Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Contoh :
a. .Penerapan mata pelajaran keterampilan bagi peserta didik yang berada di lingkungan
pantai.Guru melaksanakan pembelajaran yang berhubungan dengan cara membuat
jala.Hal ini sangat bermakna bagi peserta didik,karena dapat dimanfaatkan dalam
kehidupannya sebagai keluarga nelayan.
b. Penerapan mata pelajaran IPA bagi peserta didik di wilayah pegunungan.Guru
melaksanakan pembelajaran yang berhubungan dengan pemanfaatan tumbuhan yang ada
di sekitar lingkungan peserta didik.Hal ini sangat bermakna bagi peserta didik,karena
dapat mengamati berbagai tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupannya.
2.Pemanfaatan Lingkungan dalam Pembelajaran
Pembelajaran yang memanfaatkan potensi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik akan berdampak terhadap peningkatan hasil pembelajaran.
Menurut Sudjana (2000),pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan,sangat
membantu dalam proses pembelajaran.Sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran berwawasan kemasyarakatan adalah sumber daya manusia,sumber daya
alam,sumber daya budaya,dan sumber daya teknologi.
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang dapat mempengaruhi
berlangsungnya proses pembelajaran secara maksimal.Sumber daya manusia adalah aset yang
sangat penting untuk memanfaatkan sumber daya lainnya dalam pembelajaran.
Sumber daya alam mencakup sumber daya hayati,sumber daya non hayati,dan sumber
daya buatan.Sumber daya hayati yaitu flora dan fauna,sumber dayanonhayati yaitu
tanah,air,udara,energi dan mineral.Sumber daya buatan yaitu alam yang telah diolah oleh sumber
daya manusia untuk kepentingan kehidupan manusia,seperti waduk,jalan,pasar,pemukiman,dan
pantai pendidikan.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,No.20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 2 ,yaitu:pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia,yang berakar pada nilai-nilai agama,kebudayaan
nasional Indonesia dan ditangkap terhadap tuntutan perubahan zaman
Hal ini penting,supaya peserta didik tidak merasa asing dengan berbagai materi/bahan
pembelajaran.Lingkungan belajar yang dapat dijadikan bahan pembelajaran adalah lingkungan
alam dan lingkungan nasional.
Contoh :
a. Dalam pembelajaran IPA,ketika materinya berhubungan dengan binatang,maka contoh
yang diberikan kepada peserta didik adalah binatang yang banyak hidup di sekitar
lingkungan peserta didik.
b. Dalam pelajaran IPS,ketika materinya berhubungan dangan ekonomi,maka contoh yang
diberikan kepada peserta didik adalah mengenai kehidupan pasar yang biasa didatangi
oleh peserta didik.
Contoh:
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang metode
yang paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran.
b. Peserta didik dilibatkan dalam kegiatan penilaian pembelajaran.
7Menumbuhkan Kemandirian
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus mampu menumbuhkan kemandirian
pada peserta didik.Dengan diwujudkan kemandirian,diharapkan dampak dari pembelajaran
adalah tubuhnya tanggung jawab dan keberanian peserta didik dalam memutuskan
sesuatu,bertindak,mengerjakan sesuatu hal,tanpa tergantung pada pihak lain.
Contoh:
a. Ketika berlangsung diskusi,setiap peserta didik diberi kebebasan untuk mengemukakan
pendapatnya.Akhir dari diskusi.Ketua kelompok diberi kepercayaaan untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan tempat yang akan dituju sebagai
daerah wisata pada saat liburan.
Hal lainnya yang menjadi landasan pembelajaran wawasan kemasyarakatan adalah
pendidikan berbasisis masyarakat (community based education).Pendidikan berbasis
masyarakatdapat
dijadikan
acuan
dasar
dalam
pembelajaran
berwawasan
kemasyarakatan.Pengertian berbasis (based)
masyarakat dapat merujuk pada derajat
kepemilikan masyarakat.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Abdullah (2000),bahwa setiap orang memiliki
kesempatan untuk terlibat dalam situasi pendidikan dari mulai lahir sampai wafat.
Selanjutnya Sudjana (2000) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat (lifelong
education),pada dasarnya merupakan fenomena yang wajar dan alamiah dalam kehidupan
manusia.Kenyataan ini memberi petunjuk mengenai pentingnya belajar sepanjang hayat (lifelong
education)dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan belajar (learning needs) dan
kebutuhan pendidikan (education needs).
Pendidikan berbasis masyarakat pada hakikatnya merupakan kegiatan interaksi
pendidikan yang terjadi atas dasar kepentingan bersama untuk memenuhi kabutuhan dan
memecahkan masalah yang dihadapi warga masyarakat yang dapat dilakukan sepanjang
hidupnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menurut Galbarait (Marzuki,2004),pendidikan berbasis masyarakat mengandung
beberapa makna yaitu: (1) kemampuan peserta didik meningkat.Melalui proses pendidikan
berbasis masyarakat,setiap peserta mengalami peningkatan kemampuan,keterampilan dan
sikap,serta konsep dirinya semakin matang.Kematangan secara pisikologis membutuhkan belajar
yang dapat diperoleh melalui pengalaman belajar dari lingkungannya,(2) Partisipasi dan
demokrasi.pendidikan berbasis masyarakat menumbuhkan keterbukaan pada setiap peserta
untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya secara bersama-sama,(3) Mobilisasi aksi
masyarakat.Untuk mencapai pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah diperlukan adanya
kegiatan dari peserta.Perinsip ini menekankan pentingnya kesadaran dan kesediyaan dari setiap
peserta untuk mengatasi masalah secara bersama.
Lebih lancut diungkapkan oleh Watson dalam Sihombing (2000),bahwa pendidikan berbasis
masyarakat memiliki tiga elemen,yaitu sebagai berikut.
Pertama,mementingkan warga belajar.Di sini ada penekanan seperti pentingnya mendengar
suara warga belajar,menggunakan apa yang di katakan warga belajar sebagai dasar untuk
mengembangkan program belajar,percaya bahwa setiap orang mempunyai kemampuan belajar
karena setiap warga belajar memiliki kekuatan,keterampilan,pengetahuan dan pengalaman,serta
ada kesetaraan di antara warga belajar dan pembina program.
Kedua,Perogram dimulai dari perspektif yang keritis.Ada tiga perspektif dalam melihat
masyarakat,yaitu konservatif,liberal,dan kritis.Pendidikan berbasis masyarakat menggunakan
pendekatan kritis yang menekankan pentingnya perbaikan kemampuan dasar
masyarakat,meningkatkan kemampuan yang sudah ada,dan partisipasi dalam setiap kegiatan.
Ketiga,pendidikan berbasis masyarakat menekankan bahwa belajar harus berlokasi di
masyarakat,menjawab kebutuhan belajar masyarakat,menciptakan rasa memiliki,dan program itu
dirancang,diputuskan,serta diatur oleh masyarakat sehingga mereka membentuk kesatuan yang
lebih besar.