Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR

FILSAFAT PENDIDIKAN
Tujuan Hidup Seorang Muslim Didunia

Oleh:
Nama : Ogi Harisnur
Nim :1302374
Jurusan : Elektronika
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia yang telah diberikan akal yang sehat tentu akan pernah berpikir dan bertanya
dalam hatinya, apa hakikat manusia menurut Islam? Seindah manakah manusia
digambarkan dalam pandangan islam?, apakah mereka ada dengan sendirinya, lalu
kemanakah mereka akan pergi? Untuk apa sebenarnya mereka hidup?
Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah; ia tidaklah muncul dengan
sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Quran surat al-'Alaq ayat 2 menjelaskan
bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dari segumpal darah; Al-Quran surat al-Thariq
ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan oleh Allah; Al-Quran surat al-Rahman
ayat 3 menjelaskan bahwa Al-Rahman (Allah) itulah yang menciptakan manusia
Masih banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia
adalah Tuhan. Jadi, manusia adalah makhluk ciptaan Allah.
Hakikat

wujudnya

yang

lain

ialah

bahwa

manusia

adalah

makhluk

yan

perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Dalam teori yang


dikembangkan di dunia Barat, dikatakan bahwa perkembangan seseorang hanya
dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme). Sebagai lawannya berkembang pula teori
yang

mengatakan

bahwa

perkembangan

seseorang

hanya

ditentukan

oleh

lingkungannya (empirisme). Sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang


mengatakan bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh pembawaan dan
lingkungannya (konvergensi). Menurut Islam; kira-kira konvergensi inilah yang
mendekati kebenaran. Salah satu sabda Rasulullah saw mengatakan: Tiap orang
dilahirkan membawa fitrah; ayah dan ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani,
atau Majusi. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa
rumusan masalah makalah ini agar lebih terarah pada sasaran yang akan dikaji. Adapun
rumusan masalah kajian makalah dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Apa arti hidup didalam pandangan alquran.


Apa arti tujuan hidup menurut agama islam.
Apa tujuan hidup seorang muslim didunia.
Bagaimana cara menggapai tujuan hidup seoran muslim didunia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. ARTI HIDUP DALAM AL-QURAN.


Hidup ini sebuah misteri dan penuh rahasia! Manusia memiliki keterbatasan
dalam memahami makna hidup. Pada umumnya, manusia tidak mengetahui banyak
hal tentang sesuatu, yang mereka ketahui hanyalah realitas yang nampak saja(Q.S 30:
6-7).
Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati,
(Q.S 31: 34) dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan mati,
sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati
ditelan bumi. Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan
kembali setelah mati(Q.S An-Naml: 67).
Adapun mengenai kepercayaan adanya kehidupan setelah mati pandangannya sangat
beragam tergantung pada agama dan kepercayaan yang dipeluk dan diyakini.
Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang
sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati
menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis
dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir
dilupakan orang.
Tetapi yang mengherankan, Allah SWT memandangnya masih hidup dan mendapat
rezeki di sisi-Nya serta melarang kepada kita menyebut mati kepada orang tersebut.
Hal ini dapat kita lihat dalam (Q.S 3: 169). Janganlah kalian menyangka orangorang yang gugur di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup dan
mendapat rezeki di sisi Allah. Sebaliknya ada orang yang masih hidup menurut
mata lahir kita, masih segar-bugar, masih bernapas, jantungnya masih berdetak,
darahnya masih mengalir, matanya masih berkedip, tetapi justru Allah
menganggapnya tidak ada dan telah mati, seperti disebutkan dalam firmannya

