c. akurasi dari suatu sistem pengukuran adalah tingkat kedekatan pengukuran kuantitas
terhadap nilai yang sebenarnya. Kepresisian dari suatu sistem pengukuran, disebut juga
reproduktifitas sedangkan Presisi dalam pengukuran adalah seberapa dekat mereka satu
sama lain.
e. Ketelitian adalah kesesuaian diantara beberapa data pengukuran yang sama yang
dilakukan secara berulang.
2. A. 1). Kelebihan flow meter noozle
Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice plate.
Dapat digunakan untuk fluida yang mengandung padatan (solids)
2). Kekurangan flow meter noozle
Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 .
Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.
B. 1). kelebihan flow meter noozle
Sederhana kontruksinya
Mudah pembuatannya
Harga murah
Mudah dikalibrasi
Mudah didapat/dibuat
Ketelitiannya cukup baik
Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang
Dapat digunakan di dalam cakupan luas (hampir semua phase fluida dan
kondisi aliran).
Strukturnya kokoh dan sederhana
2). kekurangan flow meter noozle
Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~ tinggi
Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 .
Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.
C. 1). kelebihan flow meter venture
Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice atau
flow nozzle.
Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan
(solids).
2). kekurangan flow meter venture
Dari segi biaya, venturimeter lebih mahal harganya
Sulit dalam pemasangan karena panjang
Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
2.
3.
Berapa volume rate mass flow dan kecepatan aliran pada suatu venture meter jika pada
sebuah alat ukur beda tegangan terdapat beda tekanan sebesesar 60Psi?
a.
pengukuran ( measurement) pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif).
b. instrumentasi (instrumation) bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan
pembuatan dan penggunaan instrument atau alat ukur besaran fisika atau system
instrument untuk keperluan diteksi,penelitian,pengukuran,pengaturan serta
pengolahan data.
c. metrology ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan kegiatan
pengukuran.
5. A. Manometer Tehnik
Adalah dengan menunjukan meter 0 saat terkena tekanan atmosfer. technical pressure
gauge seperti ini hanya menunjukkan nilai tekanan dari suatu zat tanpa
mempertimbangkan tekanan atmosfirnya
B. Manometer abosolut
yaitu tekanan yang dihitung berdasarkan tekanan referensi 1 atm.
Besaran tekanan absolute lebih dikenal dengan PSIA. (PSIA = PSIG
+ Patm). dengan penunjukan meter 1,013 bar saat terkena tekanan
atmosfer.
C. barometer
1) Perubahan Fase.
Fase. Beberapa zat kimia seperti merkuri dan air, memiliki temperatur yang tetap
untuk mengalami perubahan fase dari padat menjadi cair. Sifat ini disebut fusi, yang
mana sangat cocok untuk dijadikan acuan skala alat pengukuran temperatur. Titik
leleh atau cair materi-materi ini dijadikan acuan untuk batas bawah skala alat ukur
temperatur. Salah satu aplikasi dari alat ukur yang menggunakan metode ini adalah
pyrometric cone. Alat ini menggunakan campuran senyawa oksida dan kaca yang
akan meleleh pada temperatur yang telah ditentukan. Pyrometric cone umum
digunakan pada industri-industri keramik untuk mengukur temperatur furnace.
Campuran zat yang digunakan pada alat ini dapat bekerja pada rentan temperatur
593-1982oC.
Vaporisasi. Tekanan penguapan sebuah cairan bergantung kepada temperaturnya.
Pada saat sebuah cairan dipanaskan hingga mendidih, tekanan uap yang terbentuk
sama dengan tekanan total permukaan cairan tersebut. Titik didih berbagai jenis zat
kimia dapat digunakan sebagai acuan termometrik. Apabila cairan dan uap yang
terbentuk berada di dalam sebuah bejana tertutup, maka kenaikan tekanan uap yang
terjadi dapat digunakan untuk mengukur temperatur menggunakan pressure gauge
yang terkalibrasi.
sebagai
alat
ukur
temperatur
selanjutnya.
Liquid. Pemuaian zat cair dapat digunakan sebagai termometer dengan jalan
menggunakan bulb dan pipa kapiler. Pada termometer jenis ini bulb dan pipa kapiler
diisi penuh dengan cairan dan dikalibrasi dengan menggunakan pressure gauge.
Salah satu jenis zat yang paling umum digunakan untuk termometer jenis ini adalah
mercury, yang dapat bekerja pada renta suhu -40 hingga 538oC.
