BASIDIOMYCOTA
Oleh :
Andi Amal Hayat Makmur
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 1
BAB I PENDAHULUAN
Pada awalnya, para peneliti mengklasifikasikan materi ke dalam 3 Kerajaan
(Kingdom) yaitu Animalia, Tumbuhan dan Mineral. Cendawan dimasukkan ke dalam
Kerajaan Tumbuhan karena kesamaannya dengan ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan,
misalnya tidak memiliki kemampuan untuk bergerak (motil), memperoleh makanan
melalui absorbs dan proses reproduksinya melalui spora. Selanjutnya cendawan
tidak lagi dimasukkan ke dalam kelompok tumbuhan karena mereka tidak memiliki
pigmen fotosintesis seperti yang dimiliki oleh kelopok tumbuhan dan alga. Mereka
memasukkan cendawan ke dalam kelompok Phycomycetes yang secara harfiah
berarti cendawan alga. Kelompok ini tidak bertahan lama, seperti halnya kelompok
cendawan tingkat rendah yang tidak memiliki kekerabatan dekat dengan kelompok
Omycota, Hytridiomycota dan Zygomycota. Pada awalnya, klasifikasi cendawan
didasarkan pada ciri-ciri morfologinya. Namun dengan ditemukannya mikroskop,
klasifikasi dapat lebih jauh dikaji berdasarkan ciri-ciri lainnya secara lebih detail,
misalnya keberadaan tubuh buah dan system reproduksi.
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi,cendawan
dibagi menjadi 3 (tiga) Kerajaan besar yaitu Kerajaan Protozoa, Chromista
(Straminipila) dan Kerajaan Eumycota yang hanya berisi cendawan sejati.
Cendawan sejati (Eumycota) terdiri dari 5 Divisi (Filum) yaitu Ascomycota,
Basidiomycota, Chytridiomycota, Glomeromycota dan Zygomycota.
Basidiomycota merupakan cendawan yang memiliki ciri khas yaitu cendawan
yang menghasilkan tubuh buah makroskopis yang merupakan struktur reproduksi
seksual yang juga dikenal oleh banyak orang sebagai jamur. Sebagian dari
Basidiomycota juga mencakup ragi atau bentuk yang bersel tunggal dan spesies
aseksual. Basidiomycota ditemukan di hamper semua ekosistem darat, habitat air
tawar dan laut. Terdapat sekitar 30.000 spesies basidiomycota yang telah diketahui
dan 37% diantaranya termasuk golongan jamur atau Fungi. Jamur dari Divisi
Basidiomycota memiliki 25.000 spesies. Nama dari Divisi ini diambil dari bentuk
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 2
diploid yang terjadi pada siklus hidupnya, yaitu basidium. Basidiomycota hidup
sebagai dekomposer pada kayu atau bagian lain pada tumbuhan.
Kelompok fungi basidiomycota ini sering disebut jamur oleh orang awam
karena banyak jenis jenis yang tubuh buahnya besar dan dapat dilihat dengan
kasat mata. Kelompok tersebut yang memiliki tubuh buah besar yang biasa disebut
dengan istilah cendawan. Banyak di antara cendawan (mushrooms) sudah
dimanfaatkan oleh manusia misalnya Agaricus bisporus, Pleurotus flabellatus dan
Falmmulina velutipes, akan tetapi banyak juga yang beracun, bahkan dengan
kadar racun yang dapat mematikan.
Basidiomycota terdiri dari anggota mikro maupun makro. Basidiomycota
yang makro adalah Basidiomycota yang memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang
besar sehingga mudah untuk diamati. Bentuk jamur ini ada yang seperti payung,
kuping, bola dan setengah lingkaran. Sementara Basidiomycota yang mikro
merupakan basidiomycota yang basidiokarpnya kecil dan halus, yang umumnya
adalah patogen pada tanaman.
Basidiomycota terdiri dari 4 (empat) Kelas yaitu Homobasidioycetes,
Heterobasidiomycetes, Ustilaginomycetes, Hymenomycetes dan Urediniomycetes.
