Anda di halaman 1dari 55

1

PENGAPLIKASIAN

Skala = 10"

Studi Kasus A. Hunian

Tahap 1Studi-studi Sketsa Awal

Maketnya berukuran sekitar 2 inci x 3 inci (ukuran aktual),

Strategi

dan dibiarkan tetap kecil sebagai studi-studi awal. Catatan:

Dengan pemikiran parameter proyek, desainer membuat

Meskipun dibuat dengan skala ini, maket tersebut tidak

alternatif maket-maket sketsa dari gambar skematik kecil

disusun sebagai sebuah maket massa yang murni, namun

yang

diperlakukan sebngai sebuah maket solid/void agar dapat

berskala

dan

sketsa-sketsa

pensil.

Setel'ah

mengeksplorasi pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk

memahami

menghasilkan ide, sebuah maket individual atau maket

keseluruhan bentuknya.

hibrida dipilih untuk pengembangan lebih lanjut.

kontribusi

bukaan

terhadap

komposisi

Perakitan

Material
Ilustrasi

Teknik-teknik konstruksi cepat menggunakan pisau, gunting,

Lima pendekatan alternatif dilaksanakan untuk menghasilkan

dan lem panas.

ide-ide dan mengeksplorasi arahan-arahan desain. Pekerjaan

Proyek
Rumah seluas 2,000 kaki persegi di lahan sempit sela-sela
gedung.
Karton Poster
Inti foam 1/16 inci

dimulai dengan menggunakan gambar-gambar skematik kecil


yang terukur, dengan tiap maket menerapkan suatu strategi
formal dalam mengorganisir eksperimen- eksperimen yang
dilakukan.

Alternatif 1
Skema

ini

area taman dan

Skema

pekarangan.

menggunakan

diorganisir

Alternatif 2

sebagai

Skema

grup

sebuah
linear.

Terlihat

jelas

bahwa

program

ini

sebuah
ini

silinder

pusat

sebagai

mengkonsentrasi

titik

kan

organisasinya

program

fokus

pada lantai dua,

dan

dengan

seluruh

membutuhkan

organisasi linear

bangunan

lantai

juga

dengan

suatu

untuk

(berdasarkan

solusi

satu-

mempertahankan

alternatif 1).

lantai.

ini

akan
kedua

Alternatif 3

menaungi
area

Alternatif 5
Skema ini menvisakan sebuah area pekarangan yang
didefinisikan oleh bangunan dua.

Tahap 2Memanipulasi
dan
Memfokuskan

cukup direkatkan dengan


lem

dan

pengubahan

komponen-

maketnya

sebagaimana
dikembangkan.

Arahan desain umum dari

Sejumlah teknik pengeditan

maket

dan

sketsa

diperbesar

pembuatan

maket

skalanya untuk studi dan

diilustrasikan

pengembangan lebih lanjut.

proses konstruksi maket ini.

Solusi-solusi alternatif untuk


unit

bagian

maket

berbeda

yang
juga

selama

Proyek
Sebuah rumah seluas 2,000
kaki

dipertimbangkan.

persegi

di

sebuah

lahan sela-sela gedung.

Perakitan

Skema ini menggunakan dua volume, di mana seluruh ruang lainnya

dengan

pemotongan
komponen

Strategi

Alternatif 4

putih,

Maket dirakit dengan cukup

Skal V," = 1'"

cepat tetapi lebih akurat

Skala

terekspansi dari dua volume utama ini. Dengan beberapa modifikasi,

daripada

ukurannya diperbesar dua

skema ini

Komponen-

dipilih untuk dipelajari lebih lanjut dengan suatu


maket

pengembangan.

halaman berikutnya.

ih.it

Studi

Kasu^

A.

maket

sketsa.

komponennya

kali

maket
untuk

Perbesaran
tahap

di

sketsa

ini

studi

ini.

skala

ini

memungkinkan
banyak

lebih

detail

dan

penyempurnaan,
tetap

cukup

dapat

namun

kecil

untuk

diubah

dan

maket

awal

ini

seketika

ke

bidang

direndahkan
ground

dasar.

kemudian

Ekor

ini

dimodifikasi

divisualisasi dengan cepat.

beberapa

mengeksplorasi

Material

ditinggikan di ekor belakang

kali

untuk

pembacaan-pembacaan

Dua lapis karton strathmore

yang berbeda.
Pada tingkat studi ini,

Ilustrasi
Alternatif 3 dipilih dari studi-

maket

studi

harus menunjukkan seluruh

2. Dinding-dinding didirikan dan bagian-

lebih

keterkaitan solid/void untuk

bagian kecil diletakkan pada tempatnya dengan

dari maket ini. Karena variasi behtuk kurvanya,

yang

menyediakan informasi bagi

menggunakan ujung pisau.

penjiplakkan pola secara langsung merupakan salah

level studi lebih lanjut.

satu cara yang paling baik dalam mendapatkan pengepasan yang akurat.

awal

ulang
lanjut.

untuk

dan

disusun

studi

Bagian

pengembangan

1. Denah ditransfer menggunakan pisau ke lembar alas


maket. Catatan: Meskipun denah-denah yang berskala
seharusnya menghasilkan komponen- komponen yang
akurat,

penyesuaian-penyesuaian

mengkompensasi

ketebalan

harus

material

dibuat

untuk

serta

untuk

menyesuaikan variasi-variasi minor pada maket aktualnya.

3. Pola atap menara kerucut dijiplak langsung

4.

Lantai

menye

duanya

suaika

ditempel

n pola

dimensi, maka

kan dan

kasar

sulit

ditahan

dan

memotong

di

memot

bentuk-

tempat

ong

bentuk . untuk

untuk

ulang

perUmu

membua

kompo

t jiplakan

nen

ah

pola

hingga

bang

pada

benar-

un

bidang

benar

ekor

atap

pas.

yang

Catata

awal

melengk

n:

disat

Untuk

ukan

bentuk-

meng

bentuk

guna

yang

kan

mengu

pistol

bah

lem.

ung.
5.

Sebuah.
finishing
atap
dibuat
dengan
cara

geomet

ri
tiga
untuk

6.

Sebu

7. Ekor ini diedit dengan mengguntingnya.

8.

