Anda di halaman 1dari 7

Sistem imun adalah sistem pertahanan yang ada

pada tubuh manusia yang berfungsi untuk menjaga


manusia dari benda-benda yang asing bagi tubuh
manusia. Pada sistem imun ada istilah yang disebut
Imunitas. Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh
kita atau resistensi tubuh kita terhadap suatu
penyakit. Jadi sistem imun pada tubuh kita
mempunyai imunitas terhadap berbagai macam
penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita.
Mekanisme Respon Imun
Ketika mikroba masuk ke dalam tubuh
manusia, mikroba tersebut akan melewati 3 lapis
pertahanan sistem imun. Pertahanan lapis pertama
berisi sistem imun non-spesifik terutama
fisik/mekanis, biokimia, dan humoral. Pertahanan
ini akan mencegah masuknya mikroba masuk ke
dalam tubuh. Pertahanan lapis kedua berisi sistem
imun non-spesifik khususnya yang selular.
Pertahanan selular ini nantinya akan mencegah
mikroba yang berhasil masuk ke dalam tubuh
dengan menghancurkannya. Pertahanan ketiga
adalah sistem imun spesifik. Ini akan menangani
mikroba yang masih belum ditangani oleh sistem
imun non-spesifik.
Fungsi Sistem Imun
Fungsi sistem imun sendiri ada 3, yaitu :
1. Pertahanan
2. Homeostasi tubuh
3. Peremajaan
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Imun
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem
imun, yaitu :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Lingkungan
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifik Mempunyai kemampuan
untuk mengenal benda asing. Benda asing yang
pertama kali muncul dikenal oleh sistem imun
spesifik sehingga terjadi sensitiasi sel-sel imun
tersebut. Bila sel imun tersebut berpapasan kembali
dengan benda asing yang sama, maka benda asing
yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian

akan dihancurkan olehnya. Oleh karena sistem


tersebut hanya mengahancurkan benda asing yang
sudah dikenal sebelumnya, maka sistem itu disebut
spesifik.
Sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk
menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi
umumnya terjalin kerjasama yang baik antara
antibodi, komplemen, fagosit dan antara sel T
makrofag. System imun Spesifik diperlukan untuk
melawan antigen dari imunitas nonspesifik. Antigen
merupakan substansi berupa protein dan
polisakarida yang mampu merangsang munculnya
sistem kekebalan tubuh (antibodi). Mikrobia yang
sering menginfeksi tubuh juga mempunyai antigen.
Selain itu, antigen ini juga dapat berasal dari sel
asing atau sel kanker. Tubuh kita seringkali dapat
membentuk sistem imun (kekebalan) dengan
sendirinya. Setelah mempunyai kekebalan, tubuh
akan kebal terhadap penyakit tersebut walaupun
tubuh telah terinfeksi beberapa kali. Sebagai contoh
campak atau cacar air, penyakit ini biasanya hanya
menjangkiti manusia sekali dalam seumur
hidupnya. Hal ini karena tubuh telah membentuk
kekebalan primer. Kekebalan primer diperoleh dari
B limfosit dan T limfosit. Sistem imun ini dibagi
menjadi 2 :
A. Sistem
imun
spesifik
humoral
Di dalam imunitas humoral yang berperan adalah
limfosit B atau sel B berasal dari sistem sel . Fungsi
utamanya adalah mempertahankan tubuh terhadap
infeksi bakteri, virus dan melakukan netralisasi
toksin. Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang
yang sifatnya pluripotensi (pluripotent stem cells)
dan dimatangkan di sumsum tulang. Limfosit B
menyerang antigen yang ada di cairan antar sel.
Terdapat 3 jenis sel limfosit B yaitu : limfosit B
plasma memproduksi antibodi, limfosit B pembelah
menghasilkan limfosit dalam jumlah banyak secara
cepat, limfosit B memori mengingat antigen yang
pernah masuk ke tubuh.
Humor berarti cairan di dalam tubuh. Sel B
bila dirangsang oleh benda asing, akan
1

berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma


yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang
dilepaskan akan ditemukan di dalam serum. Fungsi
utama adalah antibodi ini adalah pertahanan
terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri
serta menetralisir toksinnya.
Sel Th 2 juga mempunyai kontribusi
didalam sistim imunitas ini. Th 2 akan
memproduksi Il-4, Il-5, Il-6 yang merangsang sel B
untuk menghasilkan immunoglobulin (Ig), menekan
kerja monosit/makrophag dan respon imun seluler
Immunoglobulin (Ig) dibentuk oleh sel plasma yang
berasal dari proliferasi sel B akibat kontak dengan
antigen. Antibodi yang terbentuk secara spesifik ini
akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis.
Bila serum protein tersebut dipisahkan dengan cara
elektroforesis, maka IgG ditemukan terbanyak
dalam fraksi globulin alfa dan beta.
Ada lima jenis IgG yaitu IgG, IgA, IgM, IgD,
IgE.
IgG merupakan komponen utama didalam Ig
serum dengan kadar di dalam darah sekitar
75 % dari semua immunoglobulin. IgG
dapat menembus plasenta dan masuk ke
fetus dan berperan dalam imunitas bayi
sampai berusia 6-9 bulan. IgG dan
komplemen bekerja saling membantu di
dalam sebagai opsonin pada pemusnahan
antigen. IgG juga berperan di dalam
imunitas sellular.
IgA ditemukan dalam jumlah yang sedikit
didalam darah. IgA di dalam serum dapat
Amengagglutinasi kuman. Mengganggu
motilitasnya
hingga
memudahkan
fagositosis oleh sel PMN.
IgM merupakan antibody dalam respon
imun primer terhadap kebanyakan antigen.
IgM
dapat
mencegah
gerakan
mikroorganisme patogen, memudahkan
fagositosis dan merupakan aglutinator poten
protein.
IgD ditemukan dengan kadar yang sangat
rendah didalam sirkulasi. IgD merupakan
1% dari total immunoglobulin dan

ditemuksan banyak pada sel membran sel B


bersama IgM dan berfungsi sebagai reseptor
pada aktivasi sel B.
IgE ditemukan dalam serum dengan kadar
yang rendah di dalam serum dan meningkat
pada penyakit alergi, infeksi cacing.
Respon imun primer terjadi pada paparan
pertama pada antigen. Karakteristiknya mempunyai
lag period ini dibutuhkan sel B spesifik dalam
melawan antigen untuk berproliferasi dan
berdifferensiasi menjadi plasma sel. Jika seseorang
terpapar untuk kedua kalinya dengan antigen yang
sama respon imun sekunder terjadi. Respon ini lebih
cepat lebih lama, dan lebih efektif karena sistim
imun sudah disiapkan melawan antigen tersebut.
Walaupun
antibodi
tidak
dapat
menghancurkan antigen secara langsung tetapi
dapat menginaktifkan dan menandainya untuk
dihancurkan. Yang terjadi di dalam interaksi
antigen-antibodi adalah suatu formasi kompleks
antigen-antibodi.
B. Sistem imun spesifik selular
Di dalam imunitas seluler yang berperan
adalah limfosit T atau sel T yang berasal dari sel
yang sama dengan sel B tetapi proliferasinya di
dalam kelenjar timus atas pengaruh berbagai faktor
asal timus.Limfosit T menyerang antigen yang
berada di dalam sel. Fungsi utama sistim imun
spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap
bakteri, virus , jamur dan keganasan di intra seluler.
Yang berperan disini adalah limfosit T atau sel T.
Sel T bermacam-macam jenisnya, berdasarkan
fungsinya secara umum ada tiga golongan utama
dari sel T. Yang merupakan sel efektor dari killing
sel Adalah sel sitotoksik (Tc), dua golongan lagi
termasuk di dalam sel regulasi yaitu sel T helper
(Th) dikenal juga sebagai CD4 dan sel T suppressor
(Ts) dikenal juga sebagai CD8.T helper(Th) yang
disebut juga dengan CD4 dan sel T suppressor (Ts)
yang dikenal juga dengan CD8. Th berbeda fungsi
berdasarkan kemampuan sitokin yang diproduksi,
terbagi menjadi Th1 dan Th2. Th1 mempunyai
kontribusi di dalam imunitas humoral.
2