Dalam Kelas Urediniomycetes terdiri atas sub-kelas Urediniomycetidae dengan
ordo
Uredinales
dan
Septobasidiales,
sub-kelas
Microbotryomycetidae
dan
penyakit
pada
tanaman
adalah
Hemileia
vastatrix
yang
menyebabkan penyakit karat pada daun kopi. Penyakit karat daun menyerang
tanaman kopi terutama dari jenis Arabika yang ditanam pada ketinggian di bawah
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 3
kompleksitas
dan
besarnya
peran
jamur
dalam
Filum
BAB II PEMBAHASAN
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 4
Basidiospo
ra
Basidiu
m
A. Karakteristik dari Basidiomycota
Karakteristik dari Basidiomycota adalah:
1. Umumnya tubuhnya bersifat makroskopis. Hanya beberapa jenis yang
tubuhnya bersifat mikroskopis.
2. Sel-selnya tidak berklorofil.
3. Dinding sel tersusun dari khitin, belum ada diferensiasi jaringan.
4. Hifanya bersekat, Sel-selnya memiliki sebuah atau dua buah inti. Hifa
yang mempunyai sebuah inti disebut hifa primer, sedangkan yang
mempunyai dua buah inti disebut hifa sekunder.
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 5
5. Hidupnya ada yang saprofit, parasit pada tumbuhan, dan ada pula yang
hidup bersimbiosis membentuk mikorhiza pada akar tumbuhan.
6. Memiliki basidium berbentuk gada yang mengandung 4 basidiospora di
ujungnya.
7. Habitatnya di air dan tanah.
B. Habitat
Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa
makhluk hidup, misalnya serasah daun di tanah, merang padi, dan batang
pohon mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya
tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar
tumbuhan membentuk mikoriza. Habitat mereka ada di terrestrial dan
akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia.
C. Struktur tubuh
Basidiomycotina adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa
vegetative Basidiomycotina terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya),
misal pada kulit kayu, tanah, dan serasah daun. Jalinan hifa generative
jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak membentuk
tubuh buah. Tubuh buah pada Basidiomycotina disebut basidiokarp.
Basidiokarp berukuran makroskopik sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang. Bentuk basidiokarp bermacam-macam, misalnya seperti payung,
kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang memiliki batang dan
ada yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat lembaranlembaran (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan
menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora
generative. Spora (basidiospora) yang jumlahnya empat berada di luar
basidium. Spora dapat disebarkan oleh angin dan jika jatuh di tempat yang
sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru. Contohnya yaitu jamur kuping
(Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvaceae).
Jamur
basidiomycota
terdiri
dari
kumpulan
benang
miselium
yang
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 6
antara hifa positif dan hifa negatif. Tubuh buah menghasilkan spora yang
terdapat pada basidium.
Miselium pada basidiomycetes ada tiga jenis, yaitu:
1. Miselium primer : miselium berinti satu yang haploid dari basidospora
2. Miselium sekunder : mselium berinti dua dan merupakan konjugasi dua
miselium primer atau persatuan antara dua basidiospora.
3. Miselium tersier : miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang
telah terhimpun dan merupakan jaringan yang telah teratur pada
permukaan basidiokarp dan yang menghasilkan basidiospora.
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 7
Keterangan :
a. Cuspidate (berpuncak runcing)
b. Plane W / slight umbo (sedikit menonjol)
c. Plane W / flattened umbo (tonjolan rata)
d. Plane / papillate ( berpapila)
e. Mammilate / pappilate (berpapila cembung)
f. Campanulate (berbentuk lonceng)
g. Convex / hemispheric (cembung / setengah bulat)
h. Broadly paraboloic (berbentuk parabola)
i. small paraboloic (parabola kecil)
j. Conic (berbentuk kerucut)
k. Plane (lebar)
l. Broadly convex (cembung melebar)
Keterangan :
a. Smooth (halus)
b. Veluntious (berbulu sangat rapat)
c. Villose (berbulu panjang)
d. Minutely / pubescent (berbulu jarang / berbulu rapat)
e. Radially fibrillose (berfibri)
f. Tessellated / netted (berbentuk jaring)
g. Areolate / cracked (berbercak)
h. Innately scaley / squamulose (berduri)
i. Squamose scales (bersisik kasar)
j. Pruinose / granular (berlapis butiran)
k. Warty / scurfy (berbutir kasar / berbutir halus)
l. Rugose / rugulose (berkerut)
m. Scrobiculate (berlekuk)
Keterangan :
a. Porioid (berpori)
b. Crisped (beralu)
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 8
Keterangan :
a. Free (tidak menempel)
b. Adnaxed (menempel)
c. Adnate (menempel lurus)
d. Adnate with tooth (menempel dengan tepi bergigi)
e. Decurrent / Attached toodllar (seperti payung)
f. Sinuate (menempel dengan pangkal berlekuk)
g. Arcuate (menempel sampai dasar)
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
Ta k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 9
Keterangan :
a.
b.
