Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI

TAHAPAN MITOSIS PADA UJUNG AKAR

Disusun Oleh:
Yulianto Arif M
XII IPA 2 / 30
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6
YOGYAKARTA
The Research School Of Jogja
Jalan Cornelis Simanjutak 2 Yogyakarta
55223
2012

DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................
1
Daftar Isi............................................................................................................
2
Kata Pengantar..................................................................................................
3
Lembar pengesahan..........................................................................................
4
A. Tujuan............................................................................................................
5
B. Dasar Teori.....................................................................................................
5
C. Alat dan Bahan..............................................................................................
9
D. Cara Kerja......................................................................................................
9
E. Hasil Pengamatan..........................................................................................
11
F. Pembahasan...................................................................................................
12
G. Diskusi dan Pertanyaan.................................................................................
12

H. Kesimpulan....................................................................................................
15
I. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
15

KATA PENGANTAR
Pertama-tama puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan Hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya mengenai
Tahapan Mitosis pada ujung akar.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas segala karunia-Nya yang telah diberikan
kepada saya semua.
2. Bapak Harsono, S.Pd selaku guru pembimbing praktikum
biologi.
3. Orang tua yang telah memberikan izin dan fasilitas kepada
saya untuk mengerjakan tugas ini dengan lancar.
4. Teman-teman kelas XII IPA 2 yang selalu membantu dan
mendukung saya.
5. Seluruh pihak yang mungkin secara tidak langsung telah
membantu saya.
Laporan resmi

ini

disusun

atas

dasar melengkapi

dan

memenuhi tugas praktikum Biologi semester ganjil ini.


Saya berharap laporan resmi praktikum biologi ini dapat
bermanfaat

bagi

seluruh

pihak.

Oleh

karena

itu,

saya

mengharapkan kritik dan saran bagi pihak yang membacanya,


agar menjadi perbaikan bagi saya pada penyempurnaan laporan
resmi praktikum saya selanjutnya.
Yogyakarta, 21 November 2012
Praktikan
Yulianto Arif M

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Biologi dengan judul


TAHAPAN MITOSIS PADA UJUNG AKAR
Oleh
Yulianto Arif M
XII IPA 2 / 30
Telah diperiksa oleh
Guru pembimbing praktikum Biologi, Bapak Harsono,S.Pd.
Tugas tersebut disusun sebagai laporan praktikum biologi kelas
XII-IA.
Disahkan pada,
tanggal

: 21 November 2012

tempat

: SMA Negeri 6 Yogyakarta

Yogyakarta,

21

November 2012
Pembimbing Praktikum

Praktikan

Bapak Harsono, S.Pd

Yulianto

Arif M

A. TUJUAN
Mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar
B. DASAR TEORI

A. Reproduksi Sel
Pernahkah kalian memikirkan proses tumbuhnya badan
bayi hing-ga dewasa? Dari bayi, kita dapat tumbuh
menjadi bentuk sekarang ini disebabkan sel-sel di
dalam tubuh kita terus-menerus memperbanyak diri
melalui pembelahan sel. Oleh karena itu, pembelahan
sel meru-pakan faktor penting dalam hidup kita. Sel
merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita.
Setiap

sel

dapat

memperbanyak

diri

dengan

membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut


pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organ-isme
bersel satu ( uniseluler ), seperti bakteri dan protozoa,
proses pem-belahan sel merupakan salah satu cara
untuk

berkembang

biak.

Proto-zoa

melakukan

pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel
menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan,
dan

seterusnya.

Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler),


pembelahan sel mengakibatkan bertambahnya sel-sel
tubuh. Oleh karena itu, terjadi-lah proses pertumbuhan
pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga berlangsung
pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung
7

jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah


dewasa, sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia
membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis,
sedangkan wanita menghasilkan sel telur atau ovum di
dalam

ovarium.

Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua,


yaitu

pembelahan

secara

langsung

(amitosis)

dan

pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).

