Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PR-2 PERENCANAAN TEKNIK JALAN MATRAMAN - SEI ULIN CS.


TAHUN ANGGARAN 2015

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian nasional
diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas di pulau-pulau besar seperti Pulau
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua, maupun meningkatkan penanganan
non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas
barang dan jasa dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga
lingkungan.
Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan infrastruktur,
Direktorat Jenderal Bina Marga menitik beratkan pada peningkatan jalan lintas pulau
sepanjang 10.790 km, serta melaksanakan preservasi terhadap jalan-jalan nasional
lainnya sepanjang 23.838 km.
Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi (civil works) jalan Tahun Anggaran 2016,
diperlukan PR-2 Perencanaan Teknik Jalan Matraman - Sei Ulin Cs. dan dipersiapkan
pada Tahun Anggaran 2015.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Direktorat Jenderal Bina Marga cq
Satuan Kerja NVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan
Selatan dalam rangka melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik jalan pada ruas
jalan Strategis Nasional (Lanjutan)
Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan perencanaan teknis jalan dan jembatan
yang berwawasan lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana
menggunakan standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan
perencanaan, tercapainya penyelesaian penanganan masalah-masalah yang sifatnya
khusus serta memenuhi tingkat perekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan
jalan yang diinginkan selama ini dapat tercapai.
C. SASARAN
Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :
1. Tersedianya validasi perencanaan teknis jalan pada ruas jalan:
NAMA RUAS JALAN

Jumlah
Ruas

Panjang

MATRAMAN - SEI ULIN


DS. DANAU CARAMIN (BTS. KAB. HSU) - BTS. KOTA
AMUNTAI
JEMBATAN MANGGARIS (BTS. KAB. HSS) - SIMPANG 3
HAMALAU (KANDANGAN)

DAHAI MABUUN

1
1

9,240
11,000
3,500
2,000

JLN. LINGKAR KANDANGAN SIMPANG HAMALAU TELUK PINANG - HM YUSIE

TOTAL

2,000
27,740

2. Tercapainya penyelesaian penanganan masalah sehingga tingkat pelayanan jalan


yang diinginkan selama umur rencana dapat tercapai.
3. Ketersediaan dokumen perencanaan teknis jalan serta dokumen pelelangan.
D. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna jasa adalah Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan.
E. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia Anggaran dengan nilai sebesar Rp.
697.757.000,00 (Enam ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh tujuh
ribu rupiah) pada Tahun Anggaran 2015.
F. RUANG LINGKUP, LOKASI KEGIATAN DAN JASA PENUNJANG
F.1. RUANG LINGKUP
Lingkup jasa konsultansi berupa konsultansi teknik. Tanggung jawab konsultan
perencanaan teknis adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Melaksanakan survey dan perencanaan teknis jalan pengguna jasa sesuai standar
perencanaan;
Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas
dan gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi;
Menyediakan perencanaan teknis detail, gambar detail, dan perhitungan volume
pekerjaan;
Melakukan revisi perencanaan teknis jalan sesuai kebutuhan.

Konsultan juga harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawasan (Core Team) dan
menggunakan rekomendasinya dan membantu penyediaan informasi sesuai kebutuhan,
dengan sepengetahuan pengguna jasa.
F.2. LOKASI
Lokasi jasa pelayanan ini di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ruas jalan sebagai
berikut :
NAMA RUAS JALAN
MATRAMAN - SEI ULIN
DS. DANAU CARAMIN (BTS. KAB. HSU) - BTS. KOTA
AMUNTAI
JEMBATAN MANGGARIS (BTS. KAB. HSS) - SIMPANG 3
HAMALAU (KANDANGAN)

