Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
13011101094
13011101165
NINDIRAH SEPTIAH
13011101175
13011101091
NIRRAHMI ALFARI
13011101214
13011101054
13011101026
13011101156
ANDREAS G. H SIAHAAN
13011101171
13011101248
13011101251
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016
SKENARIO
Seorang wanita berusia 26 tahun, belum menikah, dating ke dokter puskesmas dengan keluhan
muntah-muntah sejak 1 minggu terakhir. Panas (-), nyeri ulu hati dirasakan setiap kali pasien
terlambat makan.
LANJUT KASUS
Pada anamnesis lanjut ternyata pasien sudah 3 bulan mengalami keterlambatan haid. Pasien
pernah minum Jamu Terlmabat Bulan tapi tidak turun haid. Urin tes, beta hCG positif. Pasien
kemudian kontrol teratur ke dokter kandungan. Sekitar 6 bulan kemudian pasien dating kembali
ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut bawah dan panas serta menggigil. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 110 x/menit, regular, respirasi 26 x/menit,
dan suhu badan 38,5oC, BB : 40 kg, TB : 165 cm.
KATA KUNCI
-
Wanita 26 tahun
Belum menikah
Keluhan muntah-muntah dan nyeri ulu hati
Terlambat haid
Beta hCG positif
Pernah minum Jamu Terlambat Bulan
6 bulan dating kembali dengan nyeri perut bawah, panas dan menggigil
PERTANYAAN
1. Anamnesis
Anamnesis
1. Identitas (nama, usia, alamat, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan)
Perempuan, 26 tahun, belum menikah
2. Keluhan utama : muntah-muntah sejak 1 minggu yang lalu
3. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat muntah-muntah
- sejak kapan?
- durasi? (berapa kali sehari)
- Isi muntah?
- ada lendir atau darah?
- Kira-kira berapa gelas aqua setiap kali muntah?
- Sifat muntah?
Riwayat demam
- Ada demam atau tidak?
- Sejak kapan?
- Pernah mengukur suhu badan? berapa?
- Demamnya terus menerus atau ada penurunan suhu sampai normal?
Riwayat nyeri ulu hati
- Sejak kapan?
- Jenis nyeri? Tumpul atau tajam? Menjalar atau terlokalisir?
- Faktor pencetus?
4. Anamnesis obsgyn
- HPHT
- Usia menarche
- Riwayat coitus terakhir
- Penggunaan kontrasepsi
- Pernah melahirkan sebelumnya?
5. Anamnesis psikiatri
6. Riwayat penyakit dahulu
- Pernah mengalami penyakit serupa?
- Ada alergi pada obat-obatan atau makanan?
7. Riwayat pengobatan
- sudah pernah berobat?
- Jika pernah, mengkonsumsi obat apa? Berapa lama? Apakah ada perbaikan?
8. Riwayat penyakit keluarga ?
- Apa ada keluarga yang mengalami keluhan/penyakit seperti ini ?
- Jika ada, sejak kapan ? apakah sudah di obati?
9. Riwayat kebiasaan
- Adakah ada makanan tertentu yang sering di konsumsi pasien?
- Apakah muntah-muntah timbul setelah mengkonsumsi makanan tertentu?
- Kebiasaan merokok, minum alkohol, napza?
10. Riwayat sosial
- Lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, keluarga, dsb
Anamnesis 6 bulan kemudian
1. Identitas (nama, usia, alamat, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan)
Perempuan, 26 tahun, belum menikah
2. Keluhan utama : nyeri perut bawah dan panas serta menggigil
3. Riwayat keluhan sekarang
a. Nyeri perut bawah
o
o
o
o
o
b.
o
o
o
o
o
4.
5.
6.
7.
8.
9.
-
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dilakukan dengan pemeriksaan lengkap yang
bertujuan untuk mendeteksi masalah fisik yang mempengaruhi kehamilan ibu.
Pemeriksaan fisik yang meliputi pengkajian pada tanda-tanda vital, sistem
kardiovaskuler, sistem muskuloskletal, sistem neurologi, sistem integumen, sistem
endokrin, sistem gastrointestinal, sistem urinarius, sistem reproduksi (Mitayani, 2009).
Lihat juga lakukan palpasi payudara bentuk dan warna dari payudara.
Inspeksi dan juga palpasi bagian daerah ketiak: memastikan tidak adanya benjolan yang
mencurigakan.
6. Pemeriksaan fisik head toe pada ibu hamil, pemeriksaan abdomen
Inspeksi mengenai bentuknya dan pastikan tidak adanya kelainan abdomen
7.Pemeriksaan punggung pasien ibu hamil
Inspeksi untuk memastikan apakah adanya kelainan pada bagian spinal, serta
bagaimana bentuk dari bujur sangkar-michelis.
8.Genetalia eksterna dan anus juga diperiksa.
Mengamati bentuk serta bau pada bagian vital (pastikan tidak ada kelainan). Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi kelainan pada organ vital atau tidak. Jika
terjadi, akan dapat dilakukan penanganan segera oleh dokter kandungan Anda.
Memastikan tidak adanya pembengkakan serta gangguan pada bagian vital.