Bukaan-bukaan

memandu mata

dipotong

pisau.

langsung

Studi Kasus B

pada maket. Catatan:

di (hal. 120).

Jika perlu, bukaan9.

Bukaan

bukaan

tersebut

dapat

dipotong

dilengkapi

akurat

beberapa

dengan

Lihat

menggunakan

peneduh

segitiga kecil untuk

tambahan.
10. S
e
b
u
a
h
b
e
n
t
u
k
11. Eksperimen ini ditolak, dan potongan tersebut ditempelkan
b
kembali pada kotak. Catatan: Akan sangat menolong untuk
a
menyimpan seluruh sisa potongan yang dilepaskan ketika modifikasi
yang
dilakukan ternyata tidak memuaskan.

ji

ri

t.

t
u

12.

k
m
e
n
c
o
b
a
s
u
d

Dindin

ri

13. Dengan

menggunakan

gunting,

dilakukan

pemotongan-pemotongan minor langsung pada

satu area tidak menjadi terlalu dikembangkan15. Kembali ke bagian belakang maket, alternatif fasad ketiga
dalam kaitannya dengan unit bagian lain.

dipertimbangkan, dan ekornya dibuat sekali lagi. Komponen-

maket, perhatian diarahkan pada pengembangan14. Bangun tangga menara yang terletak antara badan bangunan

komponen final telah dipotong ulang agar sesuai dengan

bagian depan bangunan ini. Catatan: Perhatian

finishing unit-unit bagian lain.

utama dengan ekor, didesain ulang.

harus dititikberatkan pada sekeliling maket agar

17. Maket pengembangan yang sudah selesai ditunjukkan di sini. Catatan'.Tapaknya

16. Sebuah alternatif penutup patio dipertimbangkan sementara investigasi desain mendekati akhir.

belum dibuat, meskipun


dan

telah

dieksplorasi

* telah disertakan pada tahap maket sketsa


keterkaitan tapak dengan

1)0
PEH6AyUXASIA
N

Tahap 3-Maket Finishing dan Tapak


Strategi

Sebuah rumah seluas 2.000 kaki persegi di area sela-sela


gedung.

Skala /" = 1'0"

Dengan telah ditetapkannya hubungan-keterkaitan dasar,

Ini merupakan skala tipikal untuk maket-maket rumah yang

maket ini kembali diperbesar skalanya dan dibuat dengan

dikembangkan

akurasi yang lebih tinggi.

secara

penuh,

Maket finishing/presentasi juga dapat dianggap sebagai


pada detail-detail desain, seperti pola lapisan kaca, elemen-

Tiga lembar karton strathmore

elemen tapak, interior, dan finishing atap.

Vs inci inti foam

Sejumlah teknik dan material baru yang dapat diaplikasikan


pada maket-maket finishing disertakan di dalam contoh ini.

Proyek

skala

ini

Material

sebuah maket studi tipe lanjut, karena maket ini berfokus

Perakitan

karena

memungkinkan pengetjaan detail secukupnya.

Ilustrasi

Maket ini dibuat sebagai contoh tingkat finishing yang sesuai


untuk presentasi resmi. Abstrak detailnya mengandalkan
pengimplikasian oleh tipe-tipe material simulasi. Fitur-fitiir
yang tidak dapat diproduksi ulang secara akurat pada skala
'A" = 1'0" (kurang dari 2 inci) tidak disertakan.

Studi Kasus A. Hunian: Tahap 3 - Maket Finishing


dan Tapak 111

1.

Permukaan dasar maket adalah berupa goresan2.

Setelah denah lantainya diangkat, dan dinding- dinding

memungkinkan

yang

lantai,

basemen diletakkan di sepanjang goresan garis. Sebuah

selanjutnya

menggunakan sebuah pisau tajam. Penah-denah

penggaris segitiga digunakan untuk memastikan akurasi

keringnya lem. Catatan: Sudut-sudut pojok telah

tersebut ditempel dengan lem semprot dan akan

sambungan-sambungan

dipotong 45 derajat untuk memungkinkan karton

dilepaskan

dinding vertikal.

dijejakkan

setelah

mengikuti

denah

garis-garis

dindingnya

dijejakkan. Catatan: Aplikasikan lem semprot di

3.

lingkungan outdoor.

4.

Setelah lem mengering, pin-pin tersebut dapat

dan

kesejajaran

dinding-

Ini

mempercepat

konstruksi

harus

menunggu

stirofoamnya.

dengan

Lantai basemen dan lantai satu yang sudah selesai

dilepaskan atau ditekan ke dalam jika kepalanya

ditunjukkan di sini. Catatan: Kontur-kontur tapak

tersembunyi atau tertutup oleh komponen-

akan dibuat di sekeliling lantai basemen.

komponen lain dari maket tersebut.

sambungan-sambungan
tanpa

dinding saling bertemu tanpa mengekspos inti

Koneksi-koneksi dinding ditahan dengan pin- pin


lurus.

5.

sudut

dibuat

6.

Dengan menggunakan gambar untuk menjiplak


poja fasadnya, karton strathmore dipotong-potong
untuk menyertakan detail-detail kusen yang

dominan saja.

S.
Sebuah
sambungan
7. Segaris tipis lem putih diaplikasikan langsung pada tepi dinding.

dinding ditahan di tempatnya dengan selotip draftin dan melekat.


9.

Dinding-dinding terus dikerjakan pada lantai utama


rumah ini.

hingga lem cukup kering

10. Sebuah atap lengkung yang kasar dipotong dan

ketebalan material yang dihasilkan tidak akurat. Pada contoh ini,

dipaskan, seperti yang diperagakan pada bab maket

tepi-tepinya telah dipotong agar dapat diba:a 8 inci dan 10 inci

pengembangan. Potongan akhir untuk atap tersebut

pada skala.

diperkuat

dengan

penguat

tersembunyi

untuk

mempertahankan radius kelengkungan di tiap ujungnya.


11. Atap ditempatkan pada lantai dua. Penopang- penopang
memungkinkan atap dan lantai dua tersebut diangkat
untuk keperluan melihat ke interior maket.
12. Tepi-tepi atap dari inti foam yang terekspos ditutupi dengan
karton

Strathmore.

