Anda di halaman 1dari 2

Salah satu penyakit tidak menular tersebut adalah fibroadenoma mammae (FAM).

Fibroadenoma mammae yaitu tumor jinak pada payudara yang berbatas jelas dan berbentuk
benjolan yang dapat digerakkan. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia
muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW
Breast Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun,
kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50 tahun, sedangkan prevalensinya lebih dari 9%
populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services
Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15-25 tahun, dan lebih dari satu
dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian
fibroadenoma dapat terjadi pada wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah
menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda.
Di Yaman mulai Januari 2006 - Desember 2009 ditemukan sebanyak 635 kasus yang
didiagnosis sebagai penyakit tumor payudara. Terdapat kelainan sebanyak 493 (77.6%) yang
merupakan penyakit tumor payudara jinak dan 142 (22.4%) penyakit tumor payudara ganas
pada rentang usia 40-49 tahun. Dari 493 penyakit tumor payudara jinak tersebut yang paling
sering terjadi adalah fibroadenoma 40,5% dengan rentang usia 20-29 tahun (Bafaker, 2010).
Di Indonesia data penyakit FAM masih belum lengkap, namun diperkirakan tiap tahun
mengalami peningkatan. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melaporkan pada periode
1993-1995 terdapat sebanyak 503 kasus fibroadenoma (47.5%) dari 1.059 kasus kelainan
payudara wanita.
Data dari Jakarta Breast Center, klinik di Jakarta yang mengkhususkan untuk penanganan
keluhan pada payudara, menunjukkan bahwa dari 2.495 pasien yang datang pada tahun 2001
sampai 2002, ternyata 79% menderita tumor payudara jinak dan hanya 14% yang menderita
kanker (Diananda, 2009).

Fibroadenoma mammae merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita
muda, dan jarang ditemukan setelah menopause. Fibroadenoma adalah kelainan pada
perkembangan payudara normal dimana ada pertumbuhan berlebih dan tidak normal pada
jaringan payudara dan pertumbuhan yang berlebih dari sel-sel yang melapisi saluran air susu di
payudara.
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi
yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang
berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary
displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang
berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya.
Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan.
Fibroadenoma biasanya ditemukan sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10%-15% wanita
yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada kedua payudara.
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum diketahui secara jelas dan
pasti. Hubungan antara munculnya beberapa fibroadenoma dengan penggunaan kontrasepsi

oral belum dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan patogenesis yang
berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara lokal terhadap estrogen, faktor
makanan dan faktor riwayat keluarga atau keturunan. Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat
fisiologi estrogen penderita tidak meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen
meningkat. Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar
susu dan akan berkembang menjadi karsinoma.
Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. Fibroadenoma bervariasi selama siklus
menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar selama masa kehamilan dan
menyusui. Akan tetapi tidak menggangu kemampuan seorang wanita untuk menyusui.
Diperkirakan bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika dibiarkan ukurannya akan
berkurang bahkan hilang sepenuhnya.
Biasanya fibroadenoma tidak terasa sakit, namun kadang kala akan menimbulkan rasa tidak
nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.
Gejala klinis yang sering terjadi pada fibroadenoma mammae adalah adanya bagian yang
menonjol pada permukaan payudara, benjolan memiliki batas yang tegas dengan konsistensi
padat dan kenyal.
Ukuran diameter benjolan yang sering terjadi sekitar 1-4 cm, namun kadang dapat tumbuh dan
berkembang dengan cepat dengan ukuran benjolan berdiameter lebih dari 5 cm.
Benjolan yang tumbuh dapat diraba dan digerakkan dengan bebas.
Umumnya fibroadenoma tidak menimbulkan rasa nyeri atau tidak sakit.
Fibroadenoma secara signifikan tidak meningkatkan risiko berkembang menjadi kanker
payudara. Insiden karsinoma berkembang dalam suatu fibroadenoma dilaporkan hanya
20/10.000 sampai 125/10.000 orang yang berisiko. Sekitar 50% dari tumor ini adalah lobular
carcinoma in situ (LCIS), 20% infiltrasi karsinoma lobular, 20% adalah karsinoma duktal in situ
(DCIS), dan 10% sisanya infiltrasi karsinoma duktal. Berdasarkan pemeriksaan klinis
ultrasonografi dan mammografi biasanya ditemukan fibroadenoma jinak dan perubahan menjadi
ganas ditemukan hanya jika fibroadenoma tersebut dipotong. Fibroadenoma yang dibiarkan
selama bertahun-tahun akan berubah menjadi ganas, dikenal dengan istilah progresi dan
persentase kemungkinannya hanya 0,5% - 1%.

Anda mungkin juga menyukai