Anda di halaman 1dari 11

26

Keterangan:
Z pada 0.05 dua arah = 1,96.
P adalah besar prevalensi sampel obesitas yang diharapkan
berdasarkan penelitian sebelumnya sehingga didapatkan p sebesar
0,1256 (Rahmadiya, 2013).
Q =1-p = 1-0,1256 = 0,8744 adalah proporsi sampel yang tidak
obesitas.
d adalah limit dari error atau kesalahan sampling yang masih dapat
ditoleransi, yakni 0,05.
n1 = (1,96)2 . 0,1256 .
0,8744
(0,05)2

Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan jumlah sampel


minimal yang diperlukan pada penelitian ini yaitu sebanyak 170
siswa.
3.3.3.Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.3.3.1.Kriteria Inklusi
a. Seluruhsiswa kelas VII, VIII dan IX Sekolah Menengah Pertama
Xaverius I Palembang tahun ajaran 2015/2016.
b. Seluruh siswa Sekolah Menengah Pertama Xaverius I Palembang
kelas VII, VIII dan IX yang bersedia mengikuti penelitian.
3.3.3.2.Kriteria Eksklusi
a. Siswa yang dalam keadaan sakit seperti demam dan dapat
membiaskan hasil penelitian.
b. Responden yang absen atau tidak bersedia untuk berpartisipasi.
c. Siswa yang mengonsumsi obatobatan atau vitamin tertentu
secara teratur.
d. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler atau klub yang
berhubungan dengan olahraga seperti ekstrakurikuler sepak bola,
bola basket atau aktif dalam kegiatan fitness.
3.3.4. Cara Mendapatkan Sampel

27

Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode pengambilan


Proportionate Stratified Random Sampling pada siswa kelas VII, VIII
dan IX Sekolah Menengah Pertama Xaverius 1 Palembang tahun
ajaran 2015/2016.Untuk membagi sampel secara proporsional akan
digunakan perhitungan sebagai berikut:
total sampel siswakelas VII =

352
.170=
1024

58,4 dibulatkan

menjadi 58

total sampel siswakelas VIII=

352
.170=58,4
1024

dibulatkan

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka didapatkan jumlah sampel


untuk kelas VII adalah 58 siswa, untuk kelas VIII didapatkan 58 siswa
dan untuk kelas IX didapatkan 54 siswa. Pengambilan sampel akan
dilakukan secara acak menggunakan metode undian.

3.4. Variabel Penelitian


3.4.1.Variabel Bebas
a. Jumlah asupan kalori total yang diperoleh pada makan malam melalui
b.
c.
d.
e.
f.
g.

metode food recall.


Jumlah asupan lemak yang diperoleh saat makan malam.
Jumlah asupan karbohidrat yang diperoleh saat makan malam.
Jumlah asupan protein yang diperoleh saat makan malam.
Frekuensi makan malam (sering atau tidak).
Basal Metabolic Rate siswa.
Interval antara jam makan malam dengan jam tidur beserta pengaruhnya
pada siswa.
3.4.2.Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini berupa Indeks Massa Tubuh
dari responden.
3.5. Batasan Operasional

1. Berat badan
a. Batasan

28

Berat badan siswa SMP Xaverius I Palembang.


b. Cara ukur
Berat badan dinilai oleh peneliti lalu dilakukan penilaian.
c. Alat ukur
Timbangan berat badan manual (analog) dengan satuan
kilogram bermerk GEA.
d. Hasil ukur
Kilogram (kg)
2. Tinggi badan
a. Batasan
Tinggi badan siswa SMP Xaverius I Palembang.
b. Cara ukur
Tinggi badan dinilai oleh peneliti lalu dilakukan penilaian.
c. Alat ukur
Meteran tinggi badan dengan satuan sentimeter bermerk
GEA.
d. Hasil ukur
Sentimeter (cm)
3. Indeks Massa Tubuh
a. Batasan
Keadaan tubuh siswa SMP Xaverius I Palembang sebagai
akibat dari konsumsi dan absorbs zat yang dinilai dengan
pengukuran berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan
dikuadratkan (m) 2.

b. Cara ukur
Pengambilan data primer dengan cara penghitungan
indicator BB/TB berdasarkan baku
menggunakan perhitungan IMT.
IMT =

BB(kg)
TB (m)2

c. Alat ukur

Depkes,2003 dihitung

29

a) Kuesioner
b) Tabel klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas
berdasarkan IMT menurut Depkes.
d. Hasil ukur
Dikategorikan berdasarkan tabel klasifikasi
menurut baku Depkes, 2003:
a) Obesitas
b) Overweight
c) Normal
d) Underweight
e) Severely Underweight