Catatan:

Ketebalan

tepi-tepi

sebaiknya

diskalakan ke ketebalan yang diinginkan, bukan membiarkan

113
PENGAPLIKASIAN
13. Sebuah pintu masuk berbentuk menara konis dibuat dari karton

14. Komponen-komponen yang menghadap jalan di lantai

15. Sebuah atap untuk men.ara konis dijiplak polanya,

Strathmore dengan cara menggulungnya dengan spidol bulat.

satu dirakit.

langsung pada maket "menggunakan material maket yang


tidak terpakai.

16. Detail ditambahkan, menggunakan pinset untuk menangani


elemen-elemen kecil dan halus.
17. Badan bangunan dasar maket ini telah selesai dan siap untuk

diietakkan pada kontur tapak. Lihat Mengerjakan Tapak di Bab 2


(hal. 46).
18. Sebuah maket kontur berongga dibuat langsung pada
maket menggunakan sebuah gambar tapak dengan
kontur 6 inci dan inti foam setebal Vs inci. Pada skala
/" = l'O",
setiap lapis inti foam setara dengan perubahan

dipotong

20. Lem diaplikasikan dan diratakan. Catatan: Garis kontur

21. Kontur-kontur yang bertumpang tindih dilem pada area

mengikuti garis dengan proyeksi 1 inci di depan

sebaiknya ditandai agar lem tidak melewati batas dan

proyeksi 1 inci mengikuti kontur-kontur sebelumnya.

garis kontur untuk menyisakan area aplikasi lem

terekspos. Kertas pola dasar kontur juga dapat dibiarkan

Catatan: Tipe maket tapak- ini dapat dibuat mulai dari

atau perekatan lapisan-lapisan kontur selanjutnya.

disini hingga lem mengering.

kontur teratas ke kontur terbawah daripada dari bawah

ketinggian

sebesar

m n | y.

Kontur-kontur

ke atas seperti halnya maket kontur solid.

22. Setelah beberapa kontur direkatkan bersama, bagian ini


ditopang
bangunan.

dari

bawah

dan

ditempelkan

ke

badan

23. Kontur-kontur individu diteruskan ke


bawah hingga ke sisi rumah tersebut.

24.
sini.

Sebuah sisi yang sudah jadi

ditunjukkan di

|
PENGAPLIKASIA
N
1

I.ij.'i .'l '*1


"Uli

32. Garis-garis kusen kaca dibuat dengan cara menggores


dengan pisau atau menandai untuk pengaplikasian
selotip perekat.

Segaris tipis zat perekat asetat Plexiglass


Holeskan menggunakan mata pisau.

35. Dua potongan ini ditekan bersama dalam waktu satu


menit, supaya merekat kuat.

33. Selotip putih, selebar V32 inci, ditarik di sepanjang


garis goresan dan dipotong untuk mensimulasikan
kusen l'A inci pada skala 'A'".= l'O".

36. Kaca jendela yang sudah selesai dipasang pada muka


bangunan.

Studi Kasus A. Hunian: Tahap 3 - Maket Finishing dan


Tapak 14

37. Stikstik plastik besar disisipkan ke dalam tapak

38. Interior maket ini dibersihkan menggunakan 39. Komponen-komponen interior kemudian

untuk melambangkan pepohonan abstrak.

udara bertekanan.

-M). Seperangkat tangga berskala disisipkan ke dalam

rongga

42. Penutup sisi maket kontur berongga berupa kafton

menara sirkulasi. Catatan: tumpukan inti loam '/ inci

maket kontur dipasang. Catatan: Selotip drafting

strathmore dijiplak polanya langsung dari kontur

berfungsi baik sebagai representasi

digunakan untuk merekatkan material bersamaan

yang sudah jadi.

kala tanjakan tangga 'a" setiap (t inci.

41. Akhirnya,

disusun.

penopang-penopang

hingga lem mengenii:.',.

interior

III
PENGAPLIKASIA
N

44. Sisi-sisi maket ini telah diselesaikan. Catatan: Melapisi


permukaan potongan kasar dengan kertas dapat mengkonversi studi
ke

versi

fmishing

tanpa

harus

menyusun

ulang.

Lihat

Mengkonversi: merenovasi maket" di Bab 3 (hal. 86).

46. Keseluruhan sisa maket juga dapat dibuka untuk

bagian (bagian depan ditunjukkan pada ilustrasi ini)

memperlihatkan bagian interior yang beragam.

untuk mengerjakan seluruh detail beban dan anggota

47. Konstruksi proyek terus berlanjut, dan sebuah maket


rangka berskala 'A" 1 'O* dibuat dalam dua unit

struktur lainnya. Maket ini didiskusikan setiap hari


selama proses pendirian kerangka.

III
PENGAPLIKASIAN

45. Lantai dua dan atap dibuat untuk dapat diangkat untuk dapat mengakses dan melihat dapur dan ruang tengah. Dengan
mengeset atap seperti ini. membantu mendefinisikan kualitas interior spasial.

48. Rumah telah selesai dibangun dan proyeksi- proyeksi maketnya dapat diperbandingkan.

Tahap
4Eksplorasi
Lebih Lanjut

Perakitan

Strategi

kegunaan asetat tebal yang fleksibel

Kelanjutan fungsinya sebagai bangun


tapak tempat segala penyempurnaan
bahkan

setelah

bangunan

berdiri,

menggarisbawahi

manfaat

maket

Contoh

ini

mendemonstrasikan

untuk mensimulasikan permukaan kaca


yang melengkung.

sebagai sebuah tapak eksplorasi yang


berkelanjutan.

Alternatif ketiga
Sebuah solusi atap datar diuji mengikuti geometri
slab di bawahnva d.in memanjang ke luar mencapai

S
k
a
l
a

III
PENGAPLIKASIA
N

'A
"

=
t'
O
"
M
a
t
e
ri
a
l

Ilustrasi
Maket

Asetat fleksibel

Stik-stik plastik

Karton strathmore

Inti foam

dengan kaca lengkung di sekeliling slab

finishing/presentasi

digunakan

lantai.

Catatan:

tebal

yang
kaca

Tiga

aktualnya akan terbuat dari bidang-

pendekatan

alternatif

untuk

menutup area patio belakang dikeijakan


langsung pada maketnya.

digunakan,

namun

fleksibel

bidang datar yang bersinggungan.

