Bismillahirrahmaanirrahim
Alhamdulillaahirabbil'aalamiin
Ash-Shalaatu Wassalammu 'Ala Sayyidina Muhammadin
Wa 'Alaa Aalihi Wa Shahbihi wa Sallim
Kata Pengantar dari Penulis
Bismillaahirrahmaanirrahim
Buku ini adalah yang pertama dari rangkaian dan proyek yang
Buku ini boleh disebarkan tanpa dipungut biaya, www.amalmadinah.org
dimaksudkan
khususnya
untuk
meninggikan
kesadaran
pembaca
akan
Islam
ke
SCI
Chester
State
Correctional
Facility
di
Chester, Pennsylvania.
Setelah beberapa waktu dan memperhatikan kualitas suara yang
jelek dari kaset rekaman saya, suatu hari terbersit keinginan
mengunjungi studio rekam milik seorang kawan lama, Said AlKhatib dari DVS Productions, untuk merekam bacaan saya ke CD.
Alhamdulillah, rekaman lancar. Setelah itu saya mendapat ide
menjual CD hasil rekaman tersebut. Saat ini sejumlah cd sudah
terjual di Philadelphia dan daerah sekitarnya, dan banyak pujian
yang diberikan kepada bacaan berirama yang disebut dengan bahr
secara
lebih
terperinci.
Komentar
yang
saya
buat
kedua
membahas
Tiang-tiang
Agama
Islam.
Dan
Bagian
bagian
Spiritual
sebenarnya
spiritual
dan
dari
Penghalusan
adalah
agama
Tingkah
melengkapi
Islam
Laku).
bacaan
(Aqidah,
Harapan
dan
Praksis,
saya
komentar
yang
pada
Allah
memberikan
Lamppost
Productions
Rahmat
dan
dibutuhkan
untuk
secara
tepat
menyampaikan
ilmu
Deen
Islam.
Amin.
Abdullah bin Hamid Ali
Lampost Productions
I. Abdul-Wahid Ibn Ashir
Ummi
hal
tanpa
peduli
setinggi
apapun
seseorang
mengenyam
atau
tidak
melek
huruf'.
Terjemah
kata
dari
'ummi'
mana
ibu
seseorang
melahirkan
seseorang.'
Dalam
satu
mengenai
persoalan-persoalan
yang
dibahas
dalam
bahasa,
atau
orang-orang
terhormat
lain
yang
memiliki
Demikianlah,
dalam
bidang
aqidah,
fiqih,
dan
metode-metode
al-Bahdd
(260-324).
Beliau
adalah
keturunan
dari
berkenaan
dengan
'sifat
Allah
adalah
dzatnya'
yang
itu
dia
mengumumkan
per-tobatan-nya
dari
doktrin
zamannya.
Setelah
meninggalkan
Basrah,
dia
pindah
ke
ulama sebagai yang paling bagus sebab Yahya meriwayatkan AlMuwatta dari Imam Malik selama tahun terakhir hidup Imam Malik
radliyallahuanhu. Hadist-hadist dari Al-Muwatta hampir seluruh
nya tidak diperdebatkan ke-absahannya. Dan sebelum Imam Bukhari
menyusun Kitab Sahihnya, kitab Muwatta dipuji oleh Imam Syafi'i
sebagai Kitab terpenting di muka bumi setelah Kitab Allah.
Imam
Junaid
Tasawwuf
adalah
pada
awal
salah
seorang
periode
Islam.
teladan
Dia
utama
adalah
dalam
yang
ilmu
paling
radliyallahuanhu.
Ibnu
shir
menyatakan
dalam
nadzam-nya
yang
jelas.
Tujuannya
adalah
menyucikan
jiwa
untuk
sebagai
seorang
anak
laki-laki,
al-Junaid
mendengar
kenikmatan
yang
diberikan
oleh
Allah
untuk
yang
tentang
Allah
dan
paling
kecil
dari
sifat-sifatnya.
ilmu
kalam
Dia
adalah
berkata:
hilangnya
kekaguman kepada Allah dari hati. Dan ketika hati tidak memiliki
rasa kagum kepada Allah, maka hati tidak memiliki iman. ("The
least [peril] that lies within kalam (speculative theology) is
the elimination of Allah's awe from the heart. And when the
heart
is
left
devoid
of
Allah's
awe,
it
becomes
devoid
of
belief." )
IV.
yang
terus-menerus
dari
kejadian
yang
terjadi
di
atau
penilaian
berdasarkan
kebiasaan
(hukm
'adi).
