Disusun oleh :
1. Antika Yuliana
2. Khomsatun
3. Supatmi
4. Heri Sri Dwi
5. Ivan
6. Zulfikar Ahmad
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktu yang
ditentukan. Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah
biostatistik lanjut dengan pembahasan POPULASI dan SAMPEL. Diharapkan pembaca
mampu memperkaya materi dan mampu menerapkan dan mengaplikasi pengetahuan yang
diperoleh dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya kerja sama yang baik, makalah ini tidak
dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Ir. Rahayu Astuti, M.Kes selaku dosen mata kuliah biostatistik lanjut yang
telah memberikan pembelajaran mata kuliah ini.
2. Teman-teman kelompok 3 kelas non regular
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A.
B.
C.
Latar Belakang..4
Rumusan Masalah..5
Tujuan Penulisan5
BAB II PEMBAHASAN6
A. Pengertian Populasi .. 6
B. Pengertian Sampel..7
C. Teknik Pengambilan Sampel..8
D. Menghitung Besar Sampel12
BAB III PENUTUP17
A. Kesimpulan.17
DAFTAR PUSTAKA.18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
dihindarkan. Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus penelitian
kita.
Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan, populasi dan sampel
yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran,
maupun karakteristiknya. Dengan kata lain, kejelasan populasi dan ketepatan pengambilan
sampel dalam penelitian akan menentukan validitas proses dan hasil penelitian kita.
Dalam membantu kita memahami tentang biostatistik, didalam makalah ini disajikan
bagian dari materi metodologi penelitian tersebut, yakni tentang populasi dan sampel.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian populasi ?
2. Apakah pengertian sampel ?
3. Bagaimana teknik cara pengambilan sampel ?
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas mata kuliah biostatistik lanjut
kelas lintas jalur program studi S1 ilmu gizi Universitas Muhammadiyah Semarang
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN POPULASI
Populasi berasal dari kata dalam bahasa inggris population yang berarti jumlah
penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai
Menurut Drs. S.
Margono (2004), Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data,
bukan manusianya. Jika manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran
populasi akan sama banyaknya dengan ukuran manusia. Pengertian lainnya, diungkapkan
oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian
yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai
tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu
didalam suatu penelitian. Sedangkan Riduwan (2002: 3) mengatakan bahwa populasi
adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian. Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan
berikut ini :
1.
Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batasbatasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku
juga bagi populasi yang lebih luas, maka ditetapkan terdiri dari guru; berumur
2.
Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam
sifat berikut ini:
1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat yang sama, sehingga tidak perlu di persoalkan
jumlahnya secara
2.
Populasi
yang
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batasbatasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian dibidang sosial
yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia
menghadapi populasi yang heterogen.
B.
PENGERTIAN SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada pupulasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti daapat menuggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yangdiambil dari populasi betul-betul representatif (mewakili). Adapun
alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel beikut ini :
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang
jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.
Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi
seperti itu. Demikian juga dalam
yang
jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi
50 juta puskesmas yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya.
2.
Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang
diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang
diperlukan, lebih lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh
karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya
3.
Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada
penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia
terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,
4.
5.
Masalah ketelitian
Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggung jawabkan. Ketelitian ,dalam
pencatatan, dan analisis data. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan dalam
melaksanakan tugasnya, dan dapat mengakibatkan kurangnya tingkat ketelitian.
Untuk menghindari
6.
C.
berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d,
Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non probability
Sampling. Probability Sampling meliputi : simple random, proportionate stratified
random,
disproportionate
stratifed
random, dan
area
random.
Nonprobability
Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Macam-macam teknik ini meliputi :
a. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian
setiap orang pada populasi tersebut memilki peluang yang sama untuk
menjadi satu dari 20 sampel yang dipilih.
b. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proposional. Misalkan suatu desa
yang
jumlah kepala
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu
tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan
orang-orang yang ada pada daerah itu menggunakan teknik sampling juga.
2.
Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
a. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota tersebut
diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan 5, untuk itu maka yang
diambil sebagai sampel adalah nomor1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai
100.
b. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai
contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah
sampel yang ditentukan
500 orang.
d. Sampling purposive
Sampling
purposive
adalah
teknik
penentuan
sampel
dengan
tentang kondisi
sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi.
e. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil,
D.
statistik
inferensial,
menentukan
representasi
sampel yang diambil dalam menggambarkan populasi penelitian. Oleh karena itu menjadi
satu kebutuhan bagi setiap peneliti untuk memahami kaidah-kaidah yang benar
dalam menentukan sampel minimal dalam sebuah penelitian.
Cara
menghitung
besar
sampel
digunakan
dan
suatu
data
penelitian
yang
sangat
diambil.
Jenis
ditentukan
penelitian
observasional dengan menggunakan disain cross-sectional akan berbeda dengan casecontrol study dan kohort, demikian pula jika data yang dikumpulkan adalah proporsi akan
beda dengan jika data yang digunakan adalah data continue. Pada penelitian di bidang
kesehatan masyarakat, kebanyakan menggunakan disain atau pendekatan cross-sectional
atau belah lintang, meskipun ada beberapa yang menggunakan case control ataupun
kohort. Terdapat banyak rumus untuk menghitung besar sampel minimal sebuah penelitian,
namun
pada
makalah
ini
akan
disampaikan
sejumlah
rumus
yang
paling
Rumus Lemeshow
Keterangan :
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
= derajat kepercayaan
penelitian
kohort
yang
dicari
adalah
jumlah
minimal
untuk
kelompok exposure dan non-exposure atau kelompok terpapar dan tidak terpapar.
Jika yang digunakan adalah data proporsi maka untuk penelitian khohor nilai p0
pada rumus di atas sebagai proporsi yang sakit pada populasi yang tidak terpapar
dan p1 adalah proporsi yang sakit pada populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x
RR (Relative Risk). Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat
badan, tinggi badan, IMT dan sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi, maka
penentuan besar sampel untuk kelompok dilakukan berdasarkan rumus berikut :
kasus,
misalnya
kita
ingin
mencari
sampel
minimal
pada
penelitian tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan terhadap berat badan
bayi. Dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95 % atau Alfa = 0,05, dan tingkat
kuasa/power 90 % atau =0,10, serta kesudahan (outcome) yang diamati adalah
berat badan bayi yang ditetapkan memiliki nilai asumsi SD=0,94 kg, dan estimasi
selisih antara nilai mean kesudahan (outcome) berat badan kelompok tidak terpapar
dan kelompok terpapar selama 4 bulan pertama kehidupan bayi (U0 U1) sebesar
0,6 kg (mengacu hasil penelitian Piwoz, et al. 1994), maka perkiraan jumlah
minimal sampel yang dibutuhkan tiap kelompok pengamatan, baik terpapar
atau tidak terpapar adalah :
kelompok terpapar ataupun tidak terpapar atau total 120 bayi untuk kedua
kelompok tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang sudah dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono. 1998. Metode penelitian pendidikan II. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
Sugiyono Prof. Dr., metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif dan R
& D, Bandung : Cv. Alfa Beta, 2012
Sulistyo, Basuki. Metode Penelitian, Jakarta : Penaku, 2010
https://www.academia.edu/9756750/MAKALAH_METODOLOGI_PENELITIAN_POPU
LASI_DAN_SEMPEL_Di_Susun_Oleh
http://dienanalis.blogspot.co.id/2015/09/menghitung-besar-sampel-penelitian-uji.html