Alternatif kedua

Alternatif pertama

Skema ini mengeksplorasi penggunaan

Maket fmishing ini digunakan untuk

bidang- bidang atap lengkung dengan

mengeksplorasi selimut ruang beranda

serangkaian kolom stik-stik plastik.

Ftudi Kasus B-Hunian Multi


Keluarga

kaki; lihat Skala di Bab 3 (hal. 53).

tyiap 1-Maket Sketsa Nrategi

pttrial

Maket digunakan sebagai suatu sarana gambar luber


informasi utama.

dapat diukur dan Beri skala. Di dalam kasus ini, pengukuran


aktual Kar lantai adalah 1/8 inci, sehingga suatu skala F
lOO'O" akan mewakili ketinggian 12 hingga

| Karton poster | Kardus gelombang | Karton chipboard

Stik-stik kayu balsa


| Fragmen potongan logam

inkitan
Intoh

Akrilik

sebagai eksplorasi tapak lebih lanjut.

ini

mendemonstrasikan

penggunaan

ttlik-teknik

perakitan ringkas untuk memfasilitasi MUanitas.

Nmtrasi
i 1 1 1 11, 11 1 maket sketsa disusun dengan suatu
: mi d.m tapak spesifik yang telah dipikirkan

Ibli a h struktur multi keluarga berlantai lima.

Ma: Tidak Diskalakan


dak

ditetapkan

suatu

skala

tertentu,

tetapi

maket

mempertahankan keterkaitan proporsi relatif ir komponenkomponennya, seperti ketinggian hai ke lantai. Ketinggian ini

III
PENGAPLIKASIAN

tusuk dengan pisau untuk menghasilkan oket-soket tempat


serangkaian kolom stik balsa. Catatan: Kardus gelombang, yang
lapisan atasnya diangkat, digunakan untuk memberi tekstur
pada permukaan.
3.

Dengan menggunakan kerangka awal sebagai titik


fokus

dalam

eksperimen

memvisualisasikan

yang

mungkin,

eksperimen-

komponen

badan

bangunan dan komponen atap dipotong dengan cepat


memakai gunting dan kemudian dirakit. Desain optimal
yang

pas

bagi

unitnya

didapat

dengan

cara

memegang dan menempatkannya pada beracun

1.

Sebuah

organisasi

linear

digunakan

untuk

mulai

mengeksplorasi proyek ini. Alas maketnya kemudian ditusuk-

liuk lokasi pada Kerangka mi.

2. Kolom-kolom disisipkan, dan setumpuk slab lantai diletakkan di


atasnya. Catatan: Slab-slab lantai telah dipisahkan satu sama
lain menggunakan potongan kecil inti foam untuk mendapatkan
ketinggian lantai ke lantai yang seragam.

4.

Sebuah elemen vertikal yang kontras diinginkan.


Kepingan logam dibawa ke rakitan ini dan secara
programatik dilipat sebagai suatu sirkulasi vertikal..
Seluruh maket diselesaikan kurang dari satu jam
dan menawarkan banyak implikasi pengembangan.

ENGAPUKAUAN

Ji Kasus B-Hunian Multi


larga

1. Sebuah

organisasi

linear

digunakan

untuk

mulai

mengeksplorasi proyek ini. Alas maketnya kemudian


ditusuk-tusuk dengan pisau untuk menghasilkan r'iket-soket
tempat serangkaian kolom stik balsa. Catatan: Kardus

i 1-Maket Sketsa igi

gelombang, yang lapisan atasnya diangkat, digunakan

: digunakan sebagai suatu sarana gambar r informasi

untuk memberi tekstur pada permukaan.

utama.

itan
ah ini mendemonstrasikan penggunaan -teknik perakitan
ringkas untuk memfasilitasi mitas.
2. Kolom-kolom disisipkan, dan setumpuk slal^ lantai diletakkan di
atasnya. Catatan: Slab-slab lantai telah dipisahkan satu sama lain

h struktur multi keluarga berlantai lima.

menggunakan potongan kecil inti t'oam untuk mendapatkan

: Tidak Diskalakan
ditetapkan

suatil

skala

tertentu,

tetapi

maket

ketinggian lantai ke lantai yang seragam.

lempertahankan keterkaitan proporsi relatif komponenkomponennya, seperti ketinggian ke lantai. Ketinggian ini
dapat diukur dan , skala. Di dalam kasus ini, pengukuran
aktual lantai adalah 1/8 inci, sehingga suatu skala lOO'O"
akan mewakili ketinggian 12 hingga ki; lihat Skala di Bab
3 (hal. 53).

rial
irton poster irdus gelombang rton ehipboard ik-stik kayu
balsa agmen potongan logam

rasi
i [ i i 11 . i
l . i n upak

1.

> i -,l.r l -,.i 1

1!

mi mi 11 dei ig.nl mi ,11 u . m i

v.i i h U ' l .i h i l i pi ki r k . i i )

4. Sebuah elemen vertikal yang kontras diinginkan. Kepingan logam


dibawa ke rakitan ini dan secara programatik dilipat sebagai suatu
sirkulasi vertikal. Seluruh maket diselesaikan kurang dari satu jam
dan
menawarkan banyak implikasi pengembangan.

3. Dengan menggunakan kerangka awal sebagai titik fokus dalam memvisualisasikan eksperimen- eksperimen yang
mungkin, komponen badan
bangunan dan komponen atap dipotong dengan
eep.u memak.u gunung J..m kemudian dirakit. De.'.im optimal vang p.o bagi umniv.i didapat dengan i ara
memegaii'. 1 . ilai i menempatkannya p,
I H-I .r M

mik lokasi pada l.e: a ngK.i i

n i.

u la

iala V8" = 1*0"

tudi Kasus CBengkel atung

ala ini relatif besar untuk suatu studi awal namun perlukan
untuk mempelajari anggota-anggota rangka sebagaimana

ihap 2-Maket Pengembangan


rategi

kerangka bersinggungan ngan komponen-komponen atap.


