Anda di halaman 1dari 7

qwertyuiopasdfghjklzxcvb

nmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjkl
Makalah Tentang
zxcvbnmqwertyuiopasdfgh
Perkembang biakan secara Stek
jklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuio
Disusun oleh

Luqman Hakim
9.8/20

I. PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Pembiakan secara tak kawin atau aseksual merupakan dasar pembiakan vegetatif,
dimana terlihat kesanggupan tanaman membentuk kembali jaringan jaringan dan bagian
bagian lain. Pada sebagian tanaman, pembiakan vegetatif merupakan proses alamiah yang
sempurna atau merupakan suatu proses buatan manusia
Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan
menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun,
umbi dan akar,untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya.
Prinsipnya adalah merangsang tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar
berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, daun, sekaligus.
Pembanyakan secara vegetatif ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: stek
atau cutting, okulasi, penyambungan, dan cangkok. Perbanyakan stek tidak memerlukan
teknis yang rumit yang dimana dalam perbanyaka tanaman stek ini mempunyai keunggulan
yaitu dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan
tanaman yang tersedia terbatas dan dapat menghasilkan tanaman yang sifatnya sama
dengan induknya.
Penyetekan merupakan suatu perlakuan pemisahan, pemotongaan beberapa bagian
dari tanaman seperti; akar, batang, daun dan tunas dengan tujuan bagian bagian tanaman
tersebut menghasilkan tanaman baru. Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada
tanaman dikotil, pada monokotil masih jarang, namun pada beberapa tanaman seperti
Asparagus dalam kondisi terkontrol dapat dilakukan.

1. 2

Tujuan

Untuk melihat perkembangan dan pertumbuhan tanaman dengan menggunakan


metode stek yang dilakukan dengan berbagai perlakuan

II. PEMBAHASAN

2.1

Penjelasan

Penyetekan dapat didefinisikan sebagai suatu perlakuan pemisahan, pemotongan


beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan tunas dengan maksud agar
bagian-bagian tersebut membentuk akar

2.2

Macam Macam Stek

Stek Daun
Bahan awal pada stek daun adalah daun yang akan menjadi bagian dari tanaman
baru. Contohnya : cocor bebek. Masalah pada stek daun secara umum adalah pembentukan
tunas-tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah
dibandingkan pembentukan tunas adventif

Stek Umbi
Pada stek umbi, bahan awal untuk perbanyakan berupa umbi, yaitu: umbi batang,
umbi akar, dan lain-lain. Sebagai bahan perbanyakan, umbi dapat digunakan utuh atau
dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya mengadung calon tunas. dierandap dalam
bakterisida dan fungisida. Contoh tanaman yang bisa diperbanyak contoh stek umbi antara
lain:Kentang,Ubi Jalar

Stek Batang
Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan
menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni: berkayu keras, semi
berkayu, dan herbaceous. Bahan tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang
berkayu keras antara lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain,

Stek Akar
Bagian akar yang kita ambil adalah cabang akar yang tidak jauh dari akar tunggang
dan berasal dari tanaman yang berdaun banyak. Stek akar dalam penyetekan yang dilakukan
pada pohon yang berkayu sangat jarang dilakukan, namun bukan berarti tidak ada atau tidak
bisa dilakukan

2.3

Langkah langkah menanam tumbuhan dengan cara stek

1) Cara Stek Tanaman pada Batang


Bakal stek diambil dari batang atau cabang batang pohon induk yang akan diperbanyak dan
pemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting stek yang digunakan saat
menyetek harus tajam agar bekas potongan pada batang rapi. Bila kurang tajam batang akan
rusak atau memar. Hal ini mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yang memar pada
batang, sehingga bisa menyebabkan pembusukkan pangkal stek pada batang. Pada saat
mengambil stek atau menyetek pada batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan
tidak sedang bertunas.
Syarat batang yang akan di ambil:

Batang yang dijadikan stek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang.

Pemotongan cabang batang diatur kira-kira 0.5cm di bawah mata tunas yang paling
bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas.

Kondisi daun pada batang cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua.
Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan
zat makanan dan karbohidrat. Zat hasil fotosintesis akan disimpan dalam
organ penyimpanan, antara lain di batang. Karbohidrat pada batang berperan
sangat penting yaitu sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu
pembentukan akar baru.

Kondisi dan ukuran saat pengambilan batang yaitu:

Ukuran besar cabang batang yang diambil cukup sebesar kelingking.

Diameter batang sekitar 1 cm dengan panjang antara 10-15 cm.

Cabang batang tersebut memiliki 3-4 mata tunas.

Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua dengan
warna kulit batang biasanya coklat muda. Pada saat ini kandungan karbohidrat dan
auxin (hormon pertumbuhan akar) pada batang cukup memadai untuk
menunjang terjadinya perakaran stek.

Pada batang yang masih muda, kandungan karbohidrat rendah tetapi hormonnya
cukup tinggi. Biasanya pada kasus ini hasil stekan akan tumbuh tunas terlebih
dahulu, padahal stek yang baik harus tumbuh akar dulu. Oleh karena itu, stek
yang berasal dari batang yang muda sering gagal.

2) Cara Stek Tanaman pada akar


Berbeda dengan batang, cara menyetek berikut ini menggunakan bagian akar sebagai
sarana perbanyakan tanaman. Pada stek batang, tunas keluar dari mata tunas. Pada stek akar
tunas akan keluar dari bagian akar yang mula-mula berbentuk seperti bintil. Bisa juga dari
bekas potongannya yang mula-mula membentuk kalus. Dari kalus ini berubah menjadi tunas
atau akar.Ada beberapa jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara menyetek akar,
antara lain jambu biji, sukun, jeruk dan kesemek. Bahan stek akar harus diambil dengan
cara menggali lubang di sekeliling pokok pohon induk. Pada akar lateral yang terpotong,
akan tumbuh akar yang tumbuh ke arah samping sejajar dengan permukaan tanah. Pilihlah
akar yang berdiameter sekitar 1 cm. Setelah akar diambil, lubang ditutup kembali.
Akar tanaman dipotong-potong dengan panjang antara 5-10cm. Pada waktu memotong akar,
harus diperhatikan agar bagian akar yang dekat dengan pohon atau pangkal akar dipotong
secara serong. Bagian dekat ujung akar dipotong secara datar atau lurus. Hal ini
diperlukan sebagai tanda agar pada waktu menyemai posisinya tidak terbalik.
Media penyemaian stek akar bisa dari pasir. Penyemaian bisa dilakukan di dalam kotak kayu
atau di bedeng persemaian. Stek disemaikan dengan cara tegak atau berdiri, atau dapat
juga dengan dibaringkan. Untuk penyemaian posisi tegak, jarak yang
direkomndasikan adalah 55 cm. Bagian pangkal yang dibenamkan ke dalam media kira-kira
3 cm atau setengah dari panjang stek.

III. PENUTUP

KESIMPULAN
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan
menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi
tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih
mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara
perbanyakan vegetatif buatan lainnya.

SARAN
Untuk lebih memahami semua materi tentang tehnik perbanyakan vegetatif Stek daun,
stek mata tunas maupun stek umbi, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang
berkaitan dengan materi pada makalah ini. Dan juga diharapkan para pembaca setelah
membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.

Anda mungkin juga menyukai