Pemeriksaan khusus abstetri:
1. Status obstetricus/ pemeriksaan khusus obstetric
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen
mungkin belum nyata). Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri dengan tepi atas simfisis
os pubis). Pemeriksaan palpasi leopold pertama dilakukan untuk menentukan tinggi
fundus uteri dengan tujuan untuk mengetahui usia kehamilan, pemeriksaan leopold kedua
dilakukan untuk menentukan letak punggung janin, menentukan batas samping rahim
kanan dan kiri dan pemeriksaan leopold ketiga dilakukan untuk menentukan bagian
presentase janin serta pemeriksaan leopold keempat untuk menentukan apakah bagian
terbawah janin tersebut telah memasuki atau melewati pintu atas panggul.
Auskultasi : dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Dopler yang ditempelkan di
daerah punggung janin. Pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin
dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal
adalah 120-140 kali per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi
terhadap beban/stress pada janin (fetal distress), sementara bradikardi menunjukkan
kegagalan kompensasi beban/stress pada janin (fetal distress/gawat janin).
2. Pemeriksaan luar
Inspeksi luar : keadaan vulva/uretra, ada tidaknya tanda radang,
luka/perdarahan, discharge, kelainan lainnya.
3. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam (vaginal toucher) seringkali tidak dilakukan pada
kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umunya pemeriksaan dalam yang
sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan), pemeriksaan ini dilakukan
pada usia kehamilan di atas 34-46 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak,
presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik
untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia
kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih
minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.
Pemeriksaan lanjutan:
Pemeriksaan lanjutan merupakan kunjungan antental setelah kunjungan pertama.
Tujuan pemeriksaan lanjutan difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan. Dalam pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
Pertama, riwayat kehamilan sekarang meliputi gerakan janin, setiap masalah atau
tanda-tanda bahaya, keluhan-keluhan dalam kehamilan, kekhawatiran- kekhawatiran lain.
Kedua, pemeriksaan fisik pada berat badan, tekanan darah, pemeriksaan ekstremitas
bawah (oedema, refleks tendon, varicositis), pengukuran tinggi fundus uteri, manuever
leopold untuk mendeteksi kelainan letak (setelah 36 minggu), denyut jantung janin.
Ketiga, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pada protein urin untuk mendeteksi
preeklampsi.
Keempat, pemeriksaan panggul, pemeriksaan dilakukan dengan pelvimetri klinis pada
akhir trimester III jika perlu panggul dievaluasi kembali, lakukan pemeriksaan vagina
jika ada indikasi/ibu memiliki tnda-tanda kurang bulan (Yeyeh, 2009).
pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan perasaan khawatir atau tidak enak tetapi
tidak akan membahayakan bayi yang ada dalam kandungan:
Leopold 1 :
Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus.
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi
uterus bawah denga meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan
kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis)
Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atr
posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian keapala ibu
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
Leopold 2 :
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama
Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak
tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang
rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (eksteremitas).
Leopold 3 :
Pemeriksa tetap menghadap ke muka pasien Gunakan tangan kanan untuk mempalpasi
bagian bawah rahim Dengan keempat jari dan ibu jari pegang bagian terbawah janin
(kepala) dan tentukan sudah terfiksir atau belum.
Leopold 4 :
Pemeriksa berganti menghadap kearah kaki pasien Letakkan ujung telapak tangan kiri
dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas simfisis Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus Perhatikan sudut yang
dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen atau divergen).
VAGINAL TOUCHER PADA KASUS OBSTETRI
Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:
Gastritis
Kebanyakan gastritis tanpa gejala.Mereka yang mempunyai keluhan biasanya
berupa keluhan yang tidak khas keluhan yang sering dihubungkan dengan gastritis
adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang sampai
muntah.Keluhan-keluhan tersebut tidak berkolerasi dengan baik dengan
gastritis.Keluhan tersebut juga tidak dapat digunakan sebagai alat evaluasi
keberhasilan pengobatan.Pemeriksaan fisik juga tidak dapat memberikan
dan kiri.
Intra Uterine Fetal Death ( IUFD )
IUFD adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau
lebih tau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Untuk mendiagnosis IUFD dari anamnesis biasanya didapatkan gerakan janin
yang tidak ada, perut tidak bertambah besar, bahkan mungkin mengecil
(kehamilan tidak seperti biasanya), perut sering menjadi keras, merasakan sakit
seperti ingin melahirkan, danpenurunan berat badan.
Pemeriksaan fisik pada pasien IUFD biasanya didapatkan tinggi fundus uteri
berkurang atau lebih rendah dari usia kehamilan, tidak terlihat gerakangerakan
janin yang biasanya dapat terlihat pada ibu yang kurus. Pada palpasi didapatkan
tonus uterus menurun, uterus teraba flaksid, dantidak teraba gerakangerakan janin.
Pada auskultasi tidak terdengar denyut jantung janin setelah usia kehamilan 10-12
minggu.
Abortus Inkomplit
Rumus dehidrasi=
tahun.
Jika diaborsi dapat mengancam nyawa ibu dan janin
Dari pihak medis dilarang untuk melakukan tindakan aborsi, kecuali pada keadaan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya belum terstandarisasi.