Skala ini juga .nycdiakan ruang atrium dan area dinding
yang .ncukupi untuk studi elevasi. Catatan: Skala ini an

oyek ini dimulai dengan sebuah maket ngembangan yang terlalu besar untuk menaruh detail-detail sain pada tahap
kemudian diterjemahkan ke lam sebuah maket finishing pengembangan
kecil

yang

sederhana

rta

mengilustrasikan

pengembangan yang olusioner atau bertahap.

oyek

ini

dan

membuat

lketnya

tampak

proses berantakan.

aterial
Kardus gelombang

buah bengkel patung dengan ruang-ruang kelas bagai Karton chipboard


tambahan ke fasilitas yang sudah ada).

irakitan

Ilustrasi

Maket ini dimulai dari gambar-gambar berskala yang

memfasilitasi
pengerjaan
mbuatan rangka didemonstrasikan disini, dengan n panas pengembangan.
digunakan untuk menempelkan stik-stik Isa untuk
mempercepat proses.
Sn!

ik bak

langsung

ke

maket

Studi Kasus C: Bengkel Patung

J:;, -

121

Studi Kasus C: Bengkel Patung

S
t
u
d
i
K
a
s
u
s
C
B
e
n
g
k
e
l
P
a

121

Perakitan

t
u
n
g

Pembuatan
rangka
didemonstrasikan
disini,

dengan

lem

panas

digunakan untuk

Tahap 2Maket
Pengemb
angan
Strategi
Proyek ini dimulai
dengan

sebuah

menempelkan
stik-stik

balsa

untuk
mempercepat
proses.
1

Skala
10"

/8 " =

maket

Skal a ini relatif

pengembangan

besar untuk suatu

yang

kemudian

studi awal namun

diterjemahkan ke

diperlukan untuk

dalam sebuah

maket

finishing

mempelajari
anggota-anggota

kecil

yang

ke

rangka

sederhana

lerta

sebagaimana

mengilustrasikan

kerangka

proses

bersinggungan

pengembangan

dengan

yang

komponen-

evolusioner atau

komponen

bertahap.

Skala

atap.

ini

juga

menyediakan

, Proyek

ruang atrium dan

Solniah

bengkel

area dinding yang

patung

dengan

mencukupi untuk

ruang-ruang

studi

kelas

Catatan: Skala ini

(sebagai

tambahan
fasilitas
sudah ada).

ke
yang

elevasi.

akan terlalu besar


untuk

menaruh

detail-detail
desain
tahap

pada

pengembangan

Ilustrasi

ini dan membuat

Maket ini dimulai

maketnya tampak

dari

gambar-

berantakan.

gambar

berskala

Material

yang memfasilitasi
pengerjaan

Kardus gelombang

langsung ke maket

Karton chipboard

pengembangan.

Snk-stik baka

28
PENGAPLIKASIAN
1.

Dengan mengikuti sketsa-sketsa desain truss. stikstik ini dirakit dengan cepat menggunakan lem
panas. Penyatuan dan perakitan yang hati- hati dan

3. Sebuah prototipe truss dipasang, bersama dengan serangkaian

memakan waktu ditunda kemudian pada tahap

kerangka vertikal yang ditancapkan pada alas maket.

pengerjaan

maket

Pengukuran

stik

fmishing
tambahan

nanti.

Catatan:

dijiplak

polanya

langsung dari maket.


2.

Stik-stik kavu balsa tipis dipotong cepat dengan


menekan mata pisau atau gunting. Catatan: Gergaji
maket beserta kotak pemandunya dapat digunakan
untuk stik-stik yang lebih tebal, dan ujung-ujungnya
dap.it diamplas jika menginginkan fmishing yang
lebih halus.

29
PENGAPLIKASIAN

4.

Truss-truss

yang

dijiplak

dibuang dari stik-stik untuk

stik

percobaan

tegak

diluruskan
sebuah

segitiga

dipindahkan

dan

kemudian ditambahkan. Stik-

penggaris

kecil.

5.

fasad-

sisi-sisi

seperti

tersebut

berfungsi

sebagai

dapat

dinding dan
dijiplak

dengan

kecil

menggulungkannya

keinginan

dengan

diiris

dengan truss tadi.


6.

Dengan

menggunakan

bidang atap dipotong kasar


dan dipaskan di sekeliling

polanya

cara
dengan

efeknya dievaluasi.
Sebuah kanopi melengkung

dipotong

terbuat dari karton chipboard

dengan menorehkan garis panduan

langsung

sistem truss.

untuk

menjaga

potongan

pisaunya

lurus. Catatan: Ketika menggunakan


penggaris plastik, miringkan mata pisau

Perubahan-perubahan

sebuah

sama

lain,

9.

dengan

yang

atap,

spidol bulat.

setelah

cara

gunting dan pisau, bidang-

Elemen-elemen yang lebih


dan

t.isad

Komponen-komponen

Dinding

dipasang

langsung dari gambar denah

atau

alternatif.

Catatan:

sesuai
8.

sementara

akan

menggunakan

7.

penopang

polanya dari konstruksi awal

pada

penggaris

bukaan
maketnya
segitiga

menjauhi
menghindari

tepi

penggaris

tergoresnya

plastik tersebut.

untuk

penggaris

30
PENGAPLIKASIAN

V 'V .

K). Sebuah fasad awal didesain dan


dievaluasi di tempat.
11. Dinding sisi dipindahkan dan
desain alternatif segera
dipotong dan direkatkan di
tempatnya.
12. Untuk menyelesaikan investigasi ini,
sebuah fasad alternatif ketiga yang
menggunakan

bidang-

bid;f!ig

bertumpang tindih diuji dan pengerjaan


maket finishing dimulai. Lihat Studi
Kasus C.Tahap
2

di halaman berikutnya.

31
PENGAPLIKASIAN
pengerjaan berlangsung dan
disesuaikan agar pas dengan
konstruksinya.

C-ntatan:

denah cetak biru bisa sedikit


membaur ketika diprint, dan
jika tidak diperiksa, garis-garis
konstruksi yang ditransfer atau
dijejak

darinya

menghasilkan

dapat
detail

pengepasan yang buruk.

