Tugas Metodologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

METODOLOGI PENELITIAN

I Gede Bendesa Subawa


NIM. 1529101045

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2016

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN


PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER S2
A. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengkaji hubungan antara insentif (X1), iklim
kerja (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y). Konstelasi
permasalahan yang digunakan adalah sebagai berikut.
e1

X1

X3

e3

e4

X2

e2

1. Hipotesis Penelitian
1. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja (X2)
2. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja
(X3).
3. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai
(Y).
4. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja (X3).
5. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
6. Adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja(X3) terhadap Kinerja
Pegawai (Y).

2. Uji Hipotesis
Data sampel fiktif:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Insentif
(X1)
90.00
82.00
97.00
83.00
93.00
81.00
92.00
85.00
100.00
91.00
92.00
90.00
89.00
93.00
90.00
88.00
90.00
86.00
85.00
88.00
88.00
87.00
86.00
85.00
86.00
78.00
81.00
76.00
82.00
80.00

Iklim Kerja
(X2)
92.00
97.00
97.00
94.00
89.00
98.00
107.00
95.00
90.00
102.00
115.00
99.00
113.00
109.00
108.00
102.00
106.00
96.00
106.00
109.00
102.00
107.00
105.00
93.00
100.00
90.00
95.00
82.00
87.00
96.00

Motivasi Kerja
(X3)
97.00
92.00
102.00
81.00
99.00
87.00
96.00
81.00
101.00
96.00
95.00
96.00
96.00
95.00
94.00
94.00
95.00
90.00
88.00
92.00
98.00
85.00
88.00
84.00
91.00
86.00
86.00
81.00
82.00
84.00

Kinerja Pegawai
(Y)
98.00
85.00
88.00
84.00
91.00
86.00
86.00
81.00
82.00
84.00
95.00
84.00
99.00
104.00
84.00
84.00
98.00
88.00
89.00
91.00
87.00
98.00
93.00
89.00
84.00
87.00
93.00
86.00
82.00
87.00

2.1 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja (X2)


Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 1:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja
(X2)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja (X2)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)

Std. Error

50.818

22.715

.557

.260

Insentif

Beta

.375

2.237

.033

2.141

.041

a. Dependent Variable: Iklim Kerja

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.041 ini jauh dibawah
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja (X2).
2.2 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (X3)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja
(X3)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (X3)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)
Insentif

Std. Error
5.948

10.155

.977

.116

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Beta

.846

.586

.563

8.397

.000

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh dibawah taraf
signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya hubungan
yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (X3).
2.3 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)
Insentif

Std. Error

69.768

17.602

.220

.202

Beta

.202

3.964

.000

1.089

.285

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.285 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
2.4 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (X3)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 4:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja (X3)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja
(X3)
sebagai berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

Std. Error

(Constant)

64.509

13.751

Iklim Kerja

.267

.138

Beta

.344

4.691

.000

1.937

.063

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.063 ini di atas taraf
signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha ditolak. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (X3).
2.5 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 5:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
Ha: adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai
(Y).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

Std. Error

(Constant)

54.488

12.178

Iklim Kerja

.346

.122

Beta

.472

4.474

.000

2.835

.008

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.008 ini jauh di bawah
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
2.5 Hubungan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 6:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)

Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)
Motivasi Kerja

Std. Error
71.117

15.921

.195

.174

Beta

.207

4.467

.000

1.120

.272

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.272 ini jauh di atas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha ditolak. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y).

B. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengkaji hubungan antara insentif (X1) dan iklim
kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) dan kinerja pegawai (Y2). Konstelasi
permasalahan yang digunakan adalah sebagai berikut.
X1
Y1

Y2

X2

1. Hipotesis Penelitian
1. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1).
2. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2).
3. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja
(Y1).
4. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai
(Y2).
2.

Uji Hipotesis
Data sampel fiktif:
No

Insentif
(X1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Iklim Kerja
(X2)
93
90
92
87
82
88
93
83
84

90
98
91
91
100
97
94
91
96

Motivasi Kerja
(Y1)
98
88
89
91
87
98
93
89
84

Kinerja Pegawai
(Y2)
98
85
88
84
91
86
86
81
82

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

85
88
81
80
86
77
88
95
98
88
81

100
97
98
98
97
96
99
93
97
98
92

87
93
86
82
87
86
93
96
94
95
85

84
95
84
99
94
84
84
98
88
89
91

2.1 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1)


Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 1:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja
(Y1)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)
Insentif

Std. Error

34.913

11.949

.634

.137

Beta

.737

2.922

.009

4.623

.000

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh dibawah
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1).
2.2 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja
Pegawai (Y2).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai
(Y2).

sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)

Std. Error

69.735

20.592

.216

.236

Insentif

Beta
3.387

.003

.915

.372

.211

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.372 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2).
2.3 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y1)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja(Y1).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja(Y1).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

Std. Error

(Constant)

122.640

32.013

Iklim Kerja

-.341

.335

Beta

-.233

3.831

.001

-1.019

.322

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.322 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja(Y1).