Jumlah
Ruas

Panjang
1
1
1

9,240
11,000
3,500
2

DAHAI MABUUN
JLN. LINGKAR KANDANGAN SIMPANG HAMALAU TELUK PINANG - HM YUSIE

TOTAL

2,000
2,000
27,740

F.3. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1. Penyediaan oleh pengguna jasa.
a. Laporan dan Data.
Laporan dan data yang tersedia di SNVT P2JN Kalsel.
b. Akomodasi
Akomodasi yang disediakan oleh pengguna jasa dengan cara sewa, dan harus
terpelihara dengan baik.
c. Staf Pengawas/Pendamping.
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
pendamping, dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini.
2. Alih Pengetahuan.
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka Penyedia Jasa (Tenaga Ahli)
harus mengadakan presentasi/diskusi terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf satuan kerja.
G. METODOLOGI
G.1. PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAIN
G.1.1. Tujuan
Tenaga Ahli harus berusaha untuk mendapat informasi umum mengenai kondisi jalan
dan jembatan yang akan didesain, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan survey pada setiap ruas jalan dan jembatan yang
bersangkutan.
G.1.2. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan pekerjaan ini meliputi :
a.

Mengumpulkan dan mempelajari laporanlaporan dan desain-desain terdahulu


yang berkaitan dengan ruas jalan yang akan direncanakan/divalidasi.

b.

Mengumpulkan data kelas, status laik fungsi jalan dan jembatan yang akan di
desain.

c.

Mempersiapkan peta-peta dasar berupa ; (sesuai dengan jenis pekerjaan)


1. Citra Satelit dan photo udara (bila diperlukan terutama untuk jalan baru)
2. Peta Topografi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 atau yang lebih besar.
3. Peta Geologi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000.
4. Peta Tata guna tanah.
5. Peta Lokasi Quarry.

d.

Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik di pusat maupun
di daerah termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan / upah untuk
disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.

e.

Mengumpulkan dan mempelajari laporanlaporan yang berkaitan dengan wilayah


yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan / jembatan yang akan direncanakan.

f.

Catatan historis penanganan jalan

G.2. SURVEY DAN INVESTIGASI


Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data di
lapangan sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa
faktor, seperti kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaran penanganan yang hendak
dicapai. Konsultan Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan
suatu kondisi bahwa informasi terlalu berlebihan atau terlalu minimal.
Jenis-jenis survey atau investigasi yang harus dilaksanakan tersebut bergantung kepada
jenis pekerjaan penanganan yang akan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi
kelak. Sebagai acuan dasar, apabila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat
review hasil Survey Pendahuluan, jenis-jenis survey dan investigasi yang harus
dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah sebagaimana tabel di bawah ini.
G.2.1. Survey Pendahuluan
1. Tujuan
Sasaran Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey atau Preliminary Survey
adalah :
i)

Pengumpulan informasi menyangkut ruas jalan dan jembatan serta bangunan


struktur yang ada, termasuk data sekunder dari berbagai sumber yang relevan,
untuk maksud menetapkan survey detail berikutnya yang diperlukan

ii)

Pencatatan kondisi perkerasan secara umum dan prakiraan penyebab


kerusakan yang telah dan mungkin akan terjadi

iii)

Perkiraan secara umum tentang penanganan yang diperlukan, baik pada


perkerasan maupun pada pekerjaan-pekerjaan lainnya di luar perkerasan,
seperti bahu jalan, lajur pedestrian, drainase, perbaikan lereng timbunan dan
galian, perbaikan geometri jalan, jembatan dan bangunan-bangunan struktur
lainnya, dan peningkatan keselamatan jalan

iv)

Identifikasi lebar ruang milik jalan, dan perkiraan kebutuhan pembebasan lahan
atau studi lingkungan (Amdal, UKL/UPL), jika masing-masing diperlukan

v)

Penyiapan koordinasi dengan institusi-institusi yang berkaitan


4

vi)

Identifikasi lokasi-lokasi yang


peningkatan keselamatan jalan.