Sel T terdapat dalam jumlah yang banyak


didalam submukosa jalan nafas dan dinding alveoli.
Sebagai tambahan sel T terdapat dalam jumlah
sedikit didalam lumen bronkus dapat melakukan
migrasi ke jaringan. Hal ini dapat menjelaskan
bahwa limfosit dapat melakukan resirkulasi dari
darah ke jaringan limpoid dan kembali ke darah. Sel
B terdapat dalam jumlah yang sedikit di dalam
lamina propria dari saluran nafas. Konsisten dengan
observasi, sejumlah kecil IgA terdapat di dalam
sekresi jalan nafas seperti pada sputum maupun
pada BAL. IgG juga didapat dalam lumen bronkus.
Pada keadaan penyakit atopik sel B juga
memproduksi IgE yang didapati disekresi saluran
nafas.Fungsi respon imun seluler yaitu :

Sel CD8 mematikan scr langsung sel


sasaran

Sel
T
menyebabkan
reaksi
hipersensitifitas tipe lambat

Sel
T
memiliki
kemampuan
menghasilkan sel pengingat

Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8


memfasilitasi dan menekan respon imun
seluler dan humoral
1. Peran sel T helper (CD4)
Th berperan menolong sel B dalam differensiasi dan
memproduksi antibodi. Sel Th1 memproduksi
mediator interleukin-2 (IL-2) dan interferon gamma
(IFN-) yang memegang peranan penting proteksi
dengan meningkatkan kemampuan makrophag
untuk fagositosis dan mencerna kuman yang telah
difagotisir. Sel Th berinteraksi secara langsung
dengan sel B yang banyak mengandung fragmen
antigen pada permukaannya untuk berikatan dengan
reseptor MHC II memacunya untuk cepat
membelah dan memberi sinyal untuk antibodi
untuk memulai fungsinya. Ketika sel Th berikatan
dengan sel B, sel T IL 2 (dan limpokin lainnya).
Limpokin yang dilepaskan oleh sel Th tidak hanya
memobilisasi sel imun dan makrophag, juga
menarik sel darah putih seperti neutropil untuk
memperkuat pertahanan non spesifik.
Fungsi sel CD4

Pengendali ; mengaitkan sist monosit-makrofag


ke sist limfoid
berinteraksi dg sel penyaji antigen untuk
mengendalikan Ig
Menghasilkan
sitokin
yang
memungkin
tumbuhnya sel CD4 dan CD8
Berkembang menjadi sel pengingat
2. Peran sel T sitotoksik (Tc)
Sel T sitotoksikj juga dikenal sebagai sel T killer
(pemusnah) adalah satu-satunya sel T yang dapat
langsung menyerang dan membunuh sel lainnya.
Target utamanya adalah sel yang terinfeksi virus,
juga menyerang jaringan lain yang yang terinfeksi
oleh bakteri intraseluler, parasit, sel kanker, dan sel
asing lainnya yang memasuki tubuh melalui
transfusi darah maupun transplantasi organ.
3. Peran sel T suppressor (Ts) (CD8)
Seperti sel Th, Ts adalah sel regulasi.
Bagaimanapun aksinya adalah inhibisi karena ia
melepaskan limpokin yang dapat menekan aktivitas
dari sel T dan sel B. Sel Ts akan menghentikan
respon imun setelah sukses menginaktifkan dan
menghancurkna antigen. Hal ini membantu
mencegah
tidak
terkontrolnya
dan
tidak
dibutuhkannnya lagi kerja dari sistem imun.
Fungsi dan Ciri-Ciri dari Jenis-Jenis Sel Darah
Putih (Leukosit)
a. Monosit
(Pengertian,
Fungsi,
dan
Ciri-Ciri
Monosit). Monosit adalah sel darah putih yang
berjumlah 1-3% dalam tubuh kita yang merupakan
baris kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi
bakteri dan benda asing. Monosit adalah bagian dari
kelompok sistem kekebalan tubuh kita yang tidak
mempunyai butiran halus dalam sel (granula).
Dalam melawan infeksi bakteri dan benda asing,
monosit dapat melawan walaupun ukuran bakteri
dan benda asing lebih besar dengan memakannya.
Monosit beredar dalam darah sekitar 300500 mikroliter darah yang diproduksi didalam
sumsum tulang manusia dan menyerbar keseluruh
tubuh dalam 3 hari dengan masuk ke jaringan tubuh
tertentu yang mengalami pematangan menjadi
makrofag yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh.
3

