30/04/2015

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
UNTUK PENINGKATAN DAYA
SAING PARIWISATA

Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.

MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 29 April 2015

PERFORMANSI 2014 DAN PROYEKSI 2015-2016

Analisis Situasi Strategis (Strategic Situation Analysis)
Formulasi Strategi (Strategy Formulation)
Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata
Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan
D. Pembangunan Infrastruktur Untuk Peningkatan Daya
Saing Pariwisata

A.
B.
C.

30/04/2015

A
.

Analisis Situasi
Strategis
(Strategic Situation Analysis)

RASIONALITAS STRATEGIS: PARIWISATA DI DUNIA

(STRATEGIC RATIONALE : TOURISM IN THE WORLD)

9.5%

Dari PDB Dampak

Langsung, Dampak
Tidak Langsung, dan
Dampak Ikutan (2014)

(of GDP Direct, Indirect and

Induced Impact (2014))

dari

11 Lapangan Kerja
(1 in 1 1 Jobs)

US$

1.4
5%
25
1138

Triliun Ekspor
(Trillion in Export)

Dari Ekspor Dunia 2014

(of the Worlds Export (2014))

Juta Wisatawan pada

tahun 1990 (Million of
Tourists in 1990)

Juta Wisatawan pada

tahun 2014 (Million of
tourists in 2014)

5 s.d. 6

Miliar dari Wisatawan

Nusantara (Billion of
Domestic Tourists)

(5 to 6)

PARIWISATA ADALAH KUNCI PEMBANGUNAN, KESEJAHTERAAN

DAN KEBAHAGIAAN (TOURISM, KEY TO DEVELOPMENT,
PROSPERITY AND WELL-BEING)

PARIWISATA ADALAH SEKTOR UNGGULAN

(TOURISM IS A LEADING SECTOR)

- Meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata, menjadikan
Pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor,
penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan
infrastruktur (An ever increasing number of destination world wide opened, invest ,
and turning Tourism into Key of export Revenues, Jobs Creator, Enterprises and
Infrastructure development);

- Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi

berkelanjutan, dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang
terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia (Tourism has
experienced continued expansion and diversification, Becoming One of the Largest and
Fastest-Growing Economic Sector in the world);

- Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah perjalanan

wisatawan internasional tetap menunjukkan pertumbuhan
yang positif 25 juta (1950) 278 juta (1980) 528 Juta
(1995) 1138 Juta (2014) (Despites occasional shocks, International Tourist
Arrival have shown virtually Uninterrupted Growth 25 million (1950) 278 Million
(1980) 528 Million (1995) 1138 Million (2014)).

Source: UNWTO Tourism Highlights, 2014

UNWTO World Tourism Barometer, Jan. 2015
WTTC, Jan. 2015

30/04/2015

SSA: PERBANDINGAN PDB, KONTRIBUSI TERHADAP

PEKERJAAN, DAN PERTUMBUHAN GLOBAL

(BENCHMARK OF GLOBAL GDP, CONTRIBUTION TO EMPLOYMENT, AND HISTORIC GROWTH)

Source: WTTC, 2014

SSA : PERBANDINGAN PDB LANGSUNG

MENURUT LAPANGAN USAHA
(BENCHMARK OF GLOBAL DIRECT GDP BY INDUSTRY)

Pada tahun 2013, Travel & Tourism secara

langsung menghasilkan 2,1 Milyar Dollar pada
PDB (In 2013, Travel & Tourism generated $2.1 trillion in direct GDP).
Kontribusi terhadap PDB Global ini lebih dari
dua kali lipat, dibanding industri otomotif, dan
hampir 40% lebih besar dari industri kimia global
(This contribution to global GDP is more than double that of the
automotive industry and nearly 40% larger than the global chemicals
industry)

Sektor Travel&Tourism bernilai tiga per

empat dari jumlah sektor pendidikan, sektor
komunikasi, dan sektor pertambangan global (The
Travel & Tourism sector is three-quarters the size of the global
education, communications, and mining sectors)

Source: WTTC, 2014

30/04/2015

SSA: DAMPAK INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP

KESEMPATAN KERJA
(TOURISM INDUSTRYS IMPACT ON EMPLOYMENT)
Dalam hal ketenagakerjaan, arti penting
Travel & Tourism lebih terlihat secara jelas.
Dengan 98 juta orang yang bekerja secara
langsung pada tahun 2011, Travel & Tourism
secara langsung mempekerjakan:
- 6 kali lebih banyak dari manufaktur otomotif
- 5 kali lebih banyak dari industri kimia global
- 4 kali lebih banyak dari industri
pertambangan global
- 2 kali lebih banyak dari industri komunikasi
global
- Satu per tiga lebih banyak dari industri jasa
keuangan global
( In terms of employment, the importance of Travel & Tourism is even
more pronounced. With 98 million people directly employed in 2011,
Travel & Tourism directly employs:
6 times more than automotive manufacturing
5 times more than the global chemicals industry
4 times more than the global mining industry
2 times more than the global communications industry
A third more than the global financial services industry )

Source : WTTC, 2014

SSA : PERBANDINGAN PARIWISATA ASIA

(BENCHMARK OF ASIAN TOURISM)

Kontribusi Total Travel & Tourism terhadap PDB (2013)

(Total Contribution of Travel and Tourism to GDP (2013))

Negara (Countries)
Thailand
Malaysia
Lao PDR
Philippines
Singapore
Cambodia
Viet Nam
China
Indonesia
Japan
Brunei Darussalam
India
Republic of Korea
Myanmar
Source: WTTC, 2014

Kontribusi (Contribution)

(dalam Juta Dollar Amerika) (in US$ million)

78,100
50,300
1,400
30,300
31,700
1,600
14,800
850,100
80,800
339,900
1,100
113,200
69,800
2,100

20
16
14
11
11
10
10
9
9
7
6
6
6
4
8

30/04/2015

SSA : PENERIMAAN DEVISA

(FOREIGN EXCHANGE EARNINGS)

PERBANDINGAN DEVISA PARIWISATA ASIA (dalam Juta Dollar Amerika)

(BENCHMARK OF ASIA TOURISM EARNINGS (USD Million))
Peringkat
Negara (Country)
(Rank)

2011

2012

2013

China

48,464

50,028

51,664

Thailand

27,184

33,826

42,080

Hong Kong, China

28,455

33,074

38,940

Malaysia

19,656

20,250

21,018

Singapore

18,086

19,023

18,953

India

17,707

17,971

18,397

Japan

10,966

14,576

14,934

South Korea

12,476

13,429

14,272

Taiwan

11,065

11,770

12,677

Indonesia

8,554

9,121

10,054

10

Viet Nam

5,710

6,830

7,503

Source: UNWTO; 2014, ASEAN Secretariat; January 2015

SSA : PERBANDINGAN PARIWISATA ASIA

(BENCHMARK OF ASIAN TOURISM)

KONTRIBUSI LANGSUNG TRAVEL&TOURISM TERHADAP KESEMPATAN KERJA

(DIRECT CONTRIBUTION OF TRAVEL AND TOURISM TO EMPLOYMENT)

Negara (Countries)

Jumlah Kesempatan Kerja

(Number of Employment)

China
India
Indonesia
Thailand
Viet Nam
Philippines
Japan
Malaysia
Cambodia
Republic of Korea
Myanmar
Singapore
Lao PDR
Brunei Darussalam

22,780,000
22,320,000
3,042,500
2,563,000
1,899,000
1,226,500
1,447,000
881,000
735,000
619,000
338,500
147,000
119,500
5,000

Source: WTTC, 2014

% dari total kesempatan kerja

(% of total employment)

3.00
4.90
2.70
6.60
3.70
3.20
2.30
6.70
8.90
2.50
1.20
4.30
4.00
2.40

10

30/04/2015

SSA : PERBANDINGAN PARIWISATA ASIA

(BENCHMARK OF ASIAN TOURISM)

PERBANDINGAN INDEKS KOMPETITIF PARIWISATA ANTAR NEGARA ASIA

(TOURISM COMPETITIVENESS INDEX AMONG ASIAN COUNTRIES)
Peringkat
(Rank)

Negara/Ekonomi
(Country/Economies)

