Anda di halaman 1dari 3

BINARY TREE

Dalam ilmu komputer, sebuah pohon biner (binary tree) adalah sebuah pohon struktur
data di mana setiap simpul memiliki paling banyak dua anak. Secara khusus anaknya
dinamakan kiri dan kanan. Penggunaan secara umum pohon biner adalah Pohon biner terurut,
yang lainnnya adalah heap biner.

Jenis jenis Binnary Tree

Full binnary tree

binnary tree ini tiap nodenya (kecuali leaf) memiliki 2 child dan tiap subtree harus
mempunyai panjang path yang sama.

complete binnary tree

mirip dengan full binnary tree, tetapi tiap subtree boleh memiliki panjang path yang berbeda.

skewed binnary tree

binnary tree yang semua nodenya (kecuali leaf) hanya memiliki 1 child.

BINARY SEARCH TREE


Dalam ilmu komputer, sebuah pohon pencarian biner (PPB) adalah sebuah pohon
biner yang memiliki sifat-sifat berikut:

Setiap node memiliki sebuah nilai.


Subpohon kiri dari sebuah node hanya memuat nilai-nilai yang lebih kecil atau sama
dengan nilai dari node.
Subpohon kanan dari sebuah node hanya memuat nilai-nilai yang lebih besar atau
sama dengan nilai dari node.

Pohon pencarian biner adalah sebuah struktur data dasar yang digunakan untuk
membentuk struktur data yang lebih abstrak seperti set, multiset, dan array asosiatif.
Jika PPB memperkenankan nilai-nilai duplikat, maka PPB merupakan sebuah multiset.
Pohon jenis ini menggunakan ketaksamaan longgar (non-strict inequalities), sehingga semua
yang berada di subpohon bagian kiri dari sebuah node adalah lebih kecil atau sama dengan
nilai dari node, dan semua yang berada di subpohon bagian kanan dari node adalah lebih
besar atau sama dengan nilai dari node.
Jika PPB tidak memperkenankan nilai-nilai duplikat, maka PPB merupakan sebuah set
dengan nilai-nilai unik, sama seperti set pada matematika (himpunan). Pohon tanpa nilai-nilai
duplikat menggunakan ketaksamaan kaku (strict inequalities), artinya subpohon kiri dari
sebuah node hanya memuat node-node dengan nilai yang lebih kecil dari nilai node, dan
subpohon kanan hanya memuat nilai-nilai yang lebih besar.
Beberapa definisi PPB menggunakan sebuah ketaksamaan longgar hanya pada satu sisi,
sehingga nilai-nilai duplikat diperkenankan. Walaupun demikian, definisi-definisi PPB
tersebut membatasi dengan baik bagaiman sebuah pohon dengan banyak nilai duplikat dapat
diseimbangkan.

HASH
Hashing merupakan salah satu struktur data yang digunakan dalam penyimpanan data
sementara. Tujuan dari hashing adalah untuk mempercepat pencarian kembali dari banyak
data yang disimpan. Hashing menggunakan suatu teknik penyimpanan sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk penambahan data(insertions), penghapusan data(deletions), dan pencarian
data(searching) relatif sama dibanding struktur data atau algoritma yang lain.
Kelebihan dari hashing:

Hashing relatif lebih cepat


Kecepatan dalam insertions, deletions, maupun searching relatif sama

Hashing menggunakan memori penyimpanan utama berbentuk array dengan tambahan


algoritma untuk mempercepat pemrosesan data. Pada intinya hashing merupakan
penyimpanan data menggunakan key value yang didapat dari nilai data itu sendiri. Dengan
key value tersebut didapat hash value. Jadi hash function merupakan suatu fungsi sederhana
untuk mendapatkan hash value dari key value suatu data.
Ada beberapa macam fungsi hash yang relatif sederhana yang dapat digunakan dalam
penyimpanan database:

a. Metode Pembagian Bersisa (division-remainder method)


Jumlah lokasi memori yang tersedi dihitung, kemudian jumlah tersebut digunakan sebagai
pembagi untuk membagi nilai yang asli dan menghasilkan sisa. Sisa tersebut adalah nilai
hashnya. Metode ini sering menghasilkan nilai hash yang sama dari dua atau lebih nilai
aslinya atau disebut dengan bentrokan. Karena itu, dibutuhkan mekanisme khusus untuk
menangani bentrokan yang disebut kebijakan resolusi bentrokan.
b. Melipat (folding)
Metode ini membagi nilai asli ke dalam beberapa bagian, kemudian menambahkan nilainilai tersebut, dan mengambil beberapa angka terakhir sebagai nilai hashnya.
c. Transformasi Radiks (radix transformation)
Karena nilai dalam bentuk digital, basis angka atau radiks dapat diganti sehingga
menghasilkan urutan angka-angka yang berbeda. Contohnya nilai desimal (basis 10) bisa
ditransformasikan kedalam heksadesimal (basis 16). Digit atas hasilnya bisa dibuang agar
panjang nilai hash dapat seragam.
d. Pengaturan ulang digit (digit rearrangement)
Metode ini mengubah urutan digit dengan pola tertentu. Contohnya mengambil digit ke
tiga sampai ke enam dari nilai aslinya, kemudian membalikan urutannya dan menggunakan
digit yang terurut terbalik itu sebagai nilai hash.

Sumber :

http://jullygobet.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_biner
https://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_Pencarian_Biner
http://syazdiayhodian.blogspot.co.id/2011/06/hashing.html

Anda mungkin juga menyukai