Seperti
atau
kesimpulan
yang
diberikan
di
sini
adalah
atau lazim
jika
penilaian
dihasilkan
dari
sumber
nash-nash,
maka
Perkara yang Wajib tidak menerima peniadaan oleh apapun. Dan
10
itu
Tidak
Boleh
Ada,
seperti
kemustahilan
bawah
bahwa
keberadaan
hidup
bukanlah
sebuah
kemustahilan.
11
dan
2 Nadzari (dapat dijawab setelah berfikir panjang).
Dloruri adalah penilaian yang dihasilkan tanpa harus belajar dan
berfikir panjang. Dan Nadzari adalah kebalikannya.
1a. Wajib Dloruri adalah semisal 2 adalah lebih besar dari 1.
Ini
adalah
Disebut
Wajib
Dloruri
karena
karena
akal
tidak
tidak
perlu
memerlukan
membandingkannya.
pemikiran
panjang,
lagi,
ini
adalah
Wajib
karena
akal
tidak
menganggap
Boleh
Dloruri
adalah
seperti
misal
sebuah
benda
dapat
12
VI.
Awal
Wajibnya
Beribadah
bagi
Seorang
Muslim
(Mukallaf)
13
Penjelasan:
Dalam bahasa Ibnu 'Ashir, kewajiban pertama bagi orang waras
yang
mencapai
umur
wajib
ibadah
dalam
Islam
adalah
untuk
haidh,
keluarnya
hamil
(bahkan
cairan
sebelum
seksual,
atau
mendapati
tumbuhnya
haidh
rambut
kemaluan.
Adapun untuk laki-laki, ditandai dengan keluarnya sperma dan
tumbuhnya rambut kemaluan. Jika tanda-tanda ini tidak ada, maka
seorang
laki-laki/perempuan
tetap
wajib
untuk
ibadah
jika
14
disebut
sebagai
Ummul
Qowa'id,
karena
tanpa
mengakui
Penjelasan:
Secara Hukum Aqli dan Hukum Syar'i, adalah keharusan bahwa kita
sebagai Muslim mengakui kebenaran sifat-sifat Allah:
15
1. 'Ada' (Wujud),
2. 'Keabadian tanpa Permulaan' (Qidam),
3. 'Bertahan tanpa Akhir (Baqa)',
4. 'Mutlak
tidak
bergantung
pada
Makhluk'
(Qiyamuhu
bi
Nafsihi),
5. 'Tidak memiliki kesamaan dengan makhluk (Mukhalafatu lil
Hawaditsi)' dan
6. 'Satu dalam Dzat' (Wahdaniyat).
Ada (Wujud) dianggap sebagai 'Sifat Nafsiyyah', karena Allah
tidak dapat disifati oleh sifat apapun jika Allah tidak 'Ada'
terlebih dahulu.
Lima
Sifat
yang
'meniadakan'
berikutnya
atau
disebut
membebaskan
sebagai
(Sifat
sifat-sifat
Salbiyyah),
yang
karena
16
Allah:
1. 'Berkuasa (Qudrat)',
2. 'Berkehendak (Iradat)',
3. 'Mengetahui ('Ilmu)',
4. 'Hidup (Hayat)',
5. 'Mendengar (Sami'an)',
6. 'Melihat (Bashiran)',
7. 'Berfirman (Kaliman)'
Ke-Tujuh
Sifat
ini
dikenal
Ma'ani).
Alasan
kenapa
sebagai
disebut
sifat
Sifat
Abstrak
abstrak
adalah
(Sifatul
pikiran
17
Indera'
(idrak)
yang
dengan
sifat
itu
Allah
mampu
merasa,
menyentuh, mencium bau, dan rasa. Tetapi sifat ini tidak perlu
digubris
'Allah
karena
Tidak
bertentangan
Sama
dengan
dengan
Sifat
Wajib
Makhluk-Nya'
Allah
yakni
(Mukhalafatu
lil
Hawaditsi).
Perbedaan antara Asma Allah dan Sifat Allah adalah bahwa Asma
Allah adalah kata sifat. Kata sifat menunjukkan kepemilikan dari
sifat tertentu (misal ber-kekuatan, ber-keinginan, atau berpengetahuan),
Memiliki
Kemuliaan),
atau
melakukan
perbuatan
Menciptakan
adalah
tindakan
atau
sifat
dari
Kuasa'
(Al-Qadir).
'Yang
Maha
Kuasa'
bermakna
'Yang
Berkuasa Mutlak' atau Yang Memiliki Sifat Berkuasa' Jadi berKuasa adalah Sifat dan 'Yang Maha Kuasa' adalah Asma Allah.
IX.
18
19
11.
12.
13.
Ibnu
'Ashir
berbicara
tentang
Sifat-sifat
Wajib
dan
Semua
perbuatan
Allah
dijelaskan
sebagai
Mungkin,
20
yang
sebenarnya
adalah
mereka
membatasi
Sifat
menjadi
Sifat, maka orang itu akhirnya dapat memahami bahwa selama Allah
memiliki Kuasa untuk memperbuat apapun yang dikehendaki-Nya,
maka Asma-asma-Nya menjadi tidak terbatas, sebab tidak ada yang
dapat dilakukan tanpa Kuasa untuk melakukan suatu perbuatan.
Untuk dapat memahami hal ini dengan lebih baik, yang perlu
dilakukan
oleh
seseorang
adalah
merenungkan
perbuatan
Allah
Allah
tidak
dapat
melakukan
perbuatan-perbuatan
yang
jelas
bahwa
Sifat
Abadi
Allah
adalah
bagian
dari
21
'Yang
Pengasih'
Mematikan',
(Ar-Rohmaan),
menunjukkan
adanya
dan
Sifat
'Yang
semua
tertentu
Mengampuni',
Asma
Allah
atau
'Yang
Maha
lainnya
yang
suatu
Perbuatan.
22
adalah
kita
melihat
keberadaan
alam
semesta.
Kita
dan
Tetapi
'ketiadaan'
pada
saat
alam
yang
semesta
sama,
adalah
'keberadaan'
sama
alam
23
yang
digunakan
untuk
menyatakan
bahwa
'alam
'alam
bertentangan
semesta
dengan
hukum
ada
dengan
tata
sendirinya'
benda
yang
tentu
hanya
juga
ada
dua
adalah
istilah
teknis
yang
digunakan
dalam
24
ada dengan cara menumpang pada sesuatu yang lain. Kamus Webster
mengartikannya sebagai 'sebuah kejadian atau sifat yang tidak
penting' [Websters II New College Dictionary 1995].
Contoh dari kecelakaan adalah sesuatu seperti bergeraknya suatu
benda, macetnya sebuah engsel, bersambungnya rangkaian kereta,
menyebarnya debu di udara, ter-warnai-nya sebuah bejana, dll
yang semuanya tidak disengaja.
Hanyalah sebuah 'benda' yang dapat disifati oleh kecelakaan atau
sifat. Dan sebuah benda hanya dapat 'ada' ketika disesuaikan
kepada
keadaan-keadaan
ini.
Karena
itu
ketika
Ibnu
'Ashir
padahal
kenyataannya
keduanya
tidak
terpisah,
maka
artinya:
1-
Benda
tersebut
memiliki
sifat
tambahan
di
luar
dzatnya/sifatnya
2- Sifat-sifat tambahan itu muncul (misal diciptakan)
3-
Benda-benda
tambahan
yang
tersebut
tidak
diperlukan
pernah
untuk
kekurangan
terjadi
dengan
sifat-sifat
sendirinya,
padahal
4- Mustahil bagi benda-benda tersebut untuk memunculkan sesuatu
yang tidak ada permulaannya.