Scaly (bersisik)
c.
d.
e.
f.
g.
Sheathing (terselubung)
Keterangan :
a. Caespitose (bercabang)
b. Rhizoids (rhizoid)
c. Inserted / insititious base (menempel langsung pada dasar)
d. Strigose (berserabut)
e. Mycenal pad (menempel langsung tapi berserabut)
f. Attached to rhiomorph (menempel pada rhizoid)
D. Reproduksi
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 10
hifa
basidiokarp
terjadi
kariogami
sehingga
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 11
E. Klasifikasi
Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk
spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium.
Basis = dasar, idion, mykes = jamur, berkembangbiak seksual dengan
basidiospora melalui basidium, hifa bersekat, kebanyakan berukuran
makroskopis, spora terdapat dalam basidiospora, pada permukaan bawah
tudung, disela-sela gill. Tubuh buah (basidiocarp) mudah dilihat mata,
dengan bentuk piala (Cyatus), kuping (Auricula), payung dan memiliki
pembungkus (Volvariella), kulit mengkilat (Ganoderma), dll.
Salah satu contoh klasifikasi pada filum Basidiomycota dapat dilihat pada
Agaricus campestris Linneaus, sebagai berikut :
Kingdom : Eumycota (Fungi)
Divisi : Basidiomycota
Sub Divisi : Basidiomycotina
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies : Agaricus campestris Linneaus
Berdasarkan bentuk dan susunan basidiumnya dapat dibedakan menjadi 5
(lima) kelas, yaitu :
1) Kelas Homobasidiomycetes
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 12
mempunyai
jenis
kelamin
yang
berbeda.
Pada
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 13
Famili Polyporaceae
Tubuh buah berbetuk seperti kipas, himenofor membentuk poripori, dari luar tampak berlubang-lubang. Sisi dalam lubang-lubang
itu dilapisi himenium. Tubuh buah dapat berumur beberapa
tahun, setiap kali membentuk lapisan himenofor baru. Umumnya
hidup sebagai saprofit, misalnya: Ganoderma applanatum (jamur
kayu): tubuh buah berbentuk setengah lingkaran, banyak terdapat
pada kayu-kayu lapuk. Ganoderma pseudoferreum (jamur akar
merah). Polyporus giganteus: tubuh buah besar.
Famili Exobasidiae
Jamur ini tidak memiliki tubuh buah. Kebanyakan hidup
endoparasitik pada tumbuhan lain. Pada inangnya jamur ini
menimbulkan badan-badan seperti kutil-kutil. Suatu jenis dari
jamur dari suku ini menyebabkan penyakit pada tanaman the dan
terkenal dengan nama penyakit cacar teh. Jenis jamur ini adalah
Exobasidium vexans.
Famili Corticiaceae
Tubuh buah merata dan melekat pada substratnya seperti kerak.
Heminofora datar atau sedikit berkerut. Kebanyakan hidup
sebagai parasit. Contohnya : Thelephora iaciniata.
Famili Clavariaceae
Tubuh buah tegak, berbentuk gada atau cabang-cabang, seluruh
tubuh buah diselubungi oleh lapisan himenium. Tubuh buah yang
bercabang-cabang mempunyai bentuk seperti batu karang.
Contoh : Clavaria zivelli
Famili Hydnaceae
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 14
Famili Agaricaceae
Tubuh
buah
kebanyakan
berbentuk
payung,
mymenofora
Famili Boletacea
Himenofora merupakan tonjolan-tonjolan yang berbentuk buluhbuluh, oleh sebab itu dulu digolongkan dalam polyporacea. Jamur
ini merupakan penyususn utama mikoriza yang adanya seringkali
merupakan syarat mutlak untuk kelangsungan pertumbuhan jenisjenis tumbuhan tertentu misalnya anggrek. Contohnya: Boletus
luteus, mikoriza pada Pinus silvestris.