Peningkatan jumlah monosit disebut dengan


monositosis, yang dapat dijumpai pada penyakit
seperti parotitis, herpes zoster, mononucleosis,
infeksiosa, toksoplasmosis, hemolitik, arthrithis,
dan masih banyak lagi.
1). Fungsi Monosit
Menghancurkan sel-sel asing
Mengangkat jaringan yang telah mati
Membunuh sel-sel kanker
Pembersih dari fagositosis yang dilakukan
neutrofil
Meransang jenis sel darah putih yang lain
dalam melindungi tubuh
Menunjukkan perubahan dalam kesehatan
pasien dengan banyak sedikitnya monosit
dalam tubuh.
2). Ciri-Ciri Monosit
Berjumlah 1-10% dalam sel darah putih
Mempunyai waktu hidup yang lebih lama
dari neutrofil
Memiliki sifat fagosit dan motil dengan inti
bulat
Monosit dapat bergerak atau berimigrasi
dengan cepat
Memiliki bentuk yang persis sama dengan
kacang
Beredar dalam darah sekitr 300-500
mikroliter
Tidak mempunyai butiran halus dalam sel
(granula).
b. Basofil
(Pengertian,
Fungsi,
dan
CiriCiri Basofil). Basofil adalah sel darah putih yang
berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita. Basofil
memiliki banyak granula sitoplasmik dengan
jumlah dua lobus. Basofil merupakan kelompok
dari granulosit yang dapat bergerak keluar menuju
ke jaringan tubuh tertentu. Basofil akan bekerja
disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan
mengeluarkan histamin, sehingga pembuluh darah
menjadi besar. Jumlah basofil akan bertambah
banyak atau meningkat jika meningkatnya jumlah

alergi. Bertambah banyak jumlah basofil disebut


dengan basofilia.
1). Fungsi Basofil
Basofil berfungsi memberi reaksi antigen
dan alergi dengan mengaktifkan atau
mengeluarkan histamin sehingga terjadi
peradangan
Mencegah adanya penggumpalan dalam
pembuluh darah
Membantu dalam memperbaiki luka
Memperbesar pembuluh darah
2). Ciri-Ciri Basofil
Bersifat fagosit, dan basa
Basofil biasanya berwarna biru
Berbentuk U dan berbintik-bintik
Basofil
berdiameter
sekitar
12-15
mikrometer
Berjumlah 0,01-0,3% pada sel darah putih
Granula yang kasar
Inti yang tidak bersegmen
Basofil dibentuk di sumsum tulang
c. Neutrofil
(Pengertian,
Fungsi,
dan
CiriCiri Neutrofil). Neutrofil adalah Sel darah putih
yang berjumlah 50-60% dalam darah yang
merupakan kelompok granulosit karna memiliki
butiran halus (granula). Neutrofil juga diakatakan
sebagai polymorphonuclear dikarenakan selnya
memiliki bentuk yang aneh. dan memiliki 3 inti sel.
Neutrofil adalah sel yang paling pertama
menghadang dan melawan bakteri, virus dan benda
asing lainnya yang berperan dalam proses
peradangan. Dari sifat fagosit yang dimilikinya,
neutrofil menyerang dengan menggunakan serangan
respiratori yang memakai berbagai macam substansi
yang mengandung hidrogen peroksida, oksigen
radikal bebas, hipoklorit.
Neutrofil diproduksi dalam sumsum tulang
dengan hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar
neutrofil dalam sehari, dan akan meningkat menjadi
sepuluh kali lipat jika terjadi inflamasi kuat. Setelah
keluar dari sumsum tulang, akan mengalami 6 tahap
4