Karena itu bukti bahwa alam semesta diciptakan adalah materi
yang membuat alam semesta tidak dapat dipisahkan dari sifat yang
ada pada alam semesta itu, yang mana itu pastilah diciptakan.
25
Dan
apapun
yang
tidak
dapat
dipisahkan
dari
sifat
yang
bahwa
benda-benda
tampak
berubah
dari
'ada'
menjadi
'tiada', dan dari 'tiada' menjadi 'ada'. Dan sesuatu apapun yang
'berubah' adalah 'diciptakan'. Karena itu 'kecelakaan' adalah
'diciptakan'.
Logika'
membayangkan
dalam
penciptaan
sebuah
lingkaran.
bagian
titik'
Kita
dari
hal
dan
ini
mengharuskan
penciptaan
diharuskan
semua
titik
alam
semesta
membayangkan
yang
kita
bahwa
membentuk
untuk
sebagai
'satu
lingkaran
untuk
menjadi
asal
mula
dari
semua
titik-titik
26
sendiri
dan
segala
sesuatu
yang
lain.
Tetapi
jenis
Lingkaran Logika
27
Allah
sama
dengan
makhluk,
Allah
akan
memiliki
sifat
sesuatu
lain
yang
diciptakan
sesuai
dengan
namanya
Penjelasan:
Jika Allah tidak Ahad, Allah akan membutuhkan bantuan selain-Nya
untuk menciptakan alam semesta. Sedangkan Allah 'Tidak Berhajat
28
Tuhan
(ganda),
akan
menjadi
banyak
pula
dapat
seseorang
memberi
yang
hidup
dirinya
kepada
sendiri
siapapun,
saja
dengan
kekurangan,
alasan
tentu
tidak
Allah
tidak
mengetahui
apa
yang
diciptakan-Nya
sebelum
29
Jika
'keabadian
tanpa
permulaan
(Qidam)'
bukan
Sifat
maka
'Ada'
nya
Allah
setelah
'tiada'
akan
Jika
Sifat
'Mutlak
tidak
bergantung
pada
Makhluk'
akan
memiliki
'Kuasa'
untuk
melakukan
apapun
atas
kehendak-Nya.
30
6-
Jika
Allah
tidak
(Iradat)','Mengetahui
'Hidup
(Hayat)','Berkehendak
('Ilmu)','Berkuasa
(Qudrat)',
Anda
konsekuensi
yang
didapat
adalah
salah.
Akibatnya,
31
32
Penjelasan:
Baik itu Hukum Syar'i dan Hukum 'aqli menegaskan wajibnya bagi
Allah Sifat-sifat yang sudah dijelaskan sejauh ini. Namun untuk
Sifat-sifat
'Mendengar'
(Sami'an),
'Melihat'
(Bashiran),
dan
bagi
Sifat-sifat
Wajib
Allah.
Sebagian
Sifat
dapat
hanya
Hukum
menguatkan
Asma-asma
Syar'i
Allah
sajalah
(Asmaul
yang
Husna).
digunakan
Hukum
Aqli
untuk
tidak
Jika yang Mustahil itu Boleh atau Wajib maka hal itu akan
mengharuskan perubahan dalam dunia nyata
33
Penjelasan:
Kita
telah
membahas
satu-persatu
Sifat-sifat
Wajib
Allah,
Mustahil, dan Sifat Boleh Allah dengan penjelasan yang jelas dan
sebanding
dengan
kenyataan
yang
ada
di
dunia.
Jika
Sifat
terjadi
sekarang
ini.
perubahan
Karena
pada
itu
dunia
nyata
jangan
yang
coba-coba
kita
tinggali
utak-atik
lagi
menjelaskan
Sifat-sifat
Allah,
Wajib,
Mustahil,
dan
penjelasan
Sifat-sifat
yang
harus
diketahui
oleh
34
lupa
atau
menyembunyikan
karena
sengaja
tidak
menyampaikan.
