ABSTRACT
Background: Hypertension is the third leading cause of death in Indonesia for all ages, reaching
17-21% of the proportion of the population and mostly undetectable. Trigger factors / risk of
hypertension that can be changed such as obesity, smoking, stress, use of estrogen, lack of
exercise, consumption of fat, alcohol and salt consumption.
Objective: To determine the relationship between smoking habit and alcohol consumption with
the incidence of hypertension in the Health Center West Langowan Tumaratas Minahasa district.
Methods: The study was an observational analytic cross sectional approach. The study was
conducted at the Health Center of West Langowan Tumaratas Minahasa district in February of
2013 to May of 2013. The sample in this study amounted to 107 people. Samples were collected
by simple random sampling (simple random sampling). Data were obtained through questionnaires
and direct interviews. Data analysis includes univariate and bivariate analysis using Chi-square test
in SPSS.
Results of research: Statistical test results showed the risk factors of smoking habit have a
significant association with hypertension (p = 0.000; OR = 6.0 and 95% CI = 2.53 to 14.22), as
well as with alcohol consumption showed a significant association with hypertension (p = 0.000;
OR = 4.3 and 95% CI 1.86 to 10.28).
Conclusion: There is a relationship between smoking habit and alcohol consumption with the
incidence of hypertension in the Health Center West Langowan Tumaratas Minahasa district.
Keywords: Smoking Habit, Alcohol Consumption, Hypertension
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah penyebab kematian
utama ketiga di Indonesia untuk semua
umur, yaitu mencapai 17-21 % dari
proporsi penduduk dan kebanyakan
tidak terdeteksi (Depkes, 2008).
Menurut Joint National Committee
(JNC) 7 (2003), hipertensi adalah
tekanan darah sistolik 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik 90 mmHg pada
seseorang
yang
tidak
sedang
mengkonsumsiobat
antihipertensi
(Yogiantoro, 2006). Menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2007, kejadian hipertensi pada usia 18
tahun ke atas mencapai 31,7%, dimana
hanya 7,2% penduduk yang sudah
mengetahui menderita hipertensi dan
dari 7,2%, hanya 0,4% penderita yang
mengkonsumsi obat hipertensi.
Faktor pemicu/resiko penyakit
hipertensi dapat dibedakan menjadi
faktor yang tidak dapat diubah/dikontrol
dan faktor yang dapat diubah. Salah satu
faktor resiko terjadinya hipertensi yang
dapat diubah, yaitu kebiasaan merokok.
Hubungan antara kebiasaan merokok
dengan hipertensi dibuktikan dengan
adanya kaitan erat antara kebiasaan
merokok dengan adanya aterosklerosis
pada seluruh pembuluh darah. Faktor
resiko terjadinya penyakit hipertensi
yang lain yaitu konsumsi alkohol. Telah
dibuktikan dalam penelitian sebelumnya
bahwa konsumsi alkohol setiap hari
dapat meningkatkan tekanan darah
sistolik sebesar 1,21 mmHg dan tekanan
darah diastolik sebesar 0,55 mmHg
untuk rata-rata satu kali minum per hari
(Russel dkk, 1991).
Menurut Dinkes tahun 2008,
penderita hipertensi di Sulawesi Utara
mencapai 31,2 % dan ditemukan dua
wilayah dengan prevalensi >40% yakni
Kab. Minahasa dan Kota Tomohon.
Pada tahun 2012, penderita hipertensi di
Sulawesi utara mencapai 33.968 kasus
(Dinkes Provinsi Sulut, 2013). Pada
tahun 2012 penderita hipertensi di Kab.
Minahasa juga mengalami peningkatan
yakni mencapai 30.174 kasus, baik
kasus lama maupun kasus baru (Angka
Kesakitan Dinas Kesehatan Kab.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah observasional
analitik dengan pendekatan Cross
Sectional atau potong lintang. Penelitian
ini dilakukan di PKM Tumaratas Kec.
Langowan Barat Kab. Minahasa dan
dilaksanakan pada bulan Maret sampai
bulan April tahun 2013. Populasi dari
penelitian ini yaitu seluruh pasien
poliklinik umum di PKM Tumaratas
yang berkunjung setiap hari selama
penelitian dilaksanakan, yang berusia
diatas 40 tahun.
Kriteria Inklusi Sampel
a. Merupakan pasien poliklinik umum
di PKM Tumaratas Kecamatan
Langowan Barat yang berkunjung
selama penelitian dilaksanakan.
b. Berusia lebih dari 40 tahun
Kriteria Eksklusi Sampel
a. Tidak bersedia mengikuti penelitian
b. Wanita pada masa kehamilan
Penelitian yang dilaksanakan selama 10
hari ini didapatkan jumlah sampel
sebanyak 107 orang dan teknik
pengambilan sampel dalam penelitian
ini yaitu menggunakan simple random
sampling (sampel acak sederhana).