Termometer jenis liquid ini sangat simpel, murah, dapat langsung dibaca, dan bersifat
portabel. Namun termometer ini memiliki ketelitian yang rendah. Termometer jenis
ini dengan bulb yang tidak terlindungi apapun, hanya cocok untuk digunakan di
lingkungan laboratorium saja dan tidak untuk di lingkungan industri berat. Untuk
penggunaan di dunia industri, dibutuhkan sedikit modifikasi dengan penggunaan
pelindung metal pada sisi bulb termometer. Namun hal ini menjadikan termometer
ini lebih lambat untuk merespon terjadinya perubahan suhu dalam rentan waktu yang
pendek.
Termometer Bimetal
Solid. Termometer tipe selanjutnya yang menggunakan prinsip kerja pemuaian
adalah pada benda padat. Tipe ini menggunakan media kerja logam bimetal. Logam
bimetal adalah logam tipis dari dua jenis logam yang memiliki koefisien pemuaian
berbeda, dan digabungkan menjadi satu. Pada saat terjadi perubahan panas, logam
bimetal ini akan melengkung karena adanya perbedaan koefisien pemuaian antara
kedua logam tadi. Prinsip inilah yang dapat digunakan sebagai alat ukur temperatur.
1000oF (538oC)
1250oF (677oC)
1650oF (899oC)
1850oF (1010oC)
2200oF (1204oC)
Pyrometer Radiasi
4) Electrical Properties
Alat ukur temperatur yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah yang
menggunakan sifat elektris. Sifat elektris suatu logam akan berubah jika
temperaturnya berubah, prinsip ini dapat digunakan untuk mengukur temperatur
sebuah logam. Ada dua jenis alat ukur temperatur yang menggunakan prinsip elektris
ini, yakni thermocouple dan termometer electrical resistance.
Thermocouple. Alat ini tersusun atas dua konduktor listrik dari material yang
berbeda yang dirangkai membentuk sebuah rangkaian listrik. Jika salah satu dari
konduktor tersebut dijaga pada temperatur yang lebih tinggi daripada konduktor
lainnya sehingga ada diferensial temperatur, maka akan timbul efek termoelektris
yang menghasilkan tegangan listrik. Besar tegangan listrik yang terbentuk tergantung
dari jenis material konduktor yang digunakan, serta besar perbedaan temperatur
antara dua konduktor tersebut.
memiliki
kelebihan
seperti
harganya
yang
murah,
mudah
diaplikasikan pada berbagai kondisi sistem, awet, serta sederhana namun sangat
responsif. Alat ini juga memungkinkan untuk mensentralisasi pembacaan temperatur,
sehingga sejumlah thermocouple yang tersebar di beberapa tempat, hasil
pembacaannya dapat diletakkan pada satu tempat tertentu. Thermocouple menjadi
satu alat ukur yang paling banyak diterapkan di dunia industri terutama di
pembangkit-pembangkit tenaga listrik.
Termometer Tahanan. Termometer tahanan dapat membaca temperatur di antara
-240 hingga 982oC, tergantung dari tahanan listrik logam yang muncul seiring adanya
peningkatan temperatur logam tersebut. Termometer ini menggunakan prinsip
jembatan Wheatstone untuk menciptakan rangkaian tahanan listrik.
Termometer tahanan ini memiliki tingkat kepresisian yang sangat baik, akurat,
namun tidak dapat digunakan pada temperatur yang tinggi. Hal ini dikarenakan pada
temperatur yang tinggi, rangkaian tahanan akan menjadi sangat mudah
terkontaminasi oleh logam-logam lain yang akan menempel pada rangkaian tersebut,
mengakibatkan pembacaan yang menjadi tidak akurat.
7.
Prinsip kerja Termokopel yaitu terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda
jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada
Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan
yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas sehingga adanya
perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik, hal ini disebut
sebagai efek termoelektrik.
8.
Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
linier, nonlinier, massa atau volume dari liquid, gas ataupun solid .
Fungsi flowmeter adalah mengetahui parameter dari aliran suatu
matrial oleh alat ukur flow meter yang dikirim berupa data angka
dapat juga diteruskan guna menghasilkan aliran listrik atau sinyal yang
bisa digunakan sebagai input pada control atau rangkaian electric
lainnya.
c. Ampere Meter
Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Pada
umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik yang biasanya terletak pada alat
multitester listrik yaitu gabungan amperemeter, voltmeter dan ohm meter.
d. Voltmeter
Voltmeter alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat
multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali
lipat.
e. Ohmmeter
Ohmmeter ialah alat yag digunakan untuk mengukur hambata listrik yang merupakan
suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut
menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian
dikalibrasi kesatuan ohm.
f. Thermometer
Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan
umum yang digunakan adalah celcius.
