Anda di halaman 1dari 15

IDENTIFIKASI SUMBERDAYA ALAM (BIOGEOFISIK LINGKUNGAN)

DESA CIKETAK, KECAMATAN KADUGEDE, KABUPATEN KUNINGAN


Ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah dan Tata Guna Lahan
Disusun oleh :
Kelompok 1
Robiatul Adawiyah

150510130005

Rokhaesih

150510130019

Ilham Adi S. Siregar

150510130044

Teddy Marpaung

150510130136

Putri Tamara

150510130172

Yusup Supriatna

150510130079

Agroteknologi A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR 2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia -Nya kami berhasil
menyelesaikan makalah yang telah kami susun sebelumnya berdasarkan apa yang
telah kami dapatkan dari perkuliah dan ditambah beberapa sumber terpercaya yang
kami anggap relevan untuk melengkapi isi makalah ini.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen dalam mengikuti mata kuliah Perancangan Wilayah. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai sumber daya alam (biogeofisik lingkungan) dan pemanfaatan
lahan serta data wilayah di desa Ciketak Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan
Jawa Barat.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
baik dalam kandungan materi maupun cara penyusunannya. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran agar menjadi pelajaran bagi kami lebih baik
untuk kedepannya.

Jatinangor, 21 September 2016

Penyusun,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar

Belakang....................................................................................3
1.2

Rumusan

Masalah...............................................................................4
1.3
Tujuan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keadaan Umum Desa.........................................................................5
2.2 Sumber Daya Alam.............................................................................10
2.3 Potensi dan Kendala Desa..................................................................11
2.4 Rekomendasi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam........................12
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..........................................................................................13
3.2
Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber Daya Alam merupakan semua kekayaan bumi, baik biotik maupun
abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). Pada dasarnya Alam
mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu,
perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik
biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia
merupakan sumber daya alam.
Secara geografis Desa Ciketak terletak pada dataran tinggi dengan
ketinggian 1500-2000 meter di atas permukaan laut. Desa Ciketak memiliki luas
wilayah 66,40 Ha yang terdiri dari dua dusun yaitu Dusun 1 (RT 01-04) dan Dusun 2
(RT 05-08). Desa Ciketak memiliki sumber daya alam yang cukup bervariasi. Sumber
daya yang dimiliki oleh desa ini adalah banyaknya lahan pertanian yang tersebar di
sekeliling desa dan iklim desa yang baik untuk pertumbuhan hasil pertanian, sehingga
pertanian merupakan sumber pendapatan utama masyarakat desa. Hasil alam yang di
hasilkan di desa ini diantaranya pisang, ketela pohon, kacang-kacangan, gemblong,
dan ubi ciketak. Ubi ciketak dan gemblong adalah sumber daya alam yang khas di

desa ini yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan olahan khas desa ciketak yang
kemudian dapat di jadikan buah tangan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui kedaan umum
desa (Demografi, kearifan local desa (budaya), sejarah wilayah, dsb), data fisik, serta
potensi dan pengembangan dari Desa Ciketak, Kuningan.

1.2 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.

Bagaimanakah keadaan umum Desa Ciketak?


Apa sajakah jenis sumber daya alam (SDA) yang ada di desa Ciketak?
Bagaimanakah data fisik dari desa tersebut?
Bagaimana potensi dan pengembangan dari desa tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
Memberikan informasi tentang keadaan umum desa (Demografi, kearifan

local desa (budaya), sejarah wilayah, dsb), data fisik, serta potensi dan pengembangan
dari Desa Ciketak, Kuningan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keadaan Umum Desa
2.1.1

Sejarah Desa
Menurut cerita turun menurun Desa Ciketak pada jaman dahulu adalah hutan

belantara yang sama sekali tidak ada Penduduk. Diperkirakan pada Tahun 1819
datang dua orang pengembara dari daerah Banten wilayah paling barat didataran
tanah sunda yang bernama Syeh mansur surya mangku negara atau lebih di kenal
dengan sebutang Syeh mansur surya negara dan pangeran kiai haji Langgeng buana,
dan bermukim di puncak gunung sayana atau lebih di kenal saat ini dengan sebutan
gunung mayana, Kemudia setelah sekian puluh tahun lamanya Beliau meninggalkan
tempat tersebut dan meninggalkan dua patilasan yang Pertama di puncak gunung
mayana dan yang satunya di makam cirebon, Tapi menurut cerita isi makom tersebut
bukan jasad manusia seperti umumnya kuburan isi makom tersebut adalah
pekakasnya atau benda pusaka milik mpunya, lalu makom tersebut sampai sekarang
di beri nama dengan sebutan masing masing nama beliau. Makom makom tersebut
sampai sekarang banyak di kunjungi oleh para Peziarah dari luar daerah.
Beberapa waktu kedepan setelah tempat itu kosong datang lagi seorang
pengambara yang bernama Bah Murokab Beliau bermukim di salah satu tempat yaitu
Cigula tempat dan lokasi mbah murokab berbeda kurang lebih Jarak 1,5 km dari
lokasi makom di gunung mayana. Beliau kesehariannya membuat gula aren, karena di
sekitar tempat tersebut banyak pohon aren, atau dengan kata lain hutan aren. Lama
kemudian dia menikah dengan seorang gadis dari sini dan diberi keturunan sehingga
berkembang semakin banyak, dan makin banyak pemukiman,maka beliau dan lainnya
turun mendekati perkampungan karna Cigula cukup jauh jaraknya.
6

Setelah beberapa tahun lamanya beliau merencanakan membentuk sebuah


Desa yang awal mulanya di sebut Cibonang yang terdiri dari wilayah Ciketak,
Bojong, Nangka. bale Desanya bertempat di kampung Bojong. Dan entah di tahun
berapa Nangka Memisahkan diri karna jarak tempuh yang terlalu jauh dari Desa
Cibonang. Maka sejak saat itu nangka membuat desa yang sampai sekarangpun masih
tetap bernama Desa Nangka. Semenjak itu nama Desa Cibonang di rubah menjadi
Desa ciketak dan balai desanya pun pindah ke wilayah Ciketak, karna konon menurut
Cerita ini Ciketak Di Ambil dari kata CI yang artinya Cai atau Air dan KETAK
yang artinya Wadah atau tempat mencetak. Yang artinya dari air nira ( Legen ) di
Cetak menjadi Gula Aren. Dan sejak itu sampai sekarang Desa Ciketak terdiri Dari
dua Dusun Yaitu Kampung Bojong dan Blok Desa Ciketak.
2.1.2

Pemerintahan
Desa Ciketak dipimpin oleh seorang kepala desa yang menjabat selama enam

tahun. Sarana dan prasarana yang ada di desa Ciketak sudah cukup lengkap. Namun,
ada beberapa yang masih dalam proses pembangunan seperti gedung olahraga.
Pembangunan sarana maupun prasarana desa berasal bantuan dari dinas setempat dan
beberapa pihak sebagai donatur.
2.1.3 Tata Pemerintahan
Aparat Pemerintahan Desa terdiri dari:

Ketua (Penanggung Jawab Sementara)


Sekretaris
Kaur Pemerintahan
Kaur Ekonomi & Pembangunan
Kaur Kesejahteraan Rakyat
Kaur Umum
Kaur Keuangan
Kepala Dusun 1
Kepala Dusun 2

: Suka Sudrajat, SAP


:: Ahmad Hidayat
: Mansur
: Sakim
: Rian Ryanti
: Asep Kurnia
: Eman
: Suhendra

2.1.4 Letak Geografis Desa Ciketak


Secara geografis Desa Ciketak terletak pada dataran tinggi dengan
ketinggian 1500-2000 meter di atas permukaan laut. Desa Ciketak memiliki luas
wilayah 66,40 Ha yang terdiri dari dua dusun yaitu Dusun 1 (RT 01-04) dan Dusun 2
(RT 05-08). Desa Ciketak memiliki batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Desa Kadugede

Sebelah Selatan

: Desa Kadugede

Sebelah Barat

: Desa Kadugede

Sebelah Timur

: Desa Nangka

Aksesibilitas wilayah Desa Ciketak sangat mudah dijangkau. Posisi desa


yang tidak terlalu jauh dari pusat kecamatan memudahkan Desa Ciketak untuk
berkembang. Selain itu, faktor aksesibilitas ini didukung dengan sarana dan prasarana
yang sudah memadai. Potensi bencana yang ada di Desa Ciketak adalah gunung
meletus. Hal ini disebabkan karena letak desa yang berdekatan dengan Gunung
Ciremai di sebelah utara desa. Potensi bencana lain adalah kekeringan yang
diakibatkan oleh tanah tufaan yang tidak memiliki kemampuan yang baik dalam
menyimpan air.
2.1.5 Pusat Pemerintahan Desa Ciketak
Kantor Kepala Desa terletak di wilayah Dusun Ciketak RT 04 dengan jarak
tempuh:

Jarak ke Pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 Km

Jarak ke Pusat Pemerintah Kota Administratif : -

Jarak ke Ibukota Kabupaten/Kotamadya Dati II : 7 Km

Jarak ke Ibukota Provinsi Provinsi Dati I : 170 Km

Jarak ke Ibukota Negara : 274 Km

2.1.6 Demografi
Dari aspek demografi, bahwa Desa Ciketak terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun
1 dan Dusun 2. Memiliki 8 RT yang terdiri dari 4 RT di Dusun 1 dan 4 RT di Dusun 2.
Dusun 2 relatif lebih padat penduduk daripada Dusun 1. Pola pemukiman di Desa
Ciketak dicirikan dengan rumah yang saling berdampingan satu sama lain. Total
jumlah penduduk desa Ciketak adalah 1480 orang dengan rasio pria sebanyak 749
orang dan wanita sebanyak 731 orang. Mayoritas tenaga kerja adalah petani dengan
jumlah sekitar 70% dari total jumlah penduduk dan sisanya bekerja sebagai buruh
serta pegawai negeri sipil.
2.1.7 Pendidikan
Kesadaran masyarakat di Desa Ciketak akan pentingnya pendidikan sudah
cukup tinggi. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas masyarakat yang telah menempuh
wajib belajar 12 tahun pendidikan sekolah formal dan tidak sedikit yang melanjutkan
ke jenjang perguruan tinggi. Fasilitas pendidikan yang dimiliki Desa Ciketak adalah
PAUD Al-Furqon, SD Negeri 1 Ciketak, serta Pondok Pesantren Darul Ummah.
Sedangkan fasilitas SMP dan SMA terdapat diluar desa.
2.1.8 Ekonomi
Mata pencaharian utama masyarakat desa adalah sebagai buruh tani dan
sisanya sebagai PNS serta pekerja serabutan. Lembaga ekonomi atau permodalan
seperti koperasi tidak terdapat di desa ini, namun terdapat fasilitas simpan pinjam
yang dikelola oleh ibu-ibu PKK Desa Ciketak. Hal ini dapat membantu masyarakat
yang membutuhkan modal usaha. Industri rumah tangga yang terdapat di Desa
Ciketak adalah industri pengolahan gemblong dan gadung yang dikelola secara
swadaya oleh beberapa rumah. Industri pengolahan ini hanya berskala kecil dan
dijalankan berdasarkan ada tidaknya pesanan serta tidak bersifat berkesinambungan.
2.1.9 Kesehatan

Kelembagaan kesehatan yang dimiliki oleh Desa Ciketak adalah Pos


Kesehatan Desa (Poskesdes). Penanggung jawab kelembagaan ini adalah Kepala
Puskesmas dan Kepala Desa, sedangkan pelaksanaan harian diserahkan pada bidan
desa yaitu Ibu Eka. Sarana kesehatan yang dimiliki oleh Desa Ciketak adalah
poskesdes, posyandu mawar di Dusun 1, posyandu Melati di Dusun 2 dan posbindu
(pos pembinaan terpadu untuk masyarakat usia lanjut).
Angka morbiditas di Desa Ciketak 200 kunjungan perbulan. Hingga saat ini
tidak ada AKB maupun AKI di Desa Ciketak. PHBS berjumlah 493 kepala keluarga
dengan status rumah tangga sehat sebanyak 124 kepala keluarga atau sekitar 25,5%.
Kesehatan lingkungan di desa ini cukup memadai kendati terdapat 11 rumah yang
belum memiliki jamban dan adanya penumpukan sampah rumah tangga di beberapa
tempat. Desa ini tidak memiliki industri berskala besar sehingga tidak ada limbah atau
efek industri yang berarti dan dapat mengganggu kesehatan.
2.1.10 Sosial Budaya
Kelembagaan di Desa Ciketak terdiri dari beberapa lembaga terstruktur yaitu
PKK, LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), BPD (Badan Pengawasan Desa),
LINMAS (Perlindungan Masyarakat), dan Karang Taruna.
Desa Ciketak memiliki tingkat keagamaan yang cukup tinggi. Terdapat sua
masjid, masing-masing di Dusun 1 dan di Dusun 2. Selain itu juga terdapat dua
mushola di Desa Ciketak. Di Desa Ciketak sering diadakan pengajian rutin
perminggu, pengajian perbulan, pengajian saat hajatan, syukuran, dan tahlilan.
Pengajian rutin mingguan yang diadakan di masjid Dusun 1 diadakan bada ashar pada
hari Rabu. Pengajian rutin mingguan di masjid dusun 2 diadakan bada ashar pada hari
Jumat dan hari Minggu. Pengajian bulanan merupakan kegiatan rutin yang diadakan
setiap bulan dan dihadiri oleh Camat Kadugede.
Masyarakat Desa Ciketak berpegang pada sistem kekeluargaan. Pada dasarnya
antara satu keluarga dengan yang lain saling mengenal sehingga interaksi yang terjadi
menjadi lebih sering dan terkesan menjadi lebih akrab. Budaya gotong royong
dilakukan melalui kegiatan kerja bakti. Sayangnya antusiasme masyarakat sangat
kecil. Hal ini terlihat dari sedikitnya masyarakat yang hadir saat kegiatan kerja bakti.

10

Kebudayaan di Desa Ciketak tidak terlalu banyak terlihat karena pola pikir yang
sudah lebih modern. Selain itu budaya leluhur seperti kliwonan sudah diganti dengan
kegiatan yang lebih positif yaitu pengajian warga.

2.2 Sumber Daya Alam


2.2.1

Lahan
Desa Ciketak memiliki sumber daya alam yang cukup bervariasi. Sumber

daya yang dimiliki oleh desa ini adalah banyaknya lahan pertanian yang tersebar di
sekeliling desa dan iklim desa yang baik untuk pertumbuhan hasil pertanian, sehingga
pertanian merupakan sumber pendapatan utama masyarakat desa. Hasil alam yang di
hasilkan di desa ini diantaranya pisang, ketela pohon, kacang-kacangan, gemblong,
dan ubi ciketak. Ubi ciketak dan gemblong adalah sumber daya alam yang khas di
desa ini yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan olahan khas desa ciketak yang
kemudian dapat di jadikan buah tangan.
2.2.2

Air
Kebutuhan air di desa Ciketak tersedia cukup baik, yang berasal dari bukit

Mayana. Bukit ini memiliki potensi yang cukup baik untuk di jadikan objek wisata
bagi para turis domestik. Potensi lain yang dimiliki Bukit Mayana adalah sebagai
penyimpan cadangan air yang dapat digunakan di musim kemarau serta tanaman yang
tumbuh di bukit ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
2.2.3

Pertanian
Kondisi pertanian di Desa Ciketak tergolong belum maju karena petani yang

bekerja mayoritas menggarap ladang/sawah milik orang lain. Peternak di Desa


Ciketak juga belum dapat memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Tidak sedikit
kandang ayam justru disewa oleh pengusaha lain dan warga desa hanya diminta
mengurus dan merawat ternak yang ada. Peternak domba dan sapi juga berskala kecil
dengan jumlah 2-60 ekor ternak.

11

2.3 Potensi dan Kendala Desa


2.3.1

Potensi

Potensi ini terbagi menjadi peternakan, pertanian, perkebunan dan perikanan.


1) Peternakan
Mayoritas ternak yang dipelahara masyarakat adalah unggas yaitu itik, ayam
broiler, dan ayam kampung serta berbagai ternak ruminansia seperti domba dan
kerbau. Manajemen pemeliharaan ternak yang di lakukan di desa ini masih
konvensional yang dilakukan berdasarkan pengalaman pribadi. Penggunaan teknologi
dan inovasi budidaya ternak pada desa ini masih sangat minim, sebagian besar ternak
hanya dikembangbiakkan secara alami.
2) Pertanian dan Perkebunan
Padi, ubi, dan jati merupakan komoditas utama desa Ciketak. Pola tanam yang
diterapkan kebanyakan masih monokultur dan sebagian lagi menggunakan pola tanam
tumpang sari. Pertanian sudah lebih sistematis dengan adanya dua kelompok tani.
Meskipun Ciketak memiliki tiga komoditas utama tetapi komoditas tersebut belum
dikelola dengan baik sehingga nilai produksinya masih rendah, dapat dilihat dari
waktu panen rata-rata tiap komoditas hanya satu tahun sekali. Di Desa Ciketak hanya
sebagian kecil sawah yang dapat dialiri air pada musim kemarau sedangkan sebagian
besar hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga pada saat musim kemarau, kegiatan
pertanian terhenti dan beralih menjadi buruh. Hal ini yang menyebabkan nilai
produksi menjadi rendah.
3) Perikanan
Perikanan bukan merupakan komoditas yang diandalkan di Desa Ciketak karena
kurangnya ketersediaan air di desa ini, sehingga tidak ada sumber utama untuk
kegiatan perikanan. Terdapat tiga rumah warga yang memiliki kolam ikan, tetapi hasil
yang didapat hanya digunakan untuk konsumsi pribadi bukan untuk dijual. Sungai di
desa belum dapat dijadikan sarana untuk perikanan karena kendala sampah dan
limbah sehingga air tidak layak digunakan untuk perikanan.
2.3.2

Kendala

12

Kendala yang ditemukan dalam masyarakat adalah :


1. Kandang ternak yang belum terpusat dan masih terlalu dekat dengan rumah
sehingga lingkungan kurang bersih dan memicu terjangkit vektor penyakit.
2. Lingkungan yang tercemar dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah
(TPS),
3. Desa Ciketak tidak mempunyai pipa air untuk mengambil air dari mata air yang
ada di Bukit Mayana. Air yang diambil dari PDAM juga sulit diakses karena air
tersebut tidak sampai ke beberapa RT yang letaknya cukup tinggi.
4. Penebangan liar yang terjadi di Bukit Mayana juga sering terjadi.
2.4 Rekomendasi Pengelolaan Sumber Daya Alam
Bertumpu pada sektor pertanian kompleks seperti pertanian, perikanan dan
peternakan merupakan potensi yang sangat baik unutk di kembangkan pada Desa
Ciketak. Dengan letak geografis, keadaan iklim dan sumber daya alam yang dimiliki
hal tersebut sangat lah potensial. Diperlukanya adopsi sistem tentang penegelolaan
sumber daya alam yang baik agar tujuan dari pengembangan sektor ini tercapai.
Pengelolaan sumber daya alam yang baik adalah kuncinya. Dengan potensi dan
kendala yang dimiliki desa Ciketak yang telah diuraikan diatas, bahwa permasalahan
utamanya adalah penegelolaan sumber daya air. Dimana air merupakan sumber daya
pokok yang mutlak perlu terpenuhi untuk menunjang perekonomian di sektor
agrokompleks (pertanian, peternakan dan perikanan). Sektor perairan perlu dibenahi
disini seperti menerapkan sistem irigasi , pembuatan kanal air atau bendungan dan
pemanfaatan bak penyimpanan air. Perairan yang mudah dijangkau untuk setiap
pelaku bisnis di sektor tersebut jelas akan memebrikan dampak yang nyata pada
perlaksaananya. Di dukung oleh program program pemerintah yang menunjang
seperti subsidi pupuk, akses modal yang mudah dan pendampingan oleh penyeluh
handal jelas dapat mengembangkan sektor agrokompleks yang berpotensi di Desa
Ciretak ini.

BAB III
13

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Desa Ciketak yang terletak di Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan
Provinsi Jawa Barat, digolongkan kedalam Desa Berkembang. Dengan sumber daya
alam (SDA) yang dimiliki yaitu lahan pertanian yang masih cukup luas dan suply air
yang cukup dari alam, maka sektor pertanian merupakan tumpuan utama ekonomi
desa tersebut. Pengembangan pada Desa Ciketak berbasis pontensi Desa, dari aspek
aspek yang telah disebutkan diatas bahwa potensi Desa Ciketak ada di sektor
pertanian komplek atau budidaya makhluk hidup diantaranya sektor pertanian,
peternakan dan perikanan yang potensial unutk dikembangkan
3.2 Saran
Desa Ciketak dengan pengembangan berbasis potensi desa maka diperlukanya
kesatuan holistik antara pemerintah, masyarakat dan pihak pihak terkati (stackholder)
yang saling menunjang satu sama lainya agar potensi yang dimiliki teroptimalkan.

DAFTAR PUSTAKA

14

Pemerintah Kabupaten Kuningan. Dikelola Oleh Dinas Komunikasi Dan Informatika


Kabupaten Kuningan, Kuningan.
Kurniadi, Asep. 2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (Rpjm Desa)
Tahun 2016 2021. Desa Ciketak, Kec. Kadugede, Kab.Kuningan.

15

Anda mungkin juga menyukai