Anda di halaman 1dari 8

S - KU R I K U L

Se

02

PETA DAN PEMETAAN


D.

SIMBOL PETA
Semua objek dalam peta ditampilkan dalam bentuk simbol. Artinya, simbol peta mewakili
objek baik objek fisik maupun objek sosial.

a.

Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya simbol peta terdiri dari simbol piktorial dan nonpiktorial.
1.

Simbol Piktorial
Berupa gambar yang mirip dengan wujud aslinya.
Contoh:

= rumah

= masjid

= gereja

= rel kereta api

= gunung

= sungai

= sawah

GAN

GEOGRAFI

UM

BUN

si

AS

I IP

GA

KEL

XI

2.

Simbol Nonpiktorial
Berupa gambar yang tidak mirip dengan wujud aslinya.
Contoh:
= gunung

= kota

= garis astronomi

= sungai

= pemukiman

b.

= hutan

Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, simbol peta bersifat kualitatif, kuantitatif, dan interval.
1.

Sifat Kualitatif
Sifat yang menunjukkan jenis objek.

2.

Sifat Kuantitatif
Sifat yang menunjukkan jumlah atau nilai objek.

3.

Sifat Interval
Sifat yang menunjukkan jarak nilai objek.

c.

Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya simbol peta terdiri dari simbol titik, garis, luasan, dan warna.
1.

Simbol Titik (dot)


Kualitatif

= kota
= gunung
= tambang

Kuantitatif

Interval

= ibu kota provinsi

= satu dot 75 jiwa

= ibu kota kabupaten

3.000 jiwa
2.000 jiwa
1.000 jiwa

= kecamatan

Kualitatif

Kuantitatif

Interval

3.210

= sekolah

2.874

= masjid

2.659

= gereja
BM = bench mark

Karakteristik simbol titik, yaitu:

Menampilkan titik pusat pelayanan atau fasilitas umum.


Contoh: sekolah, rumah sakit, restoran, SPBU, supermarket, masjid, gereja,
kuburan.

Menampilkan titik ketinggian.


Contoh:
3332
G. Raung

3332
G. Raung

Menampilkan data posisional objek.


Contoh: posisi kota, posisi pelabuhan, posisi tambang, posisi rumah sakit.

Menampilkan persebaran objek.


Contoh: persebaran gunung api, persebaran penduduk, persebaran objek
wisata.

2.

Simbol Garis (Linier)


Kualitatif
= jalan
= rel kereta api
= sungai

= garis astronomi
+ + + = batas wilayah

Kuantitatif
= jalan arteri
= jalan kolektor
= jalan lokal
+ + + + + = batas negara
+ + + = batas provinsi
= batas kabupaten

= flow line

Interval
60
40
20
= garis kontur

Karakteristik simbol garis, yaitu:

Menampilkan objek yang memiliki ukuran panjang.


Contoh: jalan raya, rel kereta api, sungai, isoline, flow line (jalur), garis pantai,
garis batas wilayah, garis kontur, garis astronomi.

3.

Simbol Luasan (Area)


Kualitatif

Kuantitatif

Interval
Kepadatan penduduk

= danau

500

= gurun

= > 800 jiwa/km2


400

= daerah polusi

300

= kawasan industri

= 200 799 jiwa/km

= kawasan sensus
= pemukiman
= < 200 jiwa/km2

= sawah

Karakteristik simbol luasan, yaitu:

Menampilkan objek yang memiliki ukuran luas.


Contoh: danau, rawa, laut, daerah kapur, daerah gurun, hutan, sawah, tegalan,
wilayah pertambangan, area perkebunan, lahan garapan, lahan pertanian.

4.

Simbol Warna
Kualitatif

Kuantitatif

Hitam= tanah vulkan

Hitam = > 2.500 mdpl

Merah = tanah laterit

Cokelat = 1.500 2.500 mdpl

Kuning = tanah podsol

Kuning = 500 1.500 mdpl

Putih = tanah kapur

Hijau = 0 700 mdpl

Hitam = nikel

Merah = > 1.200 jiwa/km2

Merah = besi

Cokelat = 800 1.200 jiwa/km2

Hijau = timah

Hijau = 200 799 jiwa/km2

Biru = bauksit

Biru = < 200 jiwa/km2

Karakteristik simbol warna, yaitu:

Menyatakan jenis objek, umumnya menggunakan warna tunggal dan bersifat


kualitatif. Contoh: jenis tanah, jenis tambang, jenis batuan, jenis vegetasi, jenis
wilayah, jenis penggunaan lahan.

Menyatakan nilai atau jumlah objek, umumnya menggunakan warna bergradasi


dan bersifat kuantitatif.
Contoh: ketinggian tempat, ketinggian suhu, ketinggian curah hujan, kepadatan
penduduk, kadar pencemaran, produktivitas lahan, jumlah objek, volume
objek.

E.

SKALA PETA
Skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan. Skala peta berfungsi untuk mengetahui jarak sebenarnya dan
untuk memperbesar atau memperkecil peta. Skala peta terdiri dari skala angka, skala
garis, dan skala kalimat.

a.

