Tugas Metodologi
Tugas Metodologi
Tugas Metodologi
METODOLOGI PENELITIAN
X1
X3
e3
e4
X2
e2
1. Hipotesis Penelitian
1. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja (X2)
2. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja
(X3).
3. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai
(Y).
4. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja (X3).
5. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
6. Adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja(X3) terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
2. Uji Hipotesis
Data sampel fiktif:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Insentif
(X1)
90.00
82.00
97.00
83.00
93.00
81.00
92.00
85.00
100.00
91.00
92.00
90.00
89.00
93.00
90.00
88.00
90.00
86.00
85.00
88.00
88.00
87.00
86.00
85.00
86.00
78.00
81.00
76.00
82.00
80.00
Iklim Kerja
(X2)
92.00
97.00
97.00
94.00
89.00
98.00
107.00
95.00
90.00
102.00
115.00
99.00
113.00
109.00
108.00
102.00
106.00
96.00
106.00
109.00
102.00
107.00
105.00
93.00
100.00
90.00
95.00
82.00
87.00
96.00
Motivasi Kerja
(X3)
97.00
92.00
102.00
81.00
99.00
87.00
96.00
81.00
101.00
96.00
95.00
96.00
96.00
95.00
94.00
94.00
95.00
90.00
88.00
92.00
98.00
85.00
88.00
84.00
91.00
86.00
86.00
81.00
82.00
84.00
Kinerja Pegawai
(Y)
98.00
85.00
88.00
84.00
91.00
86.00
86.00
81.00
82.00
84.00
95.00
84.00
99.00
104.00
84.00
84.00
98.00
88.00
89.00
91.00
87.00
98.00
93.00
89.00
84.00
87.00
93.00
86.00
82.00
87.00
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Std. Error
50.818
22.715
.557
.260
Insentif
Beta
.375
2.237
.033
2.141
.041
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.041 ini jauh dibawah
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Iklim Kerja (X2).
2.2 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (X3)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja
(X3)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (X3)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Insentif
Std. Error
5.948
10.155
.977
.116
Beta
.846
.586
.563
8.397
.000
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh dibawah taraf
signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya hubungan
yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (X3).
2.3 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Insentif
Std. Error
69.768
17.602
.220
.202
Beta
.202
3.964
.000
1.089
.285
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.285 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
2.4 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (X3)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 4:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja (X3)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja
(X3)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
64.509
13.751
Iklim Kerja
.267
.138
Beta
.344
4.691
.000
1.937
.063
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.063 ini di atas taraf
signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha ditolak. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (X3).
2.5 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 5:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
Ha: adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai
(Y).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
54.488
12.178
Iklim Kerja
.346
.122
Beta
.472
4.474
.000
2.835
.008
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.008 ini jauh di bawah
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
2.5 Hubungan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 6:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Motivasi Kerja
Std. Error
71.117
15.921
.195
.174
Beta
.207
4.467
.000
1.120
.272
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.272 ini jauh di atas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha ditolak. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
B. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengkaji hubungan antara insentif (X1) dan iklim
kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) dan kinerja pegawai (Y2). Konstelasi
permasalahan yang digunakan adalah sebagai berikut.
X1
Y1
Y2
X2
1. Hipotesis Penelitian
1. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1).
2. Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2).
3. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja
(Y1).
4. Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai
(Y2).
2.
Uji Hipotesis
Data sampel fiktif:
No
Insentif
(X1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Iklim Kerja
(X2)
93
90
92
87
82
88
93
83
84
90
98
91
91
100
97
94
91
96
Motivasi Kerja
(Y1)
98
88
89
91
87
98
93
89
84
Kinerja Pegawai
(Y2)
98
85
88
84
91
86
86
81
82
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
85
88
81
80
86
77
88
95
98
88
81
100
97
98
98
97
96
99
93
97
98
92
87
93
86
82
87
86
93
96
94
95
85
84
95
84
99
94
84
84
98
88
89
91
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Insentif
Std. Error
34.913
11.949
.634
.137
Beta
.737
2.922
.009
4.623
.000
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh dibawah
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ha diterima. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1).
2.2 Hubungan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja
Pegawai (Y2).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai
(Y2).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Std. Error
69.735
20.592
.216
.236
Insentif
Beta
3.387
.003
.915
.372
.211
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.372 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Insentif (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2).