Sifat inti para Rasul yang keempat yang tidak disebutkan oleh
Ibnu 'Ashir adalah Sifat 'Cerdas' (Fathanah) yang menjamin bahwa
para Rasul Allah tidak ditipu atau dimanfaatkan. Jika Rasul
tidak cerdas, Setan akan dapat menipu Rasul untuk mempercayai
bahwa Setan adalah Malaikat yang menyampaikan Wahyu Al-Quran.
Lawan dari Sifat-sifat mulia yang diterangkan di atas adalah,
'kebodohan', 'kelalaian', 'kelinglungan'.
XIII.
35
36
sakit,
lapar,
nyeri,
makan,
minum,
menikah,
lupa
Jika ada pernyataan: para Rasul tidak memiliki Sifat Jujur, maka
pernyataan tersebut akan mengharuskan Allah berdusta dalam
membenarkan para Rasul
Karena mukjizat para Rasul sebagaimana Firman Allah Hambaku
telah berkata benar dalam semua penyampaian nya.
Penjelasan:
Sekarang Ibnu 'Ashir menjelaskan hujjah bahwa Rasul harus berSifat Jujur, Amanah, dan melaksanakan perintah Allah.
Setiap mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya adalah
cara Allah memberitahu kita siapa yang bukan Rasul yang sungguh-
37
kenapa
kau
tidak
melakukan
apa
yang
Rasul
lakukan
ada
melakukan
Rasul
Allah
pelanggaran
yang
tidak
besar
patuh
atau
kepada
kecil
Allah
dengan
seperti
tidak
38
kenikmatan
di
akhirat
yang
mana
tidak
akan
dapat
39
XV.
Surga.
Digambarkan
sebagai
harta
karun
karena
Surga
40
XVI.
Taat nya seluruh anggota tubuh dalam ucapan dan tindakan, yang
demikian
adalah
syarat
bagi
semua
perbuatan
ibadah
yang
adalah
diterima
bahkan
bagi
orang
yang
belum
orang
kafir
di
Yaumul
Hisab
nanti,
sedekah
dan
41
42
2- Iman Akidah
3- Ihsan Moral yang baik
Ini
berdasarkan
Hadist
terkenal
tentang
pertanyaan
Malaikat
Penjelasan:
Seorang Muslim percaya bahwa setiap perbuatan yang dilakukan
memiliki Aturan Hukum Syariah yang berbeda-beda. Aturan Hukum
Syariah (Hukum Syar'i) yang berkenaan dengan suatu perbuatan
adalah merupakan salah satu dari 'Lima Aturan Hukum Syariah',
yang akan dibahas kemudian. Aturan-aturan ini dapat diperoleh
baik itu secara jelas melalui Sumber-sumber Hukum Islam atau
dari Penyimpulan berdasarkan pembelajaran terhadap disiplin Ilmu
Ushul
Fiqih
(Teori
Hukum
Islam).
Bagian
ini
memperkenalkan
kepada kita disiplin ilmu Ushul Fiqih tersebut. Ilmu ini juga
menerangkan kepada kita nama-nama dan definisi-definisi dari
tiap Aturan Hukum Syariat yang Lima berkenaan dengan perbuatan
seseorang.
43
Aturan
sesuatu
atau
Hukum
adalah
meniadakan
menetapkan
sifat
sifat
tertentu
kepada
dari
sesuatu.
Sampai
tertentu
dirujuk
menetapkan
kepada
ketentuan
ketentuan
Aturan
Aqliyah
Hukum
(Hukum
'aqli),
(Penilaian)
yang
'Boleh',
dibahas
(Hukum
adalah
Syara')
berkenaan
yang
mengacu
dengan
pada
'Aturan
Nash-nash
Hukum
Syariat'
Wahyu,
atau
yang
sudah
harus
mempertanggungjawabkan
sendiri
44
masing-masing.
Tugas
ulama
Ushul
Fiqih
adalah
untuk
45
seseorang
menyelesaikan
Haji,
maka
saat
itulah
dia
Istilah
keberadaannya
dari
'Adanya
mewajibkan
Sebab'
keberadaan
adalah
perkara
'Sesuatu
yang
tertentu,
dan
dalam
hal
ini,
keberadaan
masuknya
waktu
Shalat
46
punya Wudu untuk Sahnya Shalat (Syarat sah). Makna Istilah dari
'Syarat'
adalah
ketiadaan
'Sesuatu
sesuatu
yang
tetapi
ketiadaannya
keberadaannya
tidak
mengharuskan
mengharuskan
Wudu
mengharuskan
ketiadaan
sahnya
Shalat.