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
kebiasaan merokok dan konsumsi
alkohol, sedangkan variabel terikat yaitu
kejadian hipertensi. Data yang telah
dikumpulkan akan dianalisis secara
bertahap meliputi analisis univariat dan
analisis bivariat menggunakan uji Chisquare pada program komputer yaitu
SPSS.
2
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
Distribusi
responden
berdasarkan
karakteristik umur diketahui bahwa
42,06%
responden
berada
pada
kelompok umur 40-49 tahun, sedangkan
40,18%
responden
berada
pada
kelompok umur 50-59 tahun. Dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden
berada pada kelompok umur 40-49 dan
50-59 tahun. Distribusi responden
berdasarkan jenis kelamin diketahui
bahwa sebanyak 57,1% responden
berjenis kelamin laki-laki dan 42,9%
responden berjenis kelamin perempuan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden pada penelitian ini lebih
banyak berjenis kelamin laki-laki
daripada perempuan.
Distribusi responden berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat
bahwa sebanyak 43,92% responden
Karakteristik
Umur
40-49 tahun
50-59 tahun
60-69 tahun
70-79 tahun
45
43
14
5
42,06
40,18
13,08
4,68
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
46
61
42,9
57,1
Pendidikan Terakhir
SD
SMP
SMA
S1
47
10
43
7
43,92
9,35
40,18
6,55
Riwayat Hipertensi
Pada Keluarga
Ada
Tidak ada
43
64
40,18
59,82
Riwayat Penyakit
Hipertensi
Ada
Tidak ada
39
68
36,4
63,6
107
100
Total
Kejadian hipertensi
Tidak
Hipertensi
Hipertensi
n
%
n
%
26
66,7
17
25
13
33,3
51
75
39
100
68
100
Total
N
43
64
107
%
41.2
59.8
100
P value
OR
95%
CI
0,000
6,0
2,53-14,22
Kejadian hipertensi
Tidak
Hipertensi
Hipertensi
n
%
n
%
28
71,8
25
36,8
11
28,2
43
63,2
39
100
68
100
Total
N
53
54
107
%
49.5
50.5
100
pvalue
OR
95%
CI
0,000
4,3
1,86-10,28
PEMBAHASAN
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik
140 mmHg dan tekanan darah
diastolik 90 mmHg, atau bila pasien
memakai obat hipertensi (Mansjoer,
2001). Saat ini untuk menentukan
seseorang
menderita
hipertensi
digunakan ukuran berdasarkan The
Seventh Report Of Joint National
Committee On Prevention,Detection
1,03-22,87)
yang
berarti
bahwa
responden yang mengkonsumsi alkohol
berpeluang 4,86 kali lebih besar
dibandingkan responden yang tidak
mengkonsumsi alkohol.
KESIMPULAN
1. Terdapat
hubungan
antara
kebiasaan
merokok
dengan
kejadian hipertensi di Puskesmas
Tumaratas Kecamatan Langowan
Barat Kabupaten Minahasa, dimana
masyarakat
yang
memiliki
kebiasaan merokok mempunyai
peluang menderita hipertensi 6 kali
lebih besar daripada yang tidak
memiliki kebiasaan merokok.
2. Terdapat
hubungan
antara
konsumsi alkohol dengan kejadian
hipertensi di Puskesmas Tumaratas
Kecamatan
langowan
Barat
Kabupaten
Minahasa,
dimana
masyarakat yang mengkonsumsi
alkohol
mempunyai
peluang
menderita hipertensi 4,3 kali lebih
besar
daripada
yang
tidak
mengkonsumsi alkohol.
SARAN
1. Bagi Puskesmas
Kiranya dapat lebih aktif dalam
kegiatan
penyuluhan
tentang
penyakit-penyakit
degeneratif
terlebih khusus penyakit hipertensi.
2. Bagi Masyarakat
Kiranya dapat lebih memperhatikan
gaya hidup sehat, hindari gaya
hidup tidak sehat seperti merokok
dan mengkonsumsi alkohol, karena
kedua hal tersebut merupakan
faktor-faktor resiko yang dapat
memicu
terjadinya
hipertensi.
Masyarakat juga sebaiknya lebih
rutin memeriksakan tekanan darah
pada petugas-petugas kesehatan
agar tekanan darah dapat dikontrol.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain diharapkan dapat
menambah variabel-variabel lain
yang
memiliki
kemungkinan
berhubungan dengan kejadian
hipertensi yang tidak ada dalam
penelitian ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia. 2008. Laporan Hasil
Riset
Kesehatan
Dasar
(RISKESDAS) Indonesia Tahun
2007. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia.
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Minahasa.2013. Laporan Angka
Kesakitan di Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tahun 2012. Tondano
Yogiantoro,
M.(2006)
Hipertensi
Esensial. Buku Ajar Penyakit
IlmuPenyakit Dalam. Ed 4.
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam FK UI.