Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN SEMESTER

1. Deskripsi kasus konflik ( guru dengan kepala sekolah ) yang terjadi


pada lembaga persekolahan ? kemudian, carikan jalan keluarnya
secara konfrehensif dan sistematik kasus konflik kepemimpinan
tersebut langkah langkah negosiasi secara terukur dan menghasilkan
secara fungsionalpihak pihak yang terlibat dalam konflik tersebut ?
Jawab :
a. Contoh konflik
Kepala sekolah menginginkan di bulan Februari dan Maret di benarkan
membuat program kegiatan study toor , karena siswa terutama kelas XII
tidak akan lama lagi menghadapi ujian akhir nasional , sementara wakil
kepala bidang siwa sudah membuat program sebelumnya untuk
mengadakan study toor sekaligus berwisata dalam rangka refresing
terutama anak kelas XII yang dianggapnya perlu karna semenjak bulan
Agustus sudah sudah di mulai tambahan belajar , di khawatirkan anak
kelas XII mengalami kejenuhan.
Jalan keluar dari konlik kepala sekolah dengan wakil kepala
bidang siswa ini akan dapat dilakukan :
Akar masalahnya adalah kepala sekolah ingin waktu yang singkat
di persiapkan untuk menghadapi ujian , dan menghindari kegiatan
yang memiliki resiko seperti wisata dengan kendaraan bisa
kecelakaan dan lain-lainnya, sementara wakil kepala bidang siswa
study toor dianggap bisa memberikan refresing agar siswa kelas XII
tidak jenuh, sebenarnya kedua kepentinganya masing-masing ini
dapat di laksanakan dengan jalan musywarah, artinya siswa tidak
perlu untuk study toor kalau tujuannya refresing , karena refresing
itu dapat di laksanakan di sekolah saja dengan berbagai kegiatan
yang tidak memiliki resko yang besar dan waktu yang panjang
seperti , mendatangkan ahli fsikologi yang dapat memberikan
hiburan dan lain sebagainya.

b. Penyelesaian

Untuk penyelesaian konflik antara Kepala Sekolah dan Guru adalah


saling komunikasi antara dua arah untuk dapat menyelesaikan
permasalahan yang sedang terjadi antara masing-masing pihak,
pelaksanaan penyelesaian konflik menggunakan pendekatan
kolaborasi, kompromi dan kompetisi, rela membantu. Langkah
evaluasi penyelesaian konflik dilakukan kepala sekolah dengan
mengurangi dampak negatif konflik baik tingkat konflik yang tinggi
ataupun yang rendah, dengan mendorong dapak positif konflik melalui
peningkatan onflik yang optimal, sehingga peningkatan kerja dapat
terlihat pada sikap dan perilaku kerja yang produktif dan berkualitas
darisemua warga sekolah. Dan dapat disimpulkan bahwa melalui
komunikasi yang efektif dan harmonis yaitu komunkasi yang efektif
dan komunikasi yang kondusif dapat menyelesaikan konflik secara
efektif.
2. Deskripsikan kasus pemaksaan kekuasaan oleh atasan yang terjadi
pada lembaga persekolahan tempat saudara bekerja? Kemudian,
rumuskan faktor penyebab terjadinya pemaksaan tersebut secara rinci
dan langkah-langkah yang dapat dilakukan atasan tidak terjadi lagi
dan karyawan (guru dan pegawai adminitratif) dapat bekerja dengan
kesadaran tinggi pada lembaga pesekolahan tersebut?
Jawab :
a. Contoh kasus
Atasan memaksa bawahan untuk mematuhi peraturan yang
dibuatnya, namun bawahan tidak mampu melakukannya, contohnya
saja ada suatu yayasan dimana pemimpinnya membuat sebuah
peraturan ketika bawahannya terlambat maka akan dikenakan sangsi
pemotongan gaji dan hukuman, sementara bawahan tidak setuju
dengan adanya pemotongan gaji, bagi mereka gaji mereka sudah paspasan, namun karena prinsip disiplin maka atasan mereka bersikeras
untuk membuat peraturan tersebut, sehingga terjadi konflik antara
atasan dan bawahan.
b. Faktor-faktor penyebab terjadinya pemaksaan kekuasaan
Adanya sifat otoriter
Kurang peduli dengan nasib karyawan
Atasan mau menang sendiri
c. Solusi
Seseorang hrus dapat menjalankan peranannya sebagai pemimpin
secara efektif, masalh ini tidak dilepaskan dari kemampuannya
mendayungkan kekuasaan yang dimilikinya.Melalui kekuasaanya
pemimpin harus ditunjang dengan kekuasaan agar ia dapat

menjalankan fungsinya. Namun pemimpin juga harus dapat


memperhatikan kemampuan karyawannya, dan memberikan contoh
yang baik terhadap karyawannya.Dan pemimpin seharusnya dapat
memberikan kenyamanan dalam situasi bekerja kepada karyawannya
agar karyawannya dapat bekerja dengan kesadaran tinggi pada
lembaga tersebut.
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan kekuasaan hadiah dan kekuasaan
paksaan, yang disertai contoh? Jelaskan pula, persyaratan dan
langkah-langkahyang harus dilakukan individu untuk menghindari
kekuasaan hadiah dan kekuasaan paksaan tersebut.
Jawab :
a. Kekuasaan paksaan
Merupakan bentukkekuasaan yang sifatnya memaksakan kehendak
terhadap orang lain, sehingga orang tersebut melakuakan sesuatu
yang sebenarnya tidak diinginkannya, kekuasaan ini bersifat dictator,
juga dapat mengakibatkan kerugian fisik meskipun tujuan utamanya
untuk kepatuhan.
b. Kekuasaan hadiah
Kekuasaan imbalan merupakan model kekuasaan model kekuasaan
dimana meminta orang lain meminta melakukan apa yang dimintanya
dengan adanya imbalan sebagai jasa yang telah dilakukan orang
tersebut.
c. Perbedaan kekuasaan paksaan dan kekuasaan hadiah
Kekuasaan paksaan sifatnya bawahan terpaksa melakukan apa
yang diinginkan atasan.
Kekuasaan hadiah sifatnya bawahan bersedia melakukan apa
yang diinginkan atasan dengan syarat adanya imbalan.
d. Persamaan kekuasaan paksaan dan kekuasaan hadiah
Samasama memaksakan karyawan melkukan apa yang tidak
ingin mereka lakukan secara paksa maupun dengan imbalan.
e. Langkah-langkah menghindari kekuasaan paksaan dan kekuasaan
hadiah
Menjadi pemimpin yang berwibawa
Menjadi pemimpin yang baik
Menjadi pemimpin yang dapat dicontoh oleh karyawan
Bersahabat dengan karyawan
Mengerti apa yang dibutuhkan karyawan

4. Partisipasi masyarakat dalam membangun dan mengembangkan


lembaga persekolahan sangat diperlukan. Jelaskan langkah-langkah
yang terukur meningkatkan partisipasi masyarakat agar mempunayai
kesadaran tinggi untuk berpartisipasi dalam mengembangkan lembaga
persekolahan dan apa pula yang dilakukan sekolah untuk berpartisipasi
pada pengembangan masyarakat kearah yang lebih baik?
Jawab :
a. Langkah-langkah untuk mengingatkan partisipasi masyarakat
terhadap pengembangan lembaga sekolah
Masyarakat memiliki peranan tersendiri dalam dunia pendidikan,
kaitannya masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari segi,
yaitu :
Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan baik
dilembagakan maupun tidak dilembagakan.
Masyarakat mempunyai peranan edukatif dalam dunia
pendidikan
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang
dirancang maupun tidak dirancang.
b. Partisipasi sekolah untuk pada pengembangan masyarakat ke arah
yang lebih baik
Memberiakan arahan kepada masyarakat akan pentingnya
pendidikan
Memperkenalkan akan pentingnya pendidikan kepada
masyarakat
Menguatkan akan nilai-nilai pendidikan yang berlaku
dikehidupan
Memberikan pengetahuan menegnai manfaat Ilmu Pendidikan
5. Keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan program lembaga
persekolahan sangat ditentukan tim kerja yang kuat dan solid serta
langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah untuk membentuk tim
kerja yang kuat dan solid DENGAN HARAPAN DAPAT MENJALANKAN
PROGRAM KERJA SECARA MAKSIMAL?
Jawab :
a. Tim kerja
Tim adalah perpaduan dua atau lebih orang yang memiliki tujuan yang
sama, dan saling ketergantungan. Hasil yang dicapai oleh tim
tergantung pada kerja sama yang dilakukan pada sebagian waktu. Tim

yang efektif selalu sadar dan responsif terhadap lingkungan internal


dan eksternal mereka.
b. Langkah-langkah untuk membentuk Tim Kerja yang solid
Ekspetasi terhadap pekerjaan dan hasilnya
Setiap anggota harus memiliki komitmen yang sama untuk
mencapai misi pekerjaan
Memiliki kompetensi yang merata agar tim memiliki kekuatan
yang besar
Memehami peranan dan fungsi masing-masing
Bertanggung jawab dan saling memotivasi rekan
Bekerja sama dansaling membantu dalam mencapai tujuan
bersama
6. Perilaku yang ditampilkan guru dan pegawai adminitratif dalam bekerja
sangat berfariasi yang kadang kala kurang mendukung untuk
mencapai tujuan lembaga persekolahan titik. Jelaskan pola (model)
yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk menjadikan perilaku kerja
guru dan pegawai adminitratif sangat produktif dan fungsional dalam
merealisasikan program sekolah?
Jawab
Pola (model) yang harus dilakukan oleh kepala sekolah untuk dapat
menjadikan perilaku kerja dan pegawai adminitratif sangat produktif dan
fungsional dalam merealisasikan program kerja yaitu dengan cara
mengajak taf guru dan admnitratif untuk meningkatkan kinerja mereka
guna membangaun pendidikan yang lebih baik dan produktif, dan
menjadi pemimpin yang bijaksana serta dapat memberiakn contoh yang
baik kepada bawahannya.

Anda mungkin juga menyukai