Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Yuni Widyastuti
(13040051)
Suti Susilawati
(13040046)
(13040053)
Rahmawati
(13040037)
Nurul Aini W
(13040034)
Ummu Imaroh
(13040048)
Rita Mahfudoh Z
(13040040)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh Swt. yang telah melimpahkan
berbagai macam nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan resmi praktikum
Bioteknologi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Laporan resmi praktikum bioteknologi ini telah kami susun
sedemikian rupa tentunya dengan bantuan berbagai macam
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama proses pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan resmi
praktikum ini sebagai salah satu syarat standar kelulusan nilai
bagi matakuliah bioteknologi.
Namun tidak terlepas dari semua itu, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan
resmi praktikum ini. Oleh karena itu, kami mengundang para
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Tangerang, 25 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah ..
C. Tujuan
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
B. Saran
..
18
DAFTAR PUSTAKA ..
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan
berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk
kehidupan secara seluler. DNA terdapat pada nukleus, mitikondria, dan
kloroplas. DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel
dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus
fosfat dan pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan
materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan.
Genom adalah set lengkap dari materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu
organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. DNA juga dapat diisolasi,
baik pada manusia maupun tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi
melalui darah. Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah putih,
karena memiliki nukleus dimana terdapat DNA didalamnya.
DNA yang diisolasi dari tanaman seringkali terkontamoinasi oleh
polisakarida dan metabolit sekunder seperti tannin, pigmen, alkaloid, dan
flavonoid. Salah satu kesulitan isolasi DNA dari tanaman tinggi adalah
proses destruksi dinding sel untuk melepaskan isi sel. Hal ini disebabkan
karena tanaman memiliki dinding sel yang kuat, dan pada beberapa
tanaman kontaminasi sulit dipisahkan dari ekstrak asam nukleat.
Kehadiran kontaminasi diatas dapat menghambat aktivitas enzim,
misalnya DNA tidak sensitive oleh enzim retriksi dsan mengganggu proses
amplifikasi DNA dengan PCR.
Elektroforesis dengan Agarose merupakan metode standar untuk
memisahkan, mengidentifikasi, mengkarakterisasi dan purifikasi dari
molekul
DNA/RNA.
Cara
pemisahan
dengan
elektroforesisi
ini
rekombinan, dengan aplikasi yang begitu luas baik untuk pemisahan untai
tunggal atau untai ganda molekul DNA.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Isolasi DNA?
2. Teknik apakah yang digunakan dalam Isolasi DNA?
3. Metode apakah yang digunakan dalam Isolasi DNA?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian Isolasi DNA
2. Memahami metode isolasi DNA
3. Memahami teknik PCR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Isolasi DNA dan PCR
Isolasi DNA merupakan suatu proses untuk mendapatkan DNA
murni yang dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan atau diagnosa.
DNA dapat di isolasi dari berbagai sel yang memiliki inti sel, karena DNA
terletak di dalam inti sel (Aditya, 2010).
Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari
DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi
merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat
molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar
akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada
bagian atas tabung.
Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang
terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah
(Campbell dkk. 2002: 115). Presipitasi merupakan langkah yang dilakukan
untuk mengendapkan suatu komponen dari campuran (Alberts dkk. 1994:
254).
Polymerase Chain Reacton (PCR) adalah suatu teknik sintesis dan
amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik ini pertama kali dikembangkan
oleh Karry Mullis pada tahun 1985. Teknik PCR dapat digunakan untuk
mengamplifikasi segmen DNA dalam jumlah jutaan kali hanya dalam
beberapa jam (Handayono dan Rudiretna, 2000).
Ekstraksi atau isolasi DNA merupakan teknik dasar yang harus
dikuasai dalam teknologi DNA rekombinan hal ini dikemukakan oleh
Abdul Hamid (2001). Isolasi DNA ini dimaksudkan untuk mendapatkan
DNA murni. Selain itu Muladno (2002) menjelaskan bahwa cara ekstraksi
DNA dari berbagai sumber pada prinsipnya adalah sama, akan tetapi ada
beberapa modifikasi tertentu yang biasanya dilakukan agar dapat
menghancurkan inhibitor pada masing-masing sumber tersebut.
Dilakukan
10
pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk
molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang
terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi
elektris lingkungan:
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah
medan listrik.
Secara umum,
elektroforesis
digunakan
untuk
memisahkan,
BAB III
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Alat yang dibutuhkan, yaitu :
a. Batang kayu
b. Timbangan digital
c. Tabung mikrosentrifus
d. Beaker
e. Waterbath
f. pH meter
g. Kertas absorben
h. Tabung reaksi
i. Spidol
j. Vortex
k. Mikrosentrifus
l. SDS
m. Pipet mohr
2. Bahan yang dibutuhkan, yaitu :
a. Minuman isotonic
b. Stok Proteinase K (100 mikrogram/mL)
c. EDTA
d. NaCL
e. HCl 1N
f. Akuades
g. Etanol dingin
B. Cara Kerja
1. Pengumpulan sel-sel
Gosok pipi bagian dalam menggunakan batang kayu selama
30 detik (Jangan ditelan)
11
12
13
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Isolasi DNA
Pada praktikum kali ini menggunakan metode praktikum visualisasi
yaitu menyaksikan bagaimana proses Isolasi DNA dan Elektroforesisnya.
Pada proses Isolasi DNA hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan. Sampel yang digunakan pada praktikum ini
adalah daun mint, daging, dan serangga. Praktikum ini bertujuan untuk
mengambil DNA yang ada pada sampel tersebut. Hal pertama yang dilakukan
adalah mengambil sebagian kecil sampel lalu menaruhnya dengan
menggunakan pinset didalam kapsul sentrifugasi. Jangan lupa memberi tanda
pada kapsul sentrifugasi agar tidak terjadi kekeliruan saat menggunakan
sampel. Begitu selanjutnya dengan sampel daging dan serangga. Setelah
masing-masing sampel diletakkan pada kapsul sentrifugasi selanjutnya
menuju tahap ekstraksi.
Tahapan selanjutnya adalah ekstraksi dari tiap sampel dengan cara
dilakukan
penggerusan
dengan
penambahan
Nitrogen
cair
untuk
melisiskan
DNA
dengan
15
16
hipertonis
yang
ditimbulkan
oleh
penambahan
garam
juga
dapat
Sampel
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Isolasi DNA merupakan suatu proses untuk mendapatkan DNA murni
yang dapat digunakan untuk keperluan pemeriksaan atau diagnosa.
DNA dapat di isolasi dari berbagai sel yang memiliki inti sel, karena
DNA terletak di dalam inti sel (Aditya, 2010).
2. Prinsip teknik isolasi DNA ada berbagai tahap reaksi dengan tujuan
yang berbeda-beda pada setiap tahapnya. Tahap pertama adalah
penghancuran dinding sel, tahap ini dapat dilakukan secara mekanis
dan enzimatis. Tahap kedua adalah melisis sel, cara ini tergantung dari
jenis selnya. Tahap ketiga adalah pemurnian DNA dari sisa-sisa
molekul penyusun sel, seperti protein dan lain-lain
3. Tahapan PCR adalah sebagai berikut:
1. Denaturasi
Denaturasi dilakukan dengan pemanasan hingga 96oC selama
30-60 detik. Pada suhu ini DNA utas ganda akan memisah menjadi
utas tunggal.
2. Annealing
Setelah DNA menjadi utas tunggal, suhu diturukan ke kisaran
40-60oC selama 20-40 detik untuk memberikan kesempatan bagi
primer untuk menempel pada DNA template di tempat yang
komplemen dengan sekuen primer.
3. Ekstensi/elongasi
Dilakukan dengan menaikkan suhu ke kisaran suhu kerja
optimum enzim DNA polymerase, biasanya 70-72oC. Pada tahap
ini DNA polymerase akan memasangkan dNTP yang sesuai pada
pasangannya, jika basa pada template adalah A, maka akan
dipasang dNTP, begitu seterusnya (ingat pasangan A adalah T, dan
C dengan G, begitu pula sebaliknya). Enzim akan memperpanjang
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Aditya.
2010.
Retrieved
10
2012,
aditya.blogspot.com/2010/03/isolasi-DNA.html.
from
Diakses
http://sharkesttanggal
25
Desember 2015.
Albert.B.et al.1994. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. Jakarta :
Universitas Surabaya.
Toha, Abdul Hamid. 2001. Deoxiribosa Nuclear Acid. Bandung: Alfabeta
Muladno. 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor: Pustaka
Wirausaha Muda.
Machmud, wildan. 2006. Penentuan LC 50 48 Jam Detergen dan
Pengaruhnya Terhadap Mortalitas Larva Ikan Mas (Cyprus Corpio) Ras
Punten dengan tipe Ploidi Yang Berbeda. Skripsi tidak diterbitkan.
Retrieved
20
2012,
from
http://takdirsaili.wordpress.com/2010/02/03/analisis-molekuler-tingkat
kekerabatan/.
Holme, D. J. & Hazel P. 1998. Analytical biochemistry .England : Pearson
Education Limited
Giacomazzi, S., Lerol, F., Joffraud, J.J., 2005. Comparison of three
methods of DNA extraction from cold-smoked salmon and impact of
Pub.
Science.
http://sciencebiotech.net/mengenal-pcr-polymerase-chain-reaction/.
Mahmuddin.
(2010,
08
31).
Retrieved
10
2012,
(2009,
05
07).
Retrieved
10
2012,
from
from
http://mahmuddin.wordpress.com/2010/08/31/polymerase-chain-reactionpcr/#more-292.