memerlukan

penanganan

khusus

untuk

2. Ruang Lingkup
Sebelum Survey Pendahuluan dilaksanakan, terlebih dahulu Tim Survey harus
menyiapkan dan mempelajari data pendukung, yang meliputi tetapi tidak terbatas
pada antara lain :
i) dokumen studi-studi terdahulu (jika ada), seperti studi kelayakan atau studi
lingkungan;
ii) as built drawing di lokasi yang bersangkutan dari pekerjaan penanganan
sebelumnya (jika ada);
iii) peta-peta dasar yang relevan;
iv) data kecelakaan dari kepolisian
v) dan sebagainya.
Survey Pendahuluan dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan survey dan
berjalan kaki, sesuai dengan kebutuhan, untuk memperoleh data atau informasi
yang ditargetkan sebagaimana ditentukan di dalam sasaran tersebut di atas
Pengambilan data lapangan untuk maksud Survey Pendahuluan harus dilaksanakan
sepanjang ruas jalan (dari titik stasion awal ruas sampai dengan titik station akhir
ruas), dengan interval paling jauh setiap 100 meter atau setiap kali ada
perubahan kondisi lapangan
3. Keluaran
Laporan mengenai jenis survey detail berikutnya yang harus dilaksanakan, yang
mengutarakan antara lain lokasi survey dan cakupan yang diperlukan.
Diagram strip longitudinal, mulai dari titik awal ruas sampai dengan titik akhir ruas,
yang memuat gambaran :
i) Kondisi perkerasan, termasuk jenis-jenis kerusakan yang terjadi
ii) Lokasi dan kondisi jembatan dan bangunan-bangunan struktur lainnya
iii) Lokasi yang membutuhkan perbaikan/peningkatan penampang melintang
Informasi dalam bentuk tabel atau daftar, yang lebih memerinci hal-hal tersebut
dalam diagram strip longitudinal tersebut dalam butir 3.a berikut :
a. Gambar-gambar atau peta-peta yang menunjukkan :
i) Sketsa alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal
ii) Batas-batas ruang milik jalan
iii) Lokasi deposit material jalan yang diperkirakan dapat dimanfaatkan, seperti
quarry pasir, batu, atau bahan timbunan
iv) Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi konstruksi jalan,
seperti misalnya sungai, danau, laut, lembah, jurang, bukit, gunung, dan
sebagainya
v) Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang diperkirakan
dapat atau akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun
pelayanan lalu lintas jalan
b. Foto-foto lapangan per 100 meter atau sesuai dengan keperluan.

G.2.2. Survey Lalu Lintas


1.

Tujuan
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi
jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan
waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar
perencanaan jalan dan jembatan.

2.

Ruang Lingkup
Survey lalu lintas meliputi kegiatan:

2.1. Survey volume kendaraan


Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah
belakang harus dicatat.
Setiap jalur minimal 2 orang dengan peralatan ditentukan serta format
survey yang telah ditentukan. Lama pelaksanaan adalah 7 hari x 24 jam di
setiap ruas jalan.
2.1.1. Pemilihan Lokasi Pos
Pos pencacahan ditempatkan dengan memperhatikan kondisi lokasi survey
sebagai berikut :
- Survey pada jaringan jalan antar kota
Pos harus ditempatkan pada ruas jalan dimana :
a. Lalu lintas tidak dipengaruhi oleh lalu lintas ulang alik
(commuter traffic)
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan
dengan mudah dan jelas.
c.

Karakter pergerakan lalu lintas mewakili pergerakan lalu


lintas pada ruas jalan
Survey pada jaringan jalan perkotaan
Pos harus ditempatkan pada ruas jalan dimana :
a. Lalu lintas yang dicacah tidak dipengaruhi oleh pergerakan lalu
lintas dari persimpangan
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan
dengan mudah dan jelas.
Survey pada pada persimpangan
Pos harus ditempatkan pada lengan persimpangan dimana :

a. Pos mempunyai jarak pandang yang cukup untuk mengawasi


pergerakan pada lengan-lengan yang ditinjau
b. Pos

tidak

menggangu

kebebasan

pandang pengemudi

c. Lokasi pos dapat memberikan ruang pengamatan yang jelas


untuk melihat lintasan dan arah pergerakan lalu lintas
-

Pos sebaiknya ditempatkan di lokasi yang berdekatan dengan lampu


penerangan dan tempat berteduh.
2.1.2.