Tahap
Finisbing

3-Maket

Ilustrasi
Maket finishing dibuat baik untuk meng-

Proyek

Sebuah bengkel patung dan ruangruang kelas (sebagai tambahan ke


fasilitas yang sudah ada).

konfirmasikan
desain

keputusan-keputusan
maupun

mempresentasikan

ke

untuk
klien

tanpa

gangguan perhatian karena kasarnya


rakitan.

Perakitan

1.

Informasi gambar ditransfer

Maket ini mendemonstrasikan teknik-

ke alas maket menggunakan

teknik perakitan stik-stik plastik kecil

pisau,

juga penyusunan tapak dan konteks

tambahan disketsa langsung

bangunan.

di atasnya, sesuai kebutuhan.

dan

garis-garis

Skala V s t'O"
Skala

yang

kecil

dipilih

untuk

mengakomodir konteks tapak dan detail


minimal.

Catatan:

maket

Tipikalnya,

semakin

skala

membesar

sebagaimana lebih banyak informasi


diketahui. Dalam kasus ini, dengan
mengurangi

skalanya,

resolusi

komponen-komponen yang sederhana


menjadi lebih meyakinkan.

Material

Dua lapis karton strathmore

Stik-stik plastik putih

2.

Garis-garis dinding diperiksa


ketegaklurusannya sementara
3.

Sebuah strip tempat perekatan dipasang pada pojok


interior

dinding

bangunan.

Catatan:

Atap

telah

menunjukkan tanda-tanda pelendutan akibat material


tipis yang dibentangkan terlalu lebar.
Pemasangan stripstrip penguat di bawah atap dapat

4.

Pisau

digunakan

untuk

menangani

komponen yang halus dan kecil.

komponen-

32
PENGAPLIKASIAN

33
PENGAPLIKASIAN

34
PENGAPLIKASIAN

5.

6.

7.

Stik-stik plastik kecil dapat

Atap datar ditempatkan agak

plastik tipis berwarna putih.

ke bawah dari tepi-tepi

Catatan:

dinding. Catatan: Pinset dapat

disepakati

adalah

mata pisau. Stik yang lebih

membantu menangani

menempatkan atap-atap datar

besar harus digores kemudian

potongan-potongan yang kecil.

di bawah tepi dinding agar

dipatahkan

Maket
selesai,

massa
dan

Konvensi

yang

dipotqng

dengan

atau

menekan

digergaji.

awal

telah

parapet yang dihasilkan dapat

Ujung-

ujungnya

dapat

rangka

truss

terbaca sebagai atap.

diamplas untuk mendapatkan


finishing yang bersih dan rata.

diberi detail memakai stik-stik

10. Komponen-komponen berikutnya dipasang.

K Plastik disatukan dengan mengaplikasikan setetes perekat

menggunakan suatu permukaan seperti plastik vang

pada sambungan menggunakan ujung pisau.

tidak akan melekat pada material.

Sebaiknya mengaplikasikan perekat

Catatan:

9.

Komponen-komponen truss direkatkan pada kertas


menggunakan lem putih.

28
PENGAPLIKASIAN

Panjang

komponen-komponen

langsung dari maket.

tambahan

CUr

12. Gunting sangat berguna untuk memotong kepingankepingan, karena gerak jepitnya tidak mengganggu
konstruksi yang rumit dan halus.

13. Maket finishing yang kecil, ketika disinari dari arah samping nntuk mendapatkan bayangan kontras, dapat memberikan banyak infoHjiasi yang tidak terduga.

Studi Kasus D: Bangunan Perkantoran 127

Skala V32" = 1*0"

Studi Kasus DBangunan Perkantoran

1.

untuk menghasilkan informasi maket awal. Potongan-

studi-studi sketsa awal.

potongan melengkung serta komponen- komponen lain


diukur

Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan


Pengembangan
3.

untuk memvisualisasikan arahan umum desain. Setelah bangunan


memvisualisasikan

2.

eksperimen-

Sketsa denah slab lantai ditempelkan ke selembar

dengan pisau. Sketsa

Ilustrasi

denah kemudian

diangkat.

Catatan: Lem semprot spray mount harus diaplikasikan


dalam ruangan yang berventilasi.

Sebuah bangunan perkantoran lima lantai.

Material
Karton poster

dengan

Slab-slab lantai rambahan dijiplak dari slab lantai awal

Proyek

pas

mount, kemudian garis-garis sketsa dijejak ke karton

Perakitan
serta kontruksi dinding kaca.

agar

karton cardboard menggunakan lem semprot spray

eksperimen tambahan.

Contoh ini mendemonstrasikan teknik-teknik konstruksi multi lantai

maket

agar pot-ongannva seragam.

dasarnya mulai terbentuk, maket dapat digunakan sebagai titik


membantu

dari

pengerjaan lebih cepat.

Maket sketsa dapat dibuat dengan gambar denah desain berskala

untuk

langsung

konstruksinya. Catatan: Lem panas digunakan agar

Strategi

fokus

Sketsa-sketsa unit bagian dan denah berskala diukur

Skala yang kecil dipilih agar mengurangi ukuran bangunan untuk

Lembaran plastik untuk mensimulasi kaca Catatan:


Untuk maket-maket kecil, asetat yang tebal dapat
digunakan, namun ini tidak cukup kaku atau tidak
meyakinkan untuk skala-skala yang lebih besar.

4. Titik-titik tengah kolom ditandai pada


tumpukan slab-slab lantai, kemudian dibor. Catatan:
I )ua kolom sudah disisipkan menembus empat slab
ani. M uniuk menanan pnsh ilueinpainva. Pin lurus
111 Li, a dapat diuim.ik.in untuk t u | u. 111 mi.

128
PENGAPLIKASIAN

5.

Kolom-kolom
pada

ditembuskan

tumpukan

jalur lift. Caiaian: Titik-titik

slab-slab

koneksi pada kolom telah

lantai. Catatan: Takikan jalur

ditandai sebelumnya. Unit

lift

yang

sirkulasi

telah

dibuat

pada slab lantai.

sudah

ditempelkan

ke

f>. Slab-sab dinaikkan ke

bangunan

tingkat

elemen-elemen

lantai

dimaksudkan

yang

dan takikan

disisipkan ke dalam kotak

utama

tambahan disisipkan.

selesai
badan
dan
poros

7.