2.3 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y1)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja(Y1).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi
Kerja(Y1).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
122.640
32.013
Iklim Kerja
-.341
.335
Beta
-.233
3.831
.001
-1.019
.322
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.322 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja(Y1).
2.4 Hubungan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 4:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja
Pegawai (Y2).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai
(Y2).
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
105.002
39.051
Iklim Kerja
-.172
.408
Beta
-.099
2.689
.015
-.422
.678
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.678 ini jauh diatas
taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y2).
A. Rumusan masalah:
Bagaimana hubungan organisasi belajar, budaya organisasi, dan iklim organisasi terhadap
kinerja organisasi?
B. Tujuan:
Untuk mengetahui hubungan organisasi belajar, budaya organisasi, dan iklim organisasi
terhadap kinerja organisasi.
C. Hipotesis Penelitian:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara organisasi belajar (X1) terhadap kinerja
organisasi (Y)
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi (X2) terhadap kinerja
organisasi (Y)
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi (X3) terhadap kinerja
organisasi (Y)
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara organisasi belajar (X1), budaya organisasi
(X2), dan iklim organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap kinerja organisasi (Y)
D. Data fiktif:
Berikut adalah data sampel yang akan di gunakan dalam penelitian ini:
No
Organisasi
Belajar
(X1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Budaya
Organisasi
(X2)
60
52
67
53
63
51
62
55
70
61
62
60
59
63
60
58
60
56
55
58
Iklim Organisasi
(X3)
64
55
64
54
66
59
60
60
72
64
64
62
58
67
60
66
64
58
54
63
Kinerja
Organisasi
(Y)
64
56
68
53
66
56
63
55
71
64
64
63
61
65
61
63
63
58
56
61
67
62
72
51
69
57
66
51
71
66
65
66
66
65
64
64
65
60
58
62
E. Uji Hipotesis
E.1 Hubungan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 1:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap
Kinerja Organisasi (Y)
Ha: adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap Kinerja
Organisasi (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
5.261
9.214
.980
.155
Organisasi Belajar
Beta
.830
.571
.575
6.324
.000
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y).
Besarnya kontribusi variabel X1 terhadap Y bisa dilihat pada R Square yaitu sebesar
0.690 atau sebesar 69%.
2.2 Hubungan antara Budaya Organisasi (X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Budaya Organisasi (X2) terhadap
Kinerja Organisasi (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja
Organisasi (Y)
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Std. Error
12.298
13.072
.827
.211
Budaya Organisasi
Beta
.678
.941
.359
3.916
.001
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.001 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja Organisasi (Y).
Besarnya kontribusi variabel X2 terhadap Y bisa dilihat pada R Square yaitu sebesar 0.460
atau sebesar 46%.
2.3 Hubungan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3:
sebagai berikut:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap
Kinerja Organisasi (Y).
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap Kinerja
Organisasi (Y).
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
(Constant)
Iklim Organisasi
Std. Error
-5.419
6.866
1.117
.111
Beta
.921
-.789
.440
10.043
.000
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau t.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Iklim Organisasi (X3) terhadap Kinerja Organisasi (Y).
Besarnya kontribusi variabel X3 terhadap Y bisa dilihat pada R Square yaitu sebesar
0.849 atau sebesar 84.9%.
2.3 Hubungan antara Organisasi Belajar(X1), Budaya Organisasi(X2), dan Iklim Organisasi
(X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi (Y)
Dengan bantuan SPSS hasil dari analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 4:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1), Budaya
Organisasi (X2), dan Iklim Organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja
Organisasi (Y)
Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1), Budaya Organisasi
(X2), dan Iklim Organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi
(Y)
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilau F.sig (signifikasi) sebesar 0.000 ini jauh
dibawah taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05 sehingga Ho ditolak. Artinya adanya
hubungan yang signifikan antara Organisasi Belajar (X1), Budaya Organisasi (X2), dan Iklim
Organisasi (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi (Y).
Besarnya kontribusi variabel X1, X2, dan X3 secara bersama-sama terhadap Y bisa
dilihat pada R Square yaitu sebesar 0.985 atau sebesar 98,5%.