Sop KB
Sop KB
Peundeuy
PROSEDUR
PENYUNTIKAN
KB
:
11 April 2016
Tanggal Terbit
REVISI KE :
HALAMAN : 1/1
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Peundeuy
Mahmud S.Kep,Ners.M.Si
NIP : 196404011991031011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
Unit terkait
Puskesmas
Peundeuy
PEMASANGAN
KB AKDR
:
11 April 2016
Tanggal Terbit
REVISI KE :
HALAMAN : 1/1
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Peundeuy
Mahmud S.Kep,Ners.M.Si
NIP : 196404011991031011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
Puskesmas
Peundeuy
PENCABUTAN
KB AKDR
:
11 April 2016
Tanggal Terbit
REVISI KE :
HALAMAN : 1/1
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Peundeuy
Mahmud S.Kep,Ners.M.Si
NIP : 196404011991031011
5. Pengertian
6. Tujuan
7. Kebijakan
8. Prosedur
f.
5. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan : Sarung tangan steril 2 pasang
1 buah, ring tang 1 buah, spekulum 2 buah, penster klem 1 buah, tenakulum 1 bu
tang buaya/aligator (Pencabut AKDR/IUD), 2 buah kom untuk larutan DTT dan
Kassa, Kapas, Larutan klorin, Celemek, Tempat sampah, Bengkok, Lampu sorot
meja gynekolog.
7. Memasang sampiran, mengatur posisi klien secara litotomi pada meja gynekolog
pasangkan perlak
8. Mencuci tangan, memakai sarung tangan steril, pasangkan duk steril di bawah bo
11. Mengusap vagina dan serviks dengan kassa betadine menggunakan penster klem
12. Menarik benang AKDR/IUD yang tampak dengan tang buaya/aligator (pencabut
mantap dan hati-hati untuk mengeluarkan AKDR/IUD
13. Tunjukkan AKDR/IUD tersebut pada ibu kemudian rendam dengan larutan klori
Puskesmas
Peundeuy
PENCABUTAN
KB AKBK
:
11 April 2016
Tanggal Terbit
REVISI KE :
HALAMAN : 1/1
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Peundeuy
Mahmud S.Kep,Ners.M.Si
NIP : 196404011991031011
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
Prosedur
Alat
o Meja periksa untuk berbaring klien
o Alat penyangga lengan
o Batang implant dalam kantong
o Kain penutup steril
o Sepasang sarung tangan yang sudah steril
o Sabun untuk mencuci tangan
o Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
o Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
o Trokar 10 dan mandrin
o Skalpel 11 atau 15
o Kasa pembalut atau plester
o Kasa steril dan pembalut
o Epinefrin (untuk tindakan emergency)
o Klem lengkung dan lurus
o Bak instrumen
Instruksi kerja
a. Tindakan sebelum pencabutan
1. Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun dan air
yang mengalir serta membilasnya, pastikan tidak terdapat sabun
2. Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering
3. Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan
diletakkan pada lengan penyangga atau meja samping. Lengan harus disangga
dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan
posisi yang disukai oleh klinisi untuk memudahkan pencabutan
4. Raba ke dua kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk menentukan tempat
insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung kapsul dekat lipatan siku, bila tidak
dapat meraba kapsul, lihat lokasi pemasangan pada rekam medik klien
5. Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua ujung
setiap kapsul dengan menggunakan spidol
6. Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya
7. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan air bersih
8. Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk setiap klien guna
mencegah kontaminasi silang)
9. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
10. Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik, gunakan klem steril atau
DTT untuk memegang kasa tersebut (bila memegang kasa berantiseptik hanya
dengan tangan, hati-hati jangan sampaimengkontaminasi sarung tangan dengan
menyrntuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan
dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8 1 Cm dan
biarkan kering sebelum memulai tindakan
11. Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus
cukup lebar untuk memaparkan lokasi kapsul. Dapat juga menutupi lengan
dibawah tempat kapsul dipasang dengan menggunakan kain steril
12. Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya
13. Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi isi alat suntik
dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa efineprin) masukkan jarum tepat dibawah
kulit pada tempat insisi akan dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah. Suntikkan sedikit obat
anastesi untuk membuat gelembung kecil bawah kulit. Masukkan jarum secara
hati-hati dibawah ujung kapsul pertama sampai lebih kurang sepertiga panjang
kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikkan obat anastesi (kirakira 0,5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul
b. Tindakan pencabutan kapsul
1. Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah semua
kapsul kira-kira 5 cm dari ujung bawah kapsul
2. Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil lebih kurang 4
mm dengan menggunakan skapel, jangan
3. Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat
tempat inisisi
4. Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul
tampak pada luka insisi, saat ujung kapsul
5. Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara
menggosok-gosok pakasi kasa steril untuk
6. Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem kedua, lepasakan
klem pertama dan cabut secara pelan dan
7. Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan teknik yang
sama untuk mencabut kapsul berikutnya
c. Metode pencabutan teknik U
1. Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 4 5 mm dari ujung kapsul dekat
siku
2. Buat insisi kecil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu panjang kapsul
dengan menggunakan skapel
3. Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-hati melalui luka
insisi
4. Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari telunjuk sejajar
panjang kapsul
5. Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul, buka klem dan
jepit kapsul dengan sudut yang tepat
6. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan mengosok-
7. Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar , lepaskan
klem pemegang norplant dan cabut kapsul
8. Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama untuk mencabut
d. Menutup luka insisi
1. Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan tempat
insisi dan sekitarnya dengan menggunakan
2. Dekatkkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester untuk luka ringan)
atau kasa steril dan plester
3. Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan jaringan parut,
periksa kemungkinan adanya perdarahan
Unit
terkait
KIA
Puskesmas
Peundeuy
PEMASANGAN
KB AKBK
:
11 April 2016
Tanggal Terbit
REVISI KE :
HALAMAN : 1/1
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Peundeuy
Mahmud S.Kep,Ners.M.Si
NIP : 196404011991031011
4. Pengertian
5. Tujuan
6. Kebijakan
Prosedur
Pemasangan kapsul
1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci lengannya sebersih
mungkin dengan sabun dan air dan membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
2. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas
3. Beri tanda pada tempat pemasangan
Langkah/ kegiatan
4. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul norplant sudah tersedia
Tindakan pra pemasangan
5.
6.
7.
8.
Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
Pakai sarung tangan steril atau DTT
Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic
Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT disekeliling lengan klien
Suntikan anastesi local tepat dibawah kulit sampai kulit sedikit menggelembung
10. Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm, dan suntikan masing masing 1 cc
diantara pola pemasangan nomer 1 dan 2, 3 dan 4,5 dan 6
11. Uji efek anastesi sebelum melakukan insisi pada kulit
12. Saat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel alternative lain tusukan trokar
langsung kelapisan dibawah kulit/subdermal)
13. Sambil mengungkit kulit, masukan terus ujung trokar yang berisi implant dan
pendorongnya sampai atas tanda satu (pada pangkal trokar) tepat berada pada
luka insisi
14. Keluarkan pendorong dan tekan dan masukan kapsul kearah ujung
15. Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama sama sampai batas tanda terlihat
pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar dari tempat insisi)
16. Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan masukan kembali trokar
serta pendorongnya sampai tanda satu
17. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh kapsul terpasang
18. Coba kapsul untuk memastikan kapsul telas terpasang
19. Coba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada dari insisi
Unit terkait
KIA
Puskesmas
Peundeuy
:
11 April 2016
Tanggal Terbit
PEMERIKSAAN
USG
REVISI KE :
HALAMAN : 1/1
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Peundeuy
Mahmud S.Kep,Ners.M.Si
NIP : 196404011991031011
5.
6.
7.
8.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
\
\
Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
Alat
d. Obat yang akan disuntikkan (depo provera, cyclofem)
e. Semprit suntik dan jarumnya (sekali pakai)
f. Alkohol 60 90 %
Instruksi kerja
1. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir, keringkan dengan
handuk
2. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet, hapus karet
yang ada dibagian atas vial dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 60 90 %, biarkan kering
3. Bila menggunakan jarum atau semprit sekali pakai, segera buka plastiknya
Bila menggunakan jarum atau semprit yang telah disterilkan dengan DTT,
pakai korentang yang telah di DTT untuk mengambilnya
4. Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukkan jarum pada mulut
semprit penghubung
5. Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah. Masukkan cairan suntik dalam
semprit, gunakan jarum yang sama untuk menghisap kontrasepsi suntik
yang menyuntikkn klien
Teknik suntikan
4. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-gelembung
udara (pada depo provera / cyclofem), keluarkan isinya
5. Suntikkan secara intra muskular dalam di daerah pantat (daerah gluteal).
Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi
suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif
6. Depo provera (3 ml / 150 mg atau 1 ml / 150 mg) diberikan setiap 3 bulan
(12 minggu), Cyclofem 25 mg medroksi progesteron asetat dan 5 mg
estrogen sipionat diberikan setiap bulan
KIA