IMT

: IMT > 27 kg
: IMT 25 26,9
: IMT 18,5 24,9
: IMT 17,1 18,49
: IMT < 17

4. Frekuensi makan malam


a. Batasan
Frekuensi makan malam siswa

SMP

Xaverius

Palembang, selama satu minggu yaitu tujuh hari.


b. Cara ukur
Pengambilan

data

primer

berupa

informasi

dari

responden.
c. Alat ukur
Kuesioner yang sudah dilampirkan.

d. Hasil ukur
Frekuensi

makan

Woodruff,dkk

malam

tahun

2010

menurut
yang

penelitian
menyatakan

peningkatan frekuensi makan malam meningkatkan


jumlah dan variasi makanan yang dimakan dibagi
menjadi:
a) 6 kali perminggu
b) <6 kali perminggu
5. Jumlah asupan kalori harian
a. Batasan
Jumlah kalori harian yang disantap oleh siswa SMP Xaverius
I Palembang.
b. Cara ukur

30

Menggunakan aplikasi NutriSurvey


c. Alat ukur
Food Recall 24 jam selama 3 hari.
d. Hasil ukur
Kecukupan kalori harian berdasarkan Sediaoetama pada
tahun 2009 dan Angka Kecukupan Gizi 2013 dibagi menjadi:
a)Lebih :>2475 kkal per hari pada laki-laki dan > 2125 pada
perempuan
b) Cukup : 2475 kkal per hari pada laki-laki dan 2125
pada perempuan
6. Jumlah asupan kalori malam
a. Batasan
Total kalori yang disantap oleh siswa SMP Xaverius I
Palembang pada malam hari.
b. Cara ukur
Menggunakan aplikasi NutriSurvey
c. Alat ukur
Food Recall 24 jam.
d. Hasil ukur
Kecukupan kalori malam berdasarkan Sediaoetama pada
tahun 2009 dan Angka Kecukupan Gizi 2013 dibagi menjadi:
a) Cukup : 20% dari kalori harian (2125 kkal untuk
perempuan dan 2475

kkal untuk laki-laki per

hari)
b) Lebih

: > 20% dari kalori harian (> 2125 kkal untuk


perempuan dan 2475 kkal per hari untuk lakilaki)

7. Jumlah asupan lemak


a. Batasan
Jumlah kalori dari asupan lemak yang disantap oleh siswa
SMP Xaverius I Palembang.
b. Cara ukur
Menggunakan aplikasi NutriSurvey
c. Alat ukur
Food Recall 24 jam.
d. Hasil ukur

31

Kecukupan lemak perhari berdasarkan IOM tahun 2005 dan


distribusi

persentase

energi dari

protein, lemak dan

karbohitrat dalam pola konsumsi pangan penduduk Indonesia


tahun 2012 oleh Hardinsyah untuk anak usia 4-18 tahun
dikelompokkan menjadi:
a) Lebih (> 30% total kalori)
b) Cukup ( 30% total kalori)

8. Waktu makan malam


a. Batasan
Jam siswa SMP Xaverius I Palembang melakukan makan
malam terakhir (termasuk cemilan).
b. Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi langsung dari
responden
c. Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
WIB (Waktu Indonesia Barat)
9. Waktu tidur
a. Batasan
Jam siswa SMP Xaverius I Palembang tidur malam.
b. Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi langsung dari
responden
c. Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
WIB (Waktu Indonesia Barat)
10. Interval waktu makan malam dengan waktu tidur
a. Batasan
Jarak antara jam makan malam dengan jam tidur siswa SMP

32

b.

Xaverius I Palembang
Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi langsung dari
responden

c.

Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
Interval jam makan malam dengan jamtidur menurut
penelitian Karim et al, pada tahun 2011 dibagi menjadi:
a) < 2 jam sebelum tidur
b) 2 jam sebelum tidur
11. Jumlah asupan karbohidrat
a. Batasan
Jumlah kalori yang terkandung pada karbohidrat dari
makanan

yang

dikonsumsi

siswa

SMP

Xaverius

Palembang.
b. Cara ukur
Menggunakan aplikasi NutriSurvey
c. Alat ukur
Food Recall 24-jam
d. Hasil ukur
Kecukupan kalori karbohidrat saatmakan malam berdasarkan
IOM tahun 2005 dan distribusi persentase energi dari
protein, lemak dan karbohidrat dalam pola konsumsi pangan
penduduk Indonesia tahun 2012 oleh Hardinsyah dibagi
menjadi:
a) Lebih (> 55% total kalori)
b) Cukup ( 55% total kalori)
12. Jumlah asupan protein
a. Batasan
Jumlah kalori yang terkandung pada protein dari makanan
yang dikonsumsi siswa SMP Xaverius 1 Palembang tahun
ajaran 2015/2016
b. Cara ukur
Menggunakan aplikasi NutriSurvey

