PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cairan tubuh merupakan factor penting dalam berbagai proses fisiologis
didalam tubuh manusia. Kemampuan kita untuk bertahan hidup sangat
tergantungdari cairan yang terdapat dalam tubuh kita. Oleh karena itu,
terdapat berbagaimekanisme yang berfungsi untuk mengatur volume dan
komposisi cairan tubuh agartetap dalam keadaan seimbang atau disebut juga
dalam keadaan Homeostasis.Sistemkardiovaskuler berfungsi untuk mensuplai
berbagai bahan yang penting melalui darahkeseluruh jaringan. Sistem-sistem
lainya seperti ginjal, paru-paru dan hati berfungsi untuk menjaga jumlah dan
komposisi cairan dalam tubuh agar selalu dalam keadaan seimbang. Apabila
terjadi ketidak seimbangan antara cairan yang ada dalam tubuh dan cairan
yang dibutuhkan oleh tubuh, maka akan terjadi ketidak seimbangan atau
terjadi gangguan pada berbagai system yang berhubungan dengan kebutuhan
cairantersebut. Kelainan tersebut dapat berupa kelebihan cairan maupun
kekurangan cairan.Cairan yang kita bahas adalah cairan tubuh yang salah satu
komposisinya
adalah
elektrolit,
dimana
cairan
tersebut
menempati
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dan komposisi air dalam tubuh?
2. Apa saja fungsi air dalam tubuh?
3. Bagaimana kebutuhan air sehari dalam tubuh?
4. Bagaimana keseimbangan cairan intraseluler?
5. Bagaimana keseimbangan cairan interstisial?
6. Bagaimana keseimbangan cairan intravaskular?
7. Apakah akibat ketidakseimbangan air dan elektrolit?
8. Bagaimana pengaturan asam basa dalam tubuh?
C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengertian dan komposisi air dalam tubuh
2. Untuk mengetahui fungsi air dalam tubuh
3. Untuk mengetahui kebutuhan air sehari dalam tubuh
4. Untuk mengetahui keseimbangan cairan intraseluler
5. Untuk mengetahui keseimbangan cairan interstisial
6. Untuk mengetahui keseimbangan cairan intravaskular
7. Untuk mengetahui akibat ketidakseimbangan air dan elektrolit
8. Untuk mengetahui pengaturan asam basa dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
sekitar 40% berat tubuh atau 2/3 dari TBW. Sisanya, yaitu 1/3 TBW
atau 20% berat tubuh, berada di luar sel yang disebut sebagai
cairan ekstra seluler (CES) (Price & Wilson, 1986).
Cairan ekstraselular (CES).
CES merupakan cairan yang terdapat di luar sel dan menyusun
sekitar 30% dari total cairan tubuh. CES meliputi cairan
intravascular, cairan interstisial, dan cairan transeluler. Cairan
interstisial terdapat dalam ruang antar-sel, plasma darah, cairan
serebrospinal, limfe, serta cairan rongga serosa dan sendi. Akan
tetapi,
jumlahnya
terlalu
sedikit
untuk
berperan
dalam
badan atau obesitas itu memiliki presentasi kandungan air kurang dari
60%, sementara dalam tubuh kita mengandung atau sekitar 70% dari
berat badan adalah kandungan air. Karena dari itu tubuh kita membutuh
kan air yang cukup untuk kita konsumsi, air sangat berperan penting dalam
tubuh kita, kekurangan konsumsi air bisa membuat kita dehidrasi atau
kekurangan cairan tubuh. Secara umum orang dewasa membutuhkan 8 12 gelas air mineral perhari untuk di konsumsi, untuk perkiraan berat
badan, manusia membutuh kan air 1/2 once untuk setiap pound berat
badan kita. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800-2.500 ml/hari.
Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan.
1 kg = 2,20462262 pound
1 pound = 16 once "
contoh :
> berat badan 50kg, 16 x 50% = 8 atau setara dengan 8 gelas perharinya
> berat badan 60 kg, 16 x 60% = 9,6 atau setara dg 10 gelas perharinya
> berat badan 70 kg, 16 x 70% = 11,2 atau kira-kira 11 gelas perharinya
D. Keseimbangan Cairan Intraseluler
Cairan intraseluler adalah cairan yang terkandung dalam sel. Pada
orang-orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan tubuh adalah intraseluler, atau
kira-kira 25L pada rata-rata orang dewasa (70kg). Sedangkan hanya 1/2 dari
cairan tubuh bayi adalah intraseluler.
Sekitar 25 liter dari 40 liter cairan dalam tubuh kita terdapat dalam 100 triliun
sel, disebut cairan intraseluler yang meliputi 2/3dari seluruh cairan tubuh. Cairan
intrasel juga biasa disebut CIS. Cairan intrasel yang terdapat pada setiap sel
mempunyai komposisi yang berbeda, tetapi konsentrasinya dari tiap komposisi ini
dapat dikatakan sama dari sel satu ke sel lainya. Cairan intraselini mempunyai pH yang
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pH pada cairan ekstrasel yaitu berkisar 6,8
sampai 7,2.
E. Keseimbangan Cairan Interstisial
Cairan interstitial merupakan cairan yang terdapat diantara sel, termasuk
diantaranya adalah cairan linfe. Cairan interstitial merupakan 75%dari jumlah cairan
ekstrasel sama dengan kira-kira 8L pada orang dewasa atau kurang lebih 10.5
liter pada seseorang denganberat badan 70kg. Relatif terhadap ukuran tubuh,
volume CIT kira-kira 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir di banding
dengan orang dewasa.
