Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
====================================================
============================
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG
NOMOR : 440 / 275
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN
KEPALA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG
Menimbang :
Puskesmas
Ngemplak
Simongan
Semarang,
maka
tinggi ;
Bahwa agar
pelayanan
di
Puskesmas
Ngemplak
Kota
Semarang
penyelenggaraan pelayanan
Mengingat :
sebagai
landasan
bagi
di Puskesmas Ngemplak
Praktek kedokteran
sebagaimana
Kesehatan
tentang Puskesmas
f.
g
.
h
.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN:
Kesatu
: Memberlakukan
Kebijakan
Pelayanan
di
Puskesmas
Ngemplak
Ketiga
ditetapkan.
Ditetapkan di
: SEMARANG
Pada tanggal
: 09 Agustus
2016
KEPALA PUSKESMAS
NGEMPLAK SIMONGAN
: 440 / 275
TANGGAL
: 09 Agustus 2016
KEBIJAKAN PELAYANAN PUSKESMAS
pelayanan
Puskesmas
Ngemplak
Simongan
sehingga
dapat
data
pelayanan
Puskesmas
dilaksanakan
dengan
buku
Dokumen
rekam
medis
hanya
diberikan
untuk
kepentingan
pengobatan pasien dan untuk kepentingan lain harus sesuai aturan dan
peminjam menggunakan tracer atau bon peminjaman.
19.Bagi pasien yang memerlukan data data rekam medis, dapat diberikan resume
atau ringkasan riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan riwayat pelayanan yang
telah diberikan.
20.Pemberian informasi data medis pasien hanya diberikan kepada pasien sendiri,
orang/badan yang mendapat kuasa.
21.Penanggungjawab
unit
kerja
pelayanan
bertanggungjawab
terhadap
pelayanan
rekam
medis
wajib
berorientasi
kepada
kepuasaan
pelanggan.
26.Orang/badan yang mendapat surat kuasa harus menunjukkan identitas yang sah,
sebelum diijinkan meneliti/melihat isi rekam medis.
27.Unit rekam medis menerima kegiatan magang mahasiswa terkait, mahasiswa
sebelum
meneliti/melihat
isi
Rekam
Medis
wajib
menandatangani
surat
34.Dalam hal terjadi kesalahan penulisan pada dokumen rekam dapat dilakukan
pembetulan dengan mencoret tanpa menghilangkan cacatan yang dibetulkan
dan diberi paraf korektor dan tanggal koreksi
35.Setiap praktisi kesehatan mengkomunikasikan informasi pasien antar praktisi
kesehatan lainnya secara berkelanjutan meliputi:
a. Status kesehatan pasien
b. Ringkasan dari asuhan yang telah diberikan
c. Termasuk perkembangan pasien
IDENTIFIKASI
Pasal 4
1. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan tercatat identitas pasien.
2. Prosedur identifikasi minimal menggunakan 2 identitas pasien meliputi: NAMA,
ALAMAT, TANGGAL LAHIR/UMUR, dan NO REKAM MEDIK, disesuaikan dengan
tanda pengenal resmi pasien.
3. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, sebelum pengambilan darah dan
spesimen
lain
untuk
pemeriksaan
laboratorium
klinis,
serta
sebelum
tindakan/prosedur.
PELAYANAN PASIEN
Pasal 5
Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak
mendapat kualitas asuhan yang sama di Puskesmas . Asuhan pasien yang seragam
terefleksi sebagai berikut:
1. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai, tidak tergantung atas
kemampuan pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan.
2. Akses untuk asuhan dan pengobatan, serta yang memadai, yang diberikan oleh
praktisi yang kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau waktu
tertentu.
3. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi pasien menentukan alokasi sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
4. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien sama di seluruh Puskesmas .
5. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima asuhan
keperawatan yang setingkat di seluruh Puskesmas .
Asuhan pasien dilaksanakan secara terintegrasi dan dikoordinasikan oleh semua
pemberi layanan.
berusaha
mengurangi
kendala
fisik,
bahasa
dan
budaya
serta
TRANSPORTASI
Pasal 10
Transportasi milik Puskesmas , harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan.
HAK PASIEN DAN KELUARGA
Pasal 11
1. Informasi Tata tertib dan peraturan Puskesmas
Puskesmas memiliki serangkaian tata tertib dan peraturan yang mengatur seluruh
pelayanan yang berhubungan dengan hak pasien dan keluarga yang diatur dalam
peraturan Kepala Puskesmas. Setiap pasien dan keluarga akan mendapatkan
informasi mengenai tata tertib dan peraturan selama berada di Puskesmas oleh
petugas saat pertama kali melakukan kunjungan sesuai dengan unit terkait.
2. Informasi Hak dan Kewajiban Pasien
Setiap pasien dan keluarga pada saat datang untuk melakukan pelayanan
kesehatan di puskesmas, akan mendapatkan informasi secara lisan dan tertulis
mengenai hak dan kewajiban pasien.
3. Transparansi Pelayanan
Selama pasien melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas , pasien/keluarga
akan mendapatkan informasi biaya pelayanan yang sudah diberikan dari petugas
administrasi unit terkait, dan pasien/keluarga juga akan mendapatkan prosedur
pelayanan yang sama disetiap kelas pelayanan tanpa diskriminasi, artinya tidak ada
perbedaan pelayanan dimanapun pasien dirawat.
4. Standar Pelayanan Kesehatan
Setiap pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan publik dan dalam setiap profesi kesehatan memiliki prosedur masingmasing, dan semua kebenaran tindakan dapat diukur dari kesesuaian tindakan
tersebut dengan Standart OperasionalProsedur.
5. Efektivitas Pelayanan
Pelayanan dilakukan secara efektif dan seefisien mungkin untuk mencegah
terjadinya kemungkinan kerugian fisik dan materi dari pasien selama mendapat
pelayanan di Puskesmas .
6. Management Pelayanan
Apabila pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas dirasa tidak sesuai dengan
harapan dari pasien, pasien dan atau keluarga berhak mengajukan pengaduan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Petugaskesehatan
Setiap pasien yang melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas berhak memilih
dokter /petugaskesehatan dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Puskesmas . Pasien wajib mengenal identitas para dokter
dan praktisi yang lain yang bertanggungjawab melayani mereka.
8. Second Opinion
yang memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya dicatat dalam rekam
medis pasien disertai dengan tanda tangan atau catatan dari pePuskesmas etujuan
lisan.
12.Pasien kondisi kritis
Saat pasien berada dalam kondisi kritis atau terminal, pasien berhak mendapat
pelakuan khusus didampingi oleh keluarga terdekat atau wali yang
berkepentingan / yang dikehendaki pasien. Pasien dan atau keluarga dapat
menyampaikan harapannya kepada petugas unit terkait atas harapan tersebut
untuk diberikan kemudahan khusus saat keluarga yang berkepentingan berkunjung.
13.Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan.
Puskesmas memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya sepanjang tidak mengganggu
pasien lain. Pemberian pembatas tirai juga diperlukan dalam hal menjaga privasi
pasien lain yangberdampingan.
14.Perlindungan
Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama pelayanan
dan perawatan di Puskesmas .
15.Memberi Saran dan Masukan
Demi peningkatan mutu pelayanan Puskesmas , pasien dan keluarga berhak
mengajukan usul, saran dan masukan / perbaikan atas perilaku Puskesmas
terhadap dirinya.
16.Penyampaian Keluhan
Pasien berhak mengutarakan keluhan, konflik atau perbedaan pendapat terhadap
pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan dan harapan
pasien melalui customer service, unit terkait, media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Puskesmas memiliki proses
penyelidikan telaah, penyelesaian, klarifikasi terhadap keluhan, konflik atau
perbedaan pendapat mengenai pelayanan Puskesmas .