2009
Rank of 133

2011
Rank of 139

2013
Rank of 140

Singapore

10

10

10

Japan

25

22

14

Hong Kong, China

12

12

15

South Korea

31

32

25

Taiwan

43

37

33

Malaysia

32

35

34

Thailand

39

41

43

China

47

39

46

India

62

68

65

Indonesia

81

74

70

10

Viet Nam

89

80

80

Source: Travel and Tourism Competitiveness Report WEF, 2013

11

SSA : INDEKS DAYA SAING

TRAVEL&TOURISM INDONESIA

(INDONESIA TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX

dan Regulasi (Policy Rules and
IN THE Kebijakan
WORLD)
Regulations)

Sumber Daya Budaya (Cultural

Resources)
Sumber Daya Alam (Natural
Resources)

Keberlanjutan Lingkungan (Environmental

Sustainability)
Keamanan dan Keselamatan
(Safety and
Security)

Kebersihan dan Kesehatan

(Health and
Hygiene)

Kecenderungan Travel&Tourism
(Affinity for
Travel & Tourism)

Prioritas Travel
&Tourism
(Prioritization of
Travel & Tourism)

Sumber Daya Manusia

(Human Resources)

Daya Saing Harga dalam

indursri Travel&Tourism
(Price Competititveness
In the T & T Industry)

Infrastruktir Transportasi Udara

(Air Transport
Infrastructure)

Infrastruktur TIK (ICT

Infrastructure)

Infrastruktur Transportasi Darat

(Ground Transport
Infrastruktur Kepariwisataan
Infrastructure)
(Tourism
Infrastructure)

Source: Travel and Tourism Competitiveness Report WEF, 2013

Pada tahun 2013, indeks daya saing pariwisata

menduduki peringkat ke-70 dari 140 negara (In
2013, Indonesia travel and tourism competitiveness index
ranked 70th out of 140 countries)

TIGA TERBAWAH:
3 faktor dengan indeks daya saing pariwisata
terendah:
1.Infrastruktur pariwisata,
2. Infrastruktur TIK,
3. Kesehatan dan kebersihan

( BOTTOM THREE :
3 factors with the lowest tourism competitiveness index:
1.Tourism infrastructure,
2. ICT infrastructure,
3. Health and hygiene)

TIGA TERATAS:
3 faktor dengan indeks daya saing pariwisata
tertinggi:
1.sumber daya alam
2.Prioritas perjalanan dan pariwisata
3.daya saing harga

(TOP THREE :
3 factors with the highest tourism competitiveness index:
1.Natural resources
2.Prioritization of travel and tourism
3.Price competitiveness )

12

30/04/2015

SSA : INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA

DIBANDINGKAN NEGARA-NEGARA ASEAN
(INDONESIA TOURISM COMPETITIVENESS IN ASEAN)

Menurut Laporan Daya Saing Travel&Tourism 2013 yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF), di ASEAN, Indonesia menuduki
peringkat ke-4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand (According to Travel and Tourism Competitiveness Report 2013 done by World Economic Forum
(WEF), in ASEAN, Indonesia ranked 4th after Singapore, Malaysia, and Thailand)

13

Source : World Economic Forum (WEF), 2013.

SSA : PERBANDINGAN PARIWISATA ASIA

(BENCHMARK OF ASIAN TOURISM)
KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE NEGARA-NEGARA ASIA
(INTERNATIONAL TOURIST ARRIVALS TO ASIAN COUNTRIES)

Rank

Country

2014

2013

% Change

% Change

(2013 to 2014)

(2012 to 2013)

China

129.1 million

116.9 million

0.90

3.50

Thailand

24.8 million

26.5 million

6.70

18.80

Malaysia

27.4 million

20.9 million

6.70

2.70

South Korea

13.98 million

11.8 million

17.20

9.30

Singapore

15.1 million

14.2 million

2.00

Japan

13.4 million

10.4 million

29.40

24.00

Indonesia

9.4 million

8.8 million

7.20

9.40

Taiwan

7.3 million

8.0 million

9.60

9.60

Viet Nam

7.9 million

7.6 million

4.00

10.60

10

India

7.4 million

6.9 million

7.20

5.90

Source: WTTC; 2014, UNWTO; 2014, ASEAN Secretariat; January 2015

14

30/04/2015

SSA : PADA TAHUN 2014, KEDATANGAN WISMAN KE INDONESIA MENCAPAI

REKOR TERTINGGI YAITU 9,4 JUTA (MENINGKAT 7,2%)
(IN 2014, INTERNATIONAL TOURIST ARRIVALS TO INDONESIA SET HIGHEST RECORD
NUMBER OF 9,45 MILLION (+ 7,2%)
10,000,000
9,000,000

Axis Title

8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000

2001
Tahun 5,153

2002
5,033

2003
4,467

2004
5,321

2005
5,002

2006
4,871

2007
5,505

2008
6,234

2009
6,323

2010
7,002

2011
7,649

2012
8,044

2013
8,802

2014
9,435

Pertumbuhan kedatangan Wisman ke INDONESIA tahun 2014 adalah 7,2%,

lebih tinggi dari pada rata-rata dunia yang hanya 4,7%
(The growth of INDONESIA tourism sector was 7,2% surpassed World Growth of only 4,7%)
15

Source : Central Statistics Bureau (BPS), 2014

SSA : KEDATANGAN WISMAN KE INDONESIA TAHUN 2013 DAN 2014

(COMPARISON OF INTERNATIONAL TOURIST ARRIVALS 2013 VS 2014)
Rata-rata kedatangan wisatawan mancanegara pada Januari-November = 775,000 kedatangan, namun untuk pertama kalinya dalam
sejarah pariwisata Indonesia jumlah kedatangan pada Desember 2014 mencapai lebih dari 900.000 kedatangan

(The average of foreign tourist arrival from January November = 775.000 arrival, but for the first time in the Indonesian tourism history in December 2014 reach more
than 900.000 arrival)
950,000

915,334

900,000

851,475

860,655

850,000

826,821
800,000

765,607

753,079

789,594

752,363

777,210

726,332

750,000

702,666

771,009

725,316

807,422

770,878

764,461
719,903

717,784

700,000

808,767

791,296

700,708
678,415

650,000

600,000

550,000

646,117
614,328

JANUARY

FEBRUARY

MARCH

APRIL

MAY

Source : Central Statistics Bureau (BPS), 2015

JUNE

JULY

AUGUST

SEPTEMBER

OCTOBER

NOVEMBER DECEMBER

16

30/04/2015

SSA : JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA SENANTIASA

MENINGKAT DAN BERKONTRIBUSI TERHADAP EKONOMI LOKAL

(NUMBER OF DOMESTIC TOURIST TRIPS CONTINUES TO INCREASE AND CONTRIBUTES TO THE GROWTH OF LOCAL
ECONOMY THROUGH DOMESTIC SPENDING)

300
250
200

195.77

200.59

207.12 202.76

198.36 204.55

222.39

234.38
225.04 229.73

150
100

2001

70.87

68.82

58.71

50

2002

2003

74.72

71.7

2004

2005

2006

2007

Jumlah
Perjalanan
Juml.
Perjalanan
(Trips Amount)

2008

2009

2010

2011

248.00

171.50

150.41 156.89

137.91

123.17

108.96

88.21

236.75 245.29

176.32

2012 2013*

Jumlah
Pengeluaran (Spending
Juml.
Pengeluaran
Amount)

Pada tahun 2013, jumlah Wisatawan Nusantara mencapai 248 juta perjalanan dengan pertumbuhan
1,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah ini membuat pengeluaran domestik sebesar
Rp. 176 triliun.
(In 2013, number of Domestic Tourist Trips reached 248 million of trips with growth of 1.1% comparing to previous year. This number created domestic
spending of Rp. 176 trilion.)