B. TUJUAN HIDUP MENURUT ISLAM


Al-Quran sebenarnya telah memberikan penjelasan tentang tujuan hidup dan
sasaran yang harus dicapai dalam hidup ini. Dengan tegas Al-Quran telah memberikan
tanggapan kepada kehidupan manusia yang hanya mementingkan soal makan dan
minum (kenikmatan duniawi), seperti dalam firman Allah :
Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka
makan seperti makannya binatang-binatang, dan nerakalah tempat tinggal mereka.
Dan dengan demikian juga Al-Quran memberi penjelasan bagi umat manusia
yang sibuk mencintai kebendaan yang fana (sementara).
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak, sawah, ladang. Itulah kesenangan di dunia dan
disisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).
Al-Quran juga menjelaskan perilaku umat manusia yang suka menyebarkan
fitnah dan memaparkan kejelekan serta membuat kerusakan di atas muka bumi.
Firman Allah :
Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia
menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya,
padahal ia adalah penentang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari
mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak
tanaman-tanaman dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan.
Itulah tujuan yang lumrah dikejar oleh umat manusia alam kehidupan di
dunia. Semoga Allah membebaskan kaum yang beriman dari perbuatan tersebut di
atas. Semoga Allah menganugerahkan tugas yang lebih mulia dari seluruh perbuatan
itu, yakni tugas memberi petunjuk kepada umat manusia, membimbing pada kebaikan
dan kemakmuran dunia dengan risalah Islam seperti seruan Allah di dalam kitab-Nya :
Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan
berjihadlah kamu kepada jalan Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam Agama suatu

kesempitan, (ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu
sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam Al-Quran ini,
supaya Rasul itu menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kuat pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu,
maka Dia lah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Berdasarkan ayat di atas, Allah telah memberikan ruang yang luas kepada
umat islam agar membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Begitu juga AlQuran memberi hak menguasai bumi dalam rangka melaksanakan perintah Allah
SWT.

C.

TUJUAN HIDUP MUSLIM


Kadangkala ada yang mengatakan tujuan hidup adalah untuk masuk surga dan
terhindar dari api neraka. Tetapi itu semua dibantah oleh orang-orang sufi seperti
Rabiah Al-Adawiyah dengan konsep Al-Mahabbahnya yang mengatakan :
Aku mengabdi kepada Allah bukan karena takut kepada neraka......, dan bukan pula
karena ingin masuk surga .... , Tetapi aku mengabdi karena cintaku kepada-Nya.
(Faham ini mengutamakan ibadah-ibadah yang banyak pahala).
Tuhanku, jika ku puja Engkau karena mengharapkan jannah, jauhkan aku
daripadanya. Tetapi jika ku puja karena Engkau, maka janganlah sembunyikan
kecantikanmu yang kekal dariku. (mereka terlalu cinta kepada tuhan).
Bila kita perhatikan dari dua pendapat di atas bahwa pendapat pertama biasanya
kurang menggunakan akal mereka dalam memikirkan soal-soal agama, karena lebih
mempercayai kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan dalam perbuatan-Nya, yaitu
mengutamakan ibadat-ibadat yang banyak pahalanya seperti shalat di Masjid AlHaram di Makkah, di Masjid Nabi di Madinah, puasa enam hari bulan syawal dan lain
sebagainya, tetapi kurang mementingkan ahlak al-karimah, amal shaleh lain untuk
sekedar bisa masuk surga, sebagai tujuan hidup mereka.
Sedangkan pendapat yang kedua,mengutamakan ahlak al-karimah, amal shaeh dan
lain sebagainya, tetapi kurang memperhatikan nasib mereka di dunia ini. Mereka

terlalu cinta kepada Tuhan sepert Rabiah Al-Adawiyah, baginya tidak ada lagi ruang
kosong dalam hatinya untuk membenci, termasuk membenci kepada syaitan.
Pada dasarnya, tujuan hidup muslim terbagi menjadi dua, yaitu tujuan hidup vertikal
dan tujuan hidup horizontal.
1. Tujuan Hidup Vertikal
Tujuan hidup muslim dalam hubungan vertikal, dalam berhubungan dengan Allah
adalah Radiatan Mardiyah. Artinya setiap perilaku orang muslim itu baik dalam
bentuk niat, kata hati, perkataan, perbuatan, dan gerak-geriknya menunjukkan rasa
ridha, cinta dan puas (radiatan) kepada Allah, dan Allah pun senang dan cinta kepada
perilaku hamba-Nya itu. Bukan sebaliknya yaitu perilaku muslim itu menunjukkan
rasa ragu, ingkar kepada Allah, dan akibatnya Allah pun akan benci, tidak merestui,
dan mengutuk perilaku hamba-Nya itu.
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di
ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke
dalam surga-Ku. (QS. Al-Faj: 27-30)
2. Tujuan Hidup Horizontal
Tujuan hidup muslim dalam hubungan horizontal adalah rahmatan lil alamin. Allah
berfirman :
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (QS. Al-Anbiya: 107)
Rasulullah dan termasuk umatnya adalah sebagai rahmatan lil alamin, yaitu untuk
mendatangkan rahmat (kebaikan, manfaat, faedah, dan keuntungan) bagi alam
semesta/mahluk. Bukan sebaliknya, yaitu perilaku kaum muslimin itu mendatangkan
mudharat (keburukan, kerusakan, kejahatan, terror, kerugian, dan sebagainya) kepada
para mahluk.