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 15
b. Ordo Gasteromycetales
Tubuh buah tertutup, bentuk kurang lebih bulat. Pada waktu masak,
dinding paling luar (peridium, homolog velum universale) pecah dan
spora keluar secara pasif. Tubuh buah membentuk massa kompak yang
dinamakan gleba. Kebanyakan bersifat saprofit di dalam tanah yang
subur, namun tubuh buah biasanya terdapat di atas tanah.
Ordo ini terbagi menjadi beberapa family, antara lain:
Famili Lycoperdon
Peridium gleba mengalami diferensiasi menjadi eksoperidium
(pseudo- parenkim) dan endoperidium (tipis). Apabila tubuh buah
masak, eksoperidium lepas dan endoperidium membuka dengan
suatu lubang pada ujungnya. Gleba dapat pula terdiferensiasi
sehingga bagian atas fertil dan bagian bawah steril. Apabila spora
masak, gleba berubah strukturnya. Misalnya:
Lycoperdon pratense (jamur kelentos/puffball). Gleba berbentuk
bulat, tidak terlalu besar, mula-mula putih kasar, akhirnya abuabu rata. Sering tumbuh diantara rumput-rumput.
Scleroderma aurantium (jamur melinjo), eksoperidium kotor
kekuning- kuningan, gleba dapat dimakan.
Famili phallaceae
Tubuh buah yang masih muda merupakan suatu benda yang kurang
lebih berbentuk bulat telur, dan diselubungi oleh dinding peridium
yang terdiri atas dua lapis. Antara kedua lapis terdapat lapis
tengah yang menyerupai lendir. Anyaman hifa dalam peridium
mengalami
diferensiasi
menjadi
tangkai
yang
payungnya
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 16
Famili Auriculariaceae
Pada pangkal basidium terdapat suatu badan yang membesar,
disebut probasidium (hipobasidium) dan merupakan sel terujung hifa
dikaryotik. Dalam probasidium terjadi peleburan nukleus, lalu
dibentuk basidium bersekat, yang didahului pembelahan meiosis.
Probasidium dapat berdinding tipis atau tebal.
Fungi ini kebanyakan hidup sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan
yang telah mati. Spesies yang terkenal adalah Auricularia polytricha
(jamur kuping). Tubuh buah berwarna coklat, menyerupai daun
telinga, sisi atas melipat dan mempunyai lapisan himenium. Sisi
bawah mempunyai rambut-rambut pendek yang tersusun amat
rapat. Biasa terdapat pada dahan-dahan yang kering. Tubuh buah
dapat dimakan.
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 17
pelapuk kayu dan sampak atau bertindak sebagai pathogen tanaman dan
bersimbiosis dengan serangga.
4) Kelas Ustilaginomycetes (Jamur api)
Ustilaginomycetes umumnya hidup sebagai parasit pada tumbuhan.
Miselium tumbuh dalam ruang antar sel inang dan dapat terpisah-pisah
membentuk
klamidospora
yang
berfungsi
sebagai
probasidium.
Famili Ustilaginaceae
Pembentukan spora dimulai dengan leburnya sepasang nukleus
haploid menjadi satu nukleus diploid, dilanjutkan dengan pembelahan
meiosis membentuk empat nukleus yang haploid. Lalu nukleus
dipisahkan oleh sekat-sekat, sehingga terbentuk basidium berisi
empat sel, seperti pada Auriculariales dan Uredinales, dan dinamakan
juga promiselium. Setiap sel ditonjolkan sterigma membentuk satu
basidiospora atau juga disebut sporidium.
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 18
Famili Melampsoraceae
Teliospora berkecambah di luar inang, esium tidak mempunyai
pseudo-
peridium.
Misalnya
Melamspora
caryophellacearum
Familia Pucciniaceae
Teliospora bertangkai, soliter, jarang sekali dalam suatu baris.
Anggota famili ini yang amat merugikan tergolong dalam genus
Puccinia. Serangannya dapat menurunkan hasil Gramineae antara 510%. Puccinia graminis (fungi karat hitam), bersifat kosmopolit dan
tidak hanya menyerang Gramineae, tetapi juga rumput-rumput liar.
Contoh lain anggota familia ini ialah Puccinia sorghi, Puccinia
thwaitesii, Hemileia vastatrix, Gymnosporangium clavariaeforme dan
Phragmidium rubuidaei.