morgolis, yakni mielocit, metameolocit, neutrofil


non segmen (band), neutrofil segmen
1). Fungsi Neutrofil
Menanggapi mikroba
Antibiotik dalam tubuh
Berfungsi dalam proses peradangan
Menghancurkan mikro organisme dan benda
asing dengan memakannya atau fagositosis
Sebagai sel pertahanan tubuh dalam
melawan infeksi
Membantu menghapuskan stimulus yang
berbahaya penyebab matinya sel (nekrosis).
Membuat daerah yang kekurangan racun
2). Ciri-Ciri Neutrofil
Mempunyai 3 inti sel
Berjumlah 50-60% dalam darah
Sebagai polymorphonuclear
Merupakan kelompok granulosit.
Bersifat fagosit
Hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar
neutrofil dalam sehari
Neutrofil berukuran sekitar 8 mm
Memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam
d. Limfosit
(Pengertian,
Fungsi,
dan
CiriCiri Limfosit). Limfosit adalah sel darah putih
berjumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan
jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit
dibentuk di dalam sumsum tulang dan di limfa.
Limfosit juga dibagi menjadi dua macam yakni
limfosit kecil dan limfosit besar. Hasil dari produksi
limfosit 1 kubik kurang lebih 8000 sel darah putih.
jika sel tersebut mengalami peningkatan atau
bertambah banyak maka akan menyebabkan
penyakit leukimia atau kanker darah. Limfosit
terbagi atas 6 jenis yakni Limfosit B, Sel T Helper,
Sel T sitotoksit, Sel T memori, dan Sel T Supresor.
Limfosit B memproduksi antibodi, Sel T Helper
mengaktifkan dan mengarahkan sistem kekebalan
tubuh
mikroorganisme,
Sel
T
Sitotoksit
mengeluarkan bahan kimia dalam menghancurkan
patogen, Sel T memori sistem kekebalan tubuh

dalam mengetahui patogen tertentu. Sel T Supresor


untuk melindungi sel normal tubuh.
1). Fungsi Limfosit
Menghasilkan antibodi
Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
Mengeluarkan
bahan
kimia
dan
menghancurkan patogen
Melindungi sel normal tubuh
Mengetahui patogen tertentu
Berubah menjadi antibodi (sel Plasma)
Melawan kanker
2). Ciri-Ciri Limfosit
Limfosit
berjumlah
20-25%
dari
keseluruhan sel darah putih
Dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfa
Berinti sel satu
Tidak dapat bergerak dengan leluasa
Memiliki warna biru pucat
Berbentuk oval/bulat,
Tidak bergranula dan tidak motil
e. Eosinofil
(Pengertian,
Fungsi,
dan
CiriCiri Eosinofil). Eosinofil adalah sel darah putih
berjumlah 7% dari dalam sel darah putih dan
mengalami peningkatan terkait dengan adanya
asma, alergi dan demam. Eosinofil memiliki
diameter 10 hingga 12 mikrometer. Eosinofil
merupakan kelompok dari granulosit yang bertugas
dalam melawan parasit yang memiliki jangka waktu
8 hingga 12 hari. Eosinofil memiliki sejumlah zat
kimiawi seperti ribonuklease, histamin, lipase,
eosinofil peroksidase dan deoksribonuklease serta
beberapa macam asam amino.
1). Fungsi Eosinofil
Mencegah alergi
Menghancurkan antigen antibodi
Berfungsi dalam menghancurkan parasitparasit besar
Berperan dalam respon alergi
2). Ciri-Ciri Eosinofil
5