Lembaran

Plexiglass

tipis

dipotong

untuk

mensiinulasi kaca atrium dan disilangi dengan


selotip art tape putih untuk mensiinulasi.. kusen.
Sebuah

segitiga

baja

kecil

digunakan

untuk

menggores asetat dengan pisau. Plastik dapat


dipatahkan di sepanjang garis goresan tersebut.
Catalan: Hindari asetat tipis.
10. Maket ini digunakan untuk memvisualisasikan batas
elemen-elemen atap.

Studi Kasus P: Bangunan Perkantoran Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan

Pengembangan 129

plexiglas telah selesai, dan bidang- 'let lagi


permukaannya dengan karton untlik memberikan
tampilan finishing. 1-komponen selektif dapat dipotong
Mili keperluan; namun, pemolesan atau litll
ulang'umumnya tidak banyak.

Studi Kasus P: Bangunan Perkantoran Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan

Pengembangan 129

12.

daripada

Bukaan-

lubang

mencoba
menembus

bukaan

sudah ada.

jendela

13. Garis-garis

membuat
maket

bayangan

yang

umumnya

terbaca lebih baik pada maketmaket yang lebih kecil. Catatan:


Permukaan
dipotong

tambahan
dan

dapat

diaplikasikan

menutupi seluruh potongan aslinya


dipotong pada selembar lapisan baru dan dipasang
ke muka bangunan. Metode ini lebih praktis
sa*-

untuk

meningkatkan

kualitas

fmishing

tersebut. Lihat Mengkonversi di Bab 3.

maket

Studi Kasus P: Bangunan Perkantoran Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan

Pengembangan 129

11. Konstruksi

plexiglas

telah

12. Bukaan-bukaan

jendela

tambahan dapat dipotong dan

selesai, dan bidang- bidang

dipotong

dipoles

tapisan baru dan dipasang ke

seluruh

lagi

dengan

permukaannya

karton

strathmore

pada

selembar

diaplikasikan
potongan

menutupi
aslinya

muka bangunan. Metode ini

untuk meningkatkan kualitas

untuk memberikan tampilan

lebih

finishing maket tersebut. Lihat

finishing.

mencoba

Komponen-

komponen

selektif

dipotong

ulang

dapat
sesu.ii

keperluan; namun, pemolesan


atau

pemotongan

umumnya tidak banyak.

ulang

praktis

daripada

membuat

lubang

menembus maket yang sudah


ada.
13. Garis-garis

bayangan

umumnya terbaca lebih baik


pada maket-maket yang lebih
kecil.

Catatan:

Permukaan

Mensikonversi di Bab 3.

Studi Kasus P: Bangunan Perkantoran Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan

Pengembangan 129

Studi Kasus E:
Taman Kota
Tahap 2 dan 3 - Makft
PtR|MfM|Ml dan Maket
FimsM*|
Strategi

Diawali dengan sebuah gambar

skematik

untuk

menentukan

keterkaitan denah secara umum,


maket

ini

digunakan

untuk

mengembangkan
desain.
setiap

Pada

tahap,

area-area
dikembangkan
berdasarkan pada
reaksi-reaksi

terhadap struktur
yang
bermunculan.

Perakitan

Studi Kasus P: Bangunan Perkantoran Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan

Pengembangan 129

Pembuatan maket ini tergolong cepat


yang difasilitasi oleli penggunaan stikstik kayu, juga stik kayu digunakan

"
j.

Material

maket

untuk

memasang

jniaran kolom.

Stik balsa untuk

3.

untuk mensimulasi area hutan yang Inti foam dan

Stik-stik balsa dirakit dengan


cepat

menggunakan

lem

lebat. Proyek ini juga mengilustrasikan

Ilustrasi

panas. Sebuah menara beton

maket bangunan utama dan maket

Maket sebuah si sebuah blok

terbuat dari karton chipboard

konteks lingkungan.

digunakan secarav sketsa, maket peflj

diintegrasikan

Skala /j/' = 1'0"

dalam proyek tersebut.

lingkungan

Skala

ini.

relatif

kecil

1.

untuk

Seperti

pada

contoh

2.

Alasnya

ke

terbuat

dari

tegel

mengakomodir ukuran tapaknya

sebelumnya, maket ini diawali

langit-langit

yang besar.

dengan

mengebor

raya dicat hitam pekat, dan

serangkaian lubang pada alas

permukaan beton serta jalan

'
!

't'

kota, menempati iltn|it.|g||lr memanjang,


sebagai sebuah maket wim maket
finishing

akustik.

dalam

Jalan

Studi Kasus P: Bangunan Perkantoran Tahap 1 dan 2-Maket Sketsa dan

Pengembangan 129

setapak terbuat dari karton


chipboard.

130
PENGAPUKAMAM

Studi
Kasus
Tahap 2 dan 3> .-'W 1'
-Strategi
dan Maket
Diawali dengan K$tMlb gfldbf tfcematik untuk menentukan
Fn

keterkaitan**^ sccatt umum, maket ini diguna^t uwtftti


lltogtfnibangkan
tibangkan

desain.

berdasarkan

Pada
pada

setiaptjiiafr

area-are*|paf

reaksi-reaksi

terhadap

struktur yang bermunculan.

Perakitan

I. Seperti pada contoh sebelumnya, maket ini diawali dengan

2. Alasnya terbuat dari tegel langit-langit akustik. Jalan raya dicat

Pembuatan maket ini tergolong cepat yang difasilitasi oleh

mengebor serangkaian lubang pada alas maket untuk memasang

hitam pekat, dan permukaan beton serta jalan setapak terbuat dari

penggunaan stik-stik kayu, juga stik kayu digunakan untuk

jajaran kolom.

karton chipboard.

3. Stik-stik balsa dirakit dengan cepat menggunakan lem panas.

4. Lem panas dan pin-pin digunakan untuk


melancarkan eksperimen eksploratif aspek-aspek
maket ini.

mensinmlasi area hutan yang lebat. Proyek ini juga mengilustrasikan


maket bangunan utama dan maket konteks lingkungan.

Skala V32" = 1'0"


Skala ini'relatif kecil untuk mengakomodir ukuran tapaknya yang
besar.