Pengelompokan Kendaraan

Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 10


kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak
bermotor.
Golongan /
Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini
Kelompok
adalah
1
Sepeda Motor
2, 3, 4
Sedan / Angkot / pickup /station wagon
5a
5b
6a.1
6a.2
6b1.1
6b1.2
6b2.1
6b2.2
7a1
7a2
7a3
7b
7c1
7c2.1
7c2.2
7c3

Bus kecil
Bus besar
Truk 2 sumbucargo ringan
Truk 2 sumbu- ringan
Truk 2 sumbucargo sedang
Truk 2 sumbu- sedang
Truk 2 sumbu- berat
Truk 2 sumbu- berat
Truk 3 sumbu - ringan
Truk 3 sumbu - sedang
Truk 3 sumbu - berat
Truk 2 sumbu dan trailer penarik 2 sumbu
Truk 4 sumbu trailer
Truk 5 sumbu- trailer
Truk 5 sumbu- trailer
Truk 6 sumbu- trailer

Konfigurasi
sumbu
1.1
1.1
1.2
1.2
1.1
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.22
1.22
1.1.2
1.2-2.2
1.2-22
1.22-22
1.2-222
1.22-222

G.2.3. Survey Geologi dan Geoteknik


1.

Tujuan
Tujuan penyelidikan geologi dan geoteknik dalam pekerjaan ini adalah
untuk melakukan pemetaan penyebaran tanah/batuan dasar termasuk
kisaran tebal tanah pelapukan, memberikan informasi mengenai stabilitas
tanah, menentukan jenis dan karakteristik tanah untuk keperluan bahan
jalan dan struktur, serta mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk
perkiraan kuantitasnya.

1.

Ruang Lingkup
2.2 Penyelidikan Geoteknik
Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi :

2.2.1. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic
Cone Penetrometer).
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
ukuran yang ada.
b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m selang
seling.
c. Pemeriksaan dilakukan pada lokasi rencana pelebaran dan pada
permukaan lapisan tanah dasar.
d. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang
ada seperti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan
sebagainya.
e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan
lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat
keras (lapis batuan).
f. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi
drainase, cuaca, waktu dan sebagainya.
g. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan
jelas.

2.2.2. Percobaan CBR terendam (Soaked) di Laboratorium.


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR tanah di lokasi
perencanaan kemudian dilakukan pengujian di laboratorium pada
kadar air tertentu.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan interval pemeriksaan
maksimal 5 km.
c. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada lokasi rencana
pelebaran dan pada permukaan lapisan tanah dasar.
d. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan
yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan
sebagainya.
e. Pengambilan sampel tanah dilakukan hingga kedalaman 90 cm
dari permukaan lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan
tanah yang sangat keras (lapis batuan), dan jumlah sampel tanah
minimal 15 kg per titik.
f. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi
drainase, cuaca, waktu dan sebagainya.
8

g. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
2.3. Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan,
maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar
lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi
quarry lain yang dapat dimanfaatkan.
Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan
kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan yang mungkin
timbul dalam proses penambangannya, dilengkapi dengan foto-foto.
G.3. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
G.3.1. Standar
Standar geometrik jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997 dan Standar Perencanaan
Geometrik Untuk Jalan Perkotaan (Bina Marga - Maret 1992).
G.3.2. Keselamatan Lalu-lintas
Dalam perencanaan harus dipertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan, baik
selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska konstruksi. Perencana harus menjamin
bahwa semua elemen yang direncanakan memenuhi persyaratan desain yang
ditetapkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
G.4. PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Standar perkerasan jalan yang digunakan adalah Manual Perkerasan Jalan 2013 Nomor
02/M/BM/2013.
G.5. PERENCANAAN AKSESORIS JALAN,
BANGUNAN PELENGKAP LAINNYA

BANGUNAN

STRUKTUR

DAN

Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah :
1.
2.
3.

Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang Undang Lalu
lintas
Standar Box Culvert.
Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.

