PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa
ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualittas. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor
yang saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung,
diantaranya faktor pendidikan dan kesehatan. Kesehatan
merupakan syarat yang diperlukan agar upaya pendidikan
berhasil, selanjutnya pendidikan yang diperoleh akan sangat
mendukung
seseorang.
tercapainya
Untuk
peningkatan
membentuk
status
kualitas
kesehatan
manusia
yang
kurang dari normal dimana nilai Hb normal pada remaja putri menurut
WHO adalah 12 gram % (Arisman, 2010).
Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan utama di dunia
terutama negara-negara berkembang dan prevalensinya masih sangat tinggi
dalam perkembangan suatu negara. Tanda-tanda anemia ini sendiri antara
lain; lemah, lesu, letih, lelah, sering mengeluh pusing dan mata berkunangkunang, kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
Akibat anemia pada remaja putri yaitu; menurunkan kemampuan dan
konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak
mencapai maksimal, menurunkan kemampuan fisik, mengakibatkan muka
pucat (Ayu Bulan dkk, 2013).
Menurut WHO (2008), prevalensi anemia di dunia antara tahun 1993
sampai dengan tahun 2005 sebanyak 24,8% dari total penduduk dunia.
Menurut WHO remaja putri di Asia Tenggara sekitar 25-40% menderita
anemia (Wibowo, 2013). Di Amerika serikat, orang yang mengalami anemia
sebanyak 2%-10%. Negara-negara lain memiliki tingkat anemia lebih
tinggi. Pada perempuan muda terdapat dua kali lebih mungkin untuk
mengalami anemia di bandingkan laki-laki muda karena pendarahan
menstruasi yang teratur (Proverawati, 2011).
Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi anemia di
Indonesia yaitu 21,7%, dengan proporsi 20,6% di perkotaan
dan 22,8% di pedesaan serta 18,4% laki-laki dan 23,9%
perempuan. Berdasarkan kelompok umur, penderita anemia
berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan sebesar 18,4% pada
kelompok
umur
15-24
tahun
(Badan
Penelitian
dan
melakukan
tingkat
Provinsi
pemeriksaan
kabupaten/kota,
didapatkan
Hb
Kalimantan
remaja
hasil
Selatan
putri
prevalensi
di
dan
13
anemia
anemia pada
remaja putri
di kelas
XI SMA
kejadian
anemia
pada
siswa
SMK
Penerbangan
Bina
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan status gizi dan pola konsumsi zat
besi (Fe) dengan anemia murid SMA Darul Hijrah Putri di
Cindai Alus Martapura.
2. Tujuan Khusus
gizi dengan
masukan
atau
informasi
untuk
E. Keaslian Penelitian
N
Nama
Judul
Variabe
Metode
Perbedaan
o
1.
Peneliti
Rumpiat
Hubunga
l
Variabel
Deskript
Tambahan
i, Fitri
n Antara
Bebas:
if
Variabel
Ella dan
Status
Status
korelatif
bebas yaitu
Hidayat
Gizi
Gizi
Variabel
dengan
Pola
ul
Dengan
rancang
Konsumsi
an Cross
Terikat:
Mustafid
Kejadian
Kejadian
ah
Anemia
Pada
l,
pengambilan
Remaja
pengam
sampel
Putri di
bilan
menggunaka
Kelas XI
sampel
SMA
menggu
stratified
Muhamm
nakan
random
adiyah
simple
sampling
Kota
random
Madiun
samplin
g
2.
Rossita
Denistik
asari
Hubunga
Variabel
Observasi
Perbedaannya
Bebas:
onal
pada penelitian
Asupan
analitik
tersebut
Protein,
dengan
variabel
zat besi
pendekata
bebasnya
dan
n cross
Dengan
vitamin
sectional.
pengam
menggunakan
n Antara
Asupan
Protein,
Zat Besi
Dan
Vitamin
Kejadian
Anemia
Pada
Siswi
SMK
Penerba
ngan
Bina
Dhirgant
ara
Karanga
nyar.
C
Variabel
Terikat:
Anemia
metode recall
bilan
sampel
menggu
nakan
simple
random
samplin
g
Pemeriksa
an Hb
mengguna
kan
cyanmethe
moglobin
24 jam
sedangkan
penelitian ini
pola konsumsi
zat besi dan
metode nya
menggunakan
metode FFQ,
pemeriksaan Hb
menggunakan
metode
HemoCue,
pengambilan
sampel
menggunaka
n
stratified
random
sampling