Efek samping pada ibu dan janin, dapat membahayakan kesehatan ibu, kesehatan janin,
pertumbuhan dan perkembangan janin, dapat terjadi IUGR (Intra Uterin Growth
Banyak istirahat
Jika terjadi perburukan langsung pergi ke Rumah Sakit
7. Psikologis
Edukasi:
Jangan stres karena bisa mengganggu kesehatan
Jangan bunuh diri
Menceritakan apa yang dirasakan dan dialami pada keluarga atau orang terdekat untuk
mengurangi beban
8. Gizi
Edukasi:
Perhatikan pola makan
Mengonsumsi makan yang bergizi, gizi seimbang
Konsultasi ke dokter gizi mengenai penanganan kurang gizi pada ibu hamil.
9. Peran keluarga
Edukasi:
Jangan menjudge
Memberi semangat, motivasi, dan dukungan.
Selalu ada waktu untuk pasien di masa rentan seperti pada kasus
Rekomendasi Pertambahan BB
25-35 pon
28-40 pon
15-25 pon
6.
Suplementasi diet ibu selama kehamilan dapat berupa penambahan energy, protein,
vitamin atau mineral melebihi kebutuhan sehari-hari biasanya
a. Energy
Pertambahan kebutuhan energy dibutuhkan utk memenuhi kebutuhan
metabolic kehamilan dan pertumbuhan janin
Metabolism meningkat 15% selama hamil
Dietary reference intake (DRI) untuk wanita hamil
o Trimester 1
: sama dengan keadaan seblum hamil
o Trimester 2
: +340-360 kcal/hari
o Trimester 3
: +112 kcal/hari
b. Protein
RDA : 0,66 g/kgBB/hari protein untuk wanita hamil
Untuk setiap tambahan fetus perlu tambahan 25g/hari
c. Karbohidrat
Estimated average requirement (EAR) adalah 135g/hari, dan AI adalah 175
g/hari. Jumlah tersebut direkomendasikan ntuk mencegah ketosis dan
mempertahankan gula darah normal selama hamil
d. Serat
Sumber : roti gandum, sereal, sayuran hijau, buah segar dan kering
DRI selama kehamilan 28 g/hari
e. Lipid
Jumlah kebutuhan lipid dalam makanan bergantung pada kebutuhan energy
untuk pertambahan BB yang normal
f. Vitamin
Asam folat : 600 mcg
Vitamin A : 770 mcg retinol
Vitamin B6
: 1,9 mg/hari
Vitamin C : 10 mg.hari
Vitamin D : 5 mcg / 200 IU/hari
g. Mineral
Kalsium : 1000 mg/hari untuk kehamilan tunggal (wanita di atas 19 tahun)
Fosfor
: 1250 mg/hari (<19 tahun); 700 mg/hari (19 tahun)
Besi
: 27 mg/hari
Zinc
: 11-13 mg/hari
Magnesium
: 350-400 mg/hari
Bagaimana pendekatan holistik pada ibu hamil dengan penyakit penyerta hipertensi?
TD : 150/90
Kehamilan > 20 minggu
Kemungkinan :
7.
normal)
Bagaimana pendekatan holistik kesehatan jiwa berkaitan dengan hamil diluar nikah?
Perasaan tertekan karena di kucilkan oleh masyarakat atau alasan yang lain yang
membuat seseorang tertekan karena kehamilan yang terjadi di luar nikah sehingga
mengganggu kehamilannya.
10. Bagaimana pendekatan holistik tindakan promotive, preventif pada pasien, keluarga, dan
masyarakat?
Upaya Promotif
Tujuan : agar masyarakat mampu meningkatkan status kesehatan.
Upaya Preventif
Tujuan : untuk mencegah terjadinya penyakit
Upaya Kuratif
Tujuan : untuk mencegah penyakit lebih parah melalui pengobatan
Melakukan rujukan
Upaya Rehabilitative
Tujuan : untuk memlihara dan memulihkan kondisi seseorang yang baru sembuh
Istirahat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca sakit
Latihan fisik dan mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan
Pemenuhan gizi
1. Abortus Inkomplit
Lakukan konseling
Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan usia kehamilan kurang dari 16
minggu, gunakan jari atau forcep cincin untuk mengeluarkan hasil kontrasepsi yang
dilakukan, berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)
Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter
NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu
patologi ke laboratorium.
Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi
urin urin setiap 6 jam selama 24 jam. periksa kadar hemoglobin setelah 24 jam. Bila hasil
pemantauan bauk dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
2. IUFD
Konservatif
Rawat di rumah sakit
Berikan antibiotika (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tak tahan ampisilin) dan
Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memacu kematangan paru
janin, dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu.
Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason IM 5 mg
setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
Aktif
Kehamilan > 37 minggul, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarea.
3. KET
Tatalaksana kehamilan ektopik ditatalaksana denga dua cara, yaitu dengan pembedahan
dan medikamentosa.
Pembedahan
Salpingktomi
Jika tuba mengalami kerusakan hebat atau tuba kontralateral baik. Jika komplikasi
Medikamentosa