G.6. PENGGAMBARAN
Pembuatan gambar trase jalan selengkapnya, dilakukan setelah konsep perencanaan
(Draft Design) mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa atau mewakilinya.
Final Design digambar diatas kertas standar sheet ukuran A3
Gambar perencanaan akhir tersebut selengkapnya terdiri dari :
a. Sampul / cover
b. Lembar pengesahan
c. Daftar isi
d. Legenda (simbol dan singkatan)
e. Peta Lokasi proyek (diisyaratkan gambar berwarna)
f. Peta quarry (diisyaratkan gambar berwarna)
g. Daftar kuantitas
h. Daftar bangunan pelengkap
i. Gambar center line jalan skala 1: 5000 dolengkapi dengan detail jalur poligon
serta koordinat dari semua patok pengukuran (BM)
j. Typical potongan melintang skala 1: 100 dilengkapi dengan detail konstruksi
perkerasan dan saluran samping
k. Plan dan Profil
Skala horisontal 1 : 1000, skala vertikal 1: 100
Arah mata angin
Koordinat (interval 100 meter)
Kontur (interval 1 meter)
Stationing (per 50 meter)
Arah aliran sungai dan saluran
Lokasi/sta.tikungan (TC-CT atau TS-SC-CS-ST)
Data tikungan/super elevasi
Dilengkapi dengan detail situasi yang ada, letak dan tanda patok KM dan
beton (BM), letak dan ukuran jembatan/gorong-gorong, tanda-tanda
lalu-lintas dan sebagainya.
l. Potongan Melintang (Croos Section)
Skala horisontal 1: 100, skala vertikal 1: 100
Interval : 50 m jalan lurus ; 10-25 m tikungan
daerah yang memerlukan bangunan struktur, bangunan pelengkap
penting lainnya
Garis permukaan asli/semula : putus-putus
Garis rencana : solid
% kemiringan jalan
Dimensi lebar jalan dan bahu
Gambar disusun dari bawah ke atas (sta kecil ke sta besar)
m. Gambar-gambar standar
Singkatan dan symbol
Rambu-rambu lalu lintas
Guard rail
Patok kilometer
Patok pengarah
10

Bangunan kantor lapangan, laboratorium dll


G.7. PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK
1. Daftar kuantitas pekerjaan disusun menurut pay item/mata pembayaran didalam
Spesifikasi Umum yang dipakai.
2. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan terhadap semua pekerjaan yang
ada pada setiap kilometer panjang jalan. Tabel perhitungan harus mencakup lokasi
dan semua jenis mata pembayarannya (pay item).
3. Kuantitas pekerjaan tanah dihitung dari gambar penampang melintang.
G.8. PERHITUNGAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN FISIK
1.

Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan yang
akan digunakan di lokasi pekerjaan.

2.

Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata
pembayaran yang mengacu pada Panduan Analisa Harga Satuan terbaru yang
diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.

3.

Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan konstruksi.

H. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Keseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan perencanaan teknis
yang dilakukan dalam periode 5 (lima) bulan.
I. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA
Perkiraan Kebutuhan Personil (Orang Bulan) adalah sebagai berikut :
1. TENAGA AHLI :
Posisi
Ketua Tim
Ahli Jalan Raya
Ahli Geoteknik
Ahli Cost Estimate

Kualifikasi
Pendidikan

Keahlian *)

Pengalaman

Jumlah
Tenaga

S1
S1
S1
S1

Ahli Teknik Jalan


Ahli Teknik Jalan
Ahli Geoteknik
Ahli Teknik Jalan

6 Tahun
5 Tahun
5 Tahun
5 Tahun

1
1
1
1

Jumlah
Orang
Bulan
5
5
2,5
2,5

1. ASISTEN TENAGA AHLI :


Posisi
As, Ahli Jalan Raya

Kualifikasi
Pendidikan

Keahlian *)

Pengalaman

Jumlah
Tenaga

S1/D3

1/3 Tahun

Jumlah
Orang
Bulan
5
11

As, Ahli Geoteknik


As, Ahli Cost Estimate

S1/D3
S1/D3

2,5

1/3 Tahun

2,5

1/3 Tahun

2. STAF PENDUKUNG :
Posisi
Sekretaris
Surveyor
Operator Komputer
CAD
Pesuruh Kantor

Kualifikasi
Pendidikan

Keahlian *)

Pengalaman

Jumlah
Tenaga

SLTA/SMK
SLTA/SMK

1
2

Jumlah
Orang
Bulan
5
5

SLTA/SMK

1
5
Adapun Persyaratan setiap tenaga ahli tersebut harus sudah mempunyai sertifikat
keahlian (SKA) Ahli Madya dari assosiasi yang berwenang, untuk bidang yang
sesuai/sama dengan jenis Pekerjaannya.

a.