Tetapi
sebagai
Penghalang
perempuan
dari
bolehnya
melakukan
keberadaannya
ketiadaan
haidh
mengharuskan
tidak
ketiadaan
serta-merta
berarti
sesuatu,
bahwa
tetapi
Shalat
atau
Puasa adalah sah karena bisa saja syarat-syarat dari Shalat atau
Puasa tidak dikerjakan atau ada yang kurang, atau ada Penghalang
lain seperti Nifas.
Demikianlah maksud dari Nadzam Ibnu 'Ashir:
atau
'Penghalang'
sebagai
faktor
yang
menentukan
Hukum Syara' dibagi menjadi Lima 1) Wajib 2) Sunnah/Mandub 3)
47
Makruh 4) Haram
Penjelasan:
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perbuatan dibagi menjadi lima
kategori:
1- Wajib (Fardu): Hukum ini diberikan kepada suatu perbuatan
yang mengerjakannya diberi pahala dan meninggalkannya berdosa
seperti Shalat.
2- Sunnah (mandb): Hukum ini diberikan kepada perbuatan yang
mengerjakannya diberi pahala dan meninggalkannya tidak berdosa
seperti 'Umroh'.
3- Tidak disukai (makrh): Hukum ini diterapkan kepada perbuatan
yang meninggalkannya diberi pahala tetapi melakukannya tidak
berdosa, seperti tidur setelah Maghrib.
4- Dilarang (arm): Hukum ini diberikan kepada perbuatan yang
melakukannya adalah berdosa sedangkan meninggalkannya berpahala
seperti Zina dan Riba.
5- Sah dan boleh (mub): Hukum ini diberikan kepada perbuatan
yang melakukan dan meninggalkannya adalah sama hukumnya, yakni
tidak berpahala dan tidak berdosa, baik itu dalam mengerjakannya
atau meninggalkannya, seperti berolah raga tanpa alasan.
48
perbuatan
tersebut
dari
adalah
segi
Haram
aturan
yang
dilakukan,
mengizinkan
dengan
perbuatan
demikian
tidak
sedangkan
dari
segi
Mandub,
tidak
berpahala
Mubah
yang
ditinggalkan,
tidak
berpahala
seperti
49
atau
lebih
orang
yang
memenuhi
pengerjaan
Sunnah
ini,
50
hanya
orang
yang
melakukan
Shalat
Witir
saja
yang
mendapat
pahala.
Tentang Abdullah bin Hamid Ali
Syaikh
Abdullah
bin
Hamid
Ali
menjabat
sebagai
ulama
yang
di
program
percontohan
Zaytuna
dalam
bidang
ilmu
kelahirannya.
sebagai
asisten
Sebelum
kepala
datang
Pondok
ke
selama
Zaytuna,
dia
di
tahun
mengabdi
Institusi
Productions),
karya
terakhir
Imam
Abu
Hamid
al-
Ghazzali yang aslinya berjudul Iljam al-Awamm an Ilm alKalam. Ustadz Abdullah adalah satu-satunya lulusan Barat dari
Fakultas Syariah Universitas al-Qarawiyin yang berlokasi di Fes,
Maroko. Dia mengkhususkan diri dalam Ushul Fiqih, Ilmu Kalam,
dan Fiqih Maliki. Dia memberikan Khutbah Jumat secara tetap di
the Bay Area, dan terkadang mengadakan seminar di Amerika dan
Canada. Syaikh Abdullah juga mengabdi sebagai seorang anggota
Komite Urusan Akademik di Zaytuna College. Sekarang dia sedang
menyelesaikan MA dalam Studi Etika & Teori Sosial di Graduate
Theological Union, dan dia mengajar online secara tetap lewat
51
artikel
dan
jawaban
hukum
berkenaan
dengan
urusan-
52