi yang
dihasilkan dari penerbitan obligasi konvertibel diamortisasi hingga tanggal
jatuh temponya.
2.
Pada Saat Konversi
Jika obligasi dikonversi menjadi sekuritas lainnya, maka perusahaan
menggunakan metode nilai buku untuk mencatat konversi.
3.
Konversi yang Dirangsang (Induced Conversion)
Beberapa akuntan berpendapat bahwa biaya perangsang konversi adalah
biaya untuk memperoleh modal ekuitas. Sebagai akibatnya ini harus diakui
sebagai biaya (pengurang modal ekuitas yang diperoleh) bukan sebagai
beban. Akan tetapi, FASB menunjukkan jika diperlukan tambahan biaya, maka
pembayaran tersebut adalah untuk jasa dan harus dilaporkan sebagai beban.
Beban ini tidak boleh dilaporkan perusahaan penerbit sebagai pso luar biasa.

Saham Preferen Konvertible


Saham Preferen Konvertibel mencakup opsi bagi pemegang saham untuk
mengkonversi saham preferen menjadi saham biasa dengan jumlah tetap.
Perbedaan utama akuntansi untuk obligasi konvertibel dan saham preferen
konvertibel adalah pada tanggal penerbitannya. Obligasi konvertibel dianggap
sebagai kewajiban, sedangkan saham preferen konvertibel dianggap sebagai bagian
dari ekuitas pemegang saham.
Di dalam akuntansi untuk saham preferen konvertibel. Perusahaan
menggunakan nilai buku. Saham preferen didebet bersamaan dengan setiao hal
yang berhubungan dengan Tambahan Modal Disetor, sementara Saham Biasa dan
Tambahan Modal Disetor dikredit. Perlakuan yang berbeda dikembangkan apabila
nilai pari saham biasa yang diterbitkan melebihi nilai buku saham preferen,
biasanya Laba didebet sebesar pendapatan.
Saham Warran
Warran atau surat jaminan adalah sertifikat yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk memeproleh saham pada harga tertentu selam periode yang
telah ditetapkan. Masalah akuntansi warran yang sangat rumit dan beberapa
belum terpecahkan.
Warran Saham Yang Diterbitkan Dengan Sekuritas Lainnya
Warran yang diterbitkan sengan sekuritas lainnya pada dasarnya merupakan
opsi jangka panjang untuk membeli saham biasa dengan harga tetap. Meskipun
bebrapa warran perpetual telah diperdangkan, namun umumnya hanya bertahan 5
tahun atau 10 tahun. Ada dua metode alokasi yang tersedia :
1.
Metode Prorposional
2.
Metode Inkremental
Hak Untuk Memesan Saham Tambahan
Jika dewan direksi memutuskan untuk menerbitkan saham baru, maka
pemegang saham lama secara keseluruhan akan memiliki hak preemptive privilege
(hak istimewa untuk membeli terlebih dahulu) untuk membeli saham yang baru
diterbitkan dengan proporsi yang mereka miliki. Privilege ini, yang disebut sebagai
hak saham, menyelamatkan pemegang saham yang ada dari kerugian dilusi hak
suara tanpa persetujuan mereka dan memperkenankan mereka untuk membeli
saham dibawah nilai pasarnya. Warran yang diterbitkan dalam situasi ini nersifat
berjangka pendek, tidak seperti warran yang diterbitkan dengan sekuritas lainnya.

Program Kompensasi Saham


Bentuk lain dari warran muncul dalam program kompensasi saham yang
digunakan untuk membayar dan memotivasi karyawan. Warran ini merupakan opsi
saham di mana para karyawan terpilih diberi opsi untuk membeli saham biasa pada
harga tertentu selama periode waktu yang diperpanjang. Program kompensasi
jangka panjang berusahan untuk memperkuat loyalitas eksekutif perusahaan. Cara
yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan karyawan a
piece of the action yaitu suatu kepentingan ekuitas. Pada dasarnya program ini
memberikan kepada eksekutif perusahaan untuk menerima saham jika kinerja
perusahaan khusus perfokus pada perbaikan jangka panjang yang dapat dukur dan
manfaat kepada perusahaan secra keseluruhan seperti kenaikan laba per saham,
penetapan harga saham atau pangsar pasar
Akuntansi Untuk Kompensasi Saham
Program opsi saham melibatkan dua masalah akuntansi yang utama :
1.
Penentuan Beban
Dengan menggunakan metode nilai wajar, total beban kompensasi dihitung dengan
nilai wajar opsi yang diharapkan menjadi haknya pada tanggah opsi itu dihibahkan
kepada karyawan.
2.
Alokasi Beban Kompensasi
Pada umumnya, beban kompensasi diakui dalam periode di mana karyawan
melakukan jasa. Kecuali, dalam hal-hal spesifik, periode jasa adalah periode hasil
waktu antara tanggal hibah dan tanggal hasil. Jadi, total beban kompensasi
ditentukan pada tanggal hibah dan dialokasikan ke periode yang menerima manfaat
jasa karyawan.
Program Pembelian Saham Karyawan
Program atau rencana pembelian saham karyawan membolehkan semua karyawab
membeli saham dengan harga tertentu selama periode waktu yang pendek.
Program ini dianggap sebagai kompensasi kecuali jika program ini memenuhi semua
dari tiga syarat dibawah ini :
1.
Semua karyawan tetap secara substansial bleh berpartisipasi atas dasar yang
wajar
2.
Diskonto dari harga pasar adalah kecil, yaitu tidak sebesar daripada kewajaran
diskonto yang ditawarkan kepada pemegang saham atau jumlah biaya per saham
yang dihindari dengan tidak menaikkan kas di dalam penawawran public. Jika
jumlah diskonto kurang dari 5% maka tidak perlu dicatat
3.
Program tersebut tidak menawarkan karakteristik opsi yang substansif

Pengungkapan Program Kompensasi


Perusahaan yang mempunyai satu atau lebih pengaturan pembayaran berdasarkan
saham harus megungkapkan informasi berikut agar pengguna laporan keuangan
mampu memahaminya:
1.
Syarat-syarat pembayaran semacam itu yang berlaku selama periode tersebut
dan akibat potensial dari pengaturan semacam itu bagi para pemegang saham
2.
Pengaruh biaya kompensasi yang timbul karena pengaturan pembayaran
berdasarkan saham terhadap laporan laba rugi
3.
Metode estimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai wajar
instrument ekuitas yang dihibahkan selama periode tersebut
4.
Pengaruh arus kas yang berasal dari pengaturan pembayaran berdasarkan
saham.

DAFTAR PUSTAKA

Jerry Weygandt, dkk. 2015. Intermediatte Accounting. Singapore : Wiley Company


PSAK No. 50

Anda mungkin juga menyukai