Skala Angka (Numerical)


1 : 2.000.000
Artinya, jarak 1 cm di peta = 2.000.000 cm di lapangan, jarak 1 cm di peta = 20 km di
lapangan.

b.

Skala Garis (Graphical)


0

4
20 km

Artinya, jarak 4 cm di peta = 20 km di lapangan. Jarak 1 cm di peta = 5 km di lapangan.


Keuntungannya: jika peta diperbesar/diperkecil, maka perbandingan ukuran skalanya
tetap.
Kelemahannya: Hanya untuk peta-peta berskala besar.

c.

Skala Kalimat (Verbal)


1 inci = 5 mil.
1 cm = 4 km.

F.

MENENTUKAN SKALA PETA


Peta yang tidak memiliki skala dapat dicari skalanya dengan 3 cara, yaitu:
1.

Membandingkan jarak dua tempat di peta dengan jarak dua tempat di lapangan.
Contoh:
Jarak titik A ke titik B di peta = 4 cm.
Jarak titik A ke titik B di lapangan = 20 km.
Maka peta tersebut berskala ....
Pembahasan:
Jarak 4 cm di peta = 20 km di lapangan.
Jarak 1 cm di peta = 5 km di lapangan.
Jarak 1 cm di peta = 500. 000 cm di lapangan.
Skala peta = 1 : 500.000

2.

Membandingkan jarak di peta dengan jarak lintang dan bujurnya.


Keterangan:
1 lintang/bujur = 111 km
1 = 60 (60 menit)
Contoh:
Pada peta tanpa skala, titik A terletak pada 6 LU dan titik B pada 4 LU. Jarak titik A ke
titik B di peta = 10 cm. Peta tersebut memiliki skala ....
Pembahasan:
Jarak 10 cm di peta = 6 4.
Jarak 10 cm di peta = 2
Jarak 10 cm di peta = 2 111 km
Jarak 10 cm di peta = 222 km di lapangan.
Jarak 1 cm di peta = 22,2 km di lapangan.
Jarak 1 cm di peta = 2.220.000 cm di lapangan.
Skala peta = 1 : 2.220.000

3.

Membandingkan dengan peta lain yang berskala.


Contoh:
Pada peta tanpa skala jarak titik A B adalah 5 cm. Pada peta dengan skala 1 : 100.000
jarak yang sama adalah 20 cm. Maka, skala peta A B adalah ....

Pembahasan:
5 skala = 20 100.000
5skala = 2.000.000
2.000.000
Skala =
= 400.000
5
Skala peta = 1 : 400.000

G.

MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA


Ukuran peta dapat diperbesar atau diperkecil dengan cara:

H.

1.

Metode grid (square method)

2.

Foto copy

3.

Foto grafis

4.

Pantograf

5.

Scan

MENGGAMBAR PETA DENGAN SISTEM GRID


Langkah-langkah untuk memperbesar atau memperkecil peta dengan sistem grid adalah
sebagai berikut:
1.

Menyiapkan peta yang akan diperbesar atau diperkecil.

2.

Membuat grid (petak-petak) pada peta tersebut.

3.

Menyiapkan grid baru, misalkan grid yang lebih besar.

4.

Memindahkan peta ke grid yang baru.

Contoh:

I.

MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL SKALA PETA


Kegiatan mengubah ukuran peta mengakibatkan skala peta berubah. Skala peta yang
baru dapat dicari dengan rumus sederhana:
1.

Jika peta diperbesar, maka skalanya dibagi.


Misalkan peta diperbesar 2 kali, maka skalanya dibagi 2.
Contoh:
Pada peta berskala 1 : 1.000.000, jarak kota A ke kota B 5 cm. Peta tersebut diperbesar
sehingga jarak kota A ke kota B menjadi 10 cm. Berapa skala peta yang diperbesar?
Pembahasan:

2.

diperbesar 2 x

jarak A B di peta yang diperbesar 10 cm.


Jarak A B di peta 5 cm peta
1.000.000
Skala peta 1.000.000 skala

skala peta yang diperbesar =


.
dibagi 2
2
Jika peta diperkecil, maka skalanya dikali.
2
1
Misalkan peta diperkecil kali, maka skalanya dikali .
1
2
Contoh:

Pada peta berskala 1 : 500.000, jarak A B 10 cm. Peta diperkecil sehingga jarak A B
menjadi 5 cm. Berapa skala peta yang diperkecil?
Pembahasan:
peta diperkecil

3.

2
Jarak A B di peta 10 cm
jarak A B di peta yang diperkecil 5 cm.
2
Skala peta 500.000 2 skala peta yang diperkecil = 500.000 .
skala dikali
1
1
Jarak di peta I skala peta I = jarak di peta II skala peta II.

Contoh:
Pada peta I jarak A B 5 cm dengan skala 1 : 1.000.000. Pada peta II dengan wilayah
yang sama, jarak A B 10 cm dengan skala ....
Pembahasan:
5 1.000.000 = 10 skala peta II
5.000.000 = 10 skala peta II
5.000.000
= 500.000
skala =
10
Skala peta II = 1 : 500.000.

Anda mungkin juga menyukai