Ada beberapa tujuan hidup mseorang muslim

menurut agama islam yaitu sebagai

beriikut:
1.

Hidup Adalah Ibadah


Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada
lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja
pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja,
tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. (QS Adz Dzaariyaat:56)
Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasai dan Ahmad:
: .

:
. )( :
( ) :
: , : : :

Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal:
Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang
mendoakannya.

2.

Hidup Adalah Ujian


Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al
Baqarah [2]:155-156 sbb,
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun.

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah Azza
wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar
maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka
Allah. (HR. Tirmidzi)
3. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia
Dalam QS Ali Imran [3]:14,
dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Yaa Allah, tak ada kehidupan selain kehidupan akhirat. (HR. Bukhari)
QS Adh Dhuha [93]:4,
dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan).
4. Hidup Adalah Sementara
Dalam QS Al Mumin [40]:39, Allah berfirman,
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara)
dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada
Kami-lah kamu dikembalikan.
Itulah keempat inti pemahaman tentang Makna Hidup yang dipaparkan oleh AlQuran. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita
lebih berharga dan berguna.
Kebenaran Mutlak Dari dan Milik Allah Azza Wa Jalla, jika ada kekurangan itu dari
kesalahan saya pribadi.

D. CARA MENCAPAI TUJUAN HIDUP MUSLIM


banyak pula orang mengatakan bahwa tujuan muslim hidup di dunia adalah
beribadah. Beribadah sebenarnya bukanlah merupakan suatu tujuan hidup, tetapi ia
adalah jalan, cara atau upacara, dan tugas hidup yang harus dikerjakan dan
direalisasikan seorang muslim selama ia masih bisa bernafas agar dia dapat mencapai
tujuan hidupnya. Seperti seorang muslim mengerjakan shalat. Shalat adalah ibadah,
ibadah shalat bukan tujuan hidup muslim, tetapi cara atau jalan untuk mencegah diri
dari perbuatan fahsya dan munkar. (QS. AL-Ankabut: 45).
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memumikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki
supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi
Rizki yang mempunyai Kekuatan Lagi Sangat Kokoh. (QS. Adz-dzariyat: 56-58).
Perintah Allah kepada para mahluk-Nya adalah untuk beribdah kepada-Nya. Suatu
perintah adalah tugas, bukan tujuan, tetapi setiap tugas tentu ada tujuannya. Perintah
atau tugas mengabdi kepada Allah itu bukan untuk kepentingan Allah dan bukan pula
supaya Allah mendapatkan keuntungan atau manfaat daripadanya, tetapi beribadah itu
semata-mata untuk kepentingan dan manfaat bagi manusia. Salah satu manfaat yang
terpenting dari beribadah adalah untuk mendapatkan ridha Allah, yang hubungannya
akan harmonis dengan-Nya dan sebagai hasilnya ia mendatangkan rahmat bagi
segenap alam.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang
sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati
menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis
dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir
dilupakan orang.
Al-Quran sebenarnya telah memberikan penjelasan tentang tujuan hidup dan sasaran
yang harus dicapai dalam hidup ini. Dengan tegas Al-Quran telah memberikan
tanggapan kepada kehidupan manusia yang hanya mementingkan soal makan dan
minum (kenikmatan duniawi).
Beribadah sebenarnya bukanlah merupakan suatu tujuan hidup, tetapi ia adalah jalan,
cara atau upacara, dan tugas hidup yang harus dikerjakan dan direalisasikan seorang
muslim selama ia masih bisa bernafas agar dia dapat mencapai tujuan hidupnya.
Seperti seorang muslim mengerjakan shalat. Shalat adalah ibadah, ibadah shalat
bukan tujuan hidup muslim, tetapi cara atau jalan untuk mencegah diri dari perbuatan
fahsya dan munkar.
B. Saran.
Setelah kita mengetahui tujuan untuka apa kita diciptakan dimuka bumi ini,kita umat
islam seharusnya taat dan beribadah kepada sang pencipta karna sesungguhnya
beribadah adalah jalan dalam mencapai tujuan hidup dan jangan lah kita
mementingkan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai