(Final
(Final
LAPORAN PRAKTIKUM
oleh
Ihsan Fajar Ramadhan
NIM 021600472
Elektronika Instrumentasi
Teknofisika Nuklir
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
PSIKOTERAPI DALAM PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MOOD
MAYOR
oleh
Ihsan Fajar Ramadhan
NIS 131410058
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing,
Wali Kelas
Dra. Nurlela
diketahui,
Mudirulam
Mudir Muallimin
PPI Tarogong,
PPI Tarogong,
LEMBAR PENGESAHAN
PSIKOTERAPI DALAM PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MOOD
MAYOR
oleh
Ihsan Fajar Ramadhan
NIS 131410058
Penguji I
Penguji II
...................................
...................................
Diketahui,
kelas
: XII-IPA1
RIWAYAT HIDUP
Nama
TTL
Alamat
Nama Ayah
TTL
: 1 Januari 1967
Alamat
Pekerjaan
: PNS
Nama Ibu
: Mutia Mulyasari
TTL
: 17 September 1972
Alamat
Pekerjaan
: IRT
MOTTO
El Psy Congroo
Despair protects you from sorrow of the
world. No mater how far you fall, you wont
feel any pain anymore.
If revenge motivates you, go for it! But the
main thing is to set your game in order.
Killer kills one, hero kills hundreds.
Life is like being raped. Pleasant or
unpleasant, just enjoy it.
The fish that lives in the sea doesnt know
the world in the land.
KATA PENGANTAR
Segala puji marilah kita panjatkan pada Allah SWT yang
mana atas rahmat dan izinnya karya tulis ini dapat terwujud. Tak
lupa pula salawat serta salam semoga tercurah limpahkan pada
nabi kita Muhammad SAW.
Dalam proses penyusunan karya tulis ini, penulis telah
dibantu oleh berbagai pihak yang terus mendorong penulis
hingga karya tulis ini terselesaikan. Maka dari itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihakpihak berikut:
1. Ustad. H.M. Iqbal Santoso, selaku mudir am Pesantren Persatuan
Islam Tarogong , Garut.
2. Ustad. Aceng Sarip Mahmud, S.Pd.I, selaku mudir mualimin Pesantren
Persatuan Tarogong, Garut.
3. Biro karya tulis yang telah membimbing saya ketika dalam masa
pengajuan karya tulis.
4. Dra. Nurlela selaku pembimbing, telah memberikan bimbingan dan
arahannya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ustad. Yasir Nurdin, S.Pd.I, selaku wali kelas XII IPA 1
6. Para astidz MA Pesantren Persatuan Islam Tarogong, Garut.
7. Keluarga dan teman-teman yang telah yang telah
memberikan dukungannya dan motivasinya, hingga
penulis mampu menyelesaikan karya tulis ini.
6
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................ii
LEMBAR PERNYTAAN KEASLIAN....................................................iii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................iii
MOTTO..........................................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................vii
BAB I - PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................3
C. Tujuan Penulisan................................................................3
D. Metode Dan Teknik Penulisan............................................3
E. Sistematika penulisan.......................................................4
BAB II - LANDASAN TEORITIS........................................................5
A. Psikoterapi.........................................................................5
B. Gangguan Mood Mayor.....................................................7
BAB III..........................................................................................15
A. Pendekatan Terapi Kognitif Untuk Proses Penyembuhan
Gangguan Depresi Mayor................................................16
8
B. Pendekatan
Terapi
Psikoanalitik
Untuk
Proses
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan
adalah
hal
yang
paling
penting
dalam
lupa
dengan
kesehatan
rohani.
Padahal
kesehatan
atau
akut
(disebut
juga
Gangguan
Mood
Mayor),
Gangguan
Mood
Mayor
adalah
kelompok
klasifikasi
salah
seorang
penderita
Gangguan
Mood
Mayor.
Ke
tiga
akan
penyakit
ini,
mendorong
penulis
untuk
Metode Penulisan
Teknik
penulisan
yang
digunakan
adalah
teknik
E. Sistematika penulisan
masalah,
tujuan
penulisan,
metode
dan
teknik
untuk
proses
penyembuhan
gangguan
segala
BAB II
LANDASAN TEORITIS
5
A Psikoterapi
yang
berarti
penyembuhan.
(Subandi,
2002:2)
pengobatan
dengan
mempergunakan
pengaruh
mempergunakan
obat-obatan,
tetapi
dengan
metode
dari
sekian
banyak
terapi
yang
ada
dengan
1977:36)
Seorang
terapis
mungkin
terapis
biasanya
(membicarakan
hal
menggunakan
apapun
yang
asosiasi
terlintas
di
bebas
pikiran
Masalah
keluarga
merupakan
gejala
interpersonal.
misalnya
salah
satu
anggota
keluarga
oleh
anggota
lainnya.
Orang
yang
sudut
pandang
konselor/terapis,
identified
sehingga
setiap
anggota
keluarga
dapat
sehari-hari
(yang setidaknya
berlangsung
depresi
I,
namun
memang
tidak
(APA, 1994:317)
biasa
terlalu
dalam
gangguan
dibutuhkan
untuk
sumber
yang
penulis
baca,
penulis
yang
penanganan
dideritanya
yang
tidak
salah.
diobati
Kemudian,
atau
Tomb
karena
(2004:57)
10
mengalami
episode
mania.
Dari
pernyataan
tersebut,
tersebut
memiliki
gejala-gejala
yang
telah
dituliskan
sebelumnya,
dalam
1)
2)
3)
4)
Perubahan psikomotor
Mood meningkat
Emosi labil
Perubahan sementara yang cepat menjadi depresi
akut
5) Mudah marah
6) Lebih mementingkan ego
7) Insomnia
8) Halusinasi
9) Paranoia
10)
Daya nilai buruk
11)
Kadang-kadang tidak nyambung
12)
Lompat gagasan
13)
Desakan pembicaraan
14)
Kata-kata berirama dan diucapkan dengan
keras
15)
Gangguan bicara
16)
Harga diri meningkat (Tomb, 2004:50)
3. Gejala-gejala gangguan Bipolar II
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya Gangguan
Bipolar II ditandai oleh satu atau lebih episode Depresi
Mayor dan disertai oleh setidaknya satu episode
hipomania. Pada saat hipomania, keadaan penderita
hampir
mendekati
mania;
namun
tidak
sampai
gejala-gejala
yang
sama
dengan
penyebab
Depresi.
Karena
pada
dasarnya,
psikoanalisis
(Freud)
mendalilkan
bahwa
ambivalen
(perasaan
bertentangan),
baik
dalam
13
hidupnya,
(2)
kemudian
biologis,
bahwa
hipotesis
depresi
katekolamin
disebabkan
oleh
energi
pada
saat
stres)
di
otak.
(5-HT)
dalam
otak
juga
menyebabkan
gejalanya.
Karenanya
kita
tidak
bisa
1) Faktor biologis
Dalam
teori
menyatakan
biologis,
bahwa
hipotesis
tingginya
katekolamin
kadar
NE
NE
menimbulkan
mania
juga.
Lalu
15
peran
yang
signifikan
dalam
30-50% orang
dewasa
yang
BAB III
PSIKOTERAPI DALAM PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MOOD
MAYOR
Gangguan Mood Mayor adalah suatu kelompok diagnosa
dalam klasifikasi DSM (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders) di mana terganggunya mood seseorang
dihipotesiskan sebagai ciri pokok utamanya. Tingkat keparahan
Gangguan Mood Mayor adalah lebih dari pada Gangguan Mood
biasa. Seseorang yang memiliki gangguan ini mungkin memiliki
halangan dalam beraktivitas. Hal tersebut karena perasaan
16
untuk
merawat
berbagai
penyakit
kejiwaan
tersebut
didasari
pada
alasan
teoritis
di
mana
afek
.
...
Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba padaKu .... (Muttafaqun alaih).
Pada penderita Depresi Mayor, segala hal yang berada di
pikiran mereka adalah negatif (faktor psikologis Bab II). Baik itu
18
atau
orang
yang
kita
kenal
terlihat
menderita.
cara
individu
memproses
informasi.
Pikiran-pikiran
19
negatif
lalu
melaporkannya
pada
terapis.
strategi
pengobatan.
Sebagai
penaksiran,
perilaku-perilaku,
sensasi
psikologis
muncul.
akan
Dengan
mampu
demikian,
menyiapkan
penderita
dirinya
ketika
Mastery and
20
Freeman,
menuliskannya
1999:59;
setiap
Beck,
jam.
1979)
(Barlow
Penderita
dan
David,
21
pikiran
pikiran
absolut.
negatif
Penderita
mereka
sering
melalui
5. Decatastrophizing
(Menganggap
semua
sebagai
jika..".
Hal
ini
terutama
tepat
ketika
yang
akan
datang
dapat
membantu.
wawancara
yang
berhasil
di
mana
bos
pertanyaan-pertanyaan
penderita
tentang
atau
penderita
agar
pikirannya
dapat
terkendali
dan
24
pikiran
penderita.
Pencapaian
dari
slogan
Socrates,
macam
strategi
untuk
meningkatkan
analisis
menggunakan
asosiasi
bebas
(membicarakan
hal
lain
yang
berperan
dalam
kemajuan
terapi
ini.
prakteknya,
terapi
ini
efektif
untuk
penyakit
dipengaruhi dalam terapi ini adalah alam bawah sadar. Terapi ini
dapat memperbaiki pemikiran-pemikiran maladaptif sekaligus
perilaku penderita Gangguan Mood Mayor.
Salah satu penyakit yang paling sulit diobati dalam
Gangguan Mood Mayor adalah gangguan Bipolar. Gangguan
Bipolar tidak sesederhana gangguan Depresi Mayor, ada campur
tangan manik atau hipomanik di dalamnya (yang melibatkan
pikiran bawah sadar dan tak dapat dijangkau oleh terapi
kognitif). Pada pendekatan terapi psikoanalitik, alam bawah
sadar penderita dimanipulasi sedemikian rupa dengan tujuan
untuk memperbaiki masalah-masalah yang ada dalam dirinya.
Dalam prakteknya ada berbagai macam teknik yang dapat
digunakan dalam proses terapi psikoanalitik. Menurut Corey
(2003:40) teknik-teknik dan prosedur-prosedurnya adalah:
a. Asosiasi bebas
Teknik utama terapi psikoanalitik adalah asosiasi
bebas.
Analisis
meminta
kepada
penderita
agar
sehari-hari
dan
sebisa
mungkin,
kedengarannya.
Singkatnya,
dengan
perhatian
penderita
ada
saat
asosiasi-
pengalaman-pengalaman
masa
lampau
dan
pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasisituasi traumatik di masa lampau, yang dikenal dengan
sebutan katarsis. Katarsis hanya menghasilkan peredaan
sementara
atas
pengalaman-pengalaman
menyakitkan
penderita
untuk
menyalurkan
sejumlah
asosiasi-asosiasi
memahami
membimbing
hubungan-hubungan
27
yang
analisis
dibuat
dalam
oleh
oleh
penderita
isyarat
atau
pengacauan-
terhadap
bagi
asosiasi-asosiasi
adanya
bahan
yang
adalah
satu
asosiasi-asosiasi
resistensi-resistensi,
dan
prosedur
dasar
bebas,
dalam
mimpi-mimpi,
transferensi-transferensi.
resistensi-resistensi,
dan
hubungan
Penafsiran-penafsiran
penderita
akan
harus
menolak
tepat
waktu,
sebab
penafsiran-penafsiran
yang
mampu
menjangkaunya
sementara
dia
menyingkap
bahan
yang
tak
disadari
dan
sebagai
jalan
29
istimewa
menuju
kebutuhan-kebutuhan, dan
ketakutan-ketakutan
dalam
bentuk
yang
disamarkan
atau
agresif
tak
sadar
yang
merupakan
isi
laten
dengan
mempelajari
simbol-simbol
yang
Resistensi,
sebuah
konsep
fundamental
dalam
terapi
dan
mencegah
penderita
ketidaksediaan
pemikiran-pemikiran,
untuk
menghubungkan
perasaan-perasaan,
pengalaman-pengalaman
tertentu.