1. Pembelahan Sel secara Langsung


Proses pembelahan secara langsung disebut juga
pembelahan

ami-tosis

atau

pembelahan

biner.

Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari


1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahaptahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak
dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti
bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang
bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner,
satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik
(sama satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi
menjadi empat, begitu seterus-nya. Pembelahan biner
dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua,

kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel


terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner
dapat

terjadi

eukariotik

pada

tertentu.

organisme
Perbedaan

prokariotik
antara

atau

organisme

prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada


ada tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel
tersebut membatasi cairan pada inti sel
(nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat
terdapatnya
prokariotik

organel
tidak

sel

(sitoplasma).

mempunyai

membran

Organisme
inti

sel,

sedangkan organisme eukariotik mempunyai membran


inti

sel.

Oleh

mempunyai

karena
inti

itu,
sel

eukariotik

dikatakan

(nukleus)

sejati.

Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi


pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah yang
disebut

nukleoid.

DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan


dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada bakteri
berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak
perlu

dikemas

menjadi

kromosom

sebelum

pembelahan.

Contoh

organisme

eukariotik

yang

mengalami

pembelahan biner adalah Amoeba. Proses pembelahan


sel pada Amoeba dapat kalian pe-lajari pada Gambar 4.2.

2. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis


dan

Meiosis)

Pembelahan

sel

secara

tidak

langsung

adalah

pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu.


Setiap

tahapan

pembelahan

ditandai

dengan

penampakan kromosom yang berbeda-beda. Kalian


telah mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat
benang-benang kromatin . Ketika sel akan membelah,
benang-benang kromatin ini menebal dan memendek,
yang kemudian disebut kromosom. Kromosom dapat
berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah
diamati

dengan

mikroskop.

Hasil

penelitian

menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang


pembawa sifat. Di dalam kromosom terdapat gen
sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Pada waktu
sel

sedang

kromosom

membelah,
di

dalamnya.

terjadi

proses

Tingkah

laku

pembagian
kromosom

selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase


atau tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan sel
yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut
pembelahan secara tidak langsung. Mengenai fase-fase
pembelahan

mitosis

akan

dibahas

pada

subab

tersendiri.
Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan
menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis .
Sebelum

kalian

mempelajari

lebih

jauh

tentang

pembelahan sel secara tidak langsung, ada baiknya


kalian lakukan rubrik Diskusi beri-kut ini.
Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ
tu-buh organisme terjadi melalui proses pembelahan sel
secara mitosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel

10

yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom


sama

dengan

jumlah

kromosom

induknya.

Proses

pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk


hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel
kelamin).

Pada

pembelahan

mitosis,

satu

sel

induk

membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini


mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom
yang sama dengan induknya. Jika sel induk memi-liki 2n
kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromosom. Jumlah 2n ini disebut juga kromosom diploid .
Pembelahan

mitosis

terjadi

selama

pertumbuhan

dan

reproduksi secara aseksual. Pada manusia dan hewan,


pembelahan mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel
tubuh)

muda

yang

mengalami

pertum-buhan

dan

perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yang telah dibuahi


sperma akan membelah beberapa kali secara mitosis untuk
membentuk embrio. Sel-sel pada embrio ini terus-menerus
membelah secara mitosis dan akhirnya terbentuk bayi.
Pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa juga melalui
mekanisme pembelahan sel secara mitosis. Inilah salah satu
bentuk kekuasaan tuhan yang harus kita syukuri.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Botol jam 1 buah


Gelas Obyek dan gelas penutup 3 buah
Cutter / silet 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Gelas Arloji 1 buah
Lampu spirtus
Jarum preparat
Mikroskop
Kertas tissue

Bahan :

11

1.
2.
3.
4.
5.