Cara penggunaanya:
thermometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika temperaturnya
berubah. Jadi bisa berdasarkan pemuaian (thermometer air raksa), perubahan resistivitas,
perubahan kuantitas listrik(termokopel), radiasi bahan (thermometer temperature tinggi).
g. Jangka sorong
jangka sorong ialah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda
dengan ketelitian hingga 0,1mm.
kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit,
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya beruapa lubang( pada pipa,
maupun yang lainnya) dengan cara di ulur,
untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan
atau menusukkan di bagian pengukur.
h. Barometer
barometer merupakan alat pengukur tekanan udara dalam satuan Mb. Barometer
termasuk peralatan meteorology golongan non recording yang pada waktu tertentu harus
dibaca agar mendapat data yang diinginkan.
i. Stopwatch
stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam kegiatan, misalnya: berapa lama waktu yang ditemuh si pelari dalam jarak 100 M.
cara penggunaanya: tombol start, stop dan reset yang dipergunakan untuk memulai,
menghentikan dan mengulang pengukuran waktu.
skala yang digunakan:
1. dalam detik, skala ini disusun melingkar di bagian pinggir dengan jarak antar skala 0,2
detik. Jarum panjang ialah yang berfungsi untuk pengukuran dalam detik.
2. Dalam menit, skala ini disusun melingkar dengan jarak antar skala 1 menit. Jarum
pendek berfungsiuntuk penunjuk waktu dalam menit
11. Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke
bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik,
Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik
(bunyi) dan Energi Panas.
12. a. termometer
Cara kerja : Termometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika
temperaturnya berubah.
Jadi bisa berdasarkan pemuaian (termometer air raksa), perubahan resistivitas, perubahan
kuantitas listrik (termokpel), radiasi bahan ( termometer temperatur tinggi),
nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan suatu nilai
standar yang diakui secara konvensional.
Gangguan
Merupakan sinyal yang cenderung mengganggu nilai output sistem.
Jika gangguan bangkit di dalam sistem maka disebut gangguan
internal, sedangkan gangguan eksternal dihasilkan dari luar sistem.
Hysteresis
Perbedaan output yang terjadi antara pemberian input menaik dan
pemberian input menurun dengan besar nilai input sama. Hysteresis
merupakan salah satu indikator repeatability.
Jangkauan
Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur.
Contoh :
Rentang nominal 15V sampai 15 Volt. Jangkauan 30V.
Kalibrasi
Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
penunjukan alat ukur atau menujukkan nilai yang diabadikan bahan
ukur dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang
tertelusuri ke standar nasional dan/atau international.
Kehandalan
Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang diisyaratkan
untuk suatu periode yang ditetapkan.
Keluaran
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan
dari suatu sistem pengukuran.
Kesalahan
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai
sebenarnya dari objek yang diukur. Perubahan pada reaksi alat ukur
dibagi oleh hubungan perubahan aksinya.
Ketepatan
Presisi menyatakan seberapa dekat nilai hasil dua kali atau lebih
pengulangan pengukuran. Semakin dekat nilai-nilai hasil pengulangan
pengukuran maka semakin presisi pengukuran tersebut.
Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar
nilai rata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari
nilai rata-ratanya. Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak
menjamin bahwa alat ukur tersebut mempunyai akurasi yang bagus.
Ketertelusuran
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional
melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang
dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan
personil laboratorium tersebut.
Ketidakpastian Pengukuran
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran di mana nilai
sebenarnya dari besaran objek yang diukur terletak.
Koreksi
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur
untuk memberi kompensasi penambahan pada kesalahan sistematik.
Linearitas
Hubungan antara output dan input dapat diwujudkan dalam
persamaan garis lurus. Linearitas sangat diinginkan karena segala
perhitungan dapat dilakukan dengan mudah jika sensor dapat
diwujudkan dalam persamaan garis lurus.
Masukan
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke
sebuah sistem untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem
pengukuran. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang
diharapkan.
Pengukuran
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka atau kuantitatif. Jadi mengukur adalah
suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan objektif pada sifatsifat objek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek atau kejadian
yang diukur.
Presisi
Istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur dari
kesalahan acak. Jika pengukuran individual dilakukan berulang-ulang,
maka sebaran hasil pembacaan akan berubah-ubah disekitar nilai rataratanya.
Presisi tinggi dari alat ukur tidak mempunyai implikasi terhadap akurasi
pengukuran. Alat ukur yang mempunyai presisi tinggi belum tentu alat
ukur tersebut mempunyai akurasi tinggi. Akurasi rendah dari alat ukur
yang mempunyai presisi tinggi pada umumnya disebabkan oleh bias
dari pengukuran, yang bisa dihilangkan dengan kalibrasi.
Validitas.
Kelengkapan
(Completeness).
Kelengkapan
berhubungan
dengan
dibandingkan
(Comparability).
Pentingnya
pengukuran