F. Keseimbangan Cairan Intravaskular
Cairan intravaskular adalah cairan yang terkandung di dalam
pembuluh darah. Volume relatifnya sama pada orang dewasa dan anak.
Rata-rata pada orang dewasa kira-kira 5-6 L, 3L dari jumlah tersebut
adalah plasma, sisanya 2-3 L terdiri dari sel darah merah yang
mentransport oksigen dan bekerja sebagai buffer tubuh yang penting, sel
darah putih dan trombosit.
dalam
serum
tetap
tidak
berubah,
kecuali
terjadi
fistula. Bayi dan lansia ( usia lanjut ) paling cepat terkena pengaruh
akibat kehilangan cairan dan elektrolit ini (Weldy, 1992). Penyebab
lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obat diuretic, keringat
yang banyak, demam, dan penurunan asupan per oral.
Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan
dalam proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa
disertai perubahan kadar elektrolit serum. Klien yang beresiko
mengalami kelebihan volume cairan ini meliputi klien yang menderita
gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis (Weldy, 1992).
- Penyebab beserta tanda dan gejala gangguan cairan
ketidakseimbangan isotonic meliputi :
1. Kekurangan Volume Cairan
Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : nadi cepat tetapi
lemah, kolaps vena, hipotensi, frekwensi nafas cepat,
letargi, oliguria, kulit dan membrane mukosa kering,
turgor kulit tidak elastis, kehilangan berat badan yang
cepat.
Penyebab :
Kehilangan cairan dari system gastrointestinal, seperti
diare, muntah atau drainase.
Kehilangan plasma atau darah utuh, seperti pada luka
jenis
urin
cepat,
hipertensi,
distensi
vena
leher,
b. Sindrom Ruang-Ketiga
asites).
Penyebab :
Hipertensi portal
c. Ketidakseimbangan Osmolar
sehingga
konsentrasi
Ketidakseimbangan
(osmolalitas)
hiperosmolar
(dehidrasi)
serum
terjadi
dipengaruhi.
jika
ada
10
Ketoasidosis diabetik
Pemberian cairan hipertonik
Diuresis hipertonik
Hasil
pemeriksaan
laboratorium natrium
serum
>295mOsm/kg.
Penyebab :
Pemberian cairan hipertonik
Diuresis osmotic
2. Ketidakseimbangan hipoosmolar
dan
osmolalitas
serum
serum
menurun
menurun
<280
mOsm/kg
Penyebab :
asupan air berlebihan
suatu
reaksi
pelepasan
dan
penerimaan
proton.
11
melalui
12
buffer
tambahan
(fosfat,
ammonia).
pH
darah
antara
7,35-
7,45.
2. Sistem Paru
Peranan sistem respirasi dalam keseimbangan asam basa
adalah mempertahankan agar Pco2 selalu konstan walaupun
terdapat perubahan kadar CO2 akibat proses metabolism tubuh.
Keseimbangan asam basa respirasi bergantung pada keseimbanagn
produksi dan ekskresi CO2. Jumlah CO2 yang berada di dalam
darah tergantung pada laju metabolism sedangkan proses ekskresi
CO2 tergantung pada fungsi paru. Kelainan ventilasi dan perfusi
pada dasarnya akan mengakibatkan ketidakseimbanagn rasio
ventilasi perfusi sehingga akan terjadi ketidakseimbangan, ini
akhirnya menyebabkan hipoksia maupun retensi CO2 sehingga
terjadi gangguan keseimbangan asam basa.
3. Sistem Ginjal
Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal
harus mengeluarkan anion asam non volatile dan mengganti
HCO3-. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi
dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Pada mekanisme
pemgaturan oleh ginjal ini berperan 3 sistem buffer asam karbonat,
buffer fosfat dan pembentukan ammonia. Ion hydrogen, CO2, dan
13
BAB III
PENUTUP
14
A. Kesimpulan
Cairan dan elektrolit sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh
manusia. Kebutuhan cairan dan erektrolit bagi manusia berbeda-beda sesuai
dengan tingkat usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan
yang berbeda dengan usia dewasa. Kebutuhan cairan sangat di butuhkan
tubuh dalam mengangkut zat makanan kedalam sel,sisa metabolisme,sebagai
pelarut elektrolit dan nonelektrolit,memelihara suhu tubuh, mempermudah
eliminasi, dan membantu pencernaan. Disamping kebutuhan cairan, elektrolit
(natrium, kalium, kalsium, klorida, dan posfat) sangat penting untuk menjaga
keseimbangan asam basa, konduksi saraf, kontraksi mukular dan osmolalitas.
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter
penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.
Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan
garam
mempertahankan
dan
mengontrol
keseimbangan
osmolaritas
cairan.
Ginjal
ekstrasel
dengan
mempertahankan
keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine
sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal
dari
air
dan
garam
tersebut.
Ginjal
juga
turut
berperan
dalam
tab=wm#inbox/14a2f635ea5542c0?projector=1
3. http://arsyiel.blogspot.com/2011/08/cairan-dan-elektrolit.html
15
4. http://hermankampus.blogspot.com/2013/02/makalah-cairan-dan-
elektrolit.html
5. http://ciciliaassa.blogspot.com/2012/04/cairan-dan-elektrolit.html
6. http://ajjaye.blogspot.com/p/blog-page.html
16