SLTA

Setiap tenaga ahli diutamakan memiliki keahlian bahasa asing yang dibuktikan
dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang
Keahlian yang diperlukan, tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli,
yaitu sebagai berikut :

Ketua Tim (Team Leader)

Adalah seorang sarjana S1 atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang
belum disamakan, harus telah lulus ujian negara. Dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 6 (enam) tahun dalam bidang perencanaan pekerjaan jalan dan
atau jembatan sejak lulus, dengan utama ketua tim adalah :

b.

Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan


personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan,

Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap


pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.

Ahli Jalan Raya (Highway Engineer)


Adalah seorang sarjana S1 atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang
belum disamakan, harus telah lulus ujian negara. Dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 5 (lima) tahun dalam bidang perencanaan pekerjaan jalan dan
atau jembatan sejak lulus, dimana tugas dan tanggung jawabnya adalah
merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan perencanaan
teknis jalan yang mencakup pelaksanaan survey, pemilihan trase, perencanaan
geometrik, perkerasan jalan dan bangunan pelengkap yang diperlukan, dan harus
12

menjamin bahwa rencana jalan yang dihasilkan adalah pilihan yang paling
ekonomis dan sesuai dengan standar teknik.

c.

Ahli Geoteknik (Geotechnic Engineer)


Adalah seorang sarjana S1 atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang
belum disamakan, harus telah lulus ujian negara. Dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 5 (lima) tahun.
Adapun tugasnya adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium,
pengolahan dan analisis data tanah, dan perhitungan-perhitungan mekanika
tanah, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan mekanika
tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan
masukan yang rinci mengenai kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan untuk
tahap perencanaan teknik jalan.

d.

Ahli Cost Estimate

Adalah seorang sarjana S1 atau strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang
belum disamakan, harus telah lulus ujian negara. Dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 5 (lima) tahun, dimana tugas quantity & cost estimator adalah
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan
bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat
perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, membuat perkiraan biaya
pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhitungan analisa
harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar
dan akurat.

Tugas dan tanggung jawab asisten dalam perencanaan teknik terdiri dari :

a.

Asisten Ahli Jalan Raya


Adalah seorang Sarjana / Sarjana Muda (S1/D3) Teknik Sipil atau strata yang lebih
tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal
1(satu) tahun untuk S1 atau 3 (tiga) tahun untuk D3, dimana tugas dan
tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
Membantu Tenaga Ahli dalam merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan
dalam pekerjaan perencanaan teknis jalan yang mencakup pemilihan trase,
perencanaan geometrik, perkerasan jalan dan bangunan pelengkap yang
diperlukan, serta harus menjamin bahwa rencana jalan yang dihasilkan adalah
pilihan yang paling ekonomis dan sesuai dengan standar teknik.

b.

Asisten Geoteknik Engineer


13

Adalah seorang Sarjana / Sarjana Muda (S1/D3) Teknik Sipil atau strata yang lebih
tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal
1(satu) tahun untuk S1 atau 3 (tiga) tahun untuk D3, dimana tugas asisten ahli
teknik geoteknik adalah membentu tenaga ahli dalam merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di
lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data tanah, dan
perhitungan-perhitungan mekanika tanah, serta harus menjamin bahwa data,
analisis dan perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat,
siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi, sifatsifat dan stabilitas badan jalan untuk tahap perencanaan teknik jalan.

c.

Asisten Ahli Cost Estimate


Adalah seorang Sarjana / Sarjana Muda (S1/D3) Teknik Sipil atau strata yang lebih
tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal
1(satu) tahun untuk S1 atau 3 (tiga) tahun untuk D3, dimana tugasnya adalah
membantu tenaga ahli dalam melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga
satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan,
membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa
data, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang
dihasilkan adalah benar dan akurat.

J. KELUARAN
Laporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini, adalah sebagai berikut :

1.

Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Laporan ini minimal meliputi :
1. Pendahuluan
2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu Kegiatan
4. Persyaratan teknis dan administrasi
5. Struktur Organisasi
6. Tugas, tanggung jawab dan wewenang
7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
9. Jadwal Peralatan
10. Jadwal Personil
11. Jadwal Arus Kas
12. Jadwal Kriteria Penerimaan
13. Daftar Induk Dokumen
14. Daftar Induk Rekaman / Bukti Kerja
15. Lampiran

2.

