Anda di halaman 1dari 5

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA
DINAS KESEHATAN
SPO
Dibuat Oleh
Koordinator UKP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
Disetujui Oleh
Ketua Tim Mutu

PUSKESMAS BEJEN

Disahkan Oleh
Kepala Puskesmas Bejen

dr. Ari Prihanani K


dr. Andrew N, MM
dr. Supriyanto
NIP. 198309202015022002
NIP. 198310172010011027
NIP. 196803042008011008
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya
1. Pengertian
oleh semua personil.
2. Tujuan

Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahaya


tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan
sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat
ditelusuri penyebabnya.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur

Mengidentifikasi Limbah Berbahaya


1.
Sanitarian dan Petugas terkait
1. Masing-masing
penghasil
Limbah
berbahaya
mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang
secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
2. Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh
masing-masing unit penanggung jawab.
Pengumpulan Limbah Berbahaya
2.
Petugas Laboratorium
2.1 Masing-masing
penghasil
limbah
berbahaya
mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang
secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
2.2 Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya
kepada sanitarian tentang jenis dan jumlah limbah yang akan
diserahkan dengan mengisi laporan bulanan limbah
berbahaya.
2.3 Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah berbahaya
ke gudang penyimpanan sementara limbah berbahaya.
2.4 Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah dan
jerigen berwarna BIRU, apabila sudah penuh maka
sanitarian mengkoordinir penganggkutannya.
2.5 Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah limbah
berbahaya yang dihasilkan.
2.6 Limbah berbahaya lainnya disimpan di dalam gudang
penyimpanan sementara limbah berbahaya, dipisahkan
menurut sifat/karakteristik limbah berbahaya (mudah
terbakar, mudah meledak, korosif dan reaktif, beracun.
2.7 Petugas sanitarian bersama petugas terkait memberikan
simbol dan label.
2.8 Masa Simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen

PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA
DINAS KESEHATAN

6. Unit Terkait

No. Dokumen :
PUSKESMAS BEJEN
No. Revisi
:
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman
:
maksimal 90 hari sesuai persyaratan yang ditetapkan atau
apabila limbah berbahaya lebih dari 50 Kg/ hari.
2.9 Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya yang ada
di tempat penampungan/penyimpanan serta penimbunan
menggunakan ceklist inventory limbah berbahaya.
2.10 Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan
inventarisasi Gudang limbah berbahaya sementara.
3.
Pengelolaan limbah berbahaya oleh Pihak Ketiga.
Setelah limbah mencukupi di tempat penampungan mencukupi,
limbah berbahaya tersebut selanjutnya diserahkan kepada pihak
ketiga :
3.1
Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya
harus mempunyai ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia.
3.2
Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen
Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI dan
mendapat rekomendasi dari Kementerian LHRI. Ijin sesuai
dengan jalur transportasi yang akan dilalui limbah
berbahaya.
3.3
Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola limbah
berbahaya kepada Kepala Puskesmas.
3.4
Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/
transportir) mengisi Berita acara pemeriksaan Limbah
berbahaya bersama petugas terkait. Berita acara serah terima
limbah berbahaya diisi oleh pihak ke 3 yang ditunjuk dan
kepala puskesmas.
3.5
Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban memberikan
Dokumen limbah berbahaya yang sudah ditandatangani oleh
penghasil dan transportir/pengangkut.
Petugas Sanitarian
Petugas Laboratorium

7. Rekaman Historis Perubahan


No
.

Yang Dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai
Diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen

PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA

Dibuat Oleh
Koordinator UKP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
TanggalTerbit :
Halaman
:
DisetujuiOleh
Ketua Tim Mutu

Disahkan Oleh
Kepala PuskesmasBejen

dr. Ari Prihanani K


NIP. 198309202015022002

dr. Andrew N, MM
NIP. 198310172010011027

dr. Supriyanto
NIP. 196803042008011008

DINAS KESEHATAN

Unit

Nama Petugas

DAFTAR
TILIK

PUSKESMAS BEJEN

Tanggal Pelaksanaan :
No

Kegiatan

1.

Apakah
1. Masing-masing
penghasil
Limbah
berbahaya
mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya
yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
2. Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh
masing-masing unit penanggung jawab.

2.

Apakah
1. Masing-masing
penghasil
limbah
berbahaya
mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya
yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
2. Masing-masing unit melaporkan hasil limbah
berbahaya kepada sanitarian tentang jenis dan jumlah
limbah yang akan diserahkan dengan mengisi
laporan bulanan limbah berbahaya.
3. Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah
berbahaya ke gudang penyimpanan sementara limbah
berbahaya.
4. Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah
dan jerigen berwarna BIRU, apabila sudah penuh
maka sanitarian mengkoordinir penganggkutannya.
5. Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah
limbah berbahaya yang dihasilkan.
6. Limbah berbahaya lainnya disimpan di dalam
gudang penyimpanan sementara limbah berbahaya,
dipisahkan menurut sifat/karakteristik limbah
berbahaya (mudah terbakar, mudah meledak, korosif
dan reaktif, beracun.
7. Petugas sanitarian bersama petugas terkait

Ya

Tidak

TB

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen

PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi
:
TanggalTerbit :
Halaman
:
memberikan simbol dan label.
8. Masa Simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya
maksimal 90 hari sesuai persyaratan yang ditetapkan
atau apabila limbah berbahaya lebih dari 50 Kg/ hari.
9. Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya
yang ada di tempat penampungan/penyimpanan serta
penimbunan menggunakan ceklist inventory limbah
berbahaya.
10. Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan
inventarisasi Gudang limbah berbahaya sementara.

DINAS KESEHATAN

3.

DAFTAR
TILIK

PUSKESMAS BEJEN

Apakah Setelah limbah mencukupi di tempat


penampungan mencukupi, limbah berbahaya tersebut
selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga :
1. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah
berbahaya harus mempunyai ijin dari Kementrian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
2. Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen
Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI dan
mendapat rekomendasi dari Kementerian LHRI. Ijin
sesuai dengan jalur transportasi yang akan dilalui
limbah berbahaya.
3. Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola
limbah berbahaya kepada Kepala Puskesmas.
4. Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/
transportir) mengisi Berita acara pemeriksaan
Limbah berbahaya bersama petugas terkait. Berita
acara serah terima limbah berbahaya diisi oleh pihak
ke 3 yang ditunjuk dan kepala puskesmas.
5. Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban
memberikan Dokumen limbah berbahaya yang sudah
ditandatangani
oleh
penghasil
dan
transportir/pengangkut.
Jumlah

Compliance rate

%
................................................
Pelaksana/Auditor

..........................................................

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen

Anda mungkin juga menyukai