17

Source : Central Statistics Bureau (BPS), 2014

SSA : PEROLEHAN DEVISA INDONESIA

MENURUT LAPANGAN USAHA
(FOREIGN EXCHANGE RECEIPT)

PERBANDINGAN ANTAR SEKTOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

(COMPARISON AMONG SECTORS IN INDONESIAN ECONOMY)

2011
No Komoditas (Commodity)

2012
Nilai dalam juta
dollar
Value (Million $)

Komoditas (Commodity)

2013
Nilai dalam juta
dollar Value
(Million $)

Komoditas (Commodity)

Nilai dalam Juta

Dollar Value
(Million $)

Oil and Gas

41,447

Oil and Gas

36,977

Oil and Gas

32,633

Coal

27,222

Coal

26,166

Coal

24,501

Crude Palm Oil

17,261

Crude Palm Oil

18,845

Crude Palm Oil

15,839

Processed Rubber

14,258

Processed Rubber

10,395

Tourism

10,054

Tourism

8,554

Tourism

9,121

Processed Rubber

9,317

Apparel/Fashion

7,802

Apparel/Fashion

7,305

Apparel/Fashion

7,501

Power Tools

7,365

Power Tools

6,482

Power Tools

6,419

Textiles

5,563

Textiles

5,278

Processed Foods

5,435

Processed Foods

4,802

Processed Foods

5,136

Textiles

5,294

10

Chemical Material

4,630

Paper and Paper Products

3,972

Paper and Paper Products

3,802

11

Paper and Paper Products

4,214

Chemical Material

3,636

Processed Timber

3,515

12

Processed Timber

3,289

Processed Timber

3,338

Chemical Material

3,502

Source: Ministry of Tourism, 2014

18

30/04/2015

SSA : PENERIMAAN DEVISA INDONESIA

(FOREIGN EXCHANGE EARNINGS)

PROYEKSI PENERIMAAN DEVISA DARI SEKTOR-SEKTOR UTAMA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

(PROJECTION OF MAIN SECTORS FOREIGN EXCHANGE EARNINGS
IN INDONESIAN ECONOMY)
30,000

25,000

Pariwisata (Tourism)

20,000

Batu Bara (Coal)

Migas (Oil and Gas)
15,000

Minyak Kelapa Sawit

(Crude Palm Oil)
Karet Olahan (Processed
Rubber)

10,000

5,000

2015

2016

2017

2018

2019

19

Source: Ministry of Tourism, 2014

B
.

Formulasi
Strategi
(Strategy Formulation)

20

10

30/04/2015

SF : FORMULASI STRATEGI
(STRATEGY FORMULATION)

Kerangka Strategi (Strategy Framework)

GREAT SPIRIT

Indonesia Bekerja Wonderful Indonesia

National
Level

GRAND STRATEGY

Directional Strategy: Sustainable Competitive Growth

Portfolio Strategy: Integrated e-Tourism Ecosystem
Parenting Strategy: Government Support Industry Led

BUSINESS STRATEGY
Industry
Level

Comparative Strategy
Competitive Strategy
Cooperative Strategy

: Industry Champion
: Focus, Speed, and Differentiation
: Public Private Partnership

21

SSA : KONDISI SAAT INI DAN TARGET

PARIWISATA PADA TAHUN 2019
(CURRENT CONDITION AND TOURISM SECTOR TARGET BY 2019)

micro

macro

Kontribusi terhadap PDB (Contribution to GDP)

Devisa (Foreign Exchange)
Kontribusi terhadap Kesempatan Kerja
(Contribution to Employment)
Indeks Daya Saing kepariwisataan (Tourism
Competitiveness Index) (WEF)**)
Kedatangan Wisatawan Mancanegara (International Tourist
Arrivals)
Perjalanan Wisatawan Nusantara (Domestic Tourist Trips)

2014

TARGET 2019

4 % (BPS)
9 % (WTTC)
Rp. 120 triliun
11 juta

8% (BPS)
15% (WTTC)
Rp. 240 triliun
13 juta

#70
9 juta
250 juta

#30
20 juta
275 juta

Perbandingan dengan negara ASEAN

lainnya (2014)
(Comparison to other ASEAN countries (2014)) :

Malaysia : 27,4 juta (million)

Singapore : 15,1 juta (million)
Thailand : 24,8 juta (million)

*) Source data : UNWTO United Nation World Tourism Organization

**) WEF : World Economic Forum

22

11

30/04/2015

SF : FORMULASI STRATEGI
(STRATEGY FORMULATION)

KENDALA (CONSTRAINTS)

PELUANG (OPPORTUNITIES)

Sumber Daya Alam (Natural Resources) (80%)

Priorotas Kepariwisataan (Prioritization of
Tourism) (77%)
Daya Saing Harga (Price competitiveness)
(76%)
Sumber Daya Manusia (Human Resources)
(70%)
Keamanan dan Keselamatan (Safety and
Security) (63%)

Infrastruktur Pariwisata (Tourism Infrastructure) (30%)

Infrastruktur TIK (ICT Infrastructure) (39%)
Kesehatan dan Kebersihan (Health and Hygiene) (41%)
Aksesibilitas (konektivitas, kapasitas kursi, dan penerbangan
langsung) (Accessibility (connectivity, seat capacity, and direct
flight) (50%)
Regulasi (perijinan bagi yachts and cruises, visa, dan pajak
(Regulation (permit and clearance for yachts and cruises, visa,
custom) (61%)

STRATEGI PARIWISATA INDONESIA (INDONESIA TOURISM STRATEGY)

1. Pemasaran dan Promosi Pariwisata Nasionali: menghasilkan kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak
mungkin dan meningkatkan jumlah wisatawan nusantara
2. Pengembangan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik tujuan wisata dan tingkat daya saing baik didalam
negeri maupun internasional
3. Pengembangan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi pengusaha lokal dalam industri pariwisata nasional
dan memperluas keragaman dan daya saing produk dan jasa pariwisata di setiap destinasi
4. Pengembangan Kelembagaan Pariwisata: pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata dan organisasi
pariwisata nasional
(1. National Tourism Marketing and Promotion: generating international tourist arrivals as many as possible and increasing the number of domestic tourists
2.Development of Tourism Destination Development: increasing the attractiveness of tourist destination and upgrading its level of competitiveness in nation and global wide
3.Development of Tourism Industry: increasing participation of local entrepreneurs in national tourism industry and expanding diversity and competitiveness of tourism products and services in each tourist destination
4.Development of Tourism Institution: developing human resources in tourism and national tourism organization )

Source : Initial draft of Medium Term Development Plan (RPJMN) 2015-2019

23

SF : FORMULASI STRATEGI
(STRATEGY FORMULATION)

GREAT

Konsep GREAT
(The Concept of GREAT)

Sebuah pendekatan pembangunan daerah pariwisata yang

mengintegrasikan komponen; seperti infrastruktur,
aksesibilitas, konektivitas, aktifitas, fasilitas, perhotelan,
dan preferensi pasar (pintu masuk / pintu distribusi, pola
pergerakan wisata, kesiapan dan kepastian bisnis dan
manajemen pariwisata) untuk mengoptimalkan nilai
ekonomi dan dampak positif untuk masyarakat, bisnis, dan
daerah.
(A tourism regional development approach that integrates components; such as infrastructure, accessibility,
connectivity, activity, facility, hospitality, and market preference (point of entry/point of distribution, tourist
movement pattern, the readiness and certainty of tourism business and management) to optimize the economic
value and its positive impact for the people, businesses, and the regions.)

24

12

30/04/2015

SF: PRIORITAS PINTU KEDATANGAN UTAMA WISATAWAN

MANCANEGARA
(PRIORITIZATION OF INTERNATIONAL TOURIST MAIN PORT OF ENTRY)

Tiga Great Utama memberikan kontribusi lebih dari 90% Kedatangan Wisatawan Mancanegara
(Three Major Greats Contribute Over 90% of International Tourist Arrivals)

Daerah (Region)

Total Wisatawan
Mancanegara (Total
of Intl Tourist)

Angka Kedatangan (Number of Arrivals)

Great Bali

3,507,310

41 % Ngurah Rai 3,241,889; Lombok 40,380

Great Jakarta

2,305,729

27 % Soekarno-Hatta 2,240,502; Tanjung Priok 65,227;

Great Batam

1,885,012

22 % Karimun 104,889; Tanjung Pinang 99,593; Sultan Syarif

Batam 1,336,430; Tanjung Uban 318,154; Tanjung Balai

Kasim II 25,946;

Great Sumatera*

269,685

3 % Kualanamu 225,550 ; Minangkabau 44,135;

Great Surabaya

225,041

3 % Juanda 225,041

Great Bandung

176,318

2 % Husein Sastranegara 176,318;

Great Yogyakarta

103,758

1 % Adi Sucipto 86,020; Adi Sumarmo 17,738

Great Kalimantan*

41,760

0.5% Sepinggan 16,904; Entikong 24,856

Great Sulawesi*

37,647

0.6% Makassar 17,730; Sam Ratulangi 19,917

Great Maluku Papua*

Source:
Data and Information Centre, Ministry of Tourism and Central Statistic Bureau, 2014
(International Tourist Arrivals to 19 Main Port of Entry)
25

SF: PRIORITAS PASAR WISATAWAN

(PRIORITIZATION OF TOURISM MARKET)

No

Pasar

Kuantitas

Share Pasar

Growth

Devisa

Share Devisa TOTAL %

Singapore

1.634.149

18,57%

4,39%

1049,41

10,44%

33,39%

Malaysia

1.430.989

16,26%

7,15%

1002,53

9,97%

33,38%

Australia

997.984

11,34%

3,78%

1470,89

14,63%

29,75%

Tiongkok

807.429

9,17%

17,57%

810,79

8,06%

34,80%

Japan

491.574

5,58%

9,07%

558,85

5,56%

20,22%

Korea, Rep.

343.627

3,90%

10,27%

381,83

3,80%

17,97%

Philippines

246.497

2,80%

7,26%

206,31

2,05%

12,12%

Taiwan

245.288

2,79%

13,28%

231,09

2,30%

18,36%

United States of
America

234.134

2,66%

10,00%

349,20

3,47%

16,13%

10

United Kingdom

228.679

2,60%

7,82%

363,91

3,62%

14,04%

11

India

201.009

2,28%

19,52%

221,62

2,20%

24,00%

12

France

190.853

2,17%

12,24%

316,26

3,15%

17,55%

13

Germany

168.110

1,91%

13,48%

251,54

2,50%

17,89%

14

Netherlands

158.181

1,80%

7,91%

280,64

2,79%

12,49%

15

Thailand

141.349

1,61%

-5,62%

139,10

1,38%

-2,63%

16

Saudi Arabia

123.702

1,41%

29,92%

178,73

1,78%

33,10%

17

Hong Kong

112.785

1,28%

24,54%

119,47

1,19%

27,01%

18

Russian

96.543

1,10%

0,85%

191,97

1,91%

3,85%

19

New Zealand

66.484

0,76%

19,03%

82,80

0,82%

20,60%

20

Italy

63.043

0,72%

30,30%

105,19

1,05%

32,07%

Source: Data and Information Centre, Ministry of Tourism and Central Statistic Bureau, 2014

26

13

30/04/2015

SF: PEMBANGUNAN PARIWISATA DAERAH

BERDASARKAN KONSEP GREAT
(REGIONAL DEVELOPMENT)

Great Batam
Great Kalimantan
Great Sulawesi

Great
Sumatera

Great Maluku Papua

Great Jakarta
Great Surabaya

Great Bandung
Great Yogyakarta
Great Bali

27

Implementasi
Strategi
(Strategy
Implementation)

28

14

30/04/2015

Pengembangan
Pemasaran Pariwisata

29

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN MENURUT

PENDEKATAN DOT
(MARKETING STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON DOT APPROACH)

DESTINATION
(DESTINASI)

Great Bali, Great Jakarta, Great

Batam

ORIGIN (ASAL)

Singapore, Malaysia, Australia,

Tiongkok, and Japan

TIME (WAKTU)

Market Seasonality (Pola

Musiman Pasar)

30

15

30/04/2015

SI: PORTOFOLIO PRODUK PARIWISATA: KONTRIBUSI WISATAWAN

MANCANEGARA BERDASARKAN PORTOFOLIO PRODUK

(PRODUCT PORTFOLIO TOURISM & INTERNATIONAL TOURIST CONTRIBUTION

PER PRODUCT PORTFOLIO)

Great Bali

PRODUK UTAMA
(MAIN PRODUCTS)

1. WISATA BAHARI (MARINE TOURISM) (35%)

Alam (Nature) (35 %)

2. EKOWISATA (ECO TOURISM) (45%)

Budaya (Culture) (60 %)

3. WISATA PETUALANGAN (ADVENTURE TOURISM)

(20%)
1. WISATA WARISAN BUDAYA DAN SEJARAH
(HERITAGE AND PILGRIM TOURISM) (20%)
2. WISATA BELANJA DAN KULINER
(CULINARY AND SHOPPING TOURISM) (45%)
3. WISATA KOTA DAN DESA (CITY AND VILLAGE
TOURISM) (35%)
1. WISATA MICE (MICE & EVENTS TOURISM) (25%)

Buatan Manusia (Man Made)

(5 %)

2. WISATA OLAHRAGA (SPORT TOURISM) (60%)

3. OBJEK WISATA TERINEGRASI (INTEGRATED
AREA TOURISM) (15%)

31

Source: Passenger Exit Survery, 2014

SI: TARGET 2019: KEDATANGAN 20 JUTA ORANG WISATAWAN MANCANEGARA

(TARGET 2019 : 20 MILLION OF INTERNATIONAL TOURIST ARRIVALS)
1

NEGARA
(ECONOMIES)
SINGAPORE

MALAYSIA

1,700,000

1,800,000

3,200,000

CHINA

1,300,000

1,500,000

2,275,000

AUSTRALIA

1,100,000

1,200,000

2,095,000

JAPAN

529,000

545,000

985,000

REP. OF KOREA

380,000

390,000

700,000

TAIWAN

300,000

310,000

555,000

THE PHILIPPINES

350,000

375,000

580,000

UNITED KINGDOM

280,000

290,000

510,000

10

USA

275,000

300,000

504,000

11

INDIA

270,000

285,000

465,000

12

MIDDLE EAST

250,000

275,000

560,000

13

FRANCE

230,000

250,000

400,000

14

GERMANY

220,000

230,000

366,000

15

THE NETHERLANDS

180,000

187,000

339,000

16

RUSSIA

98,000

108,000

181,000

OTHERS

538,000

1,855,000

2,520,000

10,000,000

12,000,000

20,000,000

NO

TOTAL

2015 Rendah 2015 Tinggi 2019 Target

(Low)
(High)
(Target)
2,000,000
3,765,000
2,100,000

Source: Ministry of Tourism, 2015

Catatan (Note):
No. 1 - 5 berkontribusi
(contributes): 61%
1 16 kontribusi terhadap
total kedatangan
wisatawan mancanegara
(contribution of total
international tourist
arrivals): 87%
32

16

30/04/2015

SI: TARGET 2019: KEDATANGAN 20 JUTA ORANG WISATAWAN MANCANEGARA

(TARGET 2019 : 20 MILLION OF INTERNATIONAL TOURIST ARRIVALS)
TARGET PINTU MASUK 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

PINTU MASUK

2014

PESIMIS

2015
MODERAT

OPTIMIS

Bali
Jakarta
Batam
Tj. Uban
Surabaya
Medan
Bandung
Tj. B. Karimun
Tj. Pinang
Yogyakarta
Tj. Priok
Padang
Lombok
Entikong
Pekanbaru
Manado
Surakarta
Makassar
Balikpapan
Lainnya

3.731.735
2.246.437
1.454.110
320.861
217.193
234.724
180.392
100.782
97.672
89.156
64.941
50.196
69.881
22.464
27.382
17.279
12.911
15.713
13.156
468.426

4.000.000
2.400.000
1.600.000
400.000
250.000
260.000
200.000
150.000
100.000
90.000
65.000
60.000
70.000
30.000
30.000
20.000
15.000
20.000
20.000
220.000

4.200.000
2.600.000
1.800.000
450.000
300.000
300.000
250.000
160.000
130.000
100.000
70.000
70.000
80.000
40.000
40.000
30.000
25.000
25.000
25.000
305.000

4.400.000
2.800.000
2.000.000
500.000
350.000
350.000
300.000
170.000
140.000
150.000
75.000
80.000
90.000
45.000
45.000
35.000
30.000
30.000
30.000
380.000

Total Wisman

9.435.411

10.000.000

11.000.000

12.000.000

33

Source: Ministry of Tourism, 2015

SI: PERBANDINGAN KEDATANGAN WISMAN DAN BIAYA PROMOSI

ANTARA INDONESIA DENGAN PESAING UTAMA PADA 2013

(COMPARISON INBOUND AND PROMOTION BUDGET INDONESIA VS COMPETITOR

MARKETS IN 2013)

No

Faktor Pembanding
(Comparative Factors)

Indonesia

Singapura

Malaysia

Thailand

Jumlah Wisatawan
Mancanegara
(Inbound)

8,80 Juta

15,6 Juta

25,72 Juta

26,7 Juta

Anggaran Promosi
(Promotion Budget)