Mempunyai nukleus dengan jumlah dua


lobus
Bersifat fagosit dan bersifat asam
Biasanya berwarna merah
Berbentuk mirip seperti bola, dengan
berukuran 9 mm dalam segar
Memiliki diamter 10-12 mikrometer
Mempunyai jangka waktu hidup dengan 8
sampai 12 hari
Dibentuk di sumsum tulang
Granula kasar dan padat
Inti berada ditengah

Another
Neutrofil
Neutrofil adalah kelompok terbesar dari sel darah
putih, membuat naik 45 sampai 75 persen dari
jumlah darah putih. Neutrofil adalah fagosit, pemain
utama dalam memerangi infeksi bakteri dan virus.
Penurunan neutrofil di bawah 1.000 sel per
mikroliter meningkatkan risiko pengembangan
infeksi. Neutrofil adalah responden pertama
dalam peradangan: yang pertama di tempat kejadian
untuk menghancurkan bakteri dan virus. Neutrofil
memiliki jangka hidup yang pendek, hanya sekitar
10 jam. Neutrofil belum matang, yang disebut band,
banyak di infeksi yang aktif. Penurunan neutrofil
dikenal sebagai neutropenia, penyebab neutropenia
termasuk pengobatan kemoterapi, infeksi bakteri
dan virus, dan reaksi alergi.
Limfosit
Limfosit terdiri dari kelompok terbesar kedua dari
sel-sel darah putih, 20 sampai 40 persen dari sel-sel
darah putih adalah limfosit, menurut Merck. Ada
tiga jenis limfosit: sel T, sel B dan sel-sel pembunuh
alami. Sel B membuat antibodi yang menyerang
antigen asing. Sel T dan sel-sel pembunuh alami

menyerang sel-sel asing dan juga membuat racun


yang merusak penyerang. Peningkatan limfosit
biasanya menunjukkan infeksi virus atau beberapa
jenis infeksi bakteri. Sejumlah penurunan sel T
ditemukan dalam infeksi, sel-sel tumor dan virus
HIV. Limfosit peningkatan infeksi dan penyakit
seperti mononukleosis, University of Nebraska at
Omaha states.
Monosit
Monosit membuat 1 sampai 10 persen dari sel-sel
darah putih. Monosit bergerak keluar dari aliran
darah dan ke dalam jaringan, di mana mereka
berubah menjadi makrofag, sel pemulung besar
yang menghancurkan sel-sel asing, mengangkat
jaringan mati dan membunuh sel kanker. Monosit
meningkat pada infeksi kronis dan penyakit
autoimun, kemoterapi dapat menyebabkan tingkat
penurunan.
Eosinofil
Eosinofil membentuk sekitar 7 persen dari sel-sel
darah putih dan memulai reaksi alergi terhadap
alergen. Sebuah jumlah yang meningkat dari
eosinofil paling sering menunjukkan respon reaksi
alergi, University of Nebraska at Omaha states,
stres yang ekstrim atau invasi parasit juga dapat
menyebabkan peningkatan eosinofil.
Basofil
Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-sel
darah putih. Basofil berperan dalam reaksi alergi
dengan melepaskan histamin, yang menyebabkan
pembuluh darah membesar. Basofil juga membantu
dalam memperbaiki luka dengan melepaskan
heparin, yang menunda pembekuan darah sehingga
lebih banyak sel dapat mencapai lokasi luka.

Fungsi sel Darah putih


Granulosit dan Monosit mempunyai peranan
penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai
fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria
hidup yang masuk ke sistem peredaran darah.
melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai
sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh
sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi
ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan
gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas
didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan

berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan


cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau
cidera, menangkap organisme hidup dan
menghancurkannya, menyingkirkan bahan lain
seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan
lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai
granulosit memiliki enzim yang dapat memecah
protein, yang memungkinkan merusak jaringan
hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan
cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat
dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah
putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali.
Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna,
maka dapat terbentuk nanah. Nanah beisi jenazah
dari kawan dan lawan fagosit yang terbunuh
dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga
terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu
dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan
yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan
disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang
bekerja sebagai fagosit.

Anda mungkin juga menyukai