Anda di halaman 1dari 3

RINAI #6

YOU DONT LOVE HIM ANYMORE

01.30 WIB
Mai baru saja bersiap-siap masuk ke ruangan operasi saat ponselnya bergetar. Ada satu
operasi malam ini, bukan jadwal Mai memang, tapi dokter bedah senior yang bekerja dengannya
sedang liburan di luar kota bersama keluarga.
Mai penasaran siapa yang menghubunginya di tengah malam begini. Mungkin Uma atau
Jane, mungkin juga ayah ibunya yang sudah rindu dengan anak perempuan mereka yang jarang
pulang ini.

01.47 WIB.
Akhirnya operasi selesai, pasien kecelakaan lalu lintas yang baru saja ia tolong sudah
tidur nyenyak akibat obat bius. Mai terduduk di kursi yang biasanya diduduki oleh dokter
anestesi. Hal ini semacam ritual baginya. Setelah operasi selesai, ia akan merenung apa saja yang
telah ia lakukan dan apakah ada kesalahan yang ia buat selama operasi. Para dokter anestesi,
perawat dan pekarya di kamar operasi itu tak lagi bertanya-tanya apa yang Mai lakukan, mereka
tak lagi penasaran, sudah biasa dan nantinya mereka akan menyelesaikan pekerjaan mereka lalu
meninggalkan Mai sendirian di kamar itu. Kamar operasi yang sepi dan dingin, persis seperti
hidup dan hati Mai.

02.00 WIB
Mai selesai dengan pertapaannya. Ia langsung mengganti baju operasi dengan baju biasa
di ruang ganti dokter. Ia lelah, ingin langsung pulang ke rumah dan tidur dengan lelap.

02.15 WIB

Sembari berjalan ke parkiran rumah sakit yang luas, Mai membuka pesan di ponselnya.
Dari Uma.
Si Mr. X mau menikah. Dia malah tanya aku mau dateng atau enggak
Mai berhenti, ia tahu betapa dalamnya perasaan Uma kepada laki-laki itu. Uma pasti
terpukul. Mai bingung harus menjawab pesan tersebut seperti apa.
Seriously? Zzzzz

02.18 WIB
Mai masuk ke dalam mobil, ia menyalakan AC, merebahkan sandaran kursi pengemudi,
lalu berpikir. Orang-orang kecil di kepalanya tak lagi kelelahan, mungkin pesan singkat dari
Uma membangkitkan mereka. Mai tak lagi mengantuk. Ia memutuskan untuk istirahat di
mobilnya saja untuk malam ini. Ia harus kembali lagi ke Rumah sakit jam 5 pagi dan sekarang
sudah hampir jam 02.30 pagi buta. Tak apa, Mai sudah biasa tidur di mobilnya.
Mai mengerti, ini pasti berat bagi Uma dan kisah kasih seperti ini juga pernah menimpa
Jane. Kedua sahabatnya itu memang penggemar berat laki-laki yang tidak akan pernah bisa
dimiliki, entah si laki-laki akan menikah atau sudah punya kekasih atau si laki-laki memang
tidak pernah mencintai mereka. Mai sudah berkali-kali mengatakan kepada mereka kalau lakilaki yang mereka tangisi itu tidak mencintai mereka dan mereka berdua tidak seharusnya
mencintai laki-laki yang membuat mereka menangis. Mai tak pernah lelah menyadarkan mereka
bahwa mereka sebenarnya tidak mencintai para laki-laki itu, Uma dan Jane hanya mencintai
kenangan yang ada.
Setelah lama memikirkan kalimat yang tepat, akhirnya Mai mengirimkan pesan kepada
kedua sahabatnya itu.
Maybe I dont know how it feels. but I know you guys are strong beautiful
woman. I tell you something.
You dont love him anymore but sometimes when you look up at the sky you feel
like something is missing in your life.

You dont love him anymore but sometimes when you driving alone in your car
listening to the radio a song reminds you so much of him that you get this
overwhelming ache deep in your chest.
You dont love him anymore but sometimes you catch yourself thinking about
him and all the memories you two made together. You remember the way he held you,
the way he made you feel special.
You dont love him anymore but sometimes when you are in bed, or watching a
movie, or listening to music he always come up in your thought.
But trust me, YOU DONT LOVE HIM ANYMORE

03.00 WIB
Mai terlelap pulas.

Anda mungkin juga menyukai