33

c. Alat ukur
Food Recall 24-jam
d. Hasil ukur
Kecukupan kalori protein saat makan malam berdasarkan
IOM tahun 2005 dan distribusi persentase energi dari
protein, lemak dan karbohitrat dalam pola konsumsi pangan
penduduk Indonesia tahun 2012 oleh Hardinsyah dibagi
menjadi:
a. Lebih (> 15% total kalori)
b. Cukup ( 15% total kalori)
13. Basal Metabolic Rate
a. Batasan
Basal Metabolic Rate siswa SMP Xaverius I Palembang
tahun ajaran 2015/2016 berdasarkan rumus Harris-Benedict
b. Cara ukur
Menggunakan rumus Harris-Benedict
c. Alat ukur
Menggunakan aplikasi IBM Statistics SPSS 22
d. Hasil ukur
Kilokalori (kkal)
14. Faktor genetik ayah
a. Batasan
Hubungan faktor genetik ayah terhadap kejadian obesitas
berdasarkan penelitian Permatasari, dkk pada tahun 2013.
b. Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi dari responden.
c. Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
a. Ya (ayah obesitas)
b. Tidak (ayah tidak obesitas)
15. Faktor genetik ibu
a. Batasan
Hubungan faktor genetik ibu terhadap kejadian obesitas
berdasarkan penelitian Permatasari, dkk pada tahun 2013.
b. Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi dari responden.

34

c. Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
a. Ya (ibu obesitas)
b. Tidak (ibu tidak obesitas)
16. Frekuensi cemilan dalam satu minggu
a. Batasan
Kebiasaan responden mengonsumsi cemilan dalam satu
minggu
b. Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi dari responden.
c. Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
a) 6 kali perminggu
b) <6 kali perminggu
17. Interval makan cemilan dengan waktu tidur
a. Batasan
Waktu responden mengonsumsi cemilan dan intervalnya
dengan waktu tidur
b. Cara ukur
Pengambilan data primer berupa informasi dari responden.
c. Alat ukur
Kuesioner yang telah dilampirkan
d. Hasil ukur
a) 2 jam sebelum tidur
b) > 2 jam sebelum tidur

3.6. Cara Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengisian kuesioner dan
wawancara Food Recall 24-jam pada responden. Kuesioner disebarkan
kepada semua populasi penelitian di kelas masing-masing yang langsung
diisi oleh siswa. Penyebaran kuesioner dilakukan oleh peneliti. Data
primer remaja yang dikumpulkan meliputi variabel usia, jenis kelamin,
berat badan, tinggi badan, dan kebiasaan makan. Responden yang
memenuhi kriteria diwawancara dengan Food Recall-24 jam untuk

35

mengetahui frekuensi konsumsi makan malam, jenis makanan yang


dikonsumsi, dan waktu makan siswa saat makan malam.
3.7

Cara Pengolahan dan Analisis Data


3.7.1. Cara Pengolahan Data
Setelah

data

dikumpulkan

akan

diolah

dengan

menggunakan program pengolahan data statistik SPSS 22. Jenis


analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif (univariat)dan analisis analitik(bivariat).Untuk analisis
analitik (bivariat), akan digunakan uji statistik Chi square.
3.7.2.1. Analisis Univariat
Analisis Univariat dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel yang
diteliti.
3.7.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah suatu analisis yang dipakai untuk
melihat dua variabel yang diduga memiliki hubungan.
Dilakukan

untuk

mengetahui

kemaknaan

hubungan

variabel bebas dan variabel terikat.


Analisis dilakukan dengan uji statistik Chi Square
(X2) dengan derajat kepercayaan 95% dan nilai 0,05.
Jika p value < 0,05 maka tidak ada hubungan antara
variabel terikat dan variabel bebas (H0).
Jika p value > 0,05 maka ada hubungan antara
variabel terikat dan variabel bebas (H1).

36

3.8

Kerangka Operasional

Pengumpulan data primer siswa Sekolah Menengah Pertama Xaverius 1 P

Kebutuhan energi harian

Asupan m

Food Recall 24 jam: asupan kalori yang


Observasi: berat badan dan tinggi badan
Kuesioner: umur, jenis kelamin, status gizi orang tua, frekuensi makan malam,interval makan mal

Data dari food recall 24 jam dianalisis dengan menggunakan program NutriSurvey untuk

Hitung IMT

Pengolahan data dengan proses data coding, data editing, data

Ada hubungan antara makan malam dengan obesitas pada siswa Sekolah Menengah Pert

Uji statistik dengan Chi square

Anda mungkin juga menyukai