Laporan Survey Pendahuluan


14

Laporan Survey pendahuluan mencakup sekurang-kurangnya pembahasan


mengenai hal-hal berikut:
- Diagram strip longitudinal, mulai dari titik awal ruas sampai dengan titik akhir
ruas, yang memuat gambaran :
(i) Kondisi perkerasan, termasuk jenis-jenis kerusakan yang terjadi
(ii) Lokasi dan kondisi jembatan dan bangunan-bangunan struktur lainnya
(iii) Lokasi yang membutuhkan perbaikan/peningkatan penampang melintang
- Gambar-gambar atau peta-peta yang menunjukkan :
(i) Sketsa alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal
(ii) Batas-batas ruang milik jalan
(iii) Lokasi deposit material jalan yang diperkirakan dapat dimanfaatkan,
seperti quarry pasir, batu, atau bahan timbunan
(iv) Kondisi alam tertentu yang dapat atau akan mempengaruhi konstruksi jalan,
seperti misalnya sungai, danau, laut, lembah, jurang, bukit, gunung, dan
sebagainya
(v) Lokasi bangunan-bangunan tertentu sepanjang ruas jalan yang
diperkirakan dapat atau akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan
konstruksi maupun pelayanan lalu lintas jalan
- Foto-foto lapangan existing per 100 meter.

3.

Laporan Survey Penyelidikan Tanah


Laporan Survey Penyelidikan Tanah harus mencakup sekurang-kurangnya
pembahasan mengenai hal-hal berikut:
Data proyek.
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap
kota besar terdekat.
Hasil DCP
Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan perkiraan volume cadangan).
Rekomendasi.
Foto-foto lapangan.

4.

Laporan Survey Lalu lintas


Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi :
1.
Foto dokumentasi
2.
Data lapangan
3.
Perhitungan
4.
Laporan teknik

5.

Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik


Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai dengan dokumen pelelangan standar
yang berlaku.

K. PELAPORAN
Keluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
1.

Laporan Pendahuluan
15

Laporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap kerangka acuan kerja


kegiatan yang antara lain meliputi latar belakang masalah, maksud dan tujuan,
ruang lingkup yang diharapkan, metode/ cara pendekatan, teknik dan prosedur
pengumpulan data serta analisis. Pada pelaporan ini dicantumkan juga
pentahapan pekerjaan, jadwal rencana kerja dan organisasi pelaksanaan studi
yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Pengguna Jasa. Laporan ini
diserahkan pada hari kalender ke 30 (tiga puluh) setelah diterbitkan SPMK dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
2.

Laporan Bulanan
Laporan ini berisi ringkasan dari kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap
bulan, total kemajuan sejak awal kegiatan, serta melaporkan keterlambatanketerlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya, saransaran/rekomendasi untuk mengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah
dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut diatas, termasuk review yang
diperlukan dan rencana kerja bulan berikutnya.
Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 30 (enam puluh) setiap bulannya,
setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku.

3.

Laporan Antara
Laporan ini berisi hasil pengumpulan bahan dan kajian yang akan dibahas dalam
pertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke
120 (seratus dua puluh) setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima)
buku.

4.

Laporan Akhir yang berisi:


a. Penyempurnaan laporan-laporan dan progress perencanaan
b. Design Note (Analisis data dan hasil Perhitungan)
c. Gambar Disain
d. Engineering Estimate (untuk jalan dilampirkan breakdown volume item

pekerjaan per 50,00 m)


e. Data ukur dan Dokumen lainnya
f. Dokumen Lelang Standar versi terakhir yang berisi 14 Bab.

Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Antara. Laporan ini akan
diserahkan pada akhir masa kontrak pada hari ke 150 (seratus lima puluh) setelah
dikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 5 (lima) buku dan 5 (lima) soft copy
(flashdisk) yang berisikan semua laporan yang telah diserahkan kepada Pengguna
Jasa.
Kepala Satuan Kerja,

16

Oktaviano Dewo, SP., ST, MT


NIP. 19751031 200502 1 003

17

Anda mungkin juga menyukai