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 19
makanan
pencegahan
ringan.
penyakit
Kandungan
anemia,
antibiotiknya
menurunkan
berguna
darah
untuk
tinggi
dan
bermanfaat
mengkuatkan
tubuh,
bagi
kecerdasan,
menyuburkan
menghilangkan
kekeringan
rambut, melancarkan
darah,
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 20
merawat lambung, dan yang lebih penting dapat menyapu bersih aneka
macam sampah beracun di dalam tubuh.
e. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum).
Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi
ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh,
membangun
(constructive),
mengobati,
dan
berdampak
positif
terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah
ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan
ling zhi.
Beberapa manfaat dari jamur ling zhi, diantaranya :
Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
Menjaga dan mempertahankan vitalitas tubuh sehingga tetap sehat
dan bugar
Meningkatkan dan memelihara proses metabolism tubuh
Membersihkan senyawa-senyawa yang bersifat toksin dari dalam
tubuh
Menurunkan kandungan gula dan kolesterol dalam darah
Memperkuat kerja jantung.
f. Jamur shiitake (Lentinus edodes). Jamur ini biasa digunakan sebagai
bahan makanan. Spora Shiitake dikenal dapat meredakan efek
serangan influenza, menghambat pertumbuhan sel kanker, leukemia
dan rheumatik. Enzim-enzim yang terkandung di dalam jamur dapat
memproduksi asam amino tertentu yang mampu mengurangi kadar
kolesterol dan menurunkan tekanan darah, dapat menghambat
pertumbuhan sel virus, dan lain-lain.
g. Jamur enokitake (Flammulina velutipes), dikenal juga sebagai jamur
musim dingin (winter mushroom). Jamur maitake (Grifola frondosa),
mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa
Inggris sebagai hen of the woods.
h. Jamur matsutake (Tricholoma matsutake), jamur langka yang belum
berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim
sejuk.
Daftar jamur yang menguntungkan manusia :
No
1
Nama Jamur
Jamur kuping
Peran
Dapat dimakan
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 21
(Auricularia polytricha)
2
Jamur merang
(Volvariella volvacea)
Jamur shitake
(Lentinulla edodes)
Jamur kayu
(Ganoderma)
Dapat dimakan
Dapat dimakan
Sebagai obat atau makanan
suplemen
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 22
berbagai suhu, mulai dari suhu dingin seperti di kutub hingga daerah
tropis sekalipun. Namun, ciri khas dari jamur ini adalah adanya bercakbercak putih di bagian kepala. A. muscaria memang terkenal sangat
beracun karena dalam 2-3 jam setelah menghirup jamur ini dapat terjadi
diare, vertigo, koma, muntah, dan beberapa efek lainnya. Pada bagian
tubuh buah dari jamur ini, terdapat senyawa asam ibotenat dan muscimol
yang bersifat halusinogen dan psikoaktif. Senyawa tersebut dapat
mempercepat mengganggu sistem saraf, denyut jantung, mulut kering
dan halusinasi.
Daftar jamur yang merugikan manusia :
No
Nama Jamur
Peran
Jamur karat
(Hemileia vastatrix)
Puccinia arachidis
Ustilago maydis
Amanita ocreata
Amanita phalloides
Amanita muscaria
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 23
tahun 1970. Pada tahun 1882 Ward menemukan penyebaran penyakit ini
di kawasan Srilangka, Asia selatan, Asia Tenggara, dan Afrika. Penyakit ini
pernah menghancurkan semua tanaman kopi se-Asia Selatan pada rentang
waktu tahun 1880 sampai 1890. Penyebab cepatnya penyebaran penyakit
adalah karena sistem tanam yang masih monokultur. Karat kopi
menghancurkan semua pohon kopi di Srilangka karena semua pohonpohon seragam yang berasal dari kopi Arabica yang rentan. Pada tahun
1876 penyakit ini mulai dikenal di Indonesia khususnya daerah Jawa dan
Sumatra. Pada tahun 1885 perkembangan perkebunan kopi di Indonesia
berhenti akibat penyakit ini. Antara tahun 1986 dan 1990 produksi kopi
merosot menjadi 25% dari semula.
Pada tahun 1970-an, penyakit karat daun merusak pertanaman kopi
arabika di Amerika dan menurunkan produksi 80%. Pada tahun 1980,
penyakit ini merusak perkebunan kopi di Sri Lanka dengan kehilangan
hasil lebih dari 50%. Di Uganda, diperkirakan penyakit ini menyebabkan
kehilangan hasil 30%, sedangkan di Brasil menurunkan hasil 30% bila
tindakan pengendalian tidak dilakukan. Kehilangan hasil akibat penyakit
ini juga terjadi di India sebesar 70%, di Kolumbia 15-25% dan di Papua
New Guinea sampai 70%. Di Indonesia, penyakit ini mulai mengganas pada
tahun 1880-an dan merusak sebagian besar perkebunan kopi arabika.
Meskipun telah dilakukan rehabilitasi kopi arabika dengan robusta,
penyakit ini masih menjadi masalah di seluruh wilayah penghasil kopi di
Indonesia dan menurunkan produksi 20- 70%. Berdasarkan data tersebut,
kehilangan hasil kopi dunia oleh penyakit ini diperkirakan US$1-2 miliar/
tahun.
2. Faktor Penyebaran
Secara spesifik, perkembangan penyakit karat daun kopi dipengaruhi oleh
patogen H. vastatrix, kondisi tanaman kopi dan lingkungan kebun. Di
daerah tropis, H. vastatrix bertahan sebagai uredospora (spora jamur
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 24
3. Gejala Penyakit
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 25
Gejala penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) jarang tampak pada
buah dan batang sehingga hanya terbatas pada daun. Secara khas
penyakit ini dikenal seperti luka berwarna kuning yang ditutupi bedak
atau noda yang tampak pada permukaan bagian bawah daun. Pada luka
yang masih muda tampak noda kuning pucat dengan sporulasi yang jelas.
Noda
dapat
berubah-ubah
ukuran
dan
dapat
bersatu
selama
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 26
b. Siklus Hidup
Cendawan merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotroph dan memiliki tipe sel eukarotik. Jamur
ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benangbenang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabangcabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara
vegetatif ada pula dengan cara generatif.
Jamur yang hifanya bersekat dan mengadakan pembiakan sexual
dengan
membentuk
basidium
yang
menghasilkan
basidiospora.
vastatrix
termasuk
dalam
cendawan
filum
Basidomycetes.
bereproduksi
secara
generatif
dan
vegetatif.
Cara
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 27
daun
berlangsung
sepanjang
tahun
sehingga
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 28
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 29
dengan
kebutuhan
tanaman
akan
mengurangi
intensitas
lebih
tertarik
mengendalikan
penyakit
ini
dengan
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 30
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 31
berbentuk
lembaran
seperti
alat
insang
reproduksi
(gill)
secara
tempat basidium
seksual.
Jumlah
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 32
T a k s o n o m i H a m a d a n P a t o g e n | 33
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Basidiomycetes. Rainaya. https://rainaya.wordpress.com/2012/
03/17/basidiomycetes/. (Diakses Tanggal 05 November 2014)
Anonim. 2014. Penyakit Karat Daun Kopi (Hemileia vastratrix).
http://transfarmers.blogspot.com/2014/08/penyakit-karat-daun-kopihemileia.html. (Diakses Tanggal 02 Januari 2014).
Anonim. 2014. Wheat Stem Rust. Agricultural Research Service - United State
Departement of Agriculture. http://www.ars.usda.gov/Main/docs.htm?
docid=9910. (Diakses Tanggal 05 November 2014)
Ardiyanto T. 2011. Basidiomycetes Basidiomiset Cendawan. http://taufikardiyanto.blogspot.com/2011/11/basidiomycetes-basidiomisetcendawan.html. (Diakses Tanggal 5 November 2014)
Kuswinanti, T. 2013. Menguak Tabir Mikroorganisme. IPB Press. Bogor
Sarwono, Mahfud C, Rosmahani L, Jumadi Corlina L. 2000. Pengendalian Penyakit
Karat Daun Hemileia vastatrix B. et. Br pada Tanaman Kopi Arabika
dengan
Bubur
Bordo
Berdasarkan
Ambang
Kendali.
http://pertanian.uns.ac.id/
~agronomi/agrosains/peng_penykit_kartdaun_sarwono.pdf. (Diakses Tanggal
03 Januari 2014).
Webster J, RWS Weber. 2007. Introduction of Fungi. Cambridge : Cambridge
University Press.