US$ 49,6
Juta

US$ 278
Juta

US$ 300
Juta

US$ 213
Juta

Anggaran Promosi/
Jumlah Wisatawan
Mancanegara
(Promotion Budget /
Inbound)

US$ 5,7

US$ 17,9

US$ 11,6

US$ 8,0

Source: Goverment and each Promotion Board

34

17

30/04/2015

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN

KONSEP BAS(PROMOTION STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON BAS)
ANGGARAN PROMOSI YANG TELAH TERALOKASI PADA 2015(ALLOCATED PROMOTION BUDGET 2015) : Rp. 1 TRILION

Alokasi
Anggaran
(Budget
Allocation)

Branding

Periklanan
(Advertising)

Penjualan
(Selling)

ASEAN

50%

25%

15%

10%

ASIA PACIFIC
(NON ASEAN)

30%

15%

10%

5%

EUROPE,
MIDDLE EAST, AND
AFRICA (EMEA)

20%

10%

5%

5%

100%

50%

30%

20%

Pasar (Market Area)

TOTAL

35

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN

KONSEP POS(PROMOTION STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON BAS)

36

18

30/04/2015

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI ISI BERDASARKAN

PENDEKATAN POS (CONTENT STRATEGY IMPLEMENTATION

BASED ON POS APPROACH)

PAID MEDIA
OWNED

www.Indonesia.travel

SOCIAL MEDIA

Instagram, Facebook, Twitter, Blog,

dsb.

MEDIA

37

Menteri Pariwisata RI
(Ministry of Tourism, Indonesia):

GAMBARAN UMUM PROMOSI

(CAMPAIGN OVERVIEW)

38

19

30/04/2015

TUJUAN KEMITRAAN ANTARA KEMENTERIAN

PARIWISATA RI DAN DISCOVERY NETWORKS

(PARTNERSHIP OBJECTIVES BETWEEN MINISTRY OF TOURISM AND DISCOVERY NETWORKS)

Mengembangkan Wonderul Indonesia ke tingkat yang lebih

tinggi melalui platform 360 0 terintegrasi dimana Kementerian
Pariwisata RI melibatkan wisatawan yang potensial.
(Evolve the Wonderful Indonesia brand to the next level through an integrated 3600 platform
in which MOT engages with potential travelers.)

Membangun kesadaran dan ketertarikan bahwa Indonesia adalah

destinasi pilihan yang menawarkan segudang pengalaman dan
peluang untuk semua orang ... untuk mendukung tujuan jangka
panjang yaitu mencapai 20 juta orang wisatawan pada tahun 2019.
(Build awareness and affinity for Indonesia as the choice destination offering a myriad of
experiences and possibilities, with something for everyone to support the long term goal of
achieving 20milion visitors by 2019. )

39

PEMBAWA ACARA PARIWISATA TLC

TERKENAL (TLCS FAMED TRAVEL HOSTS):

SAMANTHA BROWN PENJELAJAH KLASIK

(THE CLASSIC EXPLORER)

STEVE CROMBIE PENGGILA PETUALANGAN

(THE ADVENTURE JUNKIE)

NADYA HUTAGALUNG KONEKSI LOKAL

(THE LOCAL CONNECTION)

Salah satu wajah paling dikenal di TLC, Samantha yang berkarir

sebagai pembawa acara selama 15 tahun telah menempuh banyak
perjalanan ke setiap sudut dunia. Dari menyerap budaya dinamis dari
Amerika Latin , berkeliling melalui desa-desa, gunung kecil dan kotakota pesisir kuno di Eropa, guru wisata ini telah menunjukkan kepada
pemirsanya bagaimana luar biasanya menjadi bagian dari kehidupan
sehari-hari masyarakat di berbagai belahan dunia dan bagaimana
perbedaan budaya dan bahasa sering dapat menyebabkan
komunikasi yang lebih dalam dan pengalaman perjalanan yang lebih
kaya.

Dekade terakhir telah melihat Steve bepergian pada

beberapa petualangan yang paling luar biasa: menghindari peluru di Nikaragua, menghindari gajah di
kaki bukit Himalaya dan bahkan mendayung beberapa
putaran di Samudra Arktik, ia telah berjalan kaki melalui
lebih dari 40 negara untuk mencari pengalaman perjalanan
besar. Tidak ada yang dapat menghentikan adrenalin junkie
yang tidak bisa mendapatkan cukup dari apa yang dunia
tawarkan pada umumnya

Nadya adalah salah satu wajah paling dikenal di Asia. Karirnya yang
luar biasa telah membuatnya meninggalkan dunia Model menjadi figur
publik di televisi dalam hal kepribadian dan filantropis. Pada tahun
2009 Nadya masuk sebagai salah satu dari 20 orang terkenal paling
berpengaruh di Singapura oleh CNN dan terpilih sebagai salah satu dari
Trendmakers terkemuka di Asia oleh Asiaweek
bersama Dalai Lama, Michelle Yeoh dan Chow Yun Fatt. Dia juga
memenangkan penghargaan MNC Lifestyle sebagai inspirasi bagi
perempuan Indonesia. Karyanya dalam memperjuangkan konservasi
membuatnya dinominasikan menjadi Penghargaan Hijau
Internasional: Selebritis Interasional Paling Bertanggung Jawab 2012"
dengan sesama pencinta alam George Clooney dan Penelope Cruz.
Nadya tahu Asia tidak seperti yang lainnya dan ia antusias pada
wilayah dan rakyatnya

(One of TLCs most recognisable faces, Samanthas 15-year career as a travel host has seen her
travel to every corner of the globe. From soaking up the vibrant culture of Latin America to
traipsing through tiny mountaintop villages and ancient seacoast towns in Europe, this travel
guru has showed viewers how extraordinary it is to be a part of everyday life in another part of
the world and how differences in culture and language can often lead to a deeper
communication and a richer travel experience.)

(The last decade has seen Steve go on some of the most incredible
adventures ever: dodging bullets in Nicaragua, sidestepping elephants in the
Himalayan foothills and even paddling a few laps in the Arctic Ocean, he has
trekked through more than40 countries in search of his next big travel experience.
Theres no stopping this adrenaline junkie who just cant get enough of what the
world at large has to offer.)

(Nadya is one of Asias most recognized faces. Her incredible career has seen her go from model,
to TV personality and philanthropist. In 2009 CNN listed her as one of Singapores Top 20 most
influential people and was voted one of Asias Leading Trendmakers by Asiaweek
alongside the Dalai Lama, Michelle Yeoh and Chow Yun Fatt. She also won the MNC Lifestyle
award for being an inspiration to Indonesian women. Her work in championing conservation saw
her nominated for The International Green Awards: Most Responsible International Celebrity
2012 with fellow eco-warriors George Clooney and Penelope Cruz. Nadya knows Asia like no
other and is passionate about the region and its people.)

40

20

30/04/2015

PARA INFLUENCER SOSIAL BERPOTENSI

PADA PASAR KUNCI PILIHAN - TIONGKOK

(POTENTIAL SOCIAL INFLUENCERS IN SELECTED KEY MARKETS CHINA*):

[Feng Tong Xue]

(Beijing)

[Diao Hua Li]

(Shanghai)

[Pan Pan Mao]

(Beijing)

Biodata: Penggiat Blog Pariwisata, Penulis,

Guru pada Tsinghua Academy Of Fine Arts

Biodata: Penggiat Blog Pariwisata,

Fotografer
(Bio: Travel Blogger, Photographer)

Biodata: Penggiat Blog Kuliner dan

Pariwisata, Penulis

(Bio: Food & Travel Blogger, Writer)

(Published Booksetc))

Situs (URL):
http://www.weibo.com/u/1247915174

Situs (URL):
http://www.weibo.com/u/1559043120

Situs (URL):
http://www.weibo.com/u/1305972435
http://blog.sina.com.cn/panxiaoye222

Pengikut pada Weibo (Weibo Followers):

676,143

Pengikut pada Weibo (Weibo Followers):

918,157

Pengikut pada Weibo (Weibo Followers):

426,730

(Bio: Travel Blogger, Writer, Teacher At Tsinghua Academy

Of Fine Arts)

41

DESTINASI UTAMA YANG DIIDENTIFIKASI (KEY DESTINATIONS IDENTIFIED):

JOGJAKARTA-SOLO-LOMBOK-SUMBA-RAJA AMPAT-KOMODO
JAKARTA:

BALI:

BINTAN / BATAM:

42

21

30/04/2015

BRANDING
WONDERFUL & PESONA INDONESIA
WISMAN

Burung

Lambang bangsa;
Hidup damai antar sesama di
alam sentosa;
Dikenal di penjuru dunia

Filosofi Warna

Pergerakan
WISNUS

Hijau

Kreativitas, Ramah kepada Alam

dan Keselarasan

Ungu

Daya Imajinasi, Keimanan,

Kesatuan Lahir dan Batin

Jingga

Inovasi, Semangat Pembaruan,

dan Keterbukaan

Biru

Kesemestaan, Kedamaian, dan

Keteguhan

Magenta

Keseimbangan, Akal Sehat, dan

Sifat Praktis

43

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI BERDASARKAN

KONSEP BAS (PROMOTION STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON

BAS )

BRANDING & ADVERTISING

TV Komersial Perayaan Imlek 2015

Iklan Billboard

TV Komersial Promosi Indonesia Untuk Pasar

Tiongkok

Even Pemasaran
44

22

30/04/2015

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI BERDASARKAN

KONSEP BAS (PROMOTION STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON

BAS )

BRANDING & ADVERTISING

Liputan Media Chinese National Newspaper dan Online.

Indonesia memperkenalkan WONDERFUL INDONESIA di Beijing dan kerjasamanya dengan
Garuda Indonesia (GA) untuk mempromosikan Great Bali.
(rute baru reguler GA dari Beijing ke Denpasar 3 kali seminggu)
(Media Coverage by Chinese National Newspaper and online.
Indonesia announce WONDERFUL INDONESIA in Beijing and cooperation with Garuda Indonesia (GA) to promote Great Bali.
(new GA regular route from Beijing to Denpasar 3 times a week))

45

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI BERDASARKAN

KONSEP BAS (PROMOTION STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON

BAS )

BRANDING & PERIKLANAN (BRANDING & ADVERTISING)

Liputan Media Secara Online

Re-branding Wonderful Indonesia (WoI) dan
Pesona Indonesia untuk Wistawan Nusantara.
Kunjungan Wisatawan Mancanegara di bulan
Desember 2014 telah memecahkan rekor baru yang
melebihi 900.000 orang wisman
Pertemuan bilateral antara Menteri Pariwisata
Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Cina.
(On-line Media Coverage
Re-branding Wonderful Indonesia (WoI) and Pesona Indonesia for Local Tourist.
International Tourist Arrivals in December 2014 set a new record of more than 900.000 visitors.
Bilateral meeting between Minister of Tourism Republic of Indonesia with Peoples Republic of China.)

46

23

30/04/2015

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI BERDASARKAN

KONSEP BAS (PROMOTION STRATEGY IMPLEMENTATION BASED ON
PENJUALAN (SELLING)

BAS )

ITB BERLIN 2015

Profil

2014

Peserta Pameran
(Exhibitors)

2015

10,147

10,150

Negara Peserta

189

189

Pengunjung
(Trade Visitors)

114,000

115.000

Konsumen
(Consumers)

60,000

65.000

Total Jumlah
Pengunjung

174,000

180.000

Transaksi
(Perolehan Devisa)

3,8 Triliun
Rupiah

4,3 Triliun
Rupiah

Bali Beyond Travel Fair 2015

Profil

2014

2015

Penjual

278

370

Pembeli

246

325

Transaksi

6,2 Triliun
Rupiah

13,5 Triliun
Rupiah

47

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI

CAPAIAN FEBRUARI 2015

Kenaikan Jumlah Wisatawan mancanegara bulan Februari 2015 asal Tiongkok

sebesar 42 %
No.

Kebangsaan

2014

2015

Pertumbuhan
(%)
42

Tiongkok

96.794

137.181

Singapura

94.587

96.427

Malaysia

101.484

92.206

-9

Australia

70.469

78.383

11

Jepang

38.317

45.574

19

Perkembangan Wisman Tiongkok di Pintu Masuk Ngurah Rai.

Jumlah Kunjungan Wisman
No.

Kebangsaan
2014

2015

Pertumbuhan
(%)

Tiongkok

56.941

93.629

64

Australia

61.086

70.638

16

Jepang

16.424

22.603

37

Malaysia

17.902

13.852

- 23

Korea Selatan

12.069

13.112

Source: Data and Information Centre, Ministry of Tourism and Central Statistic Bureau, 2014

48

24

30/04/2015

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI

CAPAIAN FEBRUARI 2015

Kenaikan Jumlah Wisatawan mancanegara bulan Februari 2015 Melalui pintu

masuk Batam sebesar 23 %
Jumlah Kunjungan Wisman
2015

2014

119,642

97,445

Pertumbuhan
(%)
23

Jumlah Kunjungan Wisman

No.

Kebangsaan
2014

2015

Pertumbuhan
(%)

Singapura

51.542

52.996

Malaysia

13.209

14.485

10

Korea Selatan

6.918

5.591

19

India

3.029

4.558

50

Tiongkok

2.743

3.939

44

Source: Data and Information Centre, Ministry of Tourism and Central Statistic Bureau, 2014

49

Pengembangan Destinasi
Pariwisata 2015-2019
(Tourism Destination Development 2015-2019)

50

25

30/04/2015

SF: STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

Perwilayahan

Pembangunan DTW

50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional);

88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional);
222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)
Wisata Alam; Wisata Budaya; Wisata Buatan

Aksesibilitas
Pariwisata

Sarana (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan,

angkutan laut dan kereta api),
Prasarana (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan
Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi moda)

Prasarana Umum,
Fasilitas Umum dan
pariwisata

Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)

Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi dan
kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia, rekreasi,
lahan parkir dan ibadah)
Faslitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan
tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu
lintas wisata, bentuk bentang lahan)

Pemberdayaan
Masyarakat

Sadar Wisata; Pengembangan Kapasitas Masyarakat

Sumber: RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 2010 2025 (PP 50/2011) Pasal 7, ayat a

51

PETA DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN), KAWASAN PENGEMBANGAN

PARIWISATA NASIONAL (KPPN), KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
(KSPN)

52

26

30/04/2015

JUSTIFIKASI PENENTUAN PRIORITAS DESTINASI

BERDASARKAN ASPEK PASAR
NO

ASPEK

BANDUNG

Performance/
pertumbuhan
kunjungan (data
2013)

Aksesibilitas

HASIL
PERINGKAT

SURABAYA

YOGYA-SOLO

MEDAN

MAKASAR

176,318 /
30%

225,041 /
27%

103,758 /
23%

225,550 /
20%

17,730 /
4%

Int Flight,
Int Airport,
Jalur Darat
dan Udara,
Point of
Distribution
Khusus
Jawa Barat

Int Flight,
Int Airport,
Jalur Darat,
Laut dan Udara
Point of,
Distribution
Tengah/Timur
dan Nusa
Tenggara

Int Flight,
Int Airport,
Jalur Darat dan
Udara,
Point of
Distribution
Indonesia
Tengah

Int Flight,
Int Airport,
Jalur Darat,
Laut dan
Udara,
Point of
Distribution
Sumatera

Int Flight,
Int Airport,
Jalur Darat,
Laut dan
Udara,
Point of
Distribution
Indonesia
Timur

Sumber: Hasil Analisis Kempar 2015

SI:

53

PRIORITAS PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA 2015-2019

Lokasi

Tema

Pasar (2015)

Coral Triangle (Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat)

Pulau terdepan dan perbatasan (Weh-Sabang, Natuna-Anambas, Sentarum)

The Green Belt (Tanjung Puting, Ijen-Baluran, Toraja)

Geopark (Toba, Rinjani, Bromo-Tengger-Semeru)

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Tanjung Kelayang, Alor, Komodo, Nias)

Bahari (Gili Tramena)

Ecotourism (Komodo)

Culture & Heritage (Borobudur)

Adventure (Morotai)

Kuliner dan Belanja (Nongsa-Batam)

Syariah dan religi (Aceh, Sumatera Barat, NTB)

MICE (Makassar)

Sport (Palembang)

(1) Bandung, (2) Surabaya, (3) Yogya Solo, (4) Medan, (5) Makassar

Kriteria Pengembangan Destinasi Pariwisata:

1. Nilai daya tarik (atraksi) yang berkualitas
2. Kesiapan amenitas pariwisata (infrastruktur dan sarana prasarana pariwisata
3. Aksesibilitas (jaringan moda transportasi dan konektivitas)
4. Kesiapan dan dukungan masyarakat dan Pemerintah Daerah
5. Tata kelola destinasi pariwisata
6. Potensi Pengembangan Pasar Mancanegara dan Nusantara
54

27

30/04/2015

SI: TAHAPAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI

PENGEMBANGAN DESTINASI
NO

Tahapan

Top 5 Destinasi

Perintisan:

1.
2.
3.
4.
5.

Nilai daya tarik tinggi; kesiapan amenitas rendah, aksesibilitas rendah, dukungan
masyarakat rendah, tata kelola destinasi belum ada, dan terdapat potensi
pertumbuhan pasar

Pembangunan:
2

Nilai daya tarik tinggi, amenitas sudah tersedia, aksesibilitas masih terbatas,
dukungan masyarakat sudah ada, tata kelola destinasi mulai dirintis, terjadi
pertumbuhan pasar

Pemantapan:
3

Nilai daya tarik tinggi, amenitas tersedia dan lengkap, mudah di akses, dukungan
masyarakat tinggi, tata kelola sudah mantap, dan pertumbuhan pasar tinggi

Revitalisasi:
4

Daya tarik menurun; Amenitas tersedia namun dalam kondisi rusak; Aksesibilitas
tersedia, dukungan masyarakat menurun, tata kelola ada, trend jumlah wisatawan
stagnan atau menurun.

Wakatobi
Raja Ampat
Natuna-Anambas
Weh-Sabang
Tanjung Kelayang

1. Toba
2. Komodo
3. Bromo-Tengger-Semeru

1.
2.
3.
4.
5.

Bandung,
Yogya-Solo,
Medan
Surabaya
Manado

1.
2.
3.
4.

Bunaken
Toraja,
Borobudur
Gili Tramena

55

SF: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA

Peningkatan Daya Saing Produk Usaha

Pariwisata

Peningkatan Kemitraan Usaha Pariwisata

Pengembangan
Lingkungan

No
1
2
3
4
5
6
7

Tanggung

Peningkatan Investasi Pariwisata

*Daftar Asosiasi Usaha Pariwisata:

Jawab
8
9
10
11
12
13

Bidang Usaha Pariwisata

Daya Tarik Wisata;
Kawasan Pariwisata;
Jasa Transportasi Wisata;
Jasa Perjalanan Wisata;
Jasa Makanan Dan Minuman;
Penyediaan Akomodasi;
Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan Dan
Rekreasi;
Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan
Insentif, Konferensi, dan Pameran (MICE);
Jasa Informasi;
Jasa Konsultan;
Jasa Pramuwisata;
Wisata Tirta;
Spa

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan
Perjalanan Indonesia (ASITA), Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia (GAHAWISRI), Indonesia Congress And
Convention Association (INCCA), Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Himpunan Pramuwisata
Indonesia (HPI), Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), Society of Indonesia Profesional Convention Organization
(SIPCO), Himpunan Pendidikan Tinggi Pariwisata (HILDIKTIPARI), Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia (ASPINDO),
Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia (ASPERAPI), Asosiasi Pengusaha Jasaboga
Indonesia, Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI), Asosiasi Spa Indonesia (ASPI)
56

28

30/04/2015

Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan

57

SI: IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN

INDUSTRI PARIWISATA
Strategi

Implementasi

Peningkatan
Daya Saing
Produk Usaha
Pariwisata

Standarisasi Usaha:
Pasal 54 Pasal 54 UU No.10/2009 tentang
Kepariwisataan; PP No.52/2012 tentang
Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha
Pariwisata, pasal 18;
Tahun 2014: 26 standar usaha; Target tahun
2019: 56 standar usaha

Peningkatan
Kemitraan
Usaha
Pariwisata

Pemerintah - Asosiasi Usaha Pariwisata

Penyusunan dan sosialiasi regulasi: a.l. regulasi standar 13 jenis usaha
Peningkatan kapasitas pelaku wisata: a.l.pelatihan auditor
Kerjasama promosi
Travel Pattern
Diversifikasi usaha

Pengembangan
Tanggung
Jawab
Lingkungan

Pengembangan manajemen usaha pariwisata yang mengacu pada prinsip-prinsip: pembangunan pariwisata
berkelanjutan; kode etik pariwisata dunia dan; ekonomi hijau
Sustainable Tourism Development:
Green Tourism Industry: Pedoman Pengelolaan Hotel Berwawasan Lingkungan; National Green Hotel
Award (10 Hotel Terbaik); ASEAN Green Hotel
Penerapan Kode Etik Pariwisata Global

Peningkatan
Investasi
pariwisata :

Profil Investasi
Wilayah administratif kabupaten/kota
(RIPPARDA/RTRW):
88 KSPN dan 222 KPPN
Kebutuhan jenis usaha
Ketersediaan lahan yang clean and clear
Insentif: PTSP, keringanan bea masuk,
kemudahan perijinan

Sertifikasi Usaha: dilaksanakan oleh LSU

Bidang Pariwisata (Tahun 2014: 20 LSU)
Usaha pariwisata yang disertifikasi tahun
2014: 56 Usaha Hotel, Target tahun 2019:
2000 Usaha Hotel
Jumlah Auditor: tahun 2014: 600; Target
tahun 2019: 7500 auditor

Promosi investasi

Terintegrasi dengan BKPM, forum TTI

Fokus pada negara asal investor (5 negara:

Singapura, Korea Selatan, Honkong RRT,
Australia dan Jepang)

Media promosi: digital, advetorial, site visit,

dan keikutsertaan pada event promosi luar
negeri
58

29

30/04/2015

SI: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM

KEPARIWISATAAN
Kualitas SDM Indonesia nomor 4 di ASEAN, di bawah Singapura, Malaysia,
dan Brunei, tetapi masih di atas negara-negara ASEAN lainnya
NO

NEGARA/
TAHUN

2009

2011

2013

133 Negara

139 Negara

140 Negara

Singapore

Malaysia

30

37

28

Brunei

52

47

36

Indonesia

42

51

61

Thailand

57

74

70

Viet Nam

82

72

77

Philippines

69

86

82

Cambodia

108

109

99

59

Source : World Economic Forum (WEF), 2013.

SI: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM

KEPARIWISATAAN
32 JOB TITLES YANG DISEPAKATI DALAM MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENT
(MRA) DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
No

Jenis Pekerjaan

No

Jenis Pekerjaan

No

Jenis Pekerjaan

FRONT OFFICE

FOOD PRODUCTION

23.

Public Area Cleaner

1.

FO Manager

12.

Demi Chef

TRAVEL AGENCIES

2.

FO Supervisor

13.

Commis Chef

24.

General Manager

3.

Receptionist

14.

Chef de Partie

25

Assisstant General Manager

4.

Telephone Operator

15.

Commis Pastry

26.

Senior Travel Consultant

5.

Bell Boy

16.

Baker

27

Travel Consultant

FOOD AND BEVERAGE

17.

Butcher

TOUR OPERATION

6.

F & B Director

HOUSE KEEPING

28

Product Manager

7.

F & B Outlet Manager

18.

Executive Housekeeper

29

Sales and Marketing Manager

8.

Head Waiter

19.

Laundry Manager

30

Credit Manager

9.

Bartender

20.

Floor Supervisor

31

Ticketing Manager

10.

Waiter

21.

Laundry Attendant

32

Tour Manager

11.

Executive Chef

22.

Room Attendant

60

30

30/04/2015

SI: STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM

KEPARIWISATAAN
KESIAPAN SEKTOR PARIWISATAN MENGHADAPI MEA

1.
2.
3.
4.

Sudah mempunyai 30 SKKNI DARI 11 bidang pekerjaan (job titles) di bidang

pariwisata, yang sudah menjadi Permen Naker.
Sudah mempunyai 16 LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi)
Sampai th 2014, sudah disertifikasi sejumlah 121.627 tenaga kerja tersebar di
berbagai provinsi.
Jumlah yang wajib sertifikasi (data 2014): 324.126 tenaga kerja

STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM KEPARIWISATAAN

1.
2.
3.
4.

Peningkatan kerjasama dengan lembaga regional dan internasional (ASEAN,

APEC, PATA, UNWTO, WTTC, ILO, dan sebagainya)
Pengembangan kelembagaan pemerintah dan swasta (di pusat dan daerah)
Peningkatan kualitas SDM Aparatur, Masyarakat dan Swasta
Peningkatan kualitas dan diseminasi penelitian kebijakan kepariwisataan

61

Target Jumlah Tenaga Kerja Pariwisata yang

Tersertifikasi 2015-2019

Tahun

Jumlah

2014

121.627

2015

150.000

2016

175.000

2017

200.000

2018

225.000

2019

250.000

62

31

30/04/2015

Total Mahasiswa
di Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata
di bawah Kementerian Pariwisata
Tahun 2014
Lembaga

Total Mahasiswa

STP Bandung

2.622

STP Bali

2.173

Akpar Makasar

678

Akpar Medan

829

Jumlah

6.602

(Catatan khusus: sebesar 40% dari lulusan Lembaga Pendidikan

Tinggi dibawah Kementerian Pariwisata bekerja di luar negeri.)

63

PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
UNTUK
PENINGKATAN DAYA
SAING PARIWISATA

64

32

30/04/2015

Pembangunan Infrastruktur Transportasi Tahun 2015

Dukungan Kementerian Perhubungan
NO

KEGIATAN

LOKASI

KETERANGAN

PERHUBUNGAN UDARA, antara lain :

1.

Perpanjangan Runway Bandar Udara

22 Lokasi

APBN 2015

2.

Pelebaran Runway Bandar Udara

4 lokasi

APBN 2015

3.

Pembangunan dan lanjutan pembangunan bandar udara

baru

19 lokasi

APBN 2015

4.

Pengembangan Bandar Udara untuk Peningkatan

Kapasitas Terbesar menjadi B737 Series (Perpanjangan
dan Pelapisan Runway, Peningkatan Apron dan
Taxiway) di Bandar Udara

8 lokasi

RAPBN-P 2015

5.

Perpanjangan dan Pelebaran Runway

15 lokasi

RAPBN-P 2015

6.

Pembangunan Terminal Baru Bandar Udara

14 lokasi

APBN 2015

7.

Pembangunan Terminal Eksisting

13 lokasi

APBN 2015

PERHUBUNGAN LAUT, antara lain :

1.

Pembangunan Fasilitas Pelabuhan

163 lokasi

APBN 2015

2.

Pembangunan Fasilitas Pelabuhan

170 lokasi

APBN-P 2015

33

30/04/2015

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
DUKUNGAN

INFRASTRUKTUR : PENGEMBANGAN BANDARA, PELABUHAN DAN DERMAGA

(Surat Menteri Perhubungan No : UM.208/24/8 PHB 2014 Tanggal 24 Desember 2014)

1. Pengembangan Infrastruktur Transportasi, antara lain :

Penyelenggaraan Perkeretaapian di Bali (PT KAI)
Pembangunan bandara Bali Utara (Angkasa Pura 1)
2

Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, antara lain :

Pengembangan fasilitas cruise ship international di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumut (PT Pelindo I),
Peningkatan Kapasitas Dermaga Tanjung Priok, untuk kapal pesiar dan peningkatan pelabuhan Sunda Kelapa (PT
Pelindo II)
Pengembangan Fasilitas Kapal Pesiar Internasional di Pelabuhan Tanjung Emas (Jateng), pengerukan alur
Pelabuhan Tanjung Emas, pengerukan alur pelabuhan Tanjung Perak, pengerukan alur Pelabuhan Kumai,
pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang untuk Kapal Pesiar dan pengerukan alur Pelabuhan Benoa (PT Pelindo
III)
Peningkatan terminal penumpang di Pelabuhan Sorong (PT Pelindo IV)

34

30/04/2015

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DUKUNGAN

INFRASTRUKTUR : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

(Surat Menteri PU DAN PERA No PR.05-Mn/633 Tanggal 10 Desember 2014 dan Konsep RENSTRA)

JALAN PULAU SUMATERA (Tahun 2015 -2019), antara lain :

Jalan Tol Medan Kualanamu mendukung KSPN Toba Dskt
Pembebasan lahan untuk konstruksi high grade higway/HGH Sumatera mendukung KSPN Palembang Kota;
KSPN Muaro Jambi dan KSPN Toba
Pembangunan jalan di Bangka Belitung Mendukung KSPN Tanjung Kelayang dskt
Pembangunan Fly Over di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banda Aceh, Kepulauan Riau, Lampung dan
Sumatera Barat Mendukung KSPN Weh dkst, KSPN Palembang Kota dskt, KSPN Muaro Jambi dkst, KSPN
Toba dkst
Pembangunan Jembatan Musi III Mendukung KSPN Palembang Kota dskt
JALAN PULAU JAWA (Tahun 2015 -2019) antara lain :
Penyelesaian dan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Mendukung KSPN Kota Tua-Sunda Kelapa dskt, KSPN
Borobudur dskt, KSPN Bromo-Tengger-Semeru dskt, dan KSPN Pangandaran Dskt.
Pembangunan jalan arteri sejajar JORR Mendukung KSPN Kota Tua-Sunda Kelapa dskt
Akses Bandara Juanda Mendukung KSPN Bromo-Tengger-Semeru dskt
Pembangunan Jalan Pantai Selatan Jawa (Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Mendukung KSPN
Pangandaran dkst, KSPN Borobudur dskt, KSPN Bromo-Tengger-Semeru dskt

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DUKUNGAN

INFRASTRUKTUR : JALAN
(Surat Menteri PU DAN PERA No PR.05-Mn/633 Tanggal 10 Desember 2014 dan Konsep RENSTRA)

JALAN PULAU KALIMANTAN (Tahun 2015 -2019) antara lain :

Pembangunan Jalan lintas tengah Kalimantan Nangapinoh Tumbang Samba (Kalimantan Barat dan Tengah
Mendukung KSPN Sentarum dskt
Akses Pelabuhan Pelihari Mendukung KSPN Tanjung Puting dskt
Pembangunan Jalan Paralel perbatasan Kalimantan (Provinsi Kalimantan Barat, Timur dan Utara)
Mendukung KSPN Sentarum dskt
Pembangunan lingkar Pontianak Mendukung KSPN Sentarum dskt
JALAN PULAU SULAWESI (Tahun 2015 -2019) antara lain :
Pembangunan Jalan dan pembebasan lahan untuk konstruksi Tol Manado Bitung Mendukung
KSPN Bunaken dskt
Pembangunan Jalan Palu Parigi Mendukung KSPN Toraja dskt
Pembangunan Jalan Mendukung KSPN Toraja dskt
Pembangunan Manado By Pass Mendukung KSPN Bunaken dskt
Pembangunan Mamuju Arterial Road Mendukung KSPN Toraja dskt
Pembangunan Jalan Middle Ring Makassar Mendukung KSPN Toraja dskt
Pembangunan Jalan By Pass Maminasata Mendukung KSPN Toraja dskt

35

30/04/2015

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DUKUNGAN

INFRASTRUKTUR : JALAN
(Surat Menteri PU DAN PERA No PR.05-Mn/633 Tanggal 10 Desember 2014 dan Konsep RENSTRA)

JALAN PULAU BALI DAN NUSA TENGGARA (Tahun 2015 -2019) antara lain :
Pembangunan jalan di lintas provinsi NTT (Labuan Bajo & poros tengah NTT) Mendukung
KSPN Komodo dskt, KSPN Ende-Kelimutu dskt
Pembangunan Jalan lintas NTB Mendukung KSPN Rinjani dskt
Pembangunan Western Ring Road Tahap II (Bali) Mendukung KSPN Kuta-Sanur-Nusa Dua
dskt, KSPN Menjangan-Pemutaran dkst
JALAN PULAU MALUKU, MALUKU UTARA, PAPUA DAN PAPUA BARAT (Tahun 2015 -2019) antara lain :
Pembangunan mendukung Pelabuhan Arar Mendukung KSPN Raja Ampat dskt
Pembangunan Lintas utara Papua Barat Mendukung KSPN Raja Ampat dskt
Pemabngunan Lingkar Halmahera Mendukung KSPN Morotai dskt

Usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Pariwisata 2015 2019
NO

Area

Province

Nias

North Sumatera

Belitung

Bangka Belitung Archipelago

Borobudur

Central Java

Kepulauan Seribu

DKI Jakarta

Buru Selatan

Maluku

Owi, Biak Numfor

Papua

Moyo

West Nusa Tenggara

Kalianda

Lampung

Lagoi

Riau Archipelago

10

Wakatobi

South East Sulawesi

72

36

30/04/2015

TERIMA KASIH
73

37

30/04/2015

38