Material
Stik balsa untuk maket
Inti foam dan karton chipboard

Ilustrasi
Maket sebuah struktur taman kota, menempati sebuah blok dalam
kota dengan bentuk memanjang, digunakan secara simultan sebagai
sebuah maket sketsa, maket pengembangan, dan maket finishing
dalam proyek tersebut.

Sebuah menara beton terbuat dari karton chipboard diintegrasikan


ke dalam lingkungan ini.

130
PENGAPLIKASIAN

Studi Kasus E: TMIM Kota


Tahap 2 dan 3 - Mtlat

>Hlrili|iii

dan Maket

FinlslMflig

Strategi
Diawali

Inti foam dan karton chipboard

sebuah

gambar

menentukan keterkaitan denah

skematik

secara umum,

untuk
maket

ini digunakan untuk mengembangkan desain. Pada


setiap tahap, area-area dikembangkan

Stik-stik balsa dirakit dengan cepat menggunakan


lem panas. Sebuah menara beton terbuat dari

Maket sebuah struktur taman kota, menempati sebuah blok

karton

dalam kota dengan bentuk memanjang, digunakan secara

lingkungan ini.

simultan

dengan

3.

Ilustrasi

sebagai

sebuah

maket

sketsa,

maket

pengembangan, dan maket finishing dalam proyek tersebut.


1.

Seperti pada contoh sebelumnya, maket ini diawali

2.

chipboard

diintegrasikan

ke

Alasnya terbuat dari tegel langit-langit akustik. Jalan


raya dicat hitam pekat, dan permukaan beton serta
jalan setapak terbuat dari kanon chipboard.

dengan mengebor serangkaian lubang pada alas

berdasarkan pada reaksi-reaksi terhadap struktur


yang bermunculan.

Perakitan
Pembuatan maket ini tergolong cepat yang difasilitasi oleh
penggunaan stik-stik kayu, juga stik kayu digunakan untuk
mensimulasi

area

hutan

yang lebat. Proyek ini

juga

mengilustrasikan maket bangunan utama dan maket konteks


lingkungan.

Skala V32" = 1'0"


Skala ini relatif kecil untuk mengakomodir ukuran tapaknya
yang besar.

maket untuk memasang jajaran kolom.

Material

dalam

Stik balsa untuk maket

4. Lem panas dan pin-pin digunakan untuk


melancarkan eksperimen cksploratif aspek-aspek
maket ini.

Studi Kasus E: Taman Kota 131

7.

Elemen-elemen atap final ditambahkan utjtuk menuntaskan instalasi, dan bangunan-bangunan kontekstual disekitarnya dibuat sebagai patokan. Catatan: Maket-maket kontekstual ini
dibuat dari inti foam dan dicat abu-abu pekat dengan auto primer.

Mallec difoto pada Mtdut pandang skulptural dik mengkomunikasikan pengalaman


penghuni ang. Catatan: Uontuk-bentuk atap yang lengkung ililniat d.iri tilm dralting Mvlar.
9.

Perbandingan sudut pandang acrial ini terhadap sudut pandang sebelumnya


mengilustrasikan rentang pembacaan yang dapat diekstraksi dari maket

dengan hantu.m kamera I th.it 'TnroLtrah Maket"

Studi Kasus E: Taman Kota

130
PENGAPLIKASIAN

131

6.
Komponen-komponen taMfthan dfcn^siikkan ; dalam desain yang terus |jftkembang ini dan
isesuaikan tikurannya seb.-i^ii respons terhadap emen-elemen lainnya. Interaksi antara maket m

7.

Tanjakan, kios-kios, bangku-bangku, dan komponen program lainnya dipasang.


Kepingan atap dibuat dari lembaran balsa dan disatukan ke struktur kolom/balok
dengan pin-pin.

Elenien-elertKt atap final ditambahkan untuk menuntaskan iitttaJasi, dan bangunan-bangunan kontekstual disekitarnya dibuat sebagai patokan. Catatan: M n ke
t-maket kontekstual ini dibuat dari inti foam dan dicat abu-abu pekat dengan auto primer.

Maket

difoto

pada

mengkomunikasikan

sudut

pengalaman

pandang
penghuni

skulptural
ung.

ituk

('tuaian:

9. Perbandingan sudut pandang aerial ini terhadap sudut pandang


sebelumnya mengilustrasikan rentang

Bentuk-bentuk atap yang Irii-Ami!, Jiluiat i l.i i i lilin dr.iltinu M

pembacaan vang dap.it diekstraksi dari maket

v l.i r.

dengan b.iiHu.in kamera. I i h a t " I < HoLzr.il i Maket

4. Lem panas dan pin-pin digunakan untuk


melancarkan eksperimen cksploratif aspek-aspek
maket ini.

Studi Kasus E: Taman Kota

131

. Komponen-komponen tambahan dimasukkan i dalam desain

6.

Tanjakan, kios-kios, bangku-bangku, dan komponen

yang terus berkembang ini dan isesuaikan ukurannya sebagai

program lainnya dipasang. Kepingan atap dibuat dari

respons terhadap emen-elemen lainnya. Interaksi antara maket m

lembaran balsa dan disatukan ke struktur kolom/balok

komponen-komponen ini mengilustrasikan le penemuan yang

dengan pin-pin.

berkelanjutan selama proses .sain berlangsung.

Matcet

difoto

pada

sudut

pandang

skulptural

ituk

mengkomunikasikan pengalaman penghuni ang. Catatan: Bentukbentuk atap yang


lengkung dibuat dari film drafring M\iar.

9.

Perbandingan sudut pandang aerial ini terhadap sudut pandang sebelumnya mengilustrasikan rentang pembacaan yang dapat dieksfraksi dari maket

dengan bantuan kamera. I i liat " I ot o^rafi Maket

7.

Elemen-elemen atap final ditambahkan uqtuk menuntaskan instalasi, dan bangunan-bangunan kontekstual disekitarnya dibuat sebagai patokan. Catatan: Maket-maket kontekstual ini
dibuat dari inti foam dan dicat abu-abu pekat dengan auto primer.

130
PENGAPLIKASIAN
\

4. Lem panas dan pin-pin digunakan untuk


melancarkan eksperimen cksploratif aspek-aspek
maket ini.

Anda mungkin juga menyukai