PENOLAKAN PELAYANAN DAN PENGOBATAN
Pasal 12
1. Puskesmas memberitahukan hak pasien dan keluarga untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI
Pasal 13
ASSESMEN PASIEN
Pasal 14
1. Setiap pasien yang masuk atau berobat di Puskesmas Ngemplak Simongan Kota
Semarang, harus dilakukan asesmen yang meliputi:
a. Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan untuk
mendapatkan data informasi tentang kondisi fisik, psikologis, sosial, spritual, dan
ekonomi serta riwayat pasien.
b. Menganalisis data diatas untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien.
c. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut diatas.
2. Data yang diperoleh pada saat assesmen pasien harus dicatat secara lengkap
dalam rekam medis.
3. Isi minimal assesmen pasien rawat jalan sekurang-kurangnya terdiri dari identitas
pasien, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan tambahan untuk kasus khusus sesuai
dengan profesi, serta nama dan tanda tangan dokter dan perawat.
4. Assesmen pasien meliputi assesmen medis, assesmen keperawatan dan staf disiplin
klinis lainnya dengan sumber daya manusia yang sudah memiliki surat tanda
registrasi, SIP sesuai profesi masing-masing dan dibuktikan dengan surat penugasan
klinis.
5. Assesmen medis yang dilakukan di Puskesmas dicatat dalam status pasien
6. Dalam melakukan assesmen pasien setiap dokter wajib mengikuti panduan yang di
tetapkan oleh Puskesmas.
MANAJEMEN OBAT
Pasal 15
1. Pengelolaan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
manajemen satu pintu.
2. Pelayanan kefarmasian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
Puskesmas yang komprehensif dan berorientasi kepada pelayanan pasien meliputi
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan
farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai adalah
suatu proses yang berkesinambungan yang dimulai dari pemilihan, perencanaan,
pengadaan,
penerimaan,
produksi,
penyimpanan,
distribusi,
peracikan,
Pasal 18
1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap karyawan Puskesmas yang bekerja di
lingkungan
Puskesmas
wajib
mematuhi
ketentuan
dalam
kesehatan
dan
keselamatan kerja (K3), termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
2. Puskesmas mendukung, memberikan perlindungan pada seluruh orang dan benda
yang berada dalam lingkungan Puskesmas .
3. Terwujudnya bangunan gedung sesuai fungsi yang ditetapkan dan yang memenuhi
persyaratan teknis: keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan serta
kelestarian lingkungan.
4. Terlaksananya pelaporan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
5. Apabila
terdapat
pekerja/staf
Puskesmas
yang
terpapar
akibat
resiko
dari
petugas pembersihnya.
7. Terlaksananya penyehatan lingkungan meliputi: penyehatan ruang dan bangunan,
penyehatan makanan dan minuman, penyehatan air, penangan limbah, penyehatan
tempat pencucian umum, pemantauan sterilisasi dan desinfeksi, perlindungan
radiasi dan upaya promosi kesehatan lingkungan.
8. Puskesmas memiliki sistem penanggulangan kedaruratan/bencana di Puskesmas .
9. Untuk mencegah kejadian kebakaran staf dan pengunjung diwajibkan untuk:
a. Menjaga kebersihan
b. Larangan merokok
c. Menerapkan safety lingkungan kerja
10.Puskesmas saat terjadi bencana eksternal:
a. Merupakan Puskesmas yang siap menerima pasien/korban selama 24 jam.
b. Siap menjadi Puskesmas penerima pertama apabila menjadi Puskesmas yang
terdekat dengan kejadian bencana.
c. Siap
menjadi
Puskesmas
pendukung
yang
menerima
limpahan
pasien,
13.Sosialisasi prosedur evakuasi kejadian bencana dilaksanakan pada waktu apel, pada
waktu pelatihan K3 dan saat simulasi kejadian bencana yang dilaksanakan minimal
1 tahun sekali.
14.Memastikan sarana dan prasarana Puskesmas diperiksa dan dikalibrasi secara
berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ditetapkan di
: SEMARANG
Pada tanggal
: 09 Agustus
2016
KEPALA PUSKESMAS
NGEMPLAK SIMONGAN