Freud
dan
memandang
bersama
untuk
dinamika-dinamika
resistensi
ditujukan
mengancam
ketidaksadaran
untuk
memasuki
penderita.
mencegah
kesadaran,
bahan
analisis
Karena
yang
harus
paling
kentara
guna
mengurangi
kemungkinan
diatasi.
Karena
merupakan
perwujudan
dari
halnya
inti
dari
dengan
terapi
residensi,
psikoanalitik.
transferensi
Transferensi
bersumber
pada
liat
tahun
pertama
kenetralan,
keobjektifan,
keanoniman,
dan
sebab
mendorong
penderita
untuk
penderita
mampu
memperoleh
dan
menyajikan
pemahaman
tentang
tetap
menghambat
dipertahankannya
pertumbuhan
33
hingga
sekarang
emosionalnya.
dan
Singkatnya,
34
Setiap
kalian
adalah
pemimpin
dan
setiap
kalian
seorang
manusia
kita
diwajibkan
untuk
sesuatu
yang
memenjara,
dan
sesuatu
yang
yang
ada
pada
terapi
individual
mempunyai
yang
berupaya
membantu
keluarga
memperoleh
diperlukan
konseling/terapi
keluarga,
maka
ini
Orang
yang
mengembangkan
gejala
ini
disebut
37
38
1. Planning (perencanaan)
Dalam proses ini, terapis beserta keluarga bekerja sama
dalam merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan
terapi, di antaranya: (1) Merencanakan siapa yang
berpartisipasi, dan (2) Merencanakan agenda.
2. Assessment (penaksiran)
Dalam proses ini terapis akan melakukan penaksiran
atau mendiagnosa masalah seperti apa yang berada
dalam keluarga, namun sebelumnya ada beberapa
prosedur yang harus dilalui terlebih dahulu, yaitu: (1)
membuat
kontrak
(persetujuan),
(2)
mengelola
proses
ini,
terapis
akan
mulai
melakukan
proses,
(3)
mengelola
kekambuhan,
(4)
lain
seperti:
terapi
kognitif,
terapi
penyebab
Gangguan
Mood
Mayor
yang
diderita
40
BAB IV
PENUTUP
A Simpulan
1. Terapi kognitif
Pada pendekatan terapi kognitif, yang menjadi fokus
tujuannya adalah untuk mengubah skema kognitif
41
resistensi,
berfantasi,
dan
manipulasi
alam
analisis
hal-hal
bawah
transferensi,
yang
sadar.
hipnotis,
berkaitan
dengan
Berbeda
dengan
I. Saran
Bagi individu
Dari
pengalaman
pribadi,
penulis
memiliki
akan
mengucilkan
saya,
karena
pada
dapat
menjadi
penyebab
seseorang
memiliki
traumatik
masa
kecil
dapat
menghambat
mengidap
gangguan-gangguan
mental
seperti
memberikan
dukungannya
pada
si
penderita.
tekanan
tanpa
membantu
penderita
untuk
dalam
memberi
dukungan
terhadap
pengidap
namun
malah
ditahan
karena
melawan
kesan
tidak
ada
gunanya
dalam
diri
yang
sebelumnya
telah
terbangun.
Ketika
Untuk pemerintah
Pemerintah
wewenang
dan
adalah
sebuah
kekuasaan
sistem
mengatur
menjalankan
kehidupan
sosial,
memiliki
kewajiban
46
untuk
melindungi
dan
memberi
rasa
aman
pada
setiap
warga
negaranya.
Namun,
penulis
menyarankan
pada
angkatan-
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association: Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders, Fourth Edition. Washington, DC,
American Psychiatric Association, 1994.
Carr, Allan. 2006. Family Therapy: Concepts, Process and
Practice. John Wiley & Sons.
47
11