FILSAFAT PENDIDIKAN
Tujuan Hidup Seorang Muslim Didunia
Oleh:
Nama : Ogi Harisnur
Nim :1302374
Jurusan : Elektronika
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia yang telah diberikan akal yang sehat tentu akan pernah berpikir dan bertanya
dalam hatinya, apa hakikat manusia menurut Islam? Seindah manakah manusia
digambarkan dalam pandangan islam?, apakah mereka ada dengan sendirinya, lalu
kemanakah mereka akan pergi? Untuk apa sebenarnya mereka hidup?
Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah; ia tidaklah muncul dengan
sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Quran surat al-'Alaq ayat 2 menjelaskan
bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dari segumpal darah; Al-Quran surat al-Thariq
ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan oleh Allah; Al-Quran surat al-Rahman
ayat 3 menjelaskan bahwa Al-Rahman (Allah) itulah yang menciptakan manusia
Masih banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia
adalah Tuhan. Jadi, manusia adalah makhluk ciptaan Allah.
Hakikat
wujudnya
yang
lain
ialah
bahwa
manusia
adalah
makhluk
yan
mengatakan
bahwa
perkembangan
seseorang
hanya
ditentukan
oleh
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa
rumusan masalah makalah ini agar lebih terarah pada sasaran yang akan dikaji. Adapun
rumusan masalah kajian makalah dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
kesempitan, (ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu
sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam Al-Quran ini,
supaya Rasul itu menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kuat pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu,
maka Dia lah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Berdasarkan ayat di atas, Allah telah memberikan ruang yang luas kepada
umat islam agar membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Begitu juga AlQuran memberi hak menguasai bumi dalam rangka melaksanakan perintah Allah
SWT.
C.
terlalu cinta kepada Tuhan sepert Rabiah Al-Adawiyah, baginya tidak ada lagi ruang
kosong dalam hatinya untuk membenci, termasuk membenci kepada syaitan.
Pada dasarnya, tujuan hidup muslim terbagi menjadi dua, yaitu tujuan hidup vertikal
dan tujuan hidup horizontal.
1. Tujuan Hidup Vertikal
Tujuan hidup muslim dalam hubungan vertikal, dalam berhubungan dengan Allah
adalah Radiatan Mardiyah. Artinya setiap perilaku orang muslim itu baik dalam
bentuk niat, kata hati, perkataan, perbuatan, dan gerak-geriknya menunjukkan rasa
ridha, cinta dan puas (radiatan) kepada Allah, dan Allah pun senang dan cinta kepada
perilaku hamba-Nya itu. Bukan sebaliknya yaitu perilaku muslim itu menunjukkan
rasa ragu, ingkar kepada Allah, dan akibatnya Allah pun akan benci, tidak merestui,
dan mengutuk perilaku hamba-Nya itu.
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di
ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke
dalam surga-Ku. (QS. Al-Faj: 27-30)
2. Tujuan Hidup Horizontal
Tujuan hidup muslim dalam hubungan horizontal adalah rahmatan lil alamin. Allah
berfirman :
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (QS. Al-Anbiya: 107)
Rasulullah dan termasuk umatnya adalah sebagai rahmatan lil alamin, yaitu untuk
mendatangkan rahmat (kebaikan, manfaat, faedah, dan keuntungan) bagi alam
semesta/mahluk. Bukan sebaliknya, yaitu perilaku kaum muslimin itu mendatangkan
mudharat (keburukan, kerusakan, kejahatan, terror, kerugian, dan sebagainya) kepada
para mahluk.
beriikut:
1.
Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal:
Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang
mendoakannya.
2.
Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah Azza
wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar
maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka
Allah. (HR. Tirmidzi)
3. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia
Dalam QS Ali Imran [3]:14,
dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Yaa Allah, tak ada kehidupan selain kehidupan akhirat. (HR. Bukhari)
QS Adh Dhuha [93]:4,
dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan).
4. Hidup Adalah Sementara
Dalam QS Al Mumin [40]:39, Allah berfirman,
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara)
dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada
Kami-lah kamu dikembalikan.
Itulah keempat inti pemahaman tentang Makna Hidup yang dipaparkan oleh AlQuran. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita
lebih berharga dan berguna.
Kebenaran Mutlak Dari dan Milik Allah Azza Wa Jalla, jika ada kekurangan itu dari
kesalahan saya pribadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang
sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati
menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis
dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir
dilupakan orang.
Al-Quran sebenarnya telah memberikan penjelasan tentang tujuan hidup dan sasaran
yang harus dicapai dalam hidup ini. Dengan tegas Al-Quran telah memberikan
tanggapan kepada kehidupan manusia yang hanya mementingkan soal makan dan
minum (kenikmatan duniawi).
Beribadah sebenarnya bukanlah merupakan suatu tujuan hidup, tetapi ia adalah jalan,
cara atau upacara, dan tugas hidup yang harus dikerjakan dan direalisasikan seorang
muslim selama ia masih bisa bernafas agar dia dapat mencapai tujuan hidupnya.
Seperti seorang muslim mengerjakan shalat. Shalat adalah ibadah, ibadah shalat
bukan tujuan hidup muslim, tetapi cara atau jalan untuk mencegah diri dari perbuatan
fahsya dan munkar.
B. Saran.
Setelah kita mengetahui tujuan untuka apa kita diciptakan dimuka bumi ini,kita umat
islam seharusnya taat dan beribadah kepada sang pencipta karna sesungguhnya
beribadah adalah jalan dalam mencapai tujuan hidup dan jangan lah kita
mementingkan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat.