JUDUL PERCOBAAN
: Pembuatan Tempe
II.
TUJUAN PERCOBAAN
III.
TEORI
1.1
Fermentasi Tempe
Fermentasi adalah perubahan kimia dalam bahan makanan yang
pertumbuhannya.
Dengan
adanya
fermentasi
dapat
menjadi
menjadi
yang
lebih
sederhanatermasuk
pada cara yang baru sebelumnya kedelai telah dikupas kulitnya (kupas
kering) dengan menggunakan alat pengupasan kedelai. Tahap-tahap
selanjutnya sama dengan cara tradisional (Sumanti, 2007).
3.3
Laru tempe
Untuk membuat tempe dibutuhkan inokulum atau laru tempe atau ragi
tempe. Laru tempe dapat dijumpai dalam berbagai bentuk misalnya bentuk
tepung atau yang menempel pada daun waru dan dikenal dengan nama Usar.
Laru dalam bentuk tepung dibuat dengan cara menumbuhkan spora kapang
pada bahan, dikeringkan dan kemudian ditumbuk. Bahan yang akan
digunakan untuk sporulasi dapat bermacam-macam seperti tepung terigu,
beras, jagung, atau umbi-umbian.
Mikroba yang sering dijumpai pada laru tempe adalah kapang jenis
Rhizopus oligosporus, atau kapang dari jenis R. oryzae. Sedangkan pada laru
murni campuran selain kapang Rhizopus oligosporus, dapat dijumpai pula
kultur murni Klebsiella (Sumanti, 2007).
3.4
sebagia sumber protein. Selain itu tempe mengandung zat gizi lain dalam
jumlah berarti, seperti karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Tempe
mengandung kesembilan asam amino esensial dalam jumlah cukup.
Kandungan lemak tempe jauh lebih rendah dari pada daging. Ini dapat
dimanfaatkan oleh mereka yang kegemukan atau untuk menurunkan atau
mempertahankan kadar kolestrol darah. Kalsium, yang diperlukan untuk
pembentukan tulang dan mencegah kerapuhan tulang, lebih banyak
ditemukan dalam tempe dari daging. Disamping itu, ketersediaan kalsium
meningkat karena proses fermentasi. Tempe juga mengandung mineralmineral lain dengan ketersediaan yang baik seperti Seng (zn) dan Tembaga
(cu). Kedua mineral ini nmerupakan bagian dari enzim-enzim yang berperan
dalam aspek metabolisme, fungsi kekebalan , pembentukan sel darah merah,
dan sebagai anti oksidan. Tempe merupakan satu-satunya bahan nabati yang
mengandung vitamin B 12 yakni vitamin yang diperlukan untuk mencegah
anemia (Asfar, 2009).
IV.
8. Plastik
Fungsi : sebagai pembungkus sampel.
9. Kertas Lakmus
Fungsi : sebagai alat pengukur pH.
V.
PROSEDUR PERCOBAAN
5.1
5.2
Asam asetat 1% 25 ml
Asam laktat 1% 25 ml
pH sebelum = 4
pH sesudah = 4
6.2
pH sebelum = 6
pH sesudah = 5-6
5. Hasil
a. Berwarna hitam lebih
banyak
b. Jamur merata dan berwarna
putih
c. Sedikit panas
d. Merekat sempurna