2.4 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 4:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y2).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai
(Y2).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

Std. Error

(Constant)

105.002

39.051

Iklim Kerja

-.172

.408

Beta

-.099

2.689

.015

-.422

.678

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.678 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y2).

C. Perhatikan konstelasi permasalahan berikut. Berikan nama variabel yang tepat


untuk X1, X2, X3, dan Y, serta rumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis penelitiannya.
Kemudian uji hipotesis tersebut dengan data fiktif yang dibuat sendiri (minima 20
sampel dengan rentangan 50-75).

A. Rumusan masalah:
Bagaimana hubungan organisasi belajar, budaya organisasi, dan iklim organisasi terhadap
kinerja organisasi?
B. Tujuan:
Untuk mengetahui hubungan organisasi belajar, budaya organisasi, dan iklim organisasi
terhadap kinerja organisasi.
C. Hipotesis Penelitian:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara organisasi belajar (X1) terhadap kinerja
organisasi (Y)
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi (X2) terhadap kinerja
organisasi (Y)
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi (X3) terhadap kinerja
organisasi (Y)
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara organisasi belajar (X1), budaya organisasi
(X2), dan iklim organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap kinerja organisasi (Y)

D. Data fiktif:
Berikut adalah data sampel yang akan di gunakan dalam penelitian ini:
No

Organisasi
Belajar
(X1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Budaya
Organisasi
(X2)
60
52
67
53
63
51
62
55
70
61
62
60
59
63
60
58
60
56
55
58

Iklim Organisasi
(X3)
64
55
64
54
66
59
60
60
72
64
64
62
58
67
60
66
64
58
54
63

Kinerja
Organisasi
(Y)

64
56
68
53
66
56
63
55
71
64
64
63
61
65
61
63
63
58
56
61

67
62
72
51
69
57
66
51
71
66
65
66
66
65
64
64
65
60
58
62

E. Uji Hipotesis
E.1 Hubungan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 1:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap
Kinerja Organisasi (Y)
Ha: adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap Kinerja
Organisasi (Y)
sebagai berikut:

Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B

Std. Error

(Constant)

5.261

9.214

.980

.155

Organisasi Belajar

Beta

.830

.571

.575

6.324

.000

a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y).

Besarnya kontribusi variabel X1 terhadap Y bisa dilihat pada R Square yaitu sebesar
0.690 atau sebesar 69%.
2.2 Hubungan antara Budaya Organisasi (X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Budaya Organisasi (X2) terhadap
Kinerja Organisasi (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja
Organisasi (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)

Std. Error

12.298

13.072

.827

.211

Budaya Organisasi

a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi

Beta

.678

.941

.359

3.916

.001

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.001 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja Organisasi (Y).

Besarnya kontribusi variabel X2 terhadap Y bisa dilihat pada R Square yaitu sebesar 0.460
atau sebesar 46%.
2.3 Hubungan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3:
sebagai berikut:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap
Kinerja Organisasi (Y).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap Kinerja
Organisasi (Y).
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
1

(Constant)
Iklim Organisasi

Std. Error
-5.419

6.866

1.117

.111

Beta

.921

-.789

.440

10.043

.000

a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap Kinerja Organisasi (Y).

Besarnya kontribusi variabel X3 terhadap Y bisa dilihat pada R Square yaitu sebesar
0.849 atau sebesar 84.9%.
2.3 Hubungan antara Organisasi Belajar(X1), Budaya Organisasi(X2), dan Iklim Organisasi
(X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 4:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1), Budaya
Organisasi (X2), dan Iklim Organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja
Organisasi (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1), Budaya Organisasi
(X2), dan Iklim Organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi
(Y)
sebagai berikut:

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau F.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1), Budaya Organisasi (X2), dan Iklim
Organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi (Y).

Besarnya kontribusi variabel X1, X2, dan X3 secara bersama-sama terhadap Y bisa
dilihat pada R Square yaitu sebesar 0.985 atau sebesar 98,5%.

Anda mungkin juga menyukai