Bawang bombay segar 1 buah


Preparat awetan mitosis 3 buah
Larutan HCl 1 M
Larutan Accetocarmin
Larutan fiksatif Carnoy ( campuran etanol : Kloroform :

asam asetat glasial = 6 : 3 : 1 )


D. CARA KERJA
1. Bersihkan bagian pangkal bawang bombay dari sisa akar,
tusuk bagian tengah umbi dengan lidi dan letakkan
pangkal ke dalam botol jam yang berisi air hingga
terendam, seperti pada gambar di bawah ini :

2. Bungkus botol jam dengan kertas karton hitam agar gelap


biarkan selama 1 minggu.
3. Ambil bawang bombay yang sudah tumbuh akar, potong
ujung akar dengan silet sepanjang 5 mm (bila preparat tak
segera digunakan dapat diawetkan dalam larutan fiksatif
carnoy).
4. Pindahkan potongan 5 mm ujung akar ke dalam gelas
arloji dan tetesi dengan 3 tetes HCl (1M) dan tunggu 5
menit sampai ujung akar lunak.
5. Ambil ujung akar dari gelas arloji dan letakkannya pada
obyek

glass

dengan

bantuan

jarum

Accetocarmin 2 tetes.
6. Haluskan preparat dengan jarum/obyek gelas
7. Tutup preparat dengan deck glass, jika

dan

masih

tetesi

ada

kelebihan Accetcarmin serap dengan menempelkan kertas


tissue pada ujung deck glass.
8. Amati preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran
lemah kemudian perbesaran kuat.
9. Carilah dan Gambarlah sel yang menunjukkan fase mitosis
berupa fase profase, metafase, anafase, dan telofase.
10.
Bandingkan hasil pengamatan dengan preparat
awetan.

12

13

E. HASIL PENGAMATAN
1. Preparat bujur akar Allium cepa

2. Preparat bujur akar Allium cepa Ulangan ke-2

14

F. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini dilakukan 2 kali pengamatan, yaitu
mengamati pembelahan mitosis pada ujung akar Allium cepa .
Percobaan ini dilakukan sebanyak 2 kali ulangan. Pada
percobaan

diperoleh

data

pengamatan

berupa

tahap

pembelahan metafase yang mendominasi hasil pengamatan


praktikan, yang ditandai dengan kromosom berada pada
kondisi

paling

padat

dan

semua

berjajar

di

bidang

pembelahan (ekuator). Masing-masing kromosom terikat oleh


benang gelendong pembelahan di bagian kinektokor.
Pada ulangan ke - II diperoleh data pengamatan berupa
tahap profase yang mendominasi pada ulangan percobaan yang
ke-2. Yang ditandai dengan Benangbenang kromatin memendek dan
menebal. Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan memanjang
membentukkromatid,membraneintimulaimenghilang Tidak adanya fase
anafase, disebabkan karena munculnya tahapan tersebut hanya
pada waktu tertentu saja, yaitu pada pagi hari dan sore hari.
G. DISKUSI DAN PERTANYAAN
1. Sebutkan macam fase mitosis yang anda temukan !
Jawab :
Macam fase mitosis :
a. Fase Profase
Penggunaan waktu dan energi paling besar.
Terbentuk gelendong pembelahan.
Membran inti dan nukleolus lenyap.
Gambar :

b. Fase Metafase
Kromosom terletak tersebar pada bidang
pembelahan ( equator ).
Kromatid berhadapan satu dengan yang lain.
15

Sentromer belum membelah.


Gambar :

2. Sebutkan perbandingan jumlah antarfase mitosis !


Jawab :
Perbandingan jumlah antarfase pada pembelahan mitosis
adalah sebanyak 2n (profase : metafase : anafase :
telofase = 2n : 2n : 2n : 2n) yang berarti memiliki sifat
yang sama dengan induknya.
3. Mengapa pada pengamatan ditemukan sel yang tidak
menunjukkan fase pembelahan? Jelaskan!
Jawab :
Pada pengamatan ditemukan sel yang tidak menunjukkan
fase

pembelahan

dikarenakan

sel

tersebut

sedang

mengalami tahap interfase. Fase interfase merupakan fase


istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel
tidak beraktivitas, justru tahap ini merupakan tahapan
yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan. Fase ini membutuhkan waktu paling lama
dibandingkan dengan fase - fase pembelahan sel (fase
mitotik). Jelaskan hormon yang merangsang pembelahan
sel !
Jawab
:
Hormon yang merangsang pembelahan :
a. Hormon auksin
Fungsi hormon auksin adalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan
akar

maupun

pertumbuhan

batang,

mempercepat

perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan


sel,

mempercepat

pemasakan

buah,

mengurangi

jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini


sinergis

dengan

hormon

16

sitokinin

dan

hormon

giberelin.

Cara

menginisiasi

kerja

hormon

pemanjangan

sel

dan

auksin
juga

adalah
memacu

protein tertentu yg ada di membran plasma sel


tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion
H+

mengaktifkan

enzim

ter-tentu

sehingga

memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai


molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan
kemudian memanjang akibat air yg masuk secara
osmosis.
b. Hormon Sitokinin
Hormon ini merangsang pembelahan sel. Hormon
Sitokinin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel dan
pertumbuh-an

secara

umum,

mendorong

perkecambahan, dan menunda penuaan. Cara kerja


hormon

Sitokinin

yaitu

dapat

meningkatkan

pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur


sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda penuaan
daun, bungan, dan buah dgn cara mengontrol dgn baik
proses kemunduran yg menyebabkan kematian sel-sel
tanaman. Hormon Sitokinin diproduksi pada akar.
c. Hormon Giberalin
Pada
akar
hormon
giberalin
berfungsi
untuk
merangsang pembelahan dan perpanjangan sel-sel
akar.
d. Hormon Kalin (Rhizokalin)
Hormon ini merangsang dalam pembentukan akar.
4. Apa aplikasi dari kegiatan ini dalam kehidupan !
Jawab :
a. Okulasi
Merupakan teknik perbanyak tanaman yang dilakukan
secara vegetatif dengan cara menempel tunas. Pada
teknik okulasi, mata tunas (mata tempel) harus diambil
dari tanaman yang memiliki pertumbuhan yang baik,

17

sehat serta cukup umur untuk diambil sebagai mata


entres, mata tunas diambil dari cabang yang tumbuh
keatas (tunas air), yang merupakan cabang-cabang
muda dari bagian yang telah dewasa, sedangkan untuk
batang bawah, umur batang bawah harus sama
dengan umur cabang mata entres.
b. Stek
Stek
(khususnya
batang)
adalah

salah

satu

perkembangbiakan vegetatif buatan pada tanaman


dgn menggunakan batang tanaman. Caranya dengan
menguliti

bagian

membungkusnya

batang
dengan

tanaman,

tanah

dan

kemudian
kain

yang

dibiarkan selama kurang lebih 1 bulan (hingga tumbuh


akar),
individu

kemudian
baru

dipotong

yang

dan

memiliki

ditanam

sifat

sama

sebagai
dengan

induknya.
c. Budidaya pertanian
d. Pemberantasan hama
H. KESIMPULAN
Tahap mitosis

pada

ujung

akar

adalah

interfase

(fase

istirahat), profase yang ditandai dengan kromosom berada di


tengah, kemudian metafase yang ditandai dengan berjajarnya
kromosom di bidang equator, dilanjutkan anafase yang
ditandai dengan kromosom terbagi dalam masing-masing
kutub sel, dan terakhir telofase yang ditandai dengan
terbentuknya kembali membran inti dan anak inti.
I. DAFTAR PUSTAKA
- http://fitriamarossiregar.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-

pengamatan-kromosom.html
Anonim. 2004. The Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online).
http://www.biology.

arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html,

diakses tanggal 16 Oktober